METAANALISIS PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 30-37
Author(s):  
Swandi Wiranata Sinurat ◽  
◽  
E. Elvis Napitupulu ◽  
Mulyono Mulyono ◽  
◽  
...  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Menganalisis besar pengaruh (effect size) model Problem-based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; (2) Menganalisis besar pengaruh (effect size) model Problem-based Learning terhadap self-efficacy siswa; (3) Untuk mengetahui metaanalisis pengaruh model Problem-based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy siswa. Peneliti memetaanalisis jurnal-jurnal tentang pengaruh model problem-based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan self-efficacy dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari 14 studi yang memenuhi kriteria untuk dilakukan metaanalisis model pembelajaran problem-based learning dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memiliki effect size tertinggi adalah dengan nilai 0,92; (2) Dari 9 studi yang memenuhi kriteria untuk dilakukan metaanalisis model pembelajaran problem-based learning dalam meningkatkan self-efficacy siswa SMP yang memiliki effect size tertinggi dengan nilai 0,88; (3) Hasil metaanalisis model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis termasuk pada kategori besar dengan rRE= 0.511 dan hasil metaanalisis model pembeajaran terhadap self-efficacy siswa termasuk pada kategori sedang dengan rRE= 0.382.

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1006-1017
Author(s):  
Dina Aprilianingrum ◽  
Krisma Widi Wardani

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis data dengan mengkomparasikan model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SD, dari kedua model tersebut mana yang lebih berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian meta analisis, dengan pengumpulan data berupa artikel-artikel yang dilakukan melalui penelusuran Google Cendikia, menggunakan kata kunci “Problem Based Learning”, “Discovery Learning”, dan “kemampuan berpikir kritis” serta dibatasi artikel yang digunakan hanya dari jurnal terakreditasi, ini menghasilkan temuan 20 artikel.Teknik analisis data menggunakan uji Ancova digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan dari kedua model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran IPS SD, dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Hasil penelitian ini didapat bahwa uji Ancova menunjukkan fhitung> ftabel yaitu (8,608 > 3,59) dan didapat signifikan 0,009 < 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diartikan bahwa kedua model pembelajaran berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Uji Effect Size pada kedua model pembelajaran, dengan hasil bahwa kedua model pembelajaran tersebut berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang tergolong sedang. Namun, hasil analisis Effect Size menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning lebih berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis Effect Size model Problem Based Learning cenderung sedang, dengan 7 hasil penelitian kategori sedang dan 3 penelitian dengan kategori kecil. Sedangkan model Discovery Learning menunjukkan 8 penelitian dengan kategori kecil dan 2 penelitian dengan kategori sedang.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Tiana Putri Hidayati ◽  
Yoyon Sutresna ◽  
Warsono Warsono

Pembelajaran sains, seyogyanya lebih menekankan pada proses. Penggunaan model dan metode pembelajaran yang tidak sesuai membuat peserta didik tidak memahami dan mengerti akan konsep-konsep yang ada pada setiap materi ilmu yang dipaparkan. Oleh sebab itu dibutuhkan model dan metode yang sesuai sebagai sarana untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning berbantuan Mind Mapping terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada sub pokok materi Vertebrata. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Designs dengan menggunakan desain penelitian One Group Pretest Postest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMAN 3 Ciamis yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 95 Siswa. Data yang diperoleh, di olah dengan uji statistik non-parametrik menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil perhitungan dengan uji wilcoxon di ketahui Whitung < Wdaftar dengan perolehan Whitung sebesar 97,5 dan Wdaftar sebesar 137,2. Hasil penelitian menununjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Mind Mapping efektif terhadap keterampilan proses sains siswa pada sub materi Vertebrata dengan tingkat pengaruh sedang (N- gain 0,56). Efektivitas penggunaan model Problem Based Learning berbantuan Mind Mapping menunjukkan nilai effect size yang tinggi dengan perolehan nilai sebesar 0,8 Percent of Nonoverlap 47,40% dan Percentile Standing 79. Kata kunci : Problem Based Learnig, Mind Mapping, Keterampilan Proses Sains


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 13-18
Author(s):  
Liza Salsabila

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning dan self efficacy terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Karawang. Variabel terikat berupa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika dan variable bebas model problem based learning dan self efficacy. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis dan angket self efficacy siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain eksperimen treatment by level 2x2. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis varians dua jalan (two way ANAVA). Penelitian yang dilakukan memperoleh hasil bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran fisika pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi lebih efektif jika diberikan dan siswa yang memiliki self efficacy rendah lebih efektif diberi perlakuan menggunakan model problem based learning berbantuan KIT fisika.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 76-93
Author(s):  
Anita Kurniawati Hartina ◽  
Endi Permata ◽  
Mohammad Fatkhurrokhman

Dilakukannya penelitian ini meliputi latar belakang berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran instalasi tenaga listrik kelas XII program keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK PGRI 1 Kota Serang. Tujuan atas pelaksanaan penelitian ini ialah untuk mengetahui: (1) Bagaimana efektivitas model pembelajaran problem based learning dibandingkan model konvensional pada hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, (2) Bagaimana efektivitas model pembelajaran inquiry dibandingkan model konvensional pada hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, (3) Bagaimana perbedaan efektivitas  model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran inquiry dan model konvensional terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa. Pada kegiatan penelitian ini digunakannya metode penelitian quasi eksperiment pada desain penelitian non equivalent control group design. Instrumen pengumpul data untuk digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar instalasi tenaga listrik (pretest dan posttest). Teknik analisis data pada penelitian ini memakai uji Anova Satu Jalur. Uji beda rata-rata dihasilkan nilai sig.< 0,05 yakni menunjukkan bahwa adanya perbedaan rata-rata dari ketiga kelompok. Efektivitas model pembelajaran Inquiry lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diperlihatkan dengan nilai effect size sebesar 0,97 sedangan untuk model Problem Based Learning sebesar 0,33. Berdasarkan pada hasil tersebut bisa disimpulkan untuk model pembelajaran Inquiry lebih efektif dibandingkan model konvensional terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan model konvensional terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, dan model Inquiry lebih efektif dibandingkan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa.   


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 385-395
Author(s):  
Tika Evi ◽  
Endang Indarini

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komparasi model pembelajaran  Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Meta Analisis. Data analisis didapatkan melalui jurnal online di google Cendekia dan Scholar. Kemudian dilanjutkan dengan menyeleksi beberapa artikel yang didapatkan, dan setelah dilakukan penyeleksian ditetapkan sampel sebanyak 20 artikel yang signifikan untuk dianalisis. Ada 5 langkah untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, yaitu sebagai berikut: (1) mengidentifikasi permasalahan, (2) menentukan permasalahan, (3) strategi, (4) mengumpulkan data, (5) menyimpulkan. Agar dapat diketahui perbedaan pengaruh antara model Problem Based Learning dan Problem Solving maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji Ancova. Hasil uji Effect Size dengan menggunakan model model Problem Based Learning dan Problem Solving terdapat hasil Sig. sebanyak 0,003 dengan nilai Partial Eta Squared sebesar 0,864. Hasil uji tesebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving tergolong sangat besar dalam memberikan pegaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematika. Jika dilihat dari hasil uji Ancova model pembelajaran Problem Based Learning dengan nilai rata-rata yaitu sebesar 64,9173 dan nilai rata-rata model pembelajaran Problem Solving sebesar 68.6220. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Solving lebih efektif jika dibandingkan dengan model Problem Based Learning yang ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematika siswa Sekolah Dasar.


Author(s):  
Nurul Azmi ◽  
Asrizal Asrizal ◽  
Fatni Mufit

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pengaruh model problem based learning ditinjau dari motivasi belajar fisika, 2) menganalisis pengaruh model problem based learning ditinjau dari keterampilan proses sains siswa, 3) menganalisis pengaruh model problem based learning terhadap motivasi belajar dan keterampilan proses sains siswa ditinjau dari tingkatan kelas, dan 4) menganalisis pengaruh model problem based learning terhadap motivasi belajar dan keterampilan proses sains siswa ditinjau dari materi pembelajaran. Jenis penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah meta analisis. Hasil dari penelitian ini yaitu : 1) model pembelajaran problem based learning memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar fisika siswa SMA dengan rata-rata effect size 0,73 kategori sedang, 2) model pembelajaran problem based learning memberikan pengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa dengan effect size 0,62 kategori sedang, 3) model pembelajaran problem based learning memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar dan keterampilan proses sains fisika pada tingkatan kelas X, XI dan XII dengan effect size 0,86 kategori tinggi, 0,47 kategori sedang dan 0,28 kategori sedang, dan 4) model pembelajaran problem based learning memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar dan keterampilan proses sains pada materi listrik dinamis dengan effect size 2,02 kategori tinggi. Kata kunci: Problem Based Learning; Motivasi; Keterampilan Proses Sains. ABSTRACTThis study aims to 1) analyze the effect of the problem based learning model in terms of motivation to learn physics, 2) analyze the effect of the problem based learning model in terms of students' science process skills, 3) analyze the effect of the problem based learning model on students' learning motivation and science process skills in terms of from the grade level, and 4) analyzing the effect of the problem based learning model on students' learning motivation and science process skills in terms of learning materials. The type of research applied in this study is a meta-analysis. The results of this study are: 1) the problem based learning model has an influence on the motivation to learn physics for high school students with an average effect size of 0.73 in the medium category, 2) the problem based learning model has an effect on students' science process skills with an effect size 0.62 medium category, 3) problem based learning learning model has an influence on learning motivation and physics science process skills at the level of class X, XI and XII with an effect size of 0.86 high category, 0.47 medium category and 0.28 category medium, and 4) the problem based learning model has an influence on learning motivation and science process skills on dynamic electrical material with an effect size of 2.02 in the high category. Keywords: Problem Based Learning; Motivation; Science Process Skills.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 54-60
Author(s):  
Wilda Indah Yonalia Lubis ◽  
◽  
Yulita Molliq

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) efektivitas perangkat pembelajaran model PBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa SMA; 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa SMA dengan menggunakan perangkat pembelajaran model PBL; Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan menggunakan model Dick and Carrey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kota Medan, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan sekolah yang dijadikan sebagai subjek untuk uji coba adalah SMA Sultan Iskandar Muda kelas XI- IPA 1. Dari hasil uji coba I dan uji coba II diperoleh: 1) perangkat pembelajaran memenuhi keefektifan, efektivitas ditinjau dari a) ketuntasan belajar siswa secara klasikal; b) ketercapaian tujuan pembelajaran; dan c) waktu pembelajaran; 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis dan Self Efficacy siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran model PBL; Selanjutnya, disarankan agar guru dapat menggunakan perangkat pembelajaran model PBL sebagai alternatif pembelajaran, dengan bimbingan atau pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dapat terjangkau oleh siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami masalah-masalah yang diberikan.


Variabel ◽  
2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Falwi Uji Flamboyant ◽  
Eka Murdani ◽  
Soeharto Soeharto

<em>Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik setelah diterapkannya model Problem Based Learning (PBL), (2) mengetahui persentase HOTS peserta didik sebelum dan setelah diterapkannya model PBL, dan (3) mengetahui pengaruh PBL terhadap HOTS peserta didik pada materi hukum Archimedes. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian pre-experimental dan jenis desain one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 23 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes HOTS yang sebelumnya telah diujicobakan dengan reliabilitas sebesar 0,65. Deskripsi HOTS peserta didik dianalisis menggunakan Rasch Model diperoleh bahwa kemampuan menganalisis merupakan kemampuan yang paling banyak dikuasai oleh peserta didik, diikuti oleh kemampuan mencipta, dan terakhir kemampuan mengevaluasi. Persentase HOTS peserta didik dianalisis menggunakan aplikasi Microsoft Excel diperoleh bahwa kemampuan menganalisis dan mencipta mengalami peningkatan sebesar 2,72%, dan kemampuan mengevaluasi mengalami peningkatan sebesar 6,16%. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh model PBL terhadap HOTS dianalisis menggunakan effect size, diperoleh bahwa PBL memiliki pengaruh terhadap HOTS peserta didik sebesar 0.53 dengan kategori sedang.</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document