scholarly journals DAMPAK PENGUMUMAN PENURUNAN HARGA BBM TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM IDX30

2021 ◽  
Vol 10 (8) ◽  
pp. 738
Author(s):  
Ni Komang Mega Sri Utami ◽  
Ida Bagus Anom Purbawangsa
Keyword(s):  

Salah satu informasi yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia adalah kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengumuman penurunan harga BBM dapat menciptakan perolehan Abnormal return yang signifikan sebelum, saat dan sesudah pengumuman penurunan harga BBM tanggal 31 januari 2020. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang masuk dalam IDX30 dengan menggunakan metode sensus mendapatkan jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan. Periode jendela peristiwa yang digunakan yaitu selama 11 hari (lima hari sebelum, hari h, lima hari sesudah)  dengan teknik analisis data one sample t-test untuk menguji signifikansi Abnormal return sebelum, saat dan sesudah peristiwa. Berdasarkan hasil uji one sample t-test menunjukkan hasil  bahwa tidak terdapatnya Abnormal return  yang signifikan selama periode peristiwa sehingga tidak terjadi reaksi pasar disekitaran periode pengumuman penurunan harga BBM Kata kunci: Pengumuman penurunan harga BBM, Abnormal return, event study.

2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 103-111
Author(s):  
Taufiq Hidayatulloh ◽  
Rahadi Nugroho

AbstrakTujuan utama penelitian adalah untuk menganalisis reaksi pasar modal terhadap penerbitan Undang-Undang Tax Amnesty menggunakan metode event study. Penelitian dilakukan terhadap 97 emiten yang tergolong ke dalam indeks KOMPAS100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode pengamatan selama 106 hari. Teknik analisis adalah menggunakan paired samples t-test pada tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah penerbitan Undang-Undang Tax Amnesty. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata abnormal return maupun rata-rata aktivitas volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa. Meskipun dipandang oleh investor sebagai good news, kebijakan tax amnesty tidak memiliki kandungan informasi yang kuat. AbstractThe main objective of the study is to analyze the capital market reaction to the issuance of Tax Amnesty Law using the method of event study. The study was conducted on 97 issuers belonging to the KOMPAS100 index listed on the Indonesia Stock Exchange within the 106-day observation period. The analytical technique is using paired samples t-test on three days before and three days after the issuance of the Tax Amnesty Act. The result of the research shows that there is no significant difference of average abnormal return as well as the average activity of stock trading volume between before and after the event. Although viewed by investors as good news, the tax amnesty policy does not have significant information content.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 136-146
Author(s):  
Syamsuddin Syamsuddin ◽  
Versiandika Yudha Pratama

This study aims to determine there is a difference in average abnormal return of BRI Syariah before and after the signing of the Conditional Merger Agreement (CMA), which is on October 12th, 2020. This research used event study for method and the data in this study are secondary data in the form of stock price data of BRI Syariah. The event window in this study for 11 (eleven) working days which is 5 (five) days before the event, 1 (one) day when the event occurs and 5 (five) days after the signing of the Conditional Merger Agreement (CMA) BUMN sharia bank. Meanwhile, the estimated period is set for 120 exchange days, namely at t-125 to t-6. Test conducted by paired sample t-test. The results of the paired sample t-test showed that there is no significant difference between the average abnormal return of BRI Syariah shares before and after the signing of the Conditional Merger Agreement. It can be concluded that neither the market nor investors reacted to the signing of the Conditional Merger Agreement (CMA) that occurred at BRI Syariah Bank.


2019 ◽  
pp. 285
Author(s):  
Jacqueline Immanuele Firstiany ◽  
Dewa Gede Wirama

Right issue merupakan salah satu corporate action yang dapat memengaruhi jumlah dan harga saham yang berada di pasar. Kandungan informasi dari pengumuman right issue menjadi penting, karena dapat membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi pada peristiwa pengumuman right issue di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian selama 10 tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2017. Pengujian kandungan informasi suatu peristiwa seperti peristiwa pengumuman right issue umumnya menggunakan event study. Jendela peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 5 hari dengan menggunakan market-adjusted model dalam menghitung abnormal return. Sampel penelitian ini berjumlah 146 perusahaan yang ditentukan dengan metode purposive sampling. Berbeda dari yang dihipotesiskan, hasil pengujian one sample t-test menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi atas pengumuman right issue. Kata Kunci: Right issue, reaksi pasar, event study, market-adjusted model, abnormal return


2017 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Aulia Hatmanti ◽  
Bambang Sudibyo

Abstrak: Pengaruh Pelantikan Kabinet Kerja Hasil Reshuffle Jilid II terhadap Harga Saham LQ-45. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh peristiwa politik-pelantikan Kabinet Kerja hasil reshuffle jilid II-terhadap harga saham yang terdaftar dalam kelompok saham LQ-45. Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa untuk melihat adanya reaksi pasar yang dapat dilihat dari adanya abnormal return pada saham. Abnormal return pada penelitian ini dihitung menggunakan mean-adjusted model. Berdasarkan hasil uji beda t-test satu sisi, terdapat abnormal return positif yang signifikan pada event day (t) dan t+3. Uji beda rata-rata menggunakan paired sample t-test yang dilakukan untuk melihat perbedaan rata-rata abnormal return pada 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa tidak menunjukkan adanya hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa peristiwa politik berupa pelantikan Kabinet Kerja hasil reshuffle jilid II merupakan good news bagi investor. Kata kunci: studi peristiwa, abnormal return, LQ-45, peristiwa politik Abstract: The Impact of the Inauguration of 2nd Reshuffled Cabinet on LQ-45 Stock Prices. The purpose of this research is to observe the impact of the political event the inauguration of 2nd reshuffled cabinet-to LQ-45 group’s stock prices. This study used event study method to identify the market reaction that can be seen from the abnormal return on the stock prices. The abnormal return is calculated using mean-adjusted model. T-test indicates that there is a significant positive abnormal return on event day (t) and t+3. Besides, paired sample t-test was conducted to see the difference in the average abnormal return in 5 days before and five days after the events didn’t show any significant results. Based on these results, it can be concluded that the inauguration of 2nd reshuffled cabinet is good news for investors. Keywords: event study, abnormal return, LQ-45, political events


Performance ◽  
2020 ◽  
Vol 27 (2) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Fransisca Astuti Mutiara ◽  
Leo Indra Wardhana

This study revisits the market reactions on the dividend payment events, cum-dividend date and payment date, using the event study method. The sample of this study includes all dividend announcements from 2017 to 2018 in the Indonesia Stock Exchange. This study performs various robust statistical tests proposed by Harrington and Shrider (2007), who point out that standard classical t-test is not enough to ensure abnormal return on an event because of the bias due to volatility caused by an event. Using various statistical tests for testing the abnormal return, this study shows that the market indeed reacts to the cum-dividend date and dividend payment date, as well as showing that the classical t-test showing the same conclusion as the other tests.    


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 145-153
Author(s):  
Qonita Zein ◽  
Taufiq Akbar

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman pembelian kembali (buyback) saham terhadap reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2019. Penelitian ini terdiri dari 32 sampel perusahaan dari seluruh sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan pengumuman pembelian kembali (buyback) saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga saham dan volume perdagangan saham dan metode pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu event study. Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji normalitas yaitu Kolmogrov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji paired sample t-test untuk hipotesis 1 dan hipotesis 2 dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel average abnormal return, namun tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel average trading volume activity sebelum dan setelah pengumuman pembelian kembali (buyback) saham. Kata kunci: Buyback, Abnormal Return, Trading Volume Activity.  


2019 ◽  
Vol 29 (2) ◽  
pp. 854
Author(s):  
Anak Agung Gede Agung Indrayuda ◽  
I Made Sukartha

In the modern economic system, the role of the capital market is very important as a place where emiten and investors meet. Internal information and external information are needed by investors as a basis for consideration in investment decision making. By looking at the presence or absence of average abnormal returns and average trading volume activity around the event period, this study aims to examine the market reaction to the Federal Funds Rate increase on September 26, 2018. LQ45 is a stock index used as a sample in this study using a purposive sampling technique as a method in sample selection. This study uses one sample t-test, paired sample t-test, and Wilcoxon signed rank test as data analysis techniques. The finding of the significance of average trading volume activity around the event period indicates that the market reacted to the FFR increase on September 26, 2018. However, the results of the study showed no significance of average abnormal return around the event period. Keywords: event study, abnormal return, trading volume activity. Keywords : Event Study; Abnormal Return; Trading Volume Activity.


2019 ◽  
Vol 29 (3) ◽  
pp. 1026
Author(s):  
I Gede Aditya Baskara ◽  
Made Gede Wirakusuma

This research is an event study that aims to determine the market reaction arising from the 2019 Indonesian presidential election, against companies listed in the infrastructure stock sector on April 17, 2019, using the abnormal return indicator. This study uses secondary data in the form of daily stock prices per company during the period with the population of the infrastructure sector listed on the Indonesia Stock Exchange. The statistical tests used to test hypotheses are descriptive statistical tests, normality tests and one sample t-test. The results of the one sample t-test on abnormal return is that there is no significant difference, which means the market does not respond to the event. These results indicate that the efficient market is not answered in the 2019 Indonesian presidential election due to the absence of abnormal returns in it. Keywords : Event Study, Market Reaction, Abnormal Return, 2019 Indonesian Presidential Election.


Media Ekonomi ◽  
2020 ◽  
pp. 6
Author(s):  
Ika Yustina Rahmawati ◽  
Tiara Pandansari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menguji perbedaan return dan abnormal return pada bulan Januari dan selain bulan Januari pada indeks JII. Sampel yang digunakan adalah saham perusahaan yang termasuk pada indeks JII, penelitian ini merupakan event study sehingga pada periode pengamatan akan melihat reaksi pada sebelum, saat, dan sesudah event. Pada penelitian ini, periode yang digunakan adalah H- 10 (sebelum event), H0 (saat event) dan H+10 (sesudah event). Sumber data diperoleh dari yahoo finance, sahamok.com dan IDX. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, diantaranya adalah harga penutupan saham yang sudah disesuaikan (adjusted closing price) dan harga penutupan IHSG. Data berupa harga saham harian (daily stock price). Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika dilihat return saham (Rit) pada tahun 2014 dan 2015 menunjukkan adanya perbedaan return dan memberikan adanya signal adanya January Effect sedangkan untuk tahun 2016 hasilnya berbeda dengan tahun sebelumnya karena hasilnya tidak menunjukkan perbedaan return dan dipastikan tidak ada indikasi January effect. Untuk abnormal return (AR) untuk semua tahun penelitian (2014, 2015, 2016) menunjukkan adanya perbedaan, yang menunjukkan adanya perbedaan AR dan memberikan signal adanya January Effect sehingga memengaruhi para pelaku pasar dalam mengambil keputusan.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 96-104
Author(s):  
Novita Rahayu Pratiwi

Penelitian ini berdasarkan atas kontroversi pengesahan revisi UU KPK 2019 yang bertujuan untuk menghitung ada atau tidaknya perbedaan abnormal return dan Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah peristiwa. Penelitian ini menggunakan SPSS pada indeks saham LQ45 melalui uji beda paired sample t-test. Menggunakan metode event study, data yang dipakai adalah data sekunder berupa historis saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 45 sampel perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45. Periode penelitian meliputi empat belas hari, H-7 dan H+7 peristiwa. Hasil statistik uji normalitas, seluruh variabel berdistribusi normal, lalu dilanjutkan dengan uji statistik sample t test, menunjukkan kontroversi pengesahan UU KPK 2019 yang dilaksanakan tepat pada 17 September memberi dampak signifikan terhadap saham yang tergabung dalam indeks LQ45.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document