Metode Sintetik dengan Token Economy Guna Meningkatkan Kemampuan Speechreading Anak Tunagrahita Dengan Gangguan Pendengaran
<p>Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan pada anak tuna ganda yang masih dapat memanfaatkan sisa pendengarannya untuk berkomunikasi adalah <em>speechreading,</em> yaitu kemampuan untuk memahami lawan bicara dengan melihat gerak bibir, ekspresi wajah serta gestur tubuh lawan bicaranya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah penggunaan pendekatan sintetik bahasa disertai dengan <em>token economy</em> dapat meningkatkan kemampuan <em>speechreading</em> pada subjek D yang merupakan siswa tuna grahita dengan gangguan pendengaran. Setiap kali menunjuk dengan tepat pada langkah kelima dan pengujian, subjek diberikan token yang nantinya akan ditukarkan dengan <em>reinforcer</em>. Penelitian dilakukan terhadap seorang anak tuna grahita dengan gangguan pendengaran dengan jenis kelamin laki-laki berusia 12 tahun yang duduk di kelas 4 SD inklusi. Desain penelitian <em>single subject</em> tipe A-B-A’. Peningkatan kemampuan <em>speechreading</em> dilihat dari perbandingan antara hasil tes kemampuan <em>speechreading</em> sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode sintetik dengan token<em> economy</em> dapat meningkatkan kemampuan <em>speechreading</em> pada subjek D yang merupakan siswa tuna grahita dengan gangguan pendengaran. Subjek mampu menunjuk kartu dengan tepat sebanyak 100% dari 5 kata yang diujikan pada sesi 1 dan sebanyak 80% dari 5 kata yang diujikan pada sesi 2.</p><p> </p><p>Kata kunci: Disabilitas, <em>speechreading</em>, metode sintetik, token ekonomi</p>