scholarly journals Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi pada Anak Palsi Serebral

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 225
Author(s):  
M Luthfi Suhaimi ◽  
Iskandar Syarif ◽  
Eva Chundrayetti ◽  
Rahmi Lestari

Pada anak yang menderita palsi serebral kemungkinan akan mengalami peningkatan risiko terjadinya epilepsy. Setiap perubahan pada otak dapat menjadi faktor risiko terjadinya epilepsi dengan berbagai manifestasi klinis. Tujuan: Mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan terjadinya epilepsi pada anak palsi serebral di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Desain peneltian ini adalah cross-sectional study yang dilaksanakan pada Agustus 2018 sampai Desember 2019. Subjek palsi serebral diperoleh secara consecutive sampling, dengan jumlah minimal 60 subjek. Faktor risiko yang diteliti meliputi asfiksia, persalinan vakum ekstraksi, berat badan lahir rendah, prematuritas dan kejang neonatal. Uji statistik menggunakan Chi-square test dan Fisher’s exact test, dengan batas kemaknaan p<0,05. Hasil: Pada 60 pasien palsi serebral, ditemukan 39 pasien (65%) menderita epilepsi dan 21 pasien (35%) tidak menderita epilepsi. Perbandingan jenis kelamin perempuan dan laki-laki 1,2:1. Epilepsi umum merupakan tipe epilepsi yang paling banyak ditemukan (76,9%), pengobatan secara politerapi hampir sama banyak dengan monoterapi. Asfiksia, persalinan vakum ekstraksi, berat badan lahir rendah, prematuritas dan kejang neonatal tidak bermakna sebagai faktor risiko epilepsi pada anak palsi serebral. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara asfiksia, persalinan vakum ekstraksi, berat badan lahir rendah, prematuritas dan kejang neonatal dengan terjadinya epilepsi pada anak palsi serebral.Kata kunci: cerebral palsy, epilepsy, risk factors

Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


Author(s):  
Vijayakumar M. ◽  
Jeshtin M.

Background: Construction sector is a thriving industry which comprises most of the unorganized workers and providing widespread opportunities for employment of most of the poorest and marginalized sections of society in India. The workers are more susceptible to various occupational hazards due to working conditions in dusty environment. This study is proposed to identify the morbidity pattern, availability and usage of safety measures, health care seeking behaviour and health care facilities at the quarry site.Methods: A cross sectional study was conducted among the stone quarry workers of Maduranthakam area in Kancheepuram district from February 2018 to May 2018. The sample size was calculated as 94 and five quarries were selected randomly. The study tool was interview based semi structured questionnaire and clinical examination. Appropriate descriptive and inferential statistics like Chi square test, Fischer’s exact test was done to determine significant association (p<0.05).Results: The common morbidities among the participants were abdominal conditions (54%), injuries (34%) and musculoskeletal disorders (27%). One in five individuals had respiratory problems and those with breathing difficulty had decreased peak expiratory flow rate. Usage of personal protective equipments is low and about 63.8% of them were using government health care facilities.Conclusions: Increasing demand for stone and aggregates has led to extensive stone quarrying operations. Awareness and enforcement of personal protective equipment, vaccination against diseases like tetanus, periodic health check- ups should be enforced for people working in quarries.


2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
Author(s):  
Perez-Sosa Abigail M ◽  

Background: Diabetes mellitus 2 (T2D) is the leading cause of morbidity and mortality in northern Mexico. Various treatments are used to control the disease; however, the cost of these and the difficulty of dietary management have as a consequence that the patient abandons them and looks for cheaper and easier-to-use alternatives. Aim: The purpose of this study is to determine the relationship between the use of alternative medicine and adherence to medical treatment in patients with T2D. Design and Setting: Analytic cross-sectional study. Methods: An analytical cross-sectional study was designed between March and July 2019 including 464 patients with T2D from the family medicine unit #48 Ciudad Juarez, Mexico. We used the Morisky-Green scale for adherence to treatment and the use of Alternative Medicine (CAM) was evaluated with a holistic complementary and alternative medicine questionnaire. The Chi-Square test was used for comparison of proportions and risk factors were calculated using odds ratio with 95% confidence intervals. Results: 53% of patients use CAM; biological therapy (herbs and supplements) is the most frequent (94%). The association between CAM use and adherence to medical treatment was 2.1 (95% CI 1.4-3.1, p= 0.001). The risk factors for the use of CAM were female sex, basic level education, uncontrolled disease and a time of evolution greater than 10 years. Conclusion: CAM users are 2.1 times more at risk of having a regular or bad adherence to medical treatment.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 26-31
Author(s):  
Jeana Lydia Maramis ◽  
Ni Made Yuliana

Karies gigi adalah hasil interaksi bakteri dipermukaan gigi, plak atau biofilm, diet sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya.Orang tua sangat berperan untuk mengarahkan perkembangan anak dengan baik dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada siswa kelas 1-3 di Desa Wori Kecamatan Wori.Penelitian ini bersifat analitik dengan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 145 siswa. teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling yang berjumlah 60 orang tua dan siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner tentang peran orang tua dan lembar pemeriksaan DMF-T pada siswa. Analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil analisis dengan chi-square tentang hubungan peran orang tua dengan indeks DMF-T tidak memenuhi syarat karena terdapat nilai expected kurang dari 5 yaitu 2 cell (75%) , maka menggunakan uji Fisher’s Exact Test diperoleh nilai (p = 0,021 < α =5 %) pada tingkat kemaknaan 95%. maka H0 ditolak dan H1 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan peran orang tua dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan karies gigi pada anak Sekolah Dasar kelas 1-3 di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara.


2019 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 415-419
Author(s):  
Najman Najman

Deman Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi prioritas masalah kesehatan karena sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga perlu ada persiapan atau kesiapsiagaan untuk mencegah atau mengurangi dampak yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, sarana dan dana dengan Kesiapsiagaan Petugas kesehatan Puskesmas Biru Kabupaten Bone dalam menghadapi Kejadian Luar Biasa Deman berdarah Dengue (DBD) diwilayah kerjanya. Penelitiani ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dari keseluruhan petugas kesehatan Puskemas (n=60). Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square koreksi Fisher’s Exact Test dengan koefisien α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel pengetahuan didapatkan nilai p=0,016 (p=<0,05), dan variabel sikap dengan nilai p=0,006 (p=<0,05). Hal terebut berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan kesiapsiagaan  petugas kesehatan Puskesmas Biru Kabupaten Bone, sedangkan variabel sarana didapatkan nilai p=0,092 (p=>0,05) dan variabel dana dengan nilai p=0,512 (p=>0,05), hal tersebut berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan dana dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan Puskesmas Biru Kabupaten Bone dalam menghadapi Kejadian Luar Biasa DBD diwilayah kerjanya. Pengetahuan dan sikap merupakan dua faktor yang berperan penting terhadap kesiapsiagaan petugas kesehatan. Semakin baik pengetahuan dan sikap petugas kesehatan, semakin baik pula tingkat kesiapsiagaannya dalam menghadapi Kejadian Luar Biasa DBD.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 135-140
Author(s):  
Darmiati Syarif

Berdasarkan data pelaporan dan pencacatan RSUD Haji Makassar tahun 2016 jumlah ibu hamil 540 dan yang mengalami KJDR 36, pada tahun 2017 jumlah ibu hamil 400 dan yang mengalami KJDR 35 ,dan pada bulan Januari s.d Juni jumlah ibu hamil 177. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui saktor-faktor yang hubungan dengan kejadian kematian janin dalam rahim di RSUD Haji Maksassar Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian janin dalam rahim di RSUD Haji Makassar dengan jumlah populasi sebanyak 177 orang dan jumlah sampel 177 orang dengan menggunakan Total Sampling. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test) diperoleh untuk variabel hubungan status gizi ibu dengan kejadian KJDR  nilai ρ (0,01) < ɑ (0,05), artinya hubungan antara paritas ibu dengan kejadian plasenta previa menolak H0 dan menerima Ha yang berarti ada hubungan antara status gizi ubu dengan kejadian KJDR, di peroleh untuk variabel hipertensi dengan KJDR nilai p (0,000) < a (0,05) artinya hubungan antara hipertensi dengan kejadian KJDR menolah Ho dan menerima Ha yang berarti ada hubungan antara hipertensi dengan kejadian KJDR, dan untuk variabel hubungan preeklamsia/eklamsia dengan kejadian KJDR nilai p (0,412) < a (0,05) artinya hubungan antara preeklamsia/eklamsia dengan kejadian KJDR menerima Ho dan menolak Ha yang berarti tidak ada hubungan antara preeklamsia/eklamsia dengan kejadian KJDR Kesimpulan : ada hubungan antara status gizi ibu dan hipertensi dengan kejadian KJDR, dan tidak ada hubungan antara preeklamsia/eklampisa dengan KJDR


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 97-102
Author(s):  
Hukmiyah Aspar ◽  
RAHMAWATI RAHMAWATI

Menstruasi atau haid adalah perubahan yang fisiologis pada tubuh dalam wanita yang terjadi secara berkala dan yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menstruasi itu sering diiringi dengan dismenorea dikarenakan pada saat nyeri menstruasi terjadi karena prostaglandin (zat yang menyebabkan otot Rahim berkontraksi). Kondisi ini bertambah parah bila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stres, depresi, cemas berlebihan, dan keadaan yang gembira atau sedih yang berlebihan. Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui hubungan skala stres dengan kejadian gejala dismenorea pada Mahasiswa Akbid Pelamonia Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study (CSS) dengan jumlah populasi sebanyak 51 orang dan jumlah sampel sebanyak 45 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test) diperoleh nilai P = 0,001 < α = 0,05 sehingga Ha di terima dan Ho ditolak, artiya ada hubungan antara skala stres dengan kejadian gejala dimenorea.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 45 responden Mahasiswa dengan skala stres ringan yang mengalami gejala dismenorea ringan sebanyak 23  (95,8%) ,dan mahasiswa yang mengalami skala stres ringan  dengan gejala dismenorea berat sebanyak 1 (4,2%) dengan total 24 (100%) sedangkan mahasiswa dengan skala stres berat yang mengalami gejala disminorea ringan sebanyak 11 ( 52,4%). Stres merupakan salah satu penyebab dismenorea pada mahasiswa sehingga diperlukan manajemen tingkat stres, mengendalikan perasaan dan memberikan edukasi tingkat skala stres pada mahasiswa.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Vianthy Kundiman ◽  
Lucky Kumaat ◽  
Maykel Kiling

Abstract: Triage is a patient sorting activity based on the severity of trauma or illness that iscarried out immediately in a short time. Overcrowded conditions by patients in the ED due tothe incompatibility of patients with the number of overcrowded nurses have an impact on theaccuracy implementation of triage in patients aimed at reducing morbidity and mortality.Thepurpose was to identify the relationship of overcrowded conditions and the accuracyimplementation of triage at ED of Pancaran Kasih GMIM Hospital Manado. The design studyis analytic survey with cross sectional.Samples 105 respondents with a Non Probabilitysampling technique namely Consecutive sampling. Results used the Chi square test with asignificance level of 95% so that the value of p value is 0,000 smaller than the significant valueof 0.05.Conclusion there is a relationship of overcrowded conditions and the accuracyimplementation of the truage at Emergency Department of Pancaran Kasih GMIM HospitalManado..Keywords: Triage, Overcrowded, AccuracyAbstrak: Triase merupakan kegiatan pemilahan pasien berdasarkan berat dan ringannya traumaatau penyakit yang diderita yang dilakukan segera dalam waktu yang singkat. Kondisiovercrowded oleh pasien di IGD disebabkan karena tidak sesuainya jumlah pasien denganjumlah perawat Overcrowded berdampak pada ketepatan pelaksanaan triase pada pasien yangbertujuan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Tujuan untuk mengetahui hubunganantara kondisi overcrowded dengan ketepatan pelaksanaan triase di IGD RSU GMIM PancaranKasih Manado. Metode menggunakan desain penelitian cross sectional study. Sampel terdiridari 105 responden dengan tehnik pengambilan sampel Non Probability sampling yaituConsecutive sampling. Hasil menggunakan uji Chi square dengan tingkat kemaknaan 95%sehingga didapatkan nilai p value yaitu 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05. Kesimpulanterdapat hubungan antara kondisi overcrowded dengan ketepatan pelaksanaan triase di IGDRSU GMIM Pancaran Kasih Manado.Kata Kunci: Triase, Overcrowded, Ketepatan


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 170-174
Author(s):  
Idha Farahdiba ◽  
Agussalim Gassing

Berdasarkan pengambilan data awal yang diperoleh di RSUD Syech Yusuf Gowa, pada tahun 2016 jumlah ibu hamil yang mengalami Diabetes sebanyak 510 dari jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 1840, pada tahun 2017 jumlah ibu hamil yang mengalami Diabetes sebanyak 543 dari jumlah kunjungan ibu hamil 1243, dan pada bulan Januari s/d juli tahun 2018 jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 308 orang (Profil RSUD Syech Yusuf Gowa). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Pengidap Diabetes Dengan Kelahiran Bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui Hubungan Antara Pengidap Diabetes Dengan Kelahiran Bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasiDari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test) diperoleh nilai P (0,518) < α (0,05), yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara ibu pengidap Diabetes dengan kelahiran bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa tahun 2018. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan antara ibu pengidap Diabetes dengan Kelahiran bayi Makrosomia di RSUD Syekh Yusuf Gowa sehingga diharapkan pada ibu hamil rutin untuk memeriksakan kehamilannya untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 93-98
Author(s):  
Ruqaiyah Ruqaiyah

Abortus merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan berupa komplikasi yang disebabkan abortus. Abortus dapat menyebabkan komplikasi yang mengarah pada kematian ibu.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan kejadian abortus nkomplit di Rumah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah 1 Makassar Januari – Mei 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study untuk mengetahui antara hubungan umur dan paritas pada abortus inkomplit Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah 1 Makassar dengan populasi sebanyak   orang dengan jumlah sampel 31 orang dengan mengunakan teknik Total Sampling. Dari hasil ujian statistik dengan menggunakan uji chi-square (Fisher’s Exact Test) diperoleh untuk variabel umur ibu nilai p = 0,004 > α = 0.005 artinya ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian abortus inkomplit. Untuk variabel paritas ibu  nilai P = 0,000 > α = 0.005 artinya ada hubungan antara paritas dengan kejadian abortus inkomplit. Kesimpulan dari dua variabel yaitu umur dan paritas ada hubungan dengan kejadian abortus inkomplit di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah 1 Makassar 2018.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document