scholarly journals PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU METODE DEBAT TERHADAP KEMAMPUAN BERARGUMENTASI

2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fadlilah Siti Firdauzi ◽  
Rahma Widiantie ◽  
Handayani Handayani

Kemampuan berargumentasi siswa yang belum optimal dikarenakan proses pembelajaran yang dikembangkan lebih banyak menekankan pada pemberian materi dibandingkan memotivasi siswa dalam mengemukakan pendapat yang berkaitan dengan materi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipadu metode debat terhadap kemampuan berargumentasi pada materi pencemaran lingkungan. Penelitian menggunakan metod Non-equivalent (Pre-Test and Post-Test) Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dengan sampel sebanyak 30 siswa pada kelas eksperimen dan 30 siswa pada kelas kontrol melalui teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Berdasarkan uji hipotesis terdapat perbedaan kemampuan berargumentasi pada kelas yang menerapkan model PBL dipadu metode debat dengan kelas yang menerapkan model PBL tanpa dipadu metode debat. Hasil kemampuan berargumentasi siswa menunjukkan bahwa kemampuan berargumentasi siswa kelas eksperimen lebih tinggi yaitu berada pada level 3 dengan kriteria cukup,sedangkan kelas kontrol berada pada level 2 dengan kriteria kurang. Peningkatan kemampuan argumentasi didukung dengan indeks n-gain pada kelas eksperimen yaitu 0,43 termasuk kriteria peningkatan sedang dan pada kelas kontrol yaitu 0,20 termasuk kriteria peningkatan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dipadu metode debat dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Garawangi.Kata kunci: Kemampuan Berargumentasi, Debat, Problem Based Learning�

2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 327
Author(s):  
I Dewa Made Aryananda Wijaya Kusuma

The objective of the study is to identify: (1) the influence of Tabata training from the perspective of “Good” category in preliminary VO2Max level; (2) the influence of Tabata training from the perspective of “Moderate” category in preliminary VO2Max level; (3) the influence of Tabata training from the perspective of “Poor” category in preliminary VO2Max level; and (4) the appropriate preliminary VO2Max level that should be assigned on the Tabata training method. Looking at the objective of the study, the nature of the study is indeed quantitative while the method that had been implemented is the quasi-experimental research with non-equivalent (pre-test and post-test) control group design. Within the conduct of the study, the number of the sample that had been involved was 60 respondents and these samples were gathered by means of quota sampling. Then, the data that had been gathered were analysed by using the paired sample t-test in order to test the hypotheses that had been assigned. The results of the study show that the Tabata training method is appropriate to be assigned in the “Moderate” category of preliminary VO2Max level. Departing from the conclusion, it might be implied that the study might be conducted further by adding the number of the sample and by adding the different type of samples.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 67-73
Author(s):  
Alvin Himawan ◽  
Siti Fitriana ◽  
Farikha Wahyu Lestari

Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang sering membawa handphone ke sekolah digunakan untuk media untuk mencontek, bermain game pada saat pelajaran, dan bermain media sosial pada saat jam pelajaran sehinggi mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah apakah bimbingan klasikal dengan metode jigsaw terhadap kontrol diri siswa dalam pengunaan handphone di sekolah?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif desain quasi experimental bentuk nonequivalent control group design dengan model pre-test post-test control group design.. Populasi penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 7 Pemalang. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis presentase dengan Uji t (t-test). Hasil analisis skala kontrol diri dalam penggunaan handphone pada kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t hasil post-test menunjukan rata-rata kelompok eksperimen sebesar 83,67 dan kelompok kontrol 77,2. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 10,5. Pada penghitungan uji-t diperoleh hasil thitung (3,11) > ttabel (2,000), maka hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Disimpulkan bahwa bimbingan klasikal dengan metode jigsaw berpengaruh terhadap kontrol diri siswa dalam penggunaan handphone kelas IX SMP Negeri 7 Pemalang.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Jeffi Harkina Senjani ◽  
Nur Khoiri ◽  
Harto Nuroso

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbantuan video pembelajaran terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan optika geometris siswa kelas X SMA Negeri 2 Pati. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen quasi eksperimen nonequivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah kelas X MIA SMA Negeri 2 Pati yang diampu oleh guru yang sama. Penulis mengambil sampel dengan teknik cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak, kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan model discovery learning berbantuan video pembelajaran sedangkan kelas X MIA 3 sebagai kontrol yang hanya menggunakan model discovery learning. Data dianalisis dengan menggunakan uji gain yang ternormalisasi dan uji-t. Berdasarkan hasil analisis, secara umum uji hipotesis dari penelitian ini diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,195 > 3,1667 dari data tersebut menunjukkan  ditolak dan = diterima. Disimpulkan bahwa model discovery learning berbantuan video pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan optika geometris kelas X SMA Negeri 2 Pati Tahun Pelajaran 2014/2015.


Author(s):  
Andi Musdalifa ◽  
Taqwa Taqwa

Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu (1). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang tidak diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (2). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (3). Apakah model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk?. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan true-experimental tipe pre test-post test control group design dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas VII MTs. Batusitanduk tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 115 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling sehingga terpilih dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pemberian tes dan lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai siswa sebelum perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 65,66 dan untuk kelas kontrol sebesar 67,31. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh , sehingga maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas. Rata-rata nilai siswa setelah perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 75,83 dan untuk kelas kontrol sebesar 70,86. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh . Sehingga , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar kelas kontrol.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 386
Author(s):  
Berta Desriana

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan siswa 1) belum berani untuk mengemukakan pendapat didepan kelas, merasakan takut dan cemas dalam menghadapi penolakan, 2) belum bisa menyesuaikan diri dengan teman kelasnya, 3) masih terdapat siswa yang memandang rendah kemampuan diri sendiri yang mereka miliki, dan belum bisa menerima keadaan diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi terhadap kepercayaan diri siswa kelas X MA Futuhiyyah 2 Mranggen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif desain true experimental design dengan model pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 210 siswa. Sampel dalam penelitian yaitu 30 siswa, diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Dapat dilihat berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Rata-rata pre-test yaitu 73,47, sedangkan rata-rata post-test yaitu 85,20. Hal tersebut telah dibuktikan dalam pengujian hipotesis, yang menyatakan bahwa hasil   sebesar 3,51 sementara   dengan db (n1+n2) – 2 = (15+15) – 2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% (0.05) sebesar 2,048,. Karena jumlah   3,51 > 2,048, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesisnya (Ha) berbunyi “ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi terhadap kepercayaan diri siswa kelas X MA Futuhiyyah 2 Mranggen”. 


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Made Swandewi ◽  
I Gusti Ayu Mahayukti ◽  
I Nyoman Sukajaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan kartu petunjuk lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Sawan tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 212 orang yang tersebar ke dalam 8 kelas. Dua kelas diambil sebagai sampel dengan teknik cluster random sampling. Salah satu kelas yang dipilih secara random digunakan sebagai kelompok eksperimen dan yang lainnya sebagai kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah post test only control group design. Data skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa diperoleh melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil uji normalitas dan homogenitas varians menunjukkan bahwa skor berdistribusi normal dan tidak memiliki perbedaan varians. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t satu ekor dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa nilai dari thitung = 2,675 lebih dari ttabel = 1,6788, ini berarti H0 ditolak. Artinya pada taraf signifikansi 5%, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMAN 1 Sawan yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan kartu petunjuk lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.Kata kunci: model pembelajaran Problem Based Learning, kartu petunjuk, kemampuan pemecahan masalah matematika


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 106-111
Author(s):  
Trisna Vitaliati

Deteksi dini berkaitan dengan klasifikasi atau kegiatan untuk mendapatkan informasi mengenai ibu hamil sangat membantu persiapan pengendalian resiko terjadinya komplikasi kehamilan. Walaupun timbulnya pre-eklamsi tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan melakukan deteksi dini. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan dapat menyebabkan tidak dapat diketahuinya berbagai komplikasi kehamilan sehingga tidak segera diatasi, sehingga diperlukan strategi promosi kesehatan dengan upaya pemberdayaan masyarakat dalam hal ini adalah ibu primigravida. Hal ini memungkinkan masyarakat dan petugas kesehatan untuk melakukan perawatan yang memadai dan berhasil menurunkan kematian ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemberdayaan ibu primigravida untuk deteksi dini pre-eklamsi di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan Pre-Post Test Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini diambil secara probability/ random dengan teknik cluster random sampling. Analisa dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan skor rerata perubahan perilaku pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Pada hasil uji Mann Whitney didapatkan nilai p-value<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa program pemberdayaan ibu primigravida berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan perilaku dalam melakukan deteksi dini pre eklamsi. Program pemberdayaan ibu primigravida efektif meningkatkan perilaku deteksi dini pre eklamsia sehingga program ini disarankan dapat diterapkan pada ibu hamil sebagai bagian dari program kesehatan ibu dan anak.


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Chandra Titius ◽  
Eidi Sihombing

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis, peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dan peningkatan nilai kompetensi sikap siswa setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014 yang berjumlah 13 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari 2 kelas dan desain penelitian ini adalah pre test-post test control group design. Masing-masing kelas berjumlah 30 siswa, satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan kelas yang lain dijadikan kelas kontrol. Hasil analisis data kompetensi pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan lebih tingginya n-gain siswa  yang dibelajarkan dengan model temuan terbimbing yaitu 0,36 artinya 36% materi terserap siswa,  dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional yaitu 0,26 yang artinya 26% materi terserap siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing yaitu sebesar 13% atau kategori rendah. Analisis data kompetensi keterampilan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing sebesar 15% atau kategori peningkatan rendah, sedangkan analisis data kompetensi sikap menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing. Kata kunci : Model pembelajaran temuan terbimbing dan hasil belajar


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 206
Author(s):  
Putu Priwitasari ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kuta ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan <em>problem</em><em>-based-learning </em>(PBL)<em> </em>berbantuan<em> computer</em><em>-based-test </em>(CBT) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematika siswa. Penelitian ekperimen semu ini menggunakan disain <em>post-test only control group design</em> pada populasi siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Kuta yang tersebar ke dalam 11 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 392 orang. Selanjutnya, metode <em>cluster random sampling</em> digunakan untuk menetapkan kelas X MIA 3 dan kelas X MIA 5 sebagai sampel penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Data penelitian ini berupa data pemecahan masalah matematika dan kemandirian belajar siswa masing-masing dikumpulkan dengan tes essai dan kuesioner yang selanjutnya dianalisis dengan uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menujukkan bahwa nilai F dari uji <em>wilks lambda</em> sebesar 11,488 dengan nilai signifikasi 0,000. Jika nilai signifikansi 0,000 dibandingkan dengan alpha 0,05 maka nilai tersebut jauh lebih kecil dan dapat diputuskan untuk menolak H<sub>0</sub>. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran PBL berbantuan CBT berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 2 Kuta.


JANACITTA ◽  
2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Novia Indawasih ◽  
M. Th. S. R. Retnaningdyastuti ◽  
Agus Setiawan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolik terhadap efikasi diri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui metode penelitian True Experimental Design dengan model Pre-test Post-test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Desain Grafis SMK N 11 Semarang dengan jumlah 180 siswa. Kelas XI DG 1 dan kelas XI DG 5 adalah kelas yang dipergunakan untuk tryout sebanyak 30 siswa. Sampel dalam penelitian yaitu 16 siswa kelas XI DG 4 yang diambil dengan menggunakan teknik sampling cluster random sampling. Alat pengumpul data yang dipergunakan adalah skala efikasi diri. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukan ada peningkatan efikasi diri pada kelompok eksperimen sebesar 9,75 point. Hasil analisis data uji hipotesis diperoleh thitung = 2,232. Selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel dengan taraf signifikansi 5% (0,05) yaitu 2,145. Hal tersebut menunjukan bahwa thitung = 2,232 > ttabel = 2,145. Atas dasar perhitungan tersebut maka hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolik terhadap efikasi diri siswa kelas XI jurusan Desain Grafis SMK N 11 Semarang” diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian menunjukan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolik terhadap efikasi diri siswa. Kata kunci: Bimbingan Kelompok, Teknik Modeling Simbolik, Efikasi Diri


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document