scholarly journals The Effect of Health Education to the Mother’s Attitude in Handling Febrille Post DPT Immunization

2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 041-046
Author(s):  
Lia Rahmawati ◽  
Wahyu Wibisono

DPT is an attempt to get immunity against the disease Diphtheria , Pertussis , Tetanus by entering the germs of diphtheria , pertussis , tetanus that have been weakened and turned off into the body so that the body can produce antibodies that will be used for the the body to fight the germs or the three of the disease ( Markum , 2005). The aim of this study was to determine the effectiveness health promotion to the mother’s attitudes post DPT immunization on the 3-5 months infants. Method: Research design was Pre-Experimental design using Pre - Post Test approach. Research sample was 19 mothers with infants aged 3-5 months at Pustu slorok District of Garum at June 25th until June 27th,2012, its choosed with total sampling. Data collected by questionaire. Analysis using Wilcoxon Sign Rank Test, with ≤0.05 significant level. Result: The results showed that there was an effect of health promotion to the mother’s attitudes in handling in febrile post DPT , with p value of  0.046. Discussion: Based on the results of the research,it was expected for the respondents to be more active in improving knowledge by emphasizing on information about febrile post DPT immunization either electronic nor mass media so respondents could  improve the attitude in handling the febrile post DPT and minimize the occurrence of Kipi ( Genesis Infection Post Immunization ).

2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Etika Purnama Sari

Balita mudah terkena penyakit ISPA karena tubuh balita masih rentan terhadap penyakit infeksi. Banyak ibu yang tidak tahu tentang pencegahan penyakit ISPA. Metode FGD (focus group discussion) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Desain penelitian adalah pra eksperimental one group pra post test design. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu. Sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita di wilayah RT 3 RW 1 Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran sebanyak 13 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi α<0,05, didapatkan nilai p=0,002 yang berarti ada peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Adanya peningkatan dikarenakan faktor pendidikan, usia, pengalaman serta proses diskusi dalam FGD. Bagi para ibu harus tetap mengakses informasi tentang preventif ISPA dalam berbagai media. Kata kunci: Focus Grup Discussion, Pengetahuan, ISPA ABSTRACT Children with age 12-60 months are susceptible to ISPA due to their body was still susceptible to infectious diseases. Many mother do not know about the prevention of ISPA. FGD (focus group discussion) can be used to increase their knowledge. The aim of this study is to explain the increasing mother’s knowledge through the FGD. The study design was a pre-experimental one-group pre-post test design. The variables studied were the level of mother’s knowledge. The samples used were mothers with babies aged 12-60 months as many as 30 people. Data was collected by questioner. Based on the test results of the Wilcoxon Sign Rank Test with a significance level of α<0,05, p value = p=0,002 which means there is the increasing mother’s knowledge through the FGD. The increasing knowledge due to factors of education, age, experience, and the discussion process in the FGD. For mother must still access information about preventive ISPA in a variety of media. Keywords: Focus Grup Discussion, knowledge, ISPA DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 69-76
Author(s):  
Nurul Faidah ◽  
I Putu Bagus Maha Bindhu ◽  
Ni Nyoman Putri Sriadi

Proses penuaan banyak mengalami kemunduran fisik maupun mental yang dapat menimbulkan berbagai masalah seperti penurunan kualitas tidur. Salah satu cara meningkatkan kualitas tidur pada lansia adalah dengan melakukan latihan Hatha Yoga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Hatha Yoga terhadap kualitas tidur lansia. Hatha Yoga merupakan salah satu senam ringan yang dapat dilakukan oleh lansia bertujuan  menimbulkan efek relaksasi agar dapat meningkatkan  kualitas tidur ataupun memperbaiki kualitas tidur agar menjadi lebih baik. Desain penelitian: yang digunakan adalah pra eksperimental dengan One- S.Kep., Ns, M.Kes2group Pre test – Post test Design dan jumlah responden 20 orang. Hasil penelitian menunjukan kualitas tidur sebelum diberikan latihan Hatha Yoga didapatkan hasil rerata kualitas tidur sebesar 7.10 dengan standar deviasi 1.16 dan sesudah diberikan latihan Hatha Yoga didapatkan hasil rerata kualitas tidur sebesar 3.95 dengan standar deviasi 1.31. Berdasarkan analisa data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai p value= 0,000 <α (0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan kualitas tidur pre dan post test. Jadi, terdapat pengaruh latihan Hatha Yoga terhadap kualitas tidur pada lansia.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 188-201
Author(s):  
Desideria Yosepha Ginting ◽  
Layari Tarigan ◽  
Susi Endriyana

ABSTRACT Anaemia or often referred to as lack of blood is a condition in which the number of red blood cells decreases and results in insufficient oxygen-carrying capacity to meet the body's physiological needs. Problems that arise include an increase in heart rate due to the body trying to provide more oxygen to the tissues, an increase in respiratory rate as the body tries to provide more oxygen to the blood, dizziness due to lack of blood to the brain, feeling tired due to increased oxygenation of various organs including the heart muscle. and skeletal, pale skin due to reduced oxygenation, nausea due to decreased gastrointestinal blood flow and central nervous system, decreased hair and skin quality. Overcoming complaints of anaemia non-pharmacological can be done with dragon fruit. The purpose of this study was to determine the effectiveness of dragon fruit in dealing with complaints of anaemia in the Sri Wahyuni ​​clinic, Ujung Padang sub-district, Simalungun district in 2020. This study used a quantitative method, with a quasi-experimental design with a control time-series design. The population of this study were pregnant women who experienced symptoms of anaemia at the Sri Wahyuni ​​Clinic, Ujung Padang District, Simalungun Regency. The sample selection using purposive sampling of 14 people, 7 people were given intervention and 7 people as controls. The results of the study using the Wilcoxon sign rank test showed that the results for the group given pre and post-intervention p-value 0.026 <0.05. The results of the study using the Wilcoxon sign rank test showed that the control p-value was 0.000 <0.05. The conclusion is that there are differences in the two groups after being given dragon fruit in overcoming complaints of anaemia.


2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 057-062
Author(s):  
Nur Faridah Trisiyah ◽  
Dewi Novianty

Proper breastfeeding technique is a way to give milk to the baby with the mother's position and attachment of the baby in a proper way. Counseling is done so that mothers can open minded, realizing his own mistaken of perception that associated with breastfeeding, and then expected to change or correct the incorrect perception that breastfeeding can run more smoothly.The purpose of this research was to determine the effectiveness of proper breastfeeding technique counseling to the behavior of lactating mothers in post partum day 1-14.Method: Research design was pre- experimental design with one-group pre- post test design.. The sample was 16 post-partum mothers at BPS Eny Kustiyaningsih, Amd. Keb, who was collected using total sampling. The instrument used was a checklist.Result: The result used Wilcoxon Sign Rank Test showed ρ = 0.000 (α = 0.05). It could be concluded that there were significant effect proper breastfeeding technique counseling to the behavior of lactating mothers in post partum day 1-14. Discussion: It was expected that the results of the research could be use as reference for further research.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 115-121
Author(s):  
April Giawa ◽  
Chrismis Novalinda Ginting ◽  
Arniwati Tealumbanua ◽  
Ikhtiar Laia ◽  
Tedy Cristian Manao

Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible dari berbagai penyebab dimana terjadi ketika tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya (Toto Suharyanto, 2017). Kualitas hidup merupakan salah satu yang dimiliki oleh setiap individu. Jika pasien menghadapi masalah dengan positif maka kualitas hidupnya akan baik, dan jika pasien menghadapi masalah dengan negatif maka kualitas hidupnya akan memburuk (Pujiani, 2017). Strategi coping terbagi dalam dua jenis yaitu : Emotion-Focused coping dan Problem Focused Coping.Emotion  focused coping memiliki tujuan untuk mengontrol emosional pasien dalam menghadapi stress (Agustina, 2013). Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Kualitas Hidup pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi HemodialisaMelalui Strategi Koping Di RSU Royal Prima Medan. Desain penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen dengan rancangan one group pre-test post-test design. Sampel diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan lembaran kuisioner. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon sign rank test dengan signifikasi 0,05. Hasil penelitian uji Wilcoxon sign rank test pada hasil akhir di dapatkan nilai p = value 0,000 < α = 0,05 sehingga dapat diambil Kesimpulan bahwa adanya Peningkatan Kualitas Hidup Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Melalui Strategi Koping Di RSU Royal Prima Medan. Saran untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti bagaimana penigkatan kualitas hidup pada pasien stroke yang menjalani fisioterapi melalui strategi koping. 


Author(s):  
Riza Hayati Ifroh ◽  
Lies Permana

Abstrak Latar belakang: Pengetahuan ibu yang rendah menjadi salah satu tantangan dalam upaya pencegahan stunting. Hal ini terkait peran utama ibu sebagai pihak yang bertanggungjawab terkait asupan makanan anak, seperti menentukan jumlah, jenis, dan jadwal makan. Perlu dilakukan upaya kolaboratif dalam meningkatkan pengetahuan dan literasi kesehatan ibu dalam pencegahan kejadian stunting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas metode pendidikan kesehatan, sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa kombinasi permainan rangking satu dan demonstrasi gizi seimbang food model dalam mencegah stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimen dengan rancangan pre post-test design. Adapun subjek penelitian ini berjumlah 28 responden melalui teknik purposive sampling pada ibu yang memiliki bayi atau balita usia lima tahun dan berada di wilayah Posyandu Wisma Rahayu Kelurahan Bukuan. Analisis bivariat untuk mengetahui efek pengetahuan setelah menerima intervensi dianalisis menggunakan uji beda wilcoxon sign rank test. Hasil: Hasil penelitian ini yaitu terdapat perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi yang diberikan dengan (P-value <0.001). Kesimpulan: Metode kombinasikan ini efektif meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki bayi dan balita tentang pencegahan stunting. Metode pendidikan kesehatan ini dapat menimbulkan pengalaman belajar yang aktif dan berkesan secara mendalam. The Combination of Game and Demonstration to Increasing Mother's Knowledge of Stunting  Abstract Background: Level knowledge of mothers is one of the challenges to stunting prevention program. This was related to the main role of the mother as the party responsible for the child's food intake, type and schedule of meals. Collaborative efforts are needed to increase knowledge and literacy of maternal health in preventing stunting. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of health education methods, before and after the intervention was given a combination of ranking one game and nutrition demonstration with a food model to preventing stunting. Methode: This study used a pre-experimental method with a pre-post-test design. The subjects of this study were 28 respondents through purposive sampling technique to mothers who have infants or toddlers aged five years and are in the area of ​​Posyandu Wisma Rahayu, Bukuan. Bivariate analysis to determine the effect of knowledge after receiving the intervention was analyzed using the Wilcoxon sign rank test. Results: The results of this study are that there are differences in the knowledge score before and after the intervention with (P-value <0.001). Conclusion: In conclusion, this combination method is effective in increasing the knowledge of mothers about stunting prevention. This health education method could be lead to an active and deeply memorable learning experience.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Winda Fitriani ◽  
Eka Santi ◽  
Devi Rahmayanti

ABSTRAK Kecemasan merupakan salah satu gangguan psikis yang dapat terjadi pada anak yang menjalani kemoterapi. Puzzle adalah salah satu bentuk permainan yang diduga mampu menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi menggunakan permainan puzzle terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani kemoterapi di ruang Hematologi Onkologi Anak RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan One Group pre-post test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 14 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kecemasan anak usia prasekolah yang di uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menggunakan wilcoxon sign rank test didapatkan p-value 0,005 menunjukkan bahwa terapi bermain puzzle memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani kemoterapi di ruang Hematologi Onkologi Anak RSUD Ulin Banjarmasin. Terapi bermain menggunakan puzzle dapat disarankan sebagai salah satu terapi bermain untuk menurunkan tingkat kecemasan. Kata kunci: kecemasan, kemoterapi, puzzle, terapi bermain. ABSTRACT Anxiety was one of the psychological distress that can occur in children undergo chemotherapy. Puzzle is one of play form that allegedly could decrease anxiety levels in preschoolers. The purpose of this research was to know the effectiveness of puzzle play therapy on decreasing anxiety levels in preschoolers (3-6 years) undergo chemotherapy in Pediatric Hematology Oncology RSUD Ulin Banjarmasin. This study was a pre-experimental study with One Group pre-post test design. Sampling used consecutive sampling technique with 14 respondents. The instrument used an anxiety questionnaire of preschoolers that has been tested for validity and reliability. The result of research using wilcoxon sign rank test got p-value 0,005 showed that puzzle play therapy had an effect to decrease anxiety level in preschoolers undergo chemotherapy in Pediatric Hematology Oncology RSUD Ulin Banjarmasin. Play therapy using a puzzle can be suggested as one of the play therapy to decrease anxiety levels. Keywords: anxiety, chemotherapy, play therapy, puzzle.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 359-366
Author(s):  
Eka Della Muhaningsyah ◽  
Anastasya Beatrick ◽  
Safira Firyaal ◽  
Ibrahasan Hulu ◽  
Karmila Br Kaban

Insomnia merupakan kondisi sulitnya untuk mengawali atau mempertahankan pola tidur yang terjadi dalam waktu kurang dari tujuh hari (Dudi, 2019). Pada lansia umumnya akan mengalami penurunan kualitas tidur, maka digunakan pengobatan komplementer yaitu Terapi Relaksasi pada Otot Progresif yang bertujuannya untuk meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah ada dampak pengaruh dari terapi relaksasi otot terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia. Desain yang diterapkan yaitu metode quasi experimental malalui rancangan one group pre- test serta post-test design. Berdasarkan sample dari 25 orang lansia dengan nilai signifikansi yaitu 0,000. melalui perhitungan Uji Wilcoxon Sign Rank Test, maka hasil nilainya Z = -4.380ᵇ dengan nilai p value 0,000 < 0,05 sehingga Ha diterima serta Ho ditolak dengan demikian berdasarkan kesimpulan tersebut terdapat dampak pengaruh intevensi relaksasi otot untuk meningkatan kualitas tidur pada lanjut usia.


Author(s):  
Anna Laely

Latar belakang : Salah satu standar pelayanan yang disebutkan dalam akreditasi rumah sakit adalah bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif terhadap pasien. Pengelolaan rasa nyeri pasien merupakan tanggung jawab tim yang memberikan perawatan terhadap pasien, termasuk di dalamnya adalah perawat. Kanker merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan rasa nyeri dan kecemasan pasien. Berdasarkan studi awal pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengeluhkan rasa nyeri dan juga timbul gangguan psikologis berupa kecemasan. Hipnoterapi merupakan metode terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pasien yang sedang menjalani kemoterapi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien kemoterapi di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian trial dengan  pre-test and post-test design. Pada penelitian ini trial atau intervensi hipnoterapi hanya dilakukan satu kali terhadap subyek. Sampel yang digunakan sejumlah 30 responden yang sedang menjalani kemoterapi. Sampel diambil secara purposive sampling. Instrumen untuk mengukur tingkat nyeri adalah VAS (Visual Analog Scale) dan hypnosis dilakukan dengan memberikan music untuk relaksasi dan pemberian sugesti pada pasien. Hasil : menunjukkan tingkat nyeri dan kecemasan pasien yang sedang menjalani kemoterapi lebih cenderung pada tingkat sedang dan berat. Terjadi penurunan yang signifikan terhadap tingkat nyeri dan kecemasan pasien kemoterapi setelah dilakukannya hipnoterapi. Skala rata-rata tingkat nyeri sebelum diberikan hipnoterapi yaitu 5,1 dengan skala nyeri terbesar pada angka 9, sesudah dilakukan hypnoterapi skala nyeri rata-rata menjadi 3,5 dengan skala terendah pada angka 1. Skala rata-rata tingkat kecemasan pasien kemoterapi sebelum diberikan hipnoterapi yaitu 61,67 dengan skala terbesar pada angka 90, sesudah dilakukan hypnoterapi skala tingkat kecemasan rata-rata 36,33 dengan skala penurunan sampai dengan angka 20. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon sign rank test menunjukkan ada pengaruh yang signifikan hypnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri (p value = 0.00) dan tingkat kecemasan (p value = 0.00). Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan rumah sakit dapat menjadikan metode hipnoterapi sebagai salah satu panduan pelayanan untuk pengelolaan nyeri dan kecemasan pada pasien dan juga metode ini dapat dikembangkan sebagai salah satu standar operasional asuhan keperawatan paliatif care, sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 023-027
Author(s):  
Titik Sumiatin ◽  
Binti Yunariyah ◽  
Wahyu Tri Ningsih

Scabies dikenal di Indonesia sebagai penyakit kulit. Lebih sering dikenal dengan penyakit gudik yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap saccoptes scabiei. Skabies juga dikenal sebagai penyakit menular yang mendunia dengan estimasi 300 juta kasus setiap tahunnya. Prevalensi ini bervariasi dan fluktuatif setiap waktunya. Prevalensi penyakit skabies di Indonesia adalah sekitar 6-27% dari populasi umum. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan pengetahuan tentang hidup bersih dan sehat santri  setelah diberikan pendidikan kesehatan.Desain penelitian menggunakan Pre Experimental design. Populasinya adalah seluruh santri yang   di pondok pesantren Mukhtariyah Syafi’iyah 1 di Desa Beji, Kec. Jenu Kab. Tuban. Sample ditentukan secara random sampling yaitu 80 orang. Data dikumpulkan   menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis dengan uji statistik Spearman dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan Santri pondok pesantren tentang hidup bersih dan sehat dalam mencegah penyakit skabies sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan setelah diberikan pendidikan kesehatan mengalami peningkatan. Sesuai hasil uji Analisis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test pada data pretest dan post-test menghasilkan nilai p=0,000 (<0,05), yang berarti sangat signifikan.Pendidikan kesehatan sangat efektif dalam merubah pengetahuan santri, sehingga sangat disarankan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pendidikan kesehatan di pondok-pondok yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document