Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

103
(FIVE YEARS 79)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Imelda Medan

2597-7172, 2442-8108

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 157-163
Author(s):  
Nataria Yanti Silaban ◽  
Edisyah Putra Ritonga

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh. Pasien kanker yang menjalani kemoterapi kadang-kadang merasa pesimis bahwa penyakitnya tidak dapat diatasi atau tidak dapat sembuh, untuk mengurangi rasa pesimis itu diperlukan dukungan keluarga sehingga pasien mempunyai motivasi untuk sembuh.Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi untuk sembuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Tahun 2021.Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kolerasi dengan pendekatan pengamatan sewaktu (cross sectional),dengan populasiberjumlah 30 orang dan pengambilan sampel dengan metode non probability sampling menggunakan purposive sampling.Teknik analisa data dengan menggunakan analisa data univariate dan bivariate dengan taraf signifikan 95% (≤ 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi untuk sembuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan nilai P = 0,000 ±  ≤ 0,05 di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja IndonesiaTahun 2021.Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada petugas kesehatan dan peneliti dapat memahami dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan melibatkan keluarga untuk memotivasi pasien agar bersedia menjalani kemoterapi secara teraturdi wilayah kerja Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja IndonesiaTahun 2021.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 116-123
Author(s):  
Derma Wani Damanik ◽  
Julwansa Saragih ◽  
Riris Artha Dhita Purba
Keyword(s):  

Latar Belakang; Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir, disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan asfiksia neonatorum. Metode: penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan melalui pengelolaan asuhan keperawatan pada By R usia 0 hari. Hasil: penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tentara TK IV 010701 Pematangsiantar pada bulan April 2021. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan keluarga pasien dan perawat. Berdasarkan pengkajian diperoleh data bayi sesak frekuensi 68x/menit, apgar score 5/6, irama nafas irregular, adanya retraksi dada, menggunakan otot bantu pernafasan, mata dan kulit kekuningan, urin kuning pekat, feces berwarna pucat, suhu tubuh 37,5 ºC, peningkatan nilai bilirubin dan leukosit.  Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari seluruh masalah teratasi. Kesimpulan: Implementasi yang dilakukan sesuai dengan rencana yang disusun sehingga ketiga masalah keperawatan dapat teratasi.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 164-169
Author(s):  
Agah Nugraha ◽  
Rostime Hermayerni Simanullang

 Corona virus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 is a new type of coronavirus that has never been previously identified in humans. Family support is an activity oriented to improve family functions on the basis of raising children and other family activities. in a system and resources that support. This study aims to identify family support for the healing rate of Covid-19 patients in the Isolation Room at Aminah Hospital, Tangerang in 2021. Method: observational analytic used in this research and 23 covid-19 participantn,  in this study using the Total Sampling technique. Statistical test used is the Spearman Rank statistical test. Results: The results of study obtained p value = 0.000 <0.05. Conclusion: there is a relationship between family support and the healing of  Covid-19 patients.  The role of the family is very important. and breaking chain of spread of the Covid-19.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 152-156
Author(s):  
Novita Aryani ◽  
Rinco Siregar ◽  
Bika Utami

Pentingnya pengendalian kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II secara nonfarmakologis berguna untuk mengurangi resiko bagi kesehatan tubuh. Lidah buaya (aloe vera,l) mengandung banyak unsur mineral dan antioksidan alami yang dapat meningkatkan  kondisi kesehatan tubuh termasuk organ pankreas pasien diabetes melituss tipe II . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rebusan lidah buaya (aloe vera l) terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus ttipe II. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen analitik komparatif dengan rancangan penelitian desain Pre & Post Test Without Control.  Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien diabetes melitus  tipe II yang berobat rawat jalan di Puskesmas Kelurahan Kebun Lada Kecamatan Binjai Utara tahun 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan jumlah sampel  dihitung menggunakan tabel Cohen dengan Power 90 serta effect size 1.20 maka diperoleh 13 orang responden. Pemberian rebusan lidah buaya dilakukan selama 7 hari setelah makan malam. Rebusan lidah buaya terbuat dari lidah buaya seberat 75 mg yang direbus dengan 300 ml air sampai mendidih. Pengukuran kadar gula darah dilakukan sebanyak dua kali. Tehnik analisa data  menggunakan uji statistik Wilcoxon Macthed Paired Sign Rank Test. Hasil pengukuran pre dan post perlakuan didapati rata-rata sebesar 319,85 mg/dl dan 299,62 mg/dl.  Terjadi penurunan sebesar  20.23 mg/dl dengan nilai Z  = -3,183 dan dengan nilai p value = 0,001 ( p<0,05 ). Ini berarti pemberian rebusan lidah buaya berpengaruh secara signifikan pada penurunan kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Kelurahan Kebun Lada Kecamatan Binjai Utara, Diharapkan kepada  pasien diabetes melitus tipe II agar terus mengkonsumsi rebusan lidah buaya dan jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin kadar gula darah di pelayanan kesehatan terdekat.  


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 148-151
Author(s):  
Helinida Saragih ◽  
Agustaria Ginting ◽  
Gunawan Pelan Pincer Manalu
Keyword(s):  

Coronavirus merupakan salah satu virus yang dapat menyebabkan gejala ringan dan smpai gejala berat, yang belum pernah ditemukan sebelumnya pada manusia. Coronavirus dapat menyebabkan gangguan pernapasan ditandai dengan gejala flu, demam, sesak napas, batuk tidak berdahak, sampai menyebabkan pernapasan berat seperti infeksi paru-paru dengan masa inkubasi 5-6 hari dengan inkubasi terpanjang 14 hari. Pengetahuan tentang Covid-19 adalah suatu informasi yang harus dimiliki sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran atau penularan Covid-19. Alasan peneliti melakukan penelitian ini, dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat di pancur batu mengenai Covid-19 yang menyebabkan mereka tidak memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan survey pendahuluan, didapatkan hasil bahwa dari 12 orang yang dipilih terdapat 5 orang (41,6%) kurang mengetahui COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 di Desa Baru Dusun 1 Kecamatan Pancur Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitin ini sebanyak 1816 orang. Teknik penggambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive samplingdengan jumlah sampel sebanyak 95 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 95 responden memiliki pengetahuan baik 55 responden (57,9%) dan pengetahuan cukup 40 responden (42,1%). Didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Baru Dusun 1 Kecamatan Pancur Batu memiliki pengetahuan baik. Diharapkan kepada masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, sering mencuci tangan, social distancing ataupun menjaga jarak untuk mencegah penyebaran COVID-19.  


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 97-103
Author(s):  
Sarmaida Siregar ◽  
Aureliya Hutagaol ◽  
Hamonangan Damanik ◽  
Sarida Surya Manurung

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas,lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan (petechia), ruam (purpura).Tujuan penelitian ini adalah  untuk mendeskrifsikan pengetahuan keluarga tentang pembungan limbah sampah terhadap pencegahan DBD di Lingkungan V Kelurahan Medan Marelan.Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk membuat gambaran  pengetahuan keluarga tentang pembungan limbah sampah terhadap pencegahan DBD dengan rancangan cross sectional. Pada penelitian ini mengunakan kuesioner dalam pengumpulan data. Populasi dalam penelitian seluruh keluarga yang tinggal di Lingkungan V Kelurahan Medan Marelan dan salah satu anggota keluarganya pernah menderita penyakit DBD. Jumlah populasi adalah sebanyak 37 orang dan sampel yang diambil dengan tehnik total sampling yaitu 37 orang. Identifikasi pengetahuan Keluarga tentang pembungan limbah sampah terhadap pencegahan DBD menggunakan instrumen dalam bentuk kuisioner tertutup. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas pengetahuan keluarga cukup sebanyak 18 responden (48%) dan minoritas baik sebanyak 9 responden (24%), Untuk itu masih sangat penting penyuluhan pada keluarga tentang pembungan limbah sampah terhadap pencegahan DBD di Lingkungan V Kelurahan Medan Marelan agar tercapai kategori pengetahuan keluarga baik.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 170-180
Author(s):  
Magda Siringo-ringo ◽  
Imelda Sirait ◽  
Lindawati Simorangkir

Diabetes melitus rmengakibatkan mekanisme pengontrolan kadar glukosa  dalam tubuh relative. Apabila tidak terkontrol, menimbulkan potensial komplikasi yaitu hiperglikemia. Hiperglikemia kondisi dapat ditemukan pada pasien diabetes mengalami kecemasan,strees hebat berkepanjangan dan kurang aktifitas /exercaise sehingga berdampak kualitas tidur tidak adekuat,akhirnya menimbulkan  meningkatkan kadar glukosa darah setiap sistem tubuh. Rancangan penelitian metode kuasi eksperimen dengan pre and post with control group, untuk masing-masing kelompok terdiri 32 orang sampel dengan tehnik consecutive sampling. Data dianalisis secara uji statistik  Wilcoxon Sign Range Test dan Mann Whitney U. Hasil penelitian adalah adanya pengaruh Progresive Muscle Relaxation dengan peningkatan kualitas tidur yang sangat signifikan dimana perbedaan intervensi pertama (1) pada diabetes  p=0.695(<0.05),dan kelompok intervensi kedua (2) p=0.00(p<0.05),dan adanya pengaruh yang sangat signifikan. Progresive Muscle Relaxation terhadap penurunan glukosa darah dengan perbedaan sebelum dan setelah intervensi pertama (1) pada diabetesi p=0.627 (p>0.05),dengan intervensi kelompok kedua (2)  diabetes p=0.00 (p<0.05) Saran kepada pasien diabetes upanya selalu aktif melakukanan  relaksasi otot progresive (Progresive Muscle Relaxation) secara teratu dan terukur setiap hari,dalam mengurangi ketenganan otot,kecemasan strees menstabilkan kadar glukosa darah serta meningkatkan kualitas tidur dalam pilar mengendalikan komplikasi diabetes.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 137-141
Author(s):  
Christina Magdalena T. Bolon ◽  
Viska Renata Pasaribu ◽  
Rostinah Manurung ◽  
Paskah Rina Situmorang

Pulmonary tuberculosis (TB) is an infectious disease in the lungs caused by bacteria, namely Mycobacterium tuberculosis. The number of pulmonary TB cases in Dr. Komang Makes Belawan as many as 23 patients. The high number of morbid cases is thought to have a lack of family understanding of TB sufferers regarding the concept of prevention and treatment of pulmonary tuberculosis accompanied by ineffective implementation of education by nurses. The research objective was to determine the effectiveness of health provision by applying The Health Belief Model to the knowledge of families with pulmonary tuberculosis. This research was conducted at the TNI AL Dr. Komang Makes Belawan was conducted starting July 2020. This type of research was a quasi-experimental design with a pre-test-post-test without a control group design. The population was 23 people with pulmonary tuberculosis patients and all of them were used as research samples. The results showed that the average score of knowledge before being given health education by implementing the Health Belief Model with leafelt (intervention) counseling was 11.47 and increased to 15.00 after the intervention with an average of 3.53. The results of the paired t test analysis showed that health education with the application of The Health Belief Model was effective in increasing the knowledge of families with pulmonary tuberculosis with a p value of 0.000 <0.05. The conclusion is that there are differences in family knowledge about pulmonary TB before and after getting health education The Health Belief Model.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 110-115
Author(s):  
Lindawati Simorangkir ◽  
Ice Septriani Saragih ◽  
Mardiati Barus ◽  
David Sumanto Napitupulu

COVID-19 is categorized as an infectious disease. The increase in the number of COVID-19 cases took place quite quickly and spread outside the Wuhan area and other countries. break the chain of transmission of COVID-19 by calling for the Independent Health Care Family Movement (GERGAJI). The research design used is descriptive with the Cross Sectional method. The population in this study were all students of the Nursing Study Program level II STIKes Santa Elisabeth Medan. Sampling in the study using the Total Sampling technique with a total sample of 84 respondents. The researcher collected data using a google form in the form of a questionnaire consisting of 16 statements regarding the application of the Covid-19 prevention saw method. The results showed that most of the respondents' behavior always used a mask when leaving the house, as much as 72.6%. Most of the respondents' behavior is always washing hands with soap, as much as 47.6%. Most of the respondents' behavior always kept their distance, as much as 52.4%. Most of the respondents' behavior always uses hand sanitizer, as much as 51.2%. Most of the respondents' behavior is always cleaning the house, as much as 82.1%. Most of the respondents' behavior is always doing activities at home, as much as 32.1%. Health workers need to increase public awareness through communication and education in preventing Covid-19 so that people are able to prevent Covid-19.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 142-147
Author(s):  
Leli Herawati
Keyword(s):  

Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolik  kronis yang ditandai oleh kekurangan dalam produksi dan pemanfaatan insulin hormon pankreas. Keluarga mempunyai pengaruh terhadap sikap dan penerimaan pendidikan kesehatan pasien Diabetes Melitus. Karena penyakit ini mempunyai tantangan yang besar untuk mencapai kesuksesan dalam penatalaksanaannya, karena harus dilakukan seumur hidup sehingga kejenuhan dan ketidak patuhan sering terjadi. Dukungan keluarga sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan diet pasien DM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menjalani Diet  pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Estate Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah non-eksperiment yang bersifat kualitatif dengan desain korelasi yang dilakukan Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Estate pada bulan Januari - Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus  di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate yang berjumlah 125 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate dan yang bersedia jika diminta datanya oleh peneliti sebanyak 25 responden. Hasil penelitian terdapat dukungan keluarga baik sebanyak 13 responden (52%) dengan memiliki 12 responden (48%) memiliki kepatuhan menjalani diet diabetes melitus dengan patuh, 1 responden (4%) memiliki kepatuhan menjalani diet diabetes melitus dengan tidak patuh, responden yang memiliki dukungan keluarga cukup  sebanyak 9 responden (36%) dengan memiki kepatuhan menjalani diet dengan patuh 4 responden (16%), sedangkan yang memiliki kepatuhan menjalani diet dengan tidak patuh 5 responden (20%), dan yang memiliki dukungan keluarga kurang terdapat 3 responden (12%), yang memiliki kepatuhan menjalani diet dengan tidak patuh sebanyak 3 responden (12%). Berdasarkan hasil uji chi-squer ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalani diet pada pasien diabetes melitus (p=0,003 < 0,05) dengan besar korelasi antar variabel adalah 0,003 bearti Ho ditolak Ha diterima. Saran : Di harapkan bagi keluarga untuk memberikan support yang berupa motivasi, dukungan,  dan bimbingan baik berupa moril dan material agar pasien lebih patu mnejalanni diet diabetes  melitus dalam menjaga kadar gula darah


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document