scholarly journals RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN LAJU PRODUKSI BROWN’S GAS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Siti Sofiya ◽  
Ya' Umar

This system was developed by controlling the production flowrate of brown gas by regulating the voltage that will enter the electrolysis process, so that the flowrate of HHO gas produced in accordance with the gas rotation on the motorcycle. This research uses ATmega8535 microcontroller as a controller and potentiometer 10K which has been connected with motor rotation / speed of motorcycle that serves to move the set point that has been programmed with microcontroller. The result of this research got control response through several set point. Set point 0.2 liter / min; 0.35 liters / min; 0.45 liters / min; 0.55 liters / min; 0.7 liters / min obtained each settling time of 100s, 280s, 300s, 260s, 300s and steady state errors each set point of 5%, 2.8%, 3.3%, 2.3% 4.8%

JURNAL ELTEK ◽  
2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Hariyadi Singgih Singgih ◽  
Subiyantoro Subiyantoro ◽  
Siswoko Siswoko

Metode pemurnian air laut menggunakan pengaturan kecepatan motor dalam proses reverse osmosis sangat dibutuhkan, dikarenakan proses penyaringan dalam membran reverse osmosis membutuhkan tekanan yang sesuai dengan kemampuan membran. Selain itu juga dibutuhkan kontrol ketinggian air untuk mengotomatisasi tangki yang telah penuh dan mempertahankan ketinggian air. Solusi untuk mengurangi permasalahan ini digunakan DCS yang berfungsi untuk memonitor dan mengontrol plant dari jarak jauh, Metode kontrol yang digunakan pada DCS untuk menstabilkan set point menggunakan metode kontrol PID Ziegler-Nichols. Dalam penelitian ini dirancang mini plant kontrol ketinggian air dan tekanan menggunakan metode PID Ziegler-Nichols yang diimplementasikan pada DCS-PCS7. Sensor yang digunakan untuk ketinggian air adalah HC-SR04, dan untuk sensor tekanan menggunakan pressure transmitter. Dengan aplikasi kontrol PID diperoleh kestabilan set point dengan parameter kontrol ketinggian air : Kp=134.4, Ti=0 dan Td=1. Waktu untuk mencapai set point 120 detik dan  error steady state sebesar 0.94% tanpa gangguan. Untuk parameter Kontrol tekanan air sebesar: Kp=3, Ti=0 dan Td=1.375 dan Delay time = 4s, Rise time = 7s, Settling time = 25s, Osilasi output PID rendah, Error steady state = 1.03% tanpa gangguan.    


Author(s):  
WALUYO WALUYO ◽  
ADITYA FITRIANSYAH ◽  
SYAHRIAL SYAHRIAL

ABSTRAKMotor DC banyak digunakan di industri kecil dan besar.Kecepatan motor DC sering tidak stabil akibat gangguan dari luar maupun perubahan parameter dan torsi beban sehingga perlu dilakukan rancangan kontroler.Kontroler yang dirancang menggunakan PID yang terdiri dari tiga jenis cara pengaturan yang dikombinasikan, yaitu kontrol P (Proportional), kontrol I (Integral) dan kontrol D (Derivatif).Kontroler yang dirancang disimulasikan menggunakan perangkat lunak. Hasil simulasi menunjukan kontroler PID untuk kendali kecepatan motor DC ini menghasilkan kondisi robust (kokoh) saat nilai Kp = 1,1, Ti = 0,1, Td = 3,7. Hasil dari parameter kendali yang dirancang memiliki error steady state 0,99 % dan dengan settling time 3,7 detik pada rise time 2,00 detik dan nilai peak terletak pada 0,99. Kecepatan awal yang dihasilkan mendekati set point yang diinginkan pada detik ke 6 dan kecepatannya tidak ada penurunan atau tetap konstan sampai dengan detik ke 100.Kata kunci: Motor DC, PID, Heuristik, Steady State, Rise Time ABSTRACT DC motors are widely used in small and large industries. Their speeds are often unstable due to interference from outside or change the parameters and load torque, so that it was necessary to design a controller. The controller was designed using a PIDconsists of three types of arrangements, which are mutually combined way, namely the control P (Proportional), control I (Integral) and control D (Derivative). The controllers were designed using software for simulation. The simulation results showed the PID controller for DC motor speed control produced robust conditionswhen the value of Kp, Ti and Tdwere 1.1,  0.1 and 3.7 respectively. The results of the control parameters had error steady state 0.99 % and the settling time of 3.7 seconds at 2.0 sec rise time and the peak value was 0,99. The resulted initial velocity was very fast to approach the desired set point in the sixth second and its speed was remain constant until 100thsecond.Keywords: Motor DC, PID, Heuristic, Steady State, Rise Time


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Annisa Maulidia Damayanti ◽  
Muhamad Rifa'i ◽  
Tarmukan Tarmukan

Pengaturan kecepatan motor dalam proses reverse osmosis sangat dibutuhkan, hal ini dikarenakan proses penyaringan dalam membran reverse osmosis membutuhkan tekanan yang sesuai dengan kemampuan membran. Selain itu juga dibutuhkan kontrol ketinggian air untuk mengotomatisasi tangki yang telah penuh dan mempertahankan ketinggian air.Solusi untuk mengurangi permasalahan diatas yaitu menggunakan DCS yang berfungsi untuk memonitor dan mengontrol plant dari jarak jauh, Dan metode kontrol yang cocok digunakan pada DCS adalah metode kontrol PID Ziegler-Nichols. Sehingga dalam penelitian ini penulis merancang mini plant kontrol ketinggian air dan tekanan dengan menggunakan metode PID Ziegler-Nichols yang diimplementasikan pada DCS-PCS7. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian air adalah sensor HC-SR04, untuk sensor tekanan dengan menggunakan pressure transmitter.Dengan menerapkan kontrol PID diperoleh parameter pada kontrol ketinggian air sebesar Kp=134.4, Ti=0 dan Td=1 menghasilkan bahwa sistem kontrol ketinggian air mampu menstabilkan ketinggian air di set point yang memiliki waktu untuk mencapai set point 120detik dan  error steady state=0.94% tanpa gangguan.Untuk Kontrol tekanan air sebesarKp=3, Ti=0 dan Td=1.375dan memiliki performa kontrol Delay time=4s, Rise time=7s, Settling time=25s, Osilasi output PID rendah, Error steady state = 1.03% tanpa gangguan. 


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Tiara Ardiana Dewi ◽  
Tarmukan Tarmukan ◽  
Muhamad Rifa'i

 Reverse osmosis merupakan teknologi pemurnian air yang menggunakan membran semipermeable. Dengan tujuan untuk mengurangi kadar garam yang terkandung dalam air laut. Untuk melewati membran tersebut dibutuhkan tekanan sesuai membran yang dikontrol oleh motor. Air yang akan masuk ke membran reverse osmosis berada pada tangki yang akan dipertahankan ketinggiannya. Sehingga terdapat kontrol pada proses ini yaitu kontrol ketinggian air dan kontrol tekanan air.Proses reverse osmosis  ini menggunakan sistem SCADA untuk mengendalikan ketinggian air dan tekanan air yang dapat dimonitor dan dikontrol dari jarak jauh dengan PLC S7-400. Untuk pengendalian kecepatan motor akan digunakaan metode PID Ziegler-Nichols dengan diberikan nilai set point tertentu. Sensor ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 dan sensor tekanan air menggunakan pressure transmitter.Hasil perancangan menggunakan metode PID Ziegler-Nichols pada kontrol ketinggian air didapatkan nilai Kp=6.4667, Ti=0 dan Td=4.99 dengan performa respon Delay time=79s, Rise time=154s, Settling time=190s, Osilasi output hampir tidak ada, Error steady state=1.68% tanpa gangguan.Pada kontrol tekanan air Kp=3, Ti=0 dan Td=1.375 dengan  performa respon Delay time=8s, Rise time=7s, Settling time=25s, Osilasi output PID rendah, Error steady state = 1.03% tanpa gangguan. Hasil tes kadar garam menggunakan TDS meter yang terlarut dalam air laut murni berkisar 393PPM, sedangkan hasil dari proses reverse osmosis selama 3kali penyaringan kadar garamnya menjadi 292PPM, sedangkan kadar garam pada air PDAM yaitu 256PPM.


2018 ◽  
pp. 81-92
Author(s):  
Kasmira Kasmira ◽  
Abdul Waris ◽  
Muhammad Tahir Sapsal

Kegiatan pengadukan bahan-bahan pertanian menjadi berbagai macam produk pangan ataupun non pangan membutuhkan mesin pengaduk. Mesin pengaduk dalam penelitian ini memiliki masalah saat digunakan yaitu bahan yang diaduk melumpah dari wadah, suara yang dihasilkan berisik dan motor cepat panas. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem kendali yang baik pada mesin pengaduk agar dapat meningkatkan kinerja dari mesin pengaduk. Metode yang dilakukan yaitu perancangan sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Sistem perangkat keras menggunakan komponen mikrokontroler, Solid State Relay (driver motor), Motor DC (aktuator), rotary encoder (sensor) dan power supplay (sumber tegangan) sedangkan sistem perangkat lunak berisi algoritma bahasa program kendali PID. Prinsip kerja sistem yaitu lup tertutup dimana kecepatan motor akan terbaca oleh sensor dan diinformasikan ke mikrokontroler untuk membandingkan dengan kecepatan yang diinginkan, kemudian memperbaiki kesalahan yang terjadi. Berdasarkan hasil tuning dengan menggunakan metoda internal control (MIC) diperoleh konstanta PID sebesar Kp: 0.259, Ki:5.647 dan Kd: 0.200. Nilai konstanta yang diperoleh sudah dapat memberikan kestabilan pada berbagai kecepatan (62,130,190 dan 252 rpm). Pengujian kecepatan motor DC pada mesin pengaduk dengan mengunakan beban yaitu adonan roti dan kedelai menghasilkan kecepatan yang dapat mengikuti set point (kecepatan yang diinginkan) dan respon sistem menunjukkan settling time yang pendek, overshoot bernilai 0 dan nilai error steady state yang masih berada pada batas toleransi yaitu 2% atau 5%.


PoliGrid ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Abdillah Aziz Muntashir ◽  
Era Purwanto ◽  
Syechu Dwitya Nugraha

Motor induksi 3 fasa merupakan motor arus bolak balik yang banyak penggunaannya dalam dunia industri. Motor induksi 3 fasa memiliki beberapa kelemahan, salah satu memiliki karakteristik parameter yang tidak linier sehingga tidak dapat mempertahankan kecepatannya secara konstan bila terjadi perubahan beban. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakanlah suatu rangkaian kontrol logika fuzzy dengan menggunakan sugeno fuzzy models. Dengan adanya pengontrol tersebut diharapkan pengaturan kecepatan motor induksi dapat steady state sesuai yang diinginkan meskipun dengan perubahan nilai beban. Inverter 3 fasa yang dipakai menggunakan metode Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM). Dalam mengoptimalkan pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa digunakanlah scalar control atau biasa disebut juga kontrol tegangan/frekuensi (v/f). Penggunaan scalar control dengan memaksa motor memiliki hubungan yang konstan antara tegangan dan frekuensi mampu menjaga besarnya fluks dan nilai torsi maksimum tetap konstan. Hasil simulasi menunjukkan  bahwa dengan menggunakan sugeno fuzzy model, dapat mempercepat respon kecepatan motor induksi 3 fasa menuju keadaan steady state, dengan nilai settling time (ts) dari 0.46 detik menjadi 0.285 detik dengan error steady state sebesar 0% saat set point 1200 RPM.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 32-39
Author(s):  
Ahmad Faizal ◽  
Dian Mursyitah ◽  
Ewi Ismaredah

Sistem di industri sering terjadi kesalahan dalam mencapai kinerja atau performansi yang diinginkan. Salah satunya pada sistem isothermal CSTR dimana sistem ini belum mampu bekerja sesuai set point yang diinginkan 1 g.mol/litter, untuk mencapai set point maka digunakan pengendali Sliding Mode Control yang di Hybrid dengan Fuzzy Logic Controller yang diidentifikasi dengan metode FOPDT untuk menurunkan nilai error steady state. hybrid sliding mode control dan fuzzy logic controller telah mencapai nilai set point yang diinginkan yaitu 1 g.mol/litter  dengan waktu tunak/settling time 0.7098 detik, sementara pada pengendali sliding mode control mengalami error steady state sebesar 0.0004 g.mol/litter dengan waktu tunak/settling time 0.7275 detik


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Muhammad Arifin ◽  
Tarmukan Tarmukan ◽  
Muhammad Rifa'i

Kontrol ketinggian cairan merupakan sebuah aplikasi kontrol yang sangat penting dalam industri perminyakan. Biasanya DCS digunakan sebagai kontroler pada aplikasi kontrol ketinggian cairan dan dilengkapi dengan SCADA yang berfungsi untuk memonitoring dan mengontrol plant dari jarak jauh. Metode kontrol yang diimplementasikan pada DCS untuk menstabilkan set point saat terjadi gangguan adalah PID karena mampu memberikan respon yang cepat. Sehingga dalam penelitian ini penulis merancang mini plant kontrol ketinggian air dengan menggunakan metode PID yang diimplementasikan pada DCS-PCS7 dan dilengkapi dengan SCADA. Dengan menerapkan hand tuning PID diperoleh parameter kontrol Kp=5, Ti=0 dan Td=1.3 menghasilkan bahwa sistem kontrol ketinggian air mampu menstabilkan ketinggian air diset point yang mana memiliki performa kontrol Delay time=15s, Rise time=33s, Settling time=38s, Osilasi output PID rendah, Error steady state =0.8% tanpa gangguan, Error steady state=0.09% saat gangguan 25%, Error steady state=0.88% saat gangguan 50%, Error steady state=1.71% saat gangguan 75%, Error steady state=1.97% saat gangguan 100% dan Error steady state=0.09% saat gangguan 100% yang menggunakan parameter kontrol PID Kp=5, Ti=37 dan Td=1.3.


JURNAL ELTEK ◽  
2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Dyah Intan Sari ◽  
Subiyantoro Subiyantoro ◽  
Mila Fauziyah

Energi surya dapat digunakan sebagai energi alternatif yang akan dikonversi menjadi listrik untuk mengurangi penggunaan energi fosil menggunakan sel surya. Oleh karena itu sistem pengisian baterai 24V 7.5 AH menggunakan sel surya 30 WP. Keluaran sel surya dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari, menyebabkan tegangan dan keluaran sel surya tidak stabil. Maka dilakukan kontrol sehingga tegangan output dari sel surya yang tidak stabil akan diubah menjadi tegangan yang stabil sesuai set point menggunakan kontrol Proportional Integral (PI). Tegangan yang berubah dari sel surya setelah memasuki boost converter stabil pada tegangan 28,8 V. Tuning parameter Proportional Integral (PI) menggunakan metode Ziegler-Nichols 2. Proses penentuan parameter PI Ziegler-Nichols 2 dihitung menggunakan respon yang diatur menggunakan slider gain sehingga respon berosilasi. Didapat nilai konstanta PI terbaik yang diperoleh dari hasil percobaan adalah Kp = 0,128, Ki = 0,12, Parameter dari metode PI ini meliputi rise time 8s, settling time 20s, overshoot 7%, peak time 7,5s dan error steady state 0,6%.   Solar energy can be used as an alternative energy which will be converted into electricity to reduce the use of fossil energy using solar cells. Therefore, the 24V 7.5 AH battery charging system uses 30 WP solar cells. The output of solar cells is influenced by the intensity of sunlight, causing the voltage and output of solar cells to be unstable. Then control is carried out so that the output voltage of an unstable solar cell will be converted into a stable voltage according to the set point using Proportional Integral (PI) control. The voltage that changes from the solar cell after entering the boost converter is stable at a voltage of 28.8 V. Tuning the Proportional Integral (PI) parameter using the Ziegler-Nichols 2 method. oscillate. The best PI constant values ​​obtained from the experimental results are Kp = 0.128, Ki = 0.12, The parameters of this PI method include rise time 8s, settling time 20s, overshoot 7%, peak time 7.5s and steady state error 0, 6%.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Muhammad Ikhsan Nst ◽  
Azhari Azhari ◽  
Nasrul ZA

Heat exchangers are tools used to transferring or transfer heat energy between a solid surface and fluid or inside different particles and in thermal contact. The objective of the study was to determine the optimum values of Kc, Ti and the best Td which to Heat exchangers of factory phenol design. Proportional-Integral-Derivative (PID) is a controller to determine the precision of an instrumentation system with the characteristics of feedback on the system. As the methodology of this research is to create a steady state Heat Exchanger model, then change the steady state model into a dynamic model, so create a PID model control, then tuning the PID control and testing PID controls, by disturbing the set point setting the valid point 115 ℃. The result of applying PID control system then got the fastest average time with value Kc = 8,82, Ti = 2,58, Td = 0 that is 0,38 minutes. At a temperature of 147.6 air vapor rate of 290.8 Kg / hr; at a temperature of 148.6 foundKeywords:heat exchanger, PID, set point, set point 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document