Daya Motil dan Keutuhan Membran Plasma Spermatozoa Domba Garut (Ovis aries) Pada Penambahan Kolesterol Dalam Pengencer Semen Tris Kuning Telur
The research was carried out to study the effect of egg-yolk consentration and cholesterol suplementationto tris - 1.2% maltosa extender on the quality of frozen semen of garut rams. Semen was collected once a week using artificial vagina from six mature Garut rams. Semen was equilibrated at 5oC for three hours, frozen and stored in liquid nitrogen. The thawing was carried out at the temperature 30oC for 30 seconds. Percentages of motility and intact plasma membrane (IPM) parameters were evaluated every stage of freezing semen. The results show that there were no interaction between both treatmenst on the quality of garut rams frozen semen. In the cholesterol treatment, percentages of progressive motile sperm and intact plasma membrane in control (50,50% and 57,92%) were significantly different (P<0,05) than cholesterol 1,0 mg /100 ml treatment (37,08% and 49,42%) respectively. In conclusion, addition of 10% egg yolk concentrationto Tris –1.2% maltosa extender was not significantly different than 20% egg yolk concentration. The frozen semen quality of control produced the best quality semen compared toboth addition of 0.5mg/100 ml and 1.0 mg/100 ml cholesterol treatments. Cholesterol addition to egg yolk Tris – 1.2% maltosa causes degradation of frozen semen quality.Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh konsentrasi kuning telur dan penambahan kolesterol pada pengencer semen Tris dengan maltosa 1,2% terhadap kualitas semen beku domba garut. Semen dikoleksi seminggu sekali dengan vagina buatan dari enam domba garut jantan. Semen diekuilibrasi pada suhu 5 oC selama tiga jam kemudian dibekukan dan disimpan di dalam nitrogen cair. Metode thawing dilakukan pada suhu 30oC selama 30 detik. Parameter persentase motilitas dan membran plasma utuh dievaluasi pada setiap tahap pembekuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara kedua perlakuan terhadap kualitas semen beku domba garut. Perlakuan kolesterol menunjukan bahwa persentase motilitas dan membran plasma utuk pada perlakuan kontrol (50,50% dan 57,92%) lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan perlakuan1,0 mg/100ml kolesterol (37,08% dan 49,42%). Penambahan kuning telur 10% pada pengencer Tris dengan maltosa 1,2% menghasilkan kualitas semen tidak berbeda dengan penambahan kuninf telur 20%, Penelitian menyimpulkan bahwa kualitas semen beku terbaik diperoleh pada perlakuan kontrol lebih tinggi dibandingkan perlakuan kolesterol 0,5 mg/100 ml dan 1,0 mg/100 ml. Penambahan kolesterol akan menurunkan kualitas semen beku domba garut.Keywords: cholesterol, motility, membrane plasm, garut ram, spermatozoa.