Pengembangan Dan Optimasi Formula Self Mikroemulsi Drug Delivery System (SMEDDS) Kurkumin Untuk Meningkatkan Bioavaibilitas
Kurkumin terbukti memiliki aktivitas sebagai anti-tumor, anti-inflamasi, anti-virus, anti-oksidasi dan anti HIV. Penggunaan kurkumin dalam proses pengobatan jangka panjang memberikan toksisitas yang rendah sehingga secara klinis akan sangat menguntungkan untuk dikembangkan. Kandungan aktif kurkumin yang berasal dari ekstrak tanaman curcuma longa ini mempunyai bioavaiblitas yang sangat rendah. Hal ini berkaitan karena kelarutan kurkumin yang jelek dalam air (11 ng/ml, pH 5,0) sehingga sedikit diserap di saluran pencernaan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat sediaan kurkumin dalam bentuk Self Mikroemulsi Drug Delivery System (SMEDDS) Penelitian awal dilakukan skrining terhadap kelarutan kurkumin dengan pembawa berbagai jenis minyak, surfaktan dan kosurfaktan. Hasil skrining dilanjutkan dengan pemilihan formula optimum SMEDDS kurkumin dengan menggunakan metode Simpelx Lattice Design (SLD). Tiga variabel akan memberikan 14 formula SMEDDS kurkumin yang masing-masing formula dilakukan pengujian terhadap karakteristiknya sebagai titik kritis meliputi : % transmitan, waktu emulsifikasi dan drug loading. Hasil masing-masing pengujian dianalisis datanya dengan Design Exspert versi 7 dan dilanjutnya validasi formula optimum dengan uji T dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skrining awal terhadap kurkumin didapatkan kelarutan yang terbesar pada jenis minyak zaitun, surfaktan Tween 80 dan kosurfaktan PEG 400. Ketiga jenis bahan ini dilakukan optimasi dengan SLD memberikan formula optimum komposisi SMEDDS kurkumin dengan komposisi 0,026 minyak zaitun ; 0,0913 Tween 80 dan 0,061 PEG 400.