Upaya Penanggulangan dan pencegahan penyakit akibat kerja pada perawat Di Rumah Sakit
Abstrak. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanyamasalahyangberkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kejadian Penyakit AkibatKerja (PAK)danKecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Indonesia tahun 2011 tercatat 96.314 kasus dengan korbanmeninggal 2.144 orang dan cacat 42 orang. Pada tahun 2012 kasus PAK dan KAK meningkat menjadi103.000 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan KesehatanKerja (SMK3) di Indonesia belum berjalan dengan baik. Masalah K3 tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat. Pelaksanaan SMK3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari PAK dan KAK, pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerjaKata kunci: Penyakit akibat kerja, pencegahan Abstract.Human resources as labor in the company is not separated from the problems associated with the Occupational Health and Safety (OHS). Occupational disease and occupational accident in Indonesia on 2011 recorded 96 314 cases with 2,144 deaths and disabled people 42 people. In 2012 the case of occupational disease and occupational accident increased to 103,000 cases. This indicates that the application of the occupational safety and health management system in Indonesia has not been going well. OHS problem is not just the responsibility of the government but the responsibility of all parties, especially employers, workers and the public. The occupational safety and health management system implementation is one of the efforts to create a workplace that is safe, healthy, free from environmental pollution so as to reduce and or free of the occupational disease and occupational accident , can ultimately improve efficiency and productivity. Keywords : Occupational disease, prevention