scholarly journals ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM AIR SUNGAI SILAU DI KOTA KISARAN

2017 ◽  
Author(s):  
Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu 2017 ◽  
Haqqi Annazili Nasution ◽  
Alexander Tuahta Sihombing

Sungai adalah salah satu sumber air yang digunakan oleh manusia untuk berbagai aktivitas dalam kehidupan dan memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup sehingga air akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi/ komponen lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau di kota kisaran dan tingkat pencemarannya yang dibandingkan dengan standar baku air dalam PP No 82 tahun 2001. Penelitian dilakukan pada bulan Juni - September 2017. Pengambilan sampel air sungai menggunakan metode purposive sampling yang diambil dari tiga stasiun sungai silau di kota kisaran. Parameter yang dianalisis adalah tingkat pencemaran logam berat Timbal (Pb) dalam air sungai silau menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) melalui uji-t satu pihak dan data kuesioner yang diperoleh dari masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pinggir sungai Silau yang diolah menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Hasil analisis data menyatakan bahwa air sungai silau telah teridentifikasi mengandung logam berat Timbal (Pb) sehingga perlu pengawasan yang rutin untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya pencemaran logam berat Timbal (Pb). Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa konsentrasi logam berat timbal (Pb) tidak berbeda signifikan dengan standar baku air dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa air sungai silau tidak tercemar logam berat Timbal (Pb) dan tidak terdapat dampak negatif secara langsung bagi kesehatan masyarakat sekitar. Hal ini didukung oleh data kuesioner yang menyimpulkan bahwa tidak ada masyarakat yang mengalami keluhan kesehatan yang dipengaruhi oleh keberadaan logam berat Timbal (Pb).

Sari Pediatri ◽  
2017 ◽  
Vol 18 (4) ◽  
pp. 265
Author(s):  
Dewi Mutiati Ratnasari ◽  
Mei Neni Sitaresmi ◽  
Nenny Sri Mulyani

Latar belakang. Timbal telah terbukti neurotoksin. Kadar timbal yang tinggi dalam darah dihubungkan dengan inteligensi yang rendah pada anak, tetapi sampai saat ini belum ada laporan hubungan kadar timbal dalam darah dengan inteligensi anak di Indonesia khususnya Yogyakarta.Tujuan. Mengetahui hubungan kadar timbal darah dengan tingkat inteligensi anak.Metode. Penelitian potong lintang terhadap anak di 7 Sekolah Dasar kelas 1 dan 2 Inklusi di Yogyakarta pada bulan Januari 2013. Subyek penelitian diperoleh secara purposive sampling. Kriteria inklusi adalah anak dengan 5 peringkat tertinggi dan 5 peringkat terendah yang bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi adalah anak dengan sindrom Down, hiperaktif, autis, dan adanya gangguan pendengaran. Inteligensi ditentukan berdasarkan Wechsler Intelligence Scale for Children timbal dalam darah diperiksa dengan alat atomic absorption spectrophotometry. Data dianalisis dengan menggunakan uji independent t-test, uji chi-square, dan uji Fisher.Hasil. Didapatkan 80 anak (40 anak dengan inteligensi tinggi dan 40 anak dengan inteligensi rendah) diikutsertakan dalam penelitian ini. Rerata kadar timbal dalam darah anak dengan inteligensi tinggi 4,09 µg/dL (SB 0,50) lebih rendah dibandingkan dengan rerata kadar timbal dalam darah anak dengan inteligensi rendah 7,08 µg/dL (SB 0,61, IK95%: 1,429-4,555). Kadar timbal dalam darah ≥5 µg/dL lebih banyak dijumpai pada anak dengan inteligensi rendah dibandingkan dengan anak dengan inteligensi tinggi (75% vs 45%; p=0,006). Hasil analisis bivariat faktor luar didapatkan faktor lain yang memengaruhi tingkat inteligensi anak adalah stimulasi, tingkat pendidikan ibu dan sosial ekonomi (p=<0,001, p=0,001, dan p=0,001).Kesimpulan. Anak dengan inteligensi rendah mempunyai kadar timbal darah yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan inteligensi tinggi.


2018 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 155 ◽  
Author(s):  
Rotua Malau ◽  
Ria Azizah ◽  
AB Susanto ◽  
Gunawan Widi Santosa ◽  
Irwani Irwani

Concentration of the Heavy Metal Lead (Pb) in the Seawater, Sediment, and the Seaweed Sargassum sp. in Teluk Awur, Jepara The increasing human activities led to an increase in waste disposal which eventually accumulates and decrease the water quality of rivers and seas. One of the pollutant resulted by human activities is heavy metal. The presence of heavy metals in the waters could directly harm the bioorganisms and indirectly affect human health by food chains. The purpose of this research is to investigate the lead content (Pb) in the water, sediment, and seaweed Sargassum sp., as well as to determine the status of pollution in Teluk Awur waters, Jepara. The research was conducted in November 2017 and January 2018 using descriptive method. Sampling sites were decided by Purposive Sampling Method. Analysis of lead content was conducted using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). The results showed that the lead content of seawater in Teluk Awur, Jepara, was within 0.003 mg/L and not on the level of concern, according to KepMen LH No. 51/2004. The range of lead content in the sediment was 47- 68,35 mg/kg and considered as polluted, according to NRCC GBW07313. The range of lead content in the seaweed Sargassum sp. was 0.22-0.79 mg/kg and has exceeded the quality standard  specified by PerBPOM No. 23/2017. Meningkatnya  kegiatan  manusia  menyebabkan  peningkatan  pembuangan  limbah  yang pada akhirnya bermuara ke sungai maupun laut, yang mengakibatkan perairan laut menjadi tercemar. Salah satu pencemar akibat aktivitas   manusia   adalah   logam   berat   timbal yang dapat membahayakan kehidupan organisme perairan secara langsung, maupun tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada air, sedimen, dan rumput laut Sargassum sp. serta untuk mengetahui status pencemaran di Perairan Teluk Awur, Jepara. Penelitian dilakukan pada bulan November 2017 dan Januari 2018. Metode penelitian yang digunakan  adalah  metode  deskriptif.  Penentuan  lokasi  penelitian  dilakukan dengan Purposive Sampling Method. Analisis logam berat Pb dilakukan dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil penelitian menunjukan kandungan logam berat Pb di Perairan Teluk Awur, Jepara, pada air laut yaitu 0,003 mg/L dan masih belum tercemar menurut KepMen LH No.51/2004. Kandungan logam berat Pb pada sedimen yaitu berkisar 47 - 68,35 mg/kg dan telah tercemar menurut NRCC GBW07313. Kandungan logam berat Pb pada rumput laut Sargassum sp. yaitu berkisar 0,22 - 0,79 mg/kg dan telah melebihi baku mutu yang ditentukan oleh PerBPOM No. 23 Tahun 2017 


2015 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 119-125
Author(s):  
Emma Kurniawaty ◽  
Binar Panunggal

Latar Belakang: Intelegensi merupakan salah satu perkembangan kognitif. Pengukuran inteligensi dapat dilakukan melalui tes Intelligence Quotient (IQ). Penurunan skor Intelligence Quotien (IQ) dapat terjadi karena kekurangan zat gizi jangka panjang. Seng merupakan salah satu mikronutrient yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Defisiensi seng (Zn) dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan, malformasi organ, dan gangguan kognitif pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status seng (Zn) dengan Intelligence Quotient (IQ) pada anak usia 9-11 tahun di SDN 1 Gondang Wonogiri.Metode:  Total subjek 67 anak usia 9-11 tahun dari SDN 1 Gondang Wonogiri berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan sampel. Status seng diperoleh melalui pengukuran kadar seng rambut dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Skor IQ diperoleh melalui tes intelegensi dengan metode Culture Fair Intelligence Test (CFIT). Hasil:  Pada penelitian ini diperoleh rerata skor IQ (90,67±1,5), dengan kategori Mentally Deffective 2 orang (3%), Borderline 11 orang (16,4%), Low Average 18 orang (26,9%), Average 32 orang (47,8%), dan High Average 4 orang (6%). Rerata usia subjek adalah 9,66±0,07 tahun. Semua subjek memiliki status seng (Zn) batas normal (260,67 ± 7,28 ppm) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan status seng (Zn) dengan Intelligence Quotient (IQ) secara statistik (r =   -0,118 ; p = 0,340).Simpulan: Status seng (Zn) tidak berhubungan dengan Intelligence Quotient (IQ) secara statistik.


2017 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 16 ◽  
Author(s):  
Endang Supriyantini ◽  
Ria Azizah Tri Nuraini ◽  
Cintya Pramesthi Dewi

Human activities in the Mangrove Park waters, Pekalongan area can  be increasing the present of heavy metal in acuatiq environmental and aquatic organisms. The purpose of this research is (1) to know the heavy metal content of Pb in water, sediment, root and mangrove leaves Rhizophora sp; (2) to know the level of Pb heavy metal pollution in Mangrove Park area; (3) Bioconcentration factor (BCF) on root and Rhizophora sp.This research was conducted in November 2015 and January 2016. The materials used in this study are water samples, sediments, roots, and leaves Rhizophora sp. The method of determining the location of research stations based on Purposive Sampling Method. Analyze heavy metal Pb using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) at the Laboratory of Center for Industrial Pollution Prevention Technology (BBTPPI). The results showed that in Mangrove Park waters, Pekalongan has not polluted Pb metal since it has not exceeded the determined threshold limit. The content of Pb in sediment is still below the specified quality standard of 12.06-14.77 mg / kg (November 2015) and 10.65-13.26 mg / kg (January 2016). The content of Pb at the root is 0.25-0.32 mg / kg (November 2015) and 0.15-0.47 mg / kg (January 2016). The content of Pb metal on leaves is 0.17-0.22 mg / kg (November 2015) and 0.17-0.59 mg / kg (January 2016). Based on the bioconcentration factor, the ability of Rhizophora sp. In accumulating Pb metals is low. Keywords : Heavy metals Pb, Water, Sediment, AAS, Rhizophora sp.  Kegiatan manusia di kawasan Perairan Mangrove Park, Pekalongan dapat meningkatkan kehadiran logam berat di lingkungan perairan dan organisme air. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kandungan logam berat Pb dalam air, sedimen, akar dan daun mangrove Rhizophora sp. di kawasan Mangrove Park Pekalongan;(2) mengetahui tingkat pencemaran logam berat Pb di kawasan Mangrove Park Pekalongan; (3) Mengetahui Biokonsentrasi Faktor (BCF) pada akar dan daun Rhizophora sp. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 dan Januari 2016. Materi yang digunakan untuk penelitian adalah sampel air, sedimen, akar, dan daun Rhizophora sp. Metode penentuan lokasi penelitian berdasarkan Purposive Sampling Method. Analisis logam berat Pb menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) di Laboratorium Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI). Hasil penelitian menunjukkan di perairan Mangrove Park, Pekalongan belum tercemar logam Pb karena belum melebihi batas ambang yang ditentukan. Kandungan Pb dalam sedimen masih dibawah baku mutu yang ditentukan yaitu 12.06-14.77 mg/kg (November 2015) dan 10.65-13.26 mg/kg (Januari 2016). Kandungan Pb pada akar sebesar 0.25-0.32 mg/kg (November 2015) dan 0.15-0.47 mg/kg (Januari 2016). Kandungan logam Pb pada daun 0.17-0.22 mg/kg (November 2015) dan 0.17-0.59 mg/kg (Januari 2016). Berdasarkan factor biokonsentrasi, kemampuan Rhizophora sp. dalam mengakumulasi logam Pb tergolong rendah. Kata Kunci  :  Logam berat Pb, Air, Sedimen, AAS, Rhizophora sp.


BUANA SAINS ◽  
2019 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Khairil Anam ◽  
Fadhliyah Idris ◽  
Agung Dhamar Syakti

This research is to determine the Pb and Cd heavy metal content in Strombus sp and waters of Bukit Bestari District, Tanjungpinang City, Riau Islands Province. The method of this research is purposive sampling method. The instrument used to determine the Pb and Cd heavy metal content is AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). The results of the study showed that the Pb content in seawater at stations I, II, III was 0.611 mg / L, 0.563 m / L, 0.595 mg / L . The results obtained in sediments at stations I, II, III are 10,488 mg / kg, 8,376 mg / kg, 10,052 mg / kg. The results found on Strombus sp at stations I, II, III were 1,975 mg / kg, 1,275 mg / kg, 1,031 mg / kg. For research results on Cd in Strombus sp at stations I, II, III are 0.036 mg / kg, 0.035 mg / kg, station 0.031 mg / kg. The value obtained is the average results obtained from each sub station.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Rizki Andalia ◽  
Mulia Aria Suzanni ◽  
Rini Rini

Lipstick or lip dye is a cosmetic dose that serves to coloring, decorative the lips, as a moisturizing material and protect the lips from exposure the sun to provide optimum results. Lipstick should not contain chemicals such as lead (Pb) because the Pb is a heavy metal that is very dangerous when continuously used on the skin, because it will be absorbed into the blood and attack the body organ causing the onset of disease. According to BPOM that the lead rate on the lipstick does not exceed the permissible limit of 20 mg/kg or 20 ppm.This research aims to know the levels contained in the samples are 4 brands of matte lipstick that are sold in the Aceh market in Banda Aceh City with the method of atomic absorption spectrophotometry (AAS). The results showed that on the 4 brands of lipstick matte contain heavy metal lead (Pb) with a rate still qualified allowed by BPOM  is samples A, B, C, and D, respectively at 0.24 ppm; 0.10 ppm; 2.87 ppm and 1.32 ppm, so that the 4 brands of lipstick matte are still used.


2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Bella Santa Rossi ◽  
Paryanti Paryanti ◽  
Yuli Ristianingsih ◽  
Abubakar Tuhuloula

Pewarnaan pada proses produksi kain sasirangan menghasilkan limbah yang mengandung logam berat, diantaranya adalah timbal (Pb2+) dan kadmium (Cd2+). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses fitoremediasi terhadap konsentrasi logam Pb2+ dan Cd2+ dari limbah cair industri sasirangan di Kalimantan Selatan, serta mengetahui pertambahan berat basah eceng gondok. Eceng gondok yang sudah dibersihkan dan diaklimatisasi ditanam dalam reaktor berisi larutan limbah dengan konsentrasi 3% (v/v); 9% (v/v); dan 15% (v/v). Sampel diambil setiap 2 hari sekali sebanyak 100 ml dan dianalisis menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi logam Pb2+ dan Cd2+ dalam limbah setelah proses fitoremediasi terjadi penurunan. Kadar Pb2+ pada konsentrasi 3% (v/v) semula 0,197 ppm menjadi 0,062 ppm, pada konsentrasi 9% (v/v) semula 0,200 ppm menjadi 0,077 ppm dan untuk 15% (v/v) adalah 0,225 ppm menjadi 0,093 ppm. Sedangkan untuk Cd2+ konsentrasi 3% (v/v) semula 0,110 ppm menjadi 0,059 ppm, konsentrasi 9% (v/v) adalah 0,127 ppm menjadi 0,045 ppm dan untuk konsentrasi 15% (v/v) semula 0,144 ppm menjadi 0,047 ppm.


1965 ◽  
Vol 48 (6) ◽  
pp. 1100-1103
Author(s):  
C H Mcbride

Abstract The atomic absorption method studied last year was re-examined and extended to include calcium and sodium. The procedures were submitted to 16 collaborators for determination of Ca, Cu, Fe, Mg, Mn, Na, and Zn. Results for Ca and Na were discouraging; further study is recommended.


1979 ◽  
Vol 62 (1) ◽  
pp. 153-159
Author(s):  
Luis F Corominas ◽  
Victor M Boy ◽  
Manuel Guijosa

Abstract The official first action AOAC method for the spectrophotometric determination of biuret in urea, 2.072—2.074, was compared with official first action AOAC method 2.C01-2.C03 (atomic absorption spectrophotometry), 2 simplified versions of 2.072-2.074, and modified versions of 2 alternative procedures of the International Organization for Standardization. Three synthetic urea samples (0.3, 1.4, and 3.0% biuret) and 1 commercial urea sample (1.0% biuret) were analyzed. The methods proved to be equivalent and none showed a definite advantage over 2.072-2.074. The purification of biuret and the interference by ammonia are also discussed.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document