scholarly journals Pengaruh Stres Kerja terhadap Cyberloafing dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderator pada Karyawan di Surabaya

ANALITIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 64-72
Author(s):  
Mazzanov Dhira Brata Moffan ◽  
Seger Handoyo

Menghabiskan waktu kerja menggunakan internet yang tidak ada kaitanya dengan pekerjaan merupakan perhatian utama bagi perusahaan. Penggunaan internet yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan saat jam kerja berlangsung disebut dengan cyberloafing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepuasan kerja dapat memoderasi pengaruh stres kerja terhadap cyberloafing pada karyawan di Surabaya. Penelitian ini bertipe penelitian kuantitatif dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 174 responden yang tersebar di Surabaya. Alat pengumpulan data berupa general work stress scale, job satisfaction survey, dan skala cyberloafing. Analisis data dilakukan dengan teknik Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa stres kerja berpengaruh langsung terhadap cyberloafing. Sedangkan kepuasan kerja tidak memoderasi pengaruh stres kerja terhadap cyberloafing.

2016 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Choi Sang Long ◽  
Zhao Lingyun ◽  
Tan Owee Kowang ◽  
Goh Chin Fei ◽  
Wan Khairuzzaman Wan Ismail

The purpose of this study is to investigate the relationship between sexual harassment and job satisfaction in one of the China’s retailing company. A total of 103 respondents from one of the China’s retailing company are selected as respondents and thus data is analyzed based on the completed questionnaires. Sexual Experiences Questionnaire (SEQ) and Job Satisfaction Survey are employed as measurement tools to measure the sexual harassment and job satisfaction of employees separately. Descriptive analysis, correlations analysis and multiple regression analysis are utilized to analyze the collected data. The main findings revealed that sexual harassments, verbal conduct of sexual harassments and physical conduct of sexual harassments have a significant and negative relationship with job satisfaction and the non-verbal conduct of sexual harassment is not significantly related to the job satisfaction. The dominant element of sexual harassment is physical conduct of sexual harassment affecting on job satisfaction mostly among female employees in the organization. In addition, it is also found that the moderate level of sexual harassment creates a low level of job satisfaction in the organization. Furthermore, the dominant sexual harasser is often a colleague, followed by a superior, customer and others. Several recommendations are suggested for the company and for future researches.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Reza Lidia Sari

<p>In Human Resource Management, workers from the millennial generation, including those working as lecturers in Indonesia, are often studied with regard to their low level of organizational commitment. Millennial lecturers are often faced with various challenges that can trigger them to decide to quit their jobs and leave the college. This research aimed to discover the factors influencing millennial lecturers’ organizational commitment. The instruments used were the Organizational Commit­ment Scale, Job Satisfaction Survey, and Professional Commitment Scale. The respondents were 123 lecturers from 10 universities in Padang, Jakarta, and Bali, who were selected using purposive sampling technique. The analysis method used was a multiple regression analysis. The research findings showed that job satisfaction and professional commitment, to be exact, their satisfaction with supervisors, professional commitment continuance and normative professional commitment had a significant impact on these lecturers’ organizational commitment. The result of this study delivers important implications to universities in managing their millennial lecturers so that they can improve their organizational commitment.</p><p> </p><p> </p>


2014 ◽  
Vol 20 (4) ◽  
pp. 292-298
Author(s):  
Violeta Ožeraitienė ◽  
Virginija Gaigalaitė ◽  
Julija Arnatkevič

Reikšminiai žodžiai: vidinė motyvacija, pasitenkinimas darbu, slaugytojai, profesinė veikla. Darbo tikslas: ištirti, kaip vidiniai motyvaciniai veiksniai susiję su slaugytojų pasitenkinimą darbu lemiančiais veiksniais. Tyrimo medžiaga ir metodai. Tyrimo imtį sudarė 186 slaugytojos, dirbančios ligoninės chirurginiuose (94 respondentės) ir terapiniuose skyriuose (92 respondentės). Slaugytojų amžius svyravo nuo 23 iki 61 metų (vidurkis 42,4 ± 8,9 metų). Aukštąjį universitetinį išsilavinimą turėjo 40, neuniversitetinį aukštąjį – 60 slaugytojų, likusios – įgijusios aukštesnįjį išsilavinimą. Tyrimui naudota anketinė anoniminė apklausa, surinkti demografiniai, socialiniai slaugytojų duomenys. Pasitenkinimas darbu tirtas naudojant P. E. Spector pasitenkinimo darbu klausimyną („The Job Satisfaction Survey“, 1997), o profesinės veiklos vidiniai motyvai tirti naudojant Profesinės veiklos motyvacijos klausimyną. Rezultatai. Bendras pasitenkinimo darbu rodiklis parodė, kad slaugos darbuotojų pasitenkinimas darbu yra vidutinis (gauta balų suma 123,69, o skalės vidurkis – 126 balai). Slaugytojos yra labiau patenkintos geru vadovavimu, bendradarbiais, darbo pobūdžiu ir komunikacija, mažiau – atlyginimu, karjeros galimybėmis, papildomomis lengvatomis, galimais apdovanojimais ir darbo sąlygomis. Svarbiausias profesinės veiklos vidinis motyvas – asmenybės įsitvirtinimas darbe. Išvados. Slaugytojų bendras pasitenkinimas darbu yra vidutinis. Esant didesniam slaugytojų amžiui, darbo stažui ir krūviui, pasitenkinimas darbu siejamas su geresniu atlyginimu, papildomomis lengvatomis, o jaunesnio amžiaus slaugytojų – su karjeros galimybėmis, santykiais su bendradarbiais. Svarbiausias profesinės veiklos vidinis motyvas yra įsitvirtinti kolektyve, kuris ypač stiprus aukštesnįjį ir aukštąjį neuniversitetinį išsilavinimą turinčioms bei dirbančioms chirurgijos skyriuose slaugytojoms. Profesinio meistriškumo motyvai svarbesni aukštąjį universitetinį išsilavinimą turinčioms slaugytojoms. Kuo stipresnis asmenybės įsitvirtinimas darbo kolektyve, tuo didesnis pasitenkinimas darbu ir jo pobūdžiu. Silpnesnė asmeninio įnašo ir profesinio meistriškumo vidinė motyvacija didino pasitenkinimą bendradarbiais, lengvatomis ir apdovanojimais.


2016 ◽  
Vol 8 (01) ◽  
Author(s):  
José G. Vargas- Hernández ◽  
Ángel Daniel Rodríguez Ortega

This study has aim to identify the main causes of a bad work environment with a high rate of turnover. The objective is to propose an intervention plan to increase the participation, commitment and employees proactivity. This job is performed with a case study with the quantitative paradigm, transversal and exploratory; the selected sample is from a PYME dedicated to automation power services. For it is based on the model of situational leadership Hersey and Blanchard, in addition to job satisfaction survey NTP213.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 95-104
Author(s):  
Meity Fransiska Simatupang ◽  
Alice Salendu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran persepsi dukungan organisasi sebagai mediator pada hubungan antara keadilan organisasi dan kepuasan kerja pada karyawan di PT ABC sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa pelayanan solusi telekomunikasi khususnya bagi vendor operator seluler. Penelitian ini dilakukan kepada 95 karyawan PT ABC sebagai partisipan penelitian melalui pemberian kuesioner. Keadilan organisasi diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur organizational justice questionnaire Colquitt (2001) dengan jumlah 20 item (α=0,891). Persepsi dukungan organisasi diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari survey perceived organizational support Eisenberger dkk (1986) dengan jumlah 36 item (α=0,893). Kepuasan kerja diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari job satisfaction survey dari Spector (1997) dengan jumlah 36 item (α=0,858). Penelitian ini menggunakan disain penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis teknik regresi Hayes pada program PROCESS SPSS versi 24. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berperan sebagai mediator antara keadilan organisasi dan kepuasan kerja dengan efek mediasi parsial dengan efek mediasi parsial dengan nilai BootLLCI 0,194 dan BootULCI 0,4406. Organisasi perlu memberikan perlakuan adil bagi karyawannya dan diharapkan muncul persepsi dukungan organisasi pada karyawan secara optimal sehingga meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi meningkat.


Sains Insani ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 65-74
Author(s):  
Alia Yashak ◽  
Mohamad Syafiq Ya Shak ◽  
Mohd Haniff Mohd Tahir ◽  
Dianna Suzieanna Mohamad Shah ◽  
Mohd Faisal Mohamed

Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap motivasi dan faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi Guru Pendidikan Islam sekolah menengah. Menggunakan dimensi-dimensi faktor ‘Motivasi’ daripada Teori Dua Faktor Herzberg (Herzberg, 1959) seperti ‘Kerja itu sendiri’, ‘Pengiktirafan’, dan ‘Peluang memajukan diri’, kajian ini merupakan kajian kuantitatif yang menggunakan reka bentuk tinjauan melibatkan 173 responden. Instrumen kajian yang digunakan adalah soal selidik yang diubahsuai daripada The Teacher’s Motivation and Job Satisfaction Survey (Mertler, 2001). Dapatan kajian menunjukkan tahap motivasi guru Pendidikan Islam sekolah menengah berada pada tahap tinggi (min = 4.40). Analisis menunjukkan skor faktor ‘Motivasi’ berada pada tahap yang tinggi dan dimensi dominan ialah kerja itu sendiri, peluang memajukan diri, dan pengiktirafan. Terdapat hubungan yang sederhana antara tahap motivasi guru Pendidikan Islam sekolah menengah dengan faktor ‘Motivasi’ (r = 0.541). Analisis lanjut mendapati bahawa ‘Kerja itu sendiri’, ‘Pengiktirafan’, dan ‘Peluang memajukan diri’ mempengaruhi secara signifikan terhadap tahap motivasi guru Pendidikan Islam sekolah menengah. Kajian ini dilihat memberi implikasi kepada Kementerian Pendidikan Malaysia khususnya bahagian latihan, sistem pengurusan sekolah, pemimpin sekolah dan guru khususnya guru Pendidikan Islam dalam meningkatkan tahap motivasi dan profesionalisme guru Pendidikan Islam.


Nursing ◽  
2007 ◽  
Vol 37 (4) ◽  
pp. 31-32
Author(s):  
SEAN P. CLARKE ◽  
CHERYL L. MEE

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document