Faktor ibu, pola asuh anak, dan MPASI terhadap kejadian stunting di kabupaten Gorontalo
Latar belakang: Stunting merupakan retardasi pertumbuhan linier kurang dari standar menurut usianya. Masalah stunting masih merupakan salah satu masalah terbesar di Kabupaten Gorontalo. Tujuan penelitian: Diketahuinya pengaruh faktor ibu, pola asuh, dan variasi MPASI terhadap kejadian stunting di Kabupaten Gorontalo. Metode: Desain penelitian menggunakan Case Control Study. Seluruh balita di Kabupaten Gorontalo menjadi Populasi studi. Sampel kasus merupakan balita yang menderita stunting, dan sampel kontrol adalah balita normal. Jumlah sampel sebanyak 118 balita. Sampel kasus dipilih dengan menggunakan purposive sampling dan sampel kontrol dipilih menggunakan random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan Logistic Regression. Hasil: pola asuh (OR = 3,901, 95% CI 1,692 – 8,994), variasi MPASI (OR = 3,260, 95% CI 1,371 – 7,750), riwayat KEK (OR = 2,482, 95% CI 1,013 – 6,081) dan pendidikan ibu (OR = 2,345, 95% CI 1,007 – 5,456). Umur ibu, pemberianASI Ekslusif, makanan pendamping ASI (MPASI), konsumsi snak hampir tiap hari, dan konsumsi mie instan 3 kali dalam seminggu bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting. Simpulan: Faktor ibu yaitu pendidikan ibu, riwayat KEK, pola pemberian MPASI, dan pola asuh merupakan faktor risiko kejadian stunting.