FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT REMATIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNA KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT TAHUN 2019
Rematik merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat (MSU)pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler merupakan pemicu utamaterjadinya peradangan atau inflamasi kejadian rematik. Penyakit rematik ini merupakan salah satu penyakityang sering ditemukan dan tersebar di seluruh dunia. Data Puskesmas Wuna menunjukkan jumlah kasuspenyakit rematiki tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2016 yaitu 364 kasus (30,46%), tahun 2017 yaitu 382kasus (31,97%), dan pada tahun 2018 sebanyak 449 kasus (37,57%). Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit rematik di wilayah kerja PuskesmasWuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalahmetode penelitian kuantitatif dengan rancangan case control study. Populasi adalah semua pasien rematiktercatat pada rekam medik di Puskesmas Wuna selama Bulan Mei hingga Oktober tahun 2019 sebanyak 204 pasien dengan jumlah sampel sebanyak 116 responden terdiri dari 58 sebagai sampel kasus dan 58 sebagai sampel kontrol yang diperoleh menggunakan teknik proportional random sampling. Data dianalisis secaraunivariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antaraaktivitas fisik (p=0,000 dan nilai OR=5.884) dengan kejadian penyakit rematik. Tidak terdapat hubungan antaraasupan purin (p=0.155 dan OR=1.989.) dan IMT (p= 0.565 dan OR=0.820) dengan kejadian penyakit rematik.Kata Kunci : Penyakit Rematik, Asupan Purin, Aktivitas Fisik, IMT.