Analisis Dampak Kasus Kebakaran Hutan di Indonesia terhadap Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Malaysia dan Singapura
This research aims to analyse the impact arising from Karhutla (forest and land fires) in Indonesia to Indonesia's diplomatic relations with Malaysia and Singapore. This is due to the case of Karhutla that occur in Indonesia to make a detrimental impact not only for Indonesia, but the smoke of the appeal raises losses for the other country, especially for Malaysia and Singapore. Losses are inflicted not only in terms of health, but in other aspects make the economic activity disturbed. This led to protests from the Malaysian and Singaporean governments, which assumed that the Indonesian Government was unable to resolve the Karhutla case which occurred almost annually. Conditions were considered increasingly complicated, when the Indonesian Government refused assistance from the Malaysian and Singaporean governments. In this study, the concept used was about diplomatic relations, in which Indonesia tends to do diplomacy by implementing Disaster Diplomacy as an effort to minimize the conflict arising from karhutla cases that have occurred since long time ago. Research methods are implemented using qualitative research methods using secondary data sources. The results show that Karhutla had an impact on the economic and social sectors, but had no effect on diplomatic relations. Although Karhutla increased the debate between Indonesia and Malaysia and Indonesia with Singapore which considered that Indonesia could not handle the karhutla case so that from protests posed by the Malaysian and Singaporean governments influenced Indonesia's image of international view as it was considered weak in handling Karhutla in Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang timbul dari kasus karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) di Indonesia terhadap hubungan diplomatik Indonesia dengan Malaysia dan Singapura. Hal ini didasari kasus karhutla yang terjadi di Indonesia memberikan dampak yang merugikan bukan hanya bagi Indonesia saja, tetapi asap kabutnya menimbulkan kerugian bagi negara tetangga, khususnya bagi Malaysia dan Singapura. Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya dalam hal kesehatan, tetapi dalam aspek lain membuat kegiatan perekonomian terganggu. Hal tersebut menimbulkan protes dari pemerintah Malaysia dan Singapura, yang menganggap bahwa pemerintah Indonesia tidak mampu menyelesaikan kasus karhutla yang terjadi hampir tiap tahunnya. Kondisi dianggap semakin rumit, ketika pemerintah Indonesia menolak bantuan dari pemerintah Malaysia dan Singapura. Dalam penelitian ini, konsep yang digunakan adalah mengenai hubungan diplomatik, dimana Indonesia cenderung melakukan diplomasi dengan menerapkan Disaster Diplomacy sebagai upaya meminimalisir konflik yang ditimbulkan dari kasus karhutla yang sudah terjadi sejak lama. Adapun metode penelitian yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan meskipun Karhutla berdampak pada sektor ekonomi dan sosial, akan tetapi tidak berpengaruh ke hubungan diplomatiknya. Meskipun begitu Karhutla menimbulkan perdebatan antara Indonesia dengan Malaysia dan Indonesia dengan Singapura yang menganggap Indonesia tidak mampu dalam menangani kasus karhutla sehingga dari protes yang dilayangkan oleh pemerintah Malaysia dan Singapura tersebut mempengaruhi citra Indonesia di mata Internasional karena dianggap lemah dalam menangani karhutla di Indonesia