scholarly journals Evaluasi pengetahuan remaja dan partisipasinya pada kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 248-255
Author(s):  
Idha Farahdiba ◽  
Noviyani Hartuti

Youth Care Health Program (YCHP) among adolescent students: Knowledge and participation Background: Teenagers can access the health center to get some information regarding health and consultation with their psychological problems. Youth Care Health Program (YCHP) focuses more on promotive and preventive services, considering that adolescence is a time when problems are caused by ignorance, misperception, and lack of consideration in acting and preventing destructive behavior.Purpose: To evaluate adolescent knowledge of adolescent knowledge with adolescent participation in the Youth Care Health Program (YCHP).Method: The research method used is the Cross Sectional Study method. The population of the study was teenagers who had attended the Youth Youth Care Health in the working area of the Dahlia Health Center, Makassar City. The sampling technique used purposive sampling technique obtained 42 participants. The research instrument used a questionnaire to assess adolescent knowledge and youth participation by observing their presence, activeness, and enthusiasm in Youth Care Health Program (YCHP). The analytical technique is used in univariate and bivariate data analysis (chi-square test). α-value = 0.05Results: The adolescents with a good knowledge 36 (85.7%) and has a high desire participation of 31 (73.8%). The correlation of all variables independent with participation as dependent variable was >0.05Conclusion: There was not a relationship between Youth Care Health Program (YCHP) among adolescent in knowledge and participation.Keywords: Adolescent; Knowledge; Participation; Youth Care Health Program (YCHP).Pendahuluan: Remaja dapat mengakses layanan dengan mudah hanya datang ke puskesmas yang telah ditunjuk untuk menyelenggarakan program tersebut. PKPR lebih berfokus pada pelayanan promotif dan preventif dimana mengingat masa remaja merupakan masa dimana permasalahan disebabkan oleh ketidaktahuan, salah persepsi, hingga kurangnya pertimbangan dalam bertindak. ketidaktahuan remaja tentang layanan PKPR merupakan faktor penting dalam menentukan akses PKPR oleh remaja.Tujuan: Diketahui apakah terdapat hubungan pengetahuan remaja terhadap partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR.Metode: Menggunakan metode Cross Sectional Study dengan populasinya penelitian remaja yang pernah mengikuti posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Dahlia Kota Makassar. Teknik pengambilan Sampel menggunakan teknik purposive sampling didapatkan sampel berjumlah 42 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner untuk menilai pengetahuan remaja dan partisipasi remaja dengan mengobsevasi kehadiran, keaktifan dan antusiasnya selama kegiatan PKPR. Teknik analisa menggunakan analisis data univariat dan bivariat (uji chi-square) dengan nilai α sebesar 0,05.Hasil: Remaja dengan pengetahuan baik 36 (85,7%) dan memiliki keinginan partisipasi tinggi sebesar 31 (73,8%). Korelasi semua variabel independen dengan partisipasi sebagai variabel dependen adalah >0,05Simpulan: Penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang PKPR dengan partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR. 

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Nursehan Br Ginting ◽  
Evelin Malinti

Introduction: The hospital ia a health service that operates for 1x24 hours and provides inpatient care for 3 shifts. The workload of nurses is quite high so that the level of nurse fatigue is different for each shift. Objective:To determine the relationship between work shifts and work fatigue of nurses in the inpatient ward of the Bandar Lampung Adventist Hospital. Method: The research method is a descriptive correlation with a cross sectional study approach and the sample is taken using a purposive sampling technique. Collecting data using a work fatigue questionnaire given to inpatient nurses and analyzed with the Chi-Square test. Results: From each shift, the highest number of nurses was found, namely 43 nurses who were not tired. The statistical results show that the value of p=0,683 or p>0,05 means that there is no significant relationship between work shifts and fatigue. Recommendation: The next researcher should compare the level of fatigue across various departments and consider several variales such as age, sex, and marital status. Implication: The existence of this research is expected that the level of fatigue of nurses can be known, as well as a reference for management to pay attention to the fatigue level of nurses.  Keywords: Work fatigue, shift work Pendahuluan: Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang beroperasi selama 1x24 jam dan menyediakan perawatan rawat inap selama 3 shift. Beban kerja perawat cukup tinggi sehingga tingkat kelelahan perawat berbeda-beda setiap shifnya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja perawat di bangsal rawat inap Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Metode: Metode penelitian ialah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional study dan pengambilam sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kelelahan kerja yang diberikan kepada perawat rawat inap dan di analisa dengan Chi-Square test Hasil: Hasil uji Analisa statistik didapati nilai p=0,683 atau p>0,05 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan kelelahan. Rekomendasi: Peneliti selanjutnya sebaiknya membandingkan tingkat kelelahan dari berbagai departemen dan perhatikan  modiabel variabel seperti usia, jenis kelamin dan status menikah. Implikasi: Adanya penelitian ini diharapkan tingkat kelelahan perawat dapat diketahui, juga menjadi acuan pihak management tetap memperhatikan tingkat kelelahan perawat.  Kata Kunci: Kelelahan kerja, shift kerja


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 6-9
Author(s):  
Irmayani

Diare adalah pengeluaran kotoran (tinja) dengan frekuensi yang meningkat (tiga kali dalam 24 jam) disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau cair, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja.(Wijoyo, yosef 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten barru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Analitik Correlative dengan desain Cross Sectional Study, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru sebanyak 109 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 51 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. analisa data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square Test dengan interval kemaknaan α 0,05. Dari hasil analisis bivariat pada kebiasaan jajan didapat nilai ρ = 0,004 dan personal hygiene didapat nilai ρ = 0,008. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Eka Santy Abdurahman ◽  
Trivani Eka Putri ◽  
Lepita M.Keb

Percepatan penyembuhan luka jahitan perineum derajat II pada masa nifas sangat diharapkan untuk menghindarkan ibu nifas dari bahaya infeksi yaitu dengan cara penambahkan asupan tinggi protein. Ibu bersalin yang mengalami rupture perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% sedangkan usia 32-39 tahun sebesar 62%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh konsumsi tambahan putih telur  terhadap percepatan penyembuhan luka perenium derajat II pada ibu nifas di PMB Utin Mulia Kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Data diambil dari register persalinan di ruang bersalin PMB Utin Mulia, jumlah sampel 20 ibu melahirkan spontan dengan luka jahitan perineum derajat II (10 responden  kelompok intervensi dan 10 responden kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling).  Hasil uji Chi Square didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,010 (p= < 0,05) sehingga hipotesis penelitian diterima yang artinya ada hubungan bermakna antara pemberian putih telur dengan penyembuhan luka perineum derajat II pada ibu nifas di PMB Utin Mulia Kota Pontianak.


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 37-42
Author(s):  
Firdausi Ramadhani ◽  
Yanti Hz. Hano

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan adalah  Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan berjumlah 853 responden, dengan Sampel yaitu sebanyak 202 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan proporsi bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 34 responden (16,8%) dan bayi Berat Badan Lahir Normal (BBLN) 168 responden (83,2%). Hasil bivariat didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,044), pendapatan keluarga (p-value 0,029) dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan, jumlah paritas (p value 0,523),  jarak kehamilan (p-value 0,659), dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) (p-value 0,637) tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statisti dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).    This study aims to determine several factors associated with the incidence of low birth weight babies (LBW) in the Limboto Health Center, Gorontalo District. The method used is analytic observational with a cross sectional study approach. The population was all mothers who gave birth totaling 853 respondents, with a sample of 202 respondents. The sampling technique used purposive sampling technique. The results showed that the proportion of Low Birth Weight (LBW) babies was 34 respondents (16.8%) and Normal Birth Weight (BBLN) babies were 168 respondents (83.2%). The bivariate results showed that there was a relationship between knowledge (p value 0.044), family income (p value 0.029) with the incidence of low birth weight babies (LBW). Meanwhile, the parity (p value 0.523), pregnancy distance (p-value 0.659), and Chronic Energy Deficiency (P-value 0.637) did not have a statistically significant relationship with the incidence of Low Birth Weight (LBW).


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 15-23
Author(s):  
Rusmini Marslan Arsyad ◽  
Engelina Nabuasa ◽  
Enjelita M. Ndoen

DHF is one of the widespread  infectious diseases in Indonesia, with an increased infected number of sufferers. DHF case is closely related to environmental sanitation, wich causes the availability of breeding places for the Aedes aegypti mosquito vectors. The study was to determine the relationship between environmental sanitation behavior and the case of DHF in the working area of the Tarus Community Health Center in 2020. The study design was descriptive-analytical with a cross-sectional study approach. The sample was_99 respondents taken by simple random sampling technique. Data was collected from interviews and analyzed using the Chi-square test. The results showed that the varuabels of  knowledge (p = 0.000), attitudes (p = 0.021), and actions to environmental sanitation (p = 0.000) were related to the DHF case. The Tarus Community Health Center should increase outreach activities and family empowerment efforts related to the prevention and control of DHF.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Nita Pujianti ◽  
Lia Anggraini

ABSTRAKPneumonia merupakan penyebab banyak kematian balita di dunia. Selama tahun 2016 terdapat 568.146 (65,27%) jumlah kasus pneumonia pada balita yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tercatat kasus pneumonia tahun 2017 sebesar 66,52%, data tertinggi pada Puskesmas Beruntung Raya dengan angka 105 kasus (10,80%) di tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan antibiotika pada orang tua pasien anak yang terdiagnosa pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya serta menganalisa faktor yang paling dominan mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang memeriksakan anaknya dalam satu tahun terakhir di Puskesmas Beruntung Raya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 77 responden ditentukan dengan teknik purposive sampling dan berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Analisa data menggunakan uji chi square dan regresi logistik biner dan kuisioner sebagai Instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kedisiplinan (p-value= 0,001), sugesti sembuh (p-value= 0,012), dan komunikasi (p-value= 0,025). Variabel kedisiplinan merupakan yang paling berpengaruh dominan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotika, sehingga pasien yang disiplin lakan lebih patuh dalam meminum obat antibiotika daripada pasien yang tidak disiplin.Kata-kata kunci: Kepatuhan, pneumonia, kedisiplinan, sugesti sembuh, komunikasiABSTRACTPneumonia is the cause of many under-five deaths in the world. During 2016 there were 568,146 (65.27%) of the number of pneumonia cases in children under five in Indonesia. From the data of the South Kalimantan Provincial Health Office recorded pneumonia cases in 2017 amounted to 66.52%, the highest data in Beruntung Jaya Community Health Center with a number of 105 cases (10.80%) in 2017. The purpose of this study was to analyze the factors related by adhering to the use of antibiotics in the parents of pediatric patients with diagnosed with pneumonia in the work area of Beruntung Jaya Community Health Center and analysis the most dominant factor influencing. This study uses an observational analytic design through a cross sectional approach. The population in this study were all parents who had their children examined in the past year at Beruntung Raya Health Center. The sample in this study amounted to 77 respondents determined by purposive sampling technique and lasted for 3 (three) months. Data analysis using chi square test and binary logistic regression and questionnaires as research instruments. The results showed that there was a relationship between discipline (p-value= 0.001), recovery suggestions (p-value= 0.012), and communication (p-value= 0.025). Disciplinary variable is the most dominant influence on adherence to the use of antibiotics, so that disciplined patients are more obedient in taking antibiotic drugs than patients who are not disciplined.Key words: Compliance, pneumonia, discipline, healing suggestion, communication


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Anita Marlina

<p>Berdasarkan data <em>World Health Organization</em> (WHO) 2005, kejadian anemiapada ibu hamil setiap tahunnya tahunnya mencapai lebih dari 500.000 orang. Laporan dari Dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di Negara-negara berkembang berkisar 10-22%. Menurut data dari Dinas Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam, jumlah ibu hamil di wilayah Kota Lhokseumawe sebesar 4.253 jiwa, sedangkan ibu hamil yang anemia sebesar 154 jiwa (3,62 %). Dari hasil penelitian dari beberapa puskesmas di wilayah Kota Lhokseumawe, bahwa Puskesmas Muara Dua yang masih banyak ibu hamil yang mengalami Anemia.  Berdasarkan data Puskesmas Muara dua Kota Lhokseumawe jumlah ibu hamil 1.786 jiwa dan ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 57 orang (3,19%). Penelitian ini bertujuan Untuk mendapat gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian metode survei Analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional Study</em>, populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang berada dalam Wilayah kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe, yaitu berjumlah 72 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada diwilayah Puskesmas Muara Dua, dan pernah mendapatkan tablet besi. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi. Analisis data<strong> </strong>menggunakan uji <em>Chi-square Test</em> dengan kemaknaan 95 %. Hasil Penelitian menunjukkan frekuensi usia dengan kepatuhan berada pada kategori reproduksi sehat (72,2%), frekuensi pekerjaan dengan kepatuhan berada pada kategori tidak bekerja (65,3%), frekuensi pengetahuan dengan kepatuhan berada pada kategori cukup (75%). Ini menunjukkan ada hubungan antara usia, pekerjaan, dan pengetahuan. Kesimpulan hasil uji statistik <em>Chi-square </em>diketahui nilai tersebut lebih kecil dari alpha (p ≤ 0,05), maka Ha diterima.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>       : Ibu Hamil, Kepatuhan, Zat Besi.</p>


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  

Background: Hypertension, the global first and third risk for mortality and disease burden respectively, is recording an increment in Sub-Saharan Africa countries. This study aimed to identify prevalence and its associated risk factor of Hypertension in the Assosa town. Objective: To identify prevalence and factors associated with hypertension in the study area to increase it’s prevention and control methods. Methods & materials: Institutional based cross sectional study design with quota non-probability sampling technique was conducted among patients visited OPD units ofAssosa General Hospital (AGH) andAssosa Health Center(AHC) fromMarch to June 2018. All outpatients were included. To collect data, pre-tested structured questionnaire and face to face interviews were used. Components ofstatisticalresearch software SPSS version-21 like frequency table, chi-square test of independence & logistic regression was used to enter, analyze, summarize and characterize disease and associated factors data. Result: The study was conducted among 194 participants(152 from AGH and 42 from AHC) with 102 males and 92 females. Prevalence of hypertension among patients visited outpatient units of Assosa General Hospital and Assosa Health Center was 17.5%, and was slightly highest in male than female. Associated factors for hypertension among patients visited OPD units of AGH & AHC were history of hypertension in the family (CI=95% and COR=4.497(1.133-17.844) and being private employee (CI=95% and COR=0.0017(0.001-0.407). Conclusion & recommendation: Prevalence of HTN in the Assosa town, was low and influenced by some risk factors like work status and previousfamily history of hypertension. Even if usual usage ofsalt and using vegetable oil was not associated factor, being private employee were independent factor of HTN. In-depth study is recommended for further investigation. To increase preventative methods of HTN, health education supported by mass media, illustrative posters and anotherstrategies at every government & non government work sector are recommended.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 52-57
Author(s):  
PUSPITA SUKMAWATY RASYID ◽  
JULI GLADIS CLAUDIA ◽  
YUSNI PODUNGGE

Latar belakang : Gadget merupakan salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini berkembang begitu pesat. Hampir semua remaja menggunakan gadget untuk mengakses berbagai media sosial. Akibat dari perkembangan gadget banyak remaja dengan mudahnya mengakses media seks/porno yang menyebabkan meningkatnya pernikahan dini yang diakibatkan oleh perilaku seks yang menyimpang. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan gadget terhadap perilaku seks remaja di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Metode :  Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel 60 siswa dan teknik pengambilan sampel purposive sampling, analisis data menggunakan chi square dengan α = 0,05. Hasil : Pengaruh penggunaan gadget terhadap perilaku seks remaja diperoleh ρ value = 0,001 (α<0,05) Kesimpulan : Ada pengaruh penggunaan gadget terhadap perilaku seks remaja.   Kata Kunci : Gadget, Perilaku Seks, Remaja.  


2020 ◽  
pp. 15-21
Author(s):  
Safruddin Safruddin ◽  
Maryunis ◽  
Suhermi ◽  
Sunarti Papalia

Pasien pendertita kanker payudara akan mengalami perubahan fisik, psikologis (seperti tingkat depresi dan kecemasan), fungsi sosial, seksual serta aktifitas sehari-hari. sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas hidup atau quality of life (QOL)  penderita. Akan tetapi dengan adanya Perawatan paliatif yang baik diharapkan mampu merubah kualitas hidup pasien kanker menjadi lebih baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. pengambilan sampel dalam penelitain ini adalah  purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 43 responden. Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa perawatan paliatif dengan kualitas hidup baik yaitu 26 pasien (83,9%) dan yang memiliki  perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 5 pasien (16,1%) sedangkan yang memiliki perawatan palitif dengan kualitas hidup cukup baik 3 pasien (30,0%) dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 7 pasien (70,0%) sedangkan perawatan paliatif dengan kualitas hidup Baik 0 pasien (0,0%)  dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 2  pasien (4,7%). Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai probabilitas (p value =0,001. Sehigga dapat disimpulkan bahwa ini adalah terdapat hubungan antara perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document