Nutrix Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Klabat Journal Of Nursing, Universitas Klabat

2580-6432, 2579-4426

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Putri Raissa Hamidah ◽  
Nurhayati Siagian

Late adulthood or known as old age, is the final phase of the life development stage. Old age is often identified with a period of decline in various bodily functions and an impact on helplessness. Because of this, many elderly suffer from incurable and life-threatening diseases known as palliative diseases. Many families of elderly patients who have palliative diseases feel unable to care for their patients at home, and finally, choose to leave elderly palliative patients at the Wredha Home because patients depend on the help of others for care to fulfill their needs and to carry out their daily activities accompanied by a caregiver at the Wredha Home. This reasearch was to ascertain an expertises felt by caregivers in caring for palliative patients at the Tulus Kasih Home. This research uses qualitative methods, data collection using interview methods with structured guides, and a purposive sampling technique that includes four participants. The result of this study covered six themes: the caregiver's understanding of palliative patients, what the palliative patients needs, what difficulties the caregiver experiences when giving action to elderly palliative patients, the caregiver's response when having difficulty caring for palliative patients, what efforts are made by the caregiver when having difficulty caring for palliative patients, and the efforts made by the caregiver in increasing the action for palliative patients.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Richard Jonathan Sitohang ◽  
Idauli Simbolon

Abstrak Coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang dapat ditularkan dari seseorang yang positif Covid-19 melalui percikan cairan dari mulut atau hidung saat orang tersebut batuk dan bersin. Covid-19 ini sudah menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat global khususnya lanjut usia yang sangat rentan kepada penularan penyakit ini. Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa lansia yang memiliki pengetahuan yang baik terhadap Covid-19 dapat menurunkan kecemasan mereka terhadap penularan penyakit ini. Oleh Karena itu penelitian ini bertujuan untuk Menggambarkan tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan lansia terhadap covid-19, dan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis data diperoleh berdasarkan survey menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan. Populasinya adalah lansia dengan jumlah sampel 32 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui melalui google form. Analisis data menggunakan SPSS. Didapati bahwa  tingkat pengetahuan  lansia termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 79.92%. tingkat kecemasan lansia termasuk dalam kecemasan ringan/tanpa gejala sebanyak (63%). Hubungan tingkat pengetahuan dan kecemasan berada pada kategori hubungan lemah dengan nilai r hitung adalah -0,091 dan nilai p-value 0,619>0,05 yang mengindikasikan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan lansia terhadap Covid-19.   Kata Kunci: Covid-19, Kecemasan, Pengetahuan Abstract Coronavirus (COVID-19) is an infectious disease that can be transmitted from someone who is positive for Covid-19 through droplets of liquid from the mouth or nose when the person coughs and sneezes. Covid-19 has caused anxiety among the global community, especially the elderly who are very vulnerable to the transmission of this disease. The basic assumption of this study is that the elderly who have good knowledge of Covid-19 can reduce their anxiety about the transmission of this disease. Therefore, this study aims to describe the level of knowledge and anxiety levels of the elderly about Covid-19, and to find out whether there is a significant relationship between the two variables. The method used in this research is descriptive with the type of data obtained based on a survey using a questionnaire level of knowledge and level of anxiety. The population is the elderly with a sample size of 32 people. Data collection is done by distributing questionnaires via google form. Data analysis using SPSS. It was found that the knowledge level of the elderly was in the moderate category with an average score of 79.92%. The level of anxiety in the elderly was classified as mild / asymptomatic as much (63%). The relationship between the level of knowledge and anxiety is in the weak relationship category with the calculated r value of -0.091 and a p-value of 0.619> 0.05, which indicates that there is no significant relationship between the level of knowledge and the level of anxiety in the elderly against Covid-19. Key words: Anxiety, Covid-19, Knowledge


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Frederik Halomoan Simare mare ◽  
Novita Verayanti Manalu

                                                                                                       Abstrak       Saat ini dunia sedang berada pada masa pandemic COVID 19 termasuk Indonesia Perilaku pencegahan dan penularan, dipengaruhi tingkat pengetahuan dan mahasiswa. diharapkan mempunyai sikap yang baik agar pencegahan dan penyebaran dapat di antisipasi dan di minimalisiskan dari para pelajar kepada sesama pelajar , guru dan dosen tidak dapat terjadi.banyak yang belum mengetahui cara mencegah penularan sehingga muncul perilaku negative atau pola berpikir yang negative  tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengetahuan dan sikap Mahasiswa tentang pencegahan Covid-19 Di Indonesia.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif . Pengambilan sampel  sebanyak 96 mahasiswa. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner melalui aplikasi google form. Cara pengolahan dan analisis data menggunakan spss versi v27 latest version 2020 . Hasil penelitian pada kuesioner pengetahuan paling tinggi di kategori sangat tinggi sebanyak  (83%) sedangkan sikap biasa saja berada di kategori (16%). Simpulan penelitian ini adalah  Tingkat Pengetahuan Mahasiswa fakultas ekonomi tentang pencegahan dan penularan Covid-19 di asrama putra dari 96 responden berada pada kategori tinggi. Karena para mahasiswa mengerti bagaimana cara untuk mencegah penularan covid-19 Kondisi ini menjadi potensi dan kekuatan yang baik bagi pemerintah dalam program penanganan Covid-19 ini.Namun demikian,upaya pencegahan dan pemantauan terhadap pemutusan penyebaran covid19 masih harus terus dilakukan oleh berbagai pihak agar tidak terjadi penambahan jumlah kasus yang serius.                                                                                                                Abstract      Currently the world is in a pandemic era of COVID 19, including Indonesia. Behavior of prevention and transmission is influenced by the level of knowledge and students. It is expected to have a good attitude so that prevention and spread can be anticipated and minimized from students to fellow students, teachers and lecturers cannot occur. Many do not know how to prevent transmission so that negative behavior or negative thinking patterns emerge. The purpose of this study is to know the knowledge and attitudes of students about the prevention of Covid-19 in Indonesia. This research uses a quantitative descriptive method. Sampling was 96 students. The research instrument used a questionnaire through the google form application. How to process and analyze data using SPSS version v27 latest version 2020. The results of the research on the knowledge questionnaire were highest in the very high category (83%) while casual attitudes were in the category (16%). The conclusion of this research is the level of knowledge of students in the faculty of economics about the prevention and transmission of Covid-19 in the male dormitory of 96 respondents who are in the high category. Because students understand how to prevent the transmission of covid-19 This condition is a good potential and strength for the government in this Covid-19 handling program. However, efforts to prevent and monitor the end of the spread of covid-19 still have to be carried out by various parties so as not to there is an increase in the number of serious cases.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Holmes Silalahi ◽  
Imanuel Sri Mei Wulandari

Operasi merupakan peristiwa kompleks serta menegangkan sehingga menyebabkan banyak pasien mengalami kecemasan sebelum dioperasi. Namun banyak peneliti mengatakan bahwa kecemasan dapat diatasi melalui komunikasi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasien pre operasi. Desain penelitian ini adalah cross sectional, dan sampel yang diambil melalui purposive sampling adalah sebanyak 34 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner komunikasi terapeutik perawat dan kuesioner tingkat kecemasan Zung Self Rating Anxiety Scale. Hipotesis diuji menggunakan pearson product moment, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai rhitung sebesar -0,595**. Nilai rata-rata persentase komunikasi terapeutik perawat berada pada kategori yang baik (75,79%), sedangkan nilai rata-rata total skor kecemasan pasien pre operasi berada pada kategori ringan (39,06). Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan signifikan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasien pre operasi. Penulis menyarankan untuk dilakukan kajian yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik perawat dan kecemasan pasien pre operasi.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
I Gede Purnawinadi ◽  
Ranti Jesiy Pontoh

Secara global hipertensi merupakan penyebab kematian utama dari total semua kematian. Hipertensi belum diketahui penyebab pastinya, tapi hal yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari faktor-faktor pencetus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat Non-Advent. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei analitik melalui pendekatan cross sectional dan uji statistik yang digunakan Chi-Square. Jumlah sampel yang digunakan untuk mewakili populasi adalah 252 orang dengan menggunakan rumus slovin yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik menunjukkan variabel usia (p value = 0,000; OR=7,590), riwayat keluarga (p value = 0,001; OR= 2,401), dan obesitas (p value = 0,000 dan nilai OR= 4,418) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi dimana nilai p value<0,05, sedangkan jenis kelamin (p value = 0,272; OR= 1,371), konsumsi kopi (p value = 0,503; OR= 1,236), merokok (p value = 0,844; OR= 1,109), konsumsi alkohol (p value = 0,986; OR= 1,058) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Direkomendasikan untuk masyarakat agar memanfaatkan sebaik-baiknya ketersediaan tenaga atau pelayanan kesehatan, dengan tujuan melakukan pencegahan ataupun dalam hal menanggulangi masalah kesehatan dan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan rancangan penelitian yang lebih lanjut seperti studi kasus kontrol dan studi kohort. Kata Kunci: determinan, hipertensi primer, non-advent Globally hypertension is the leading cause of death of all deaths. Hypertension is not yet known the exact cause, but what can be done is to avoid trigger factors. This study aims to determine the risk factors associated with the incidence of hypertension in the Non-Adventist community. This type of research is quantitative with analytic survey design through cross sectional approach and statistical tests used Chi- Square. The number of samples used to represent the population is 252 people using the Slovin formula selected by purposive sampling technique. The results of statistical tests showed that the variable age (p value = 0.000; OR = 7.590), family history (p value = 0.001; OR = 2.401), and obesity (p value = 0.000 and OR value = 4.418) had a significant relationship with the incidence of hypertension. where the p value <0.05, while gender (p value = 0.272; OR = 1.371), coffee consumption (p value = 0.503; OR = 1.236), smoking (p value = 0.844; OR = 1.109), alcohol consumption (p value = 0.986; OR = 1.058) did not have a significant relationship. It is recommended for the public to make the best use of the availability of health personnel or services, with the aim of doing prevention or in terms of overcoming health problems and for further researchers to use further research designs such as case control studies and cohort studies. Keywords: determinant, non-adventist, primary hypertension.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Rachel Frida Pasaribu ◽  
Monalisa Sitompul

Latar Belakang: Massage bayi merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad-abad, Massage bayi disebut dengan stimulus touch dan dapat diberikan sedini mungkin kepada bayi baru lahir, massage bayi ini sangat banyak manfaatnya yaitu dapat meningkatkan berat badan pada bayi,  memberikan kenyaman kepada bayi, membantu melancarkan sirkulasi darah pada bayi, membantu melancarka sistem percernaan pada bayi. Penelitian ini bertujuan  mengetahui tingkat pengetahuan perawat dalam melakukan massage pada bayi baru lahir. Penelitian merupakan hasil analisis corelational dengan rancangan cross sectional yang dilakukan dengan membagikan kuesioner. Responden merupakan  karyawan Rumah Sakit Advent Bandung di departemen Obgyn. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan perawat tentang pijat bayi berpengetahuan baik (20,3%) Uji statistik Chi square menunjukkan 0,000)<α0,05 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang pijat bayi di Rumah Sakit Advent Bandung. Background: Baby massage is an art of health care and medicine that has been practiced for centuries, baby massage is called the touch stimulus and can be given as early as possible to newborns, this baby massage has many benefits, namely it can increase weight in babies, provide comfort. to babies, helps improve blood circulation in babies, helps smooth the digestive system in babies. This study aims to determine the level of knowledge of nurses in performing massage for newborns. This study is the result of a correlational analysis with a cross-sectional design which was conducted by distributing questionnaires. Respondents are employees of the Bandung Adventist Hospital in the Obgyn department. The results showed that the knowledge of nurses about infant massage had good knowledge (20.3%). Chi square statistical test showed 0.000) <α0.05, which means that there is a relationship between the knowledge of nurses about infant massage at Adventist Hospital Bandung.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Jumari Jumari ◽  
Windi Indriani Putri
Keyword(s):  
T Test ◽  

Hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yaitu sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Citapen, Ciawi, Bogor. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pra eksperimental one group pretest-posttest yang hanya menggunakan kelompok intervensi dengan uji dependen (Paired T-test). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 responden lansia yang mengalami hipertensi teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata tekanan darah sistolik sebelum diberikan intervensi adalah 155 mmHg dan sesudah diberikan intervensi adalah 140 mmHg serta tekanan darah diastolik sebelum diberikan intervensi adalah  93 mmHg dan sesudah diberikan intervensi adalah 86 mmHg. adanya pengaruh terapi senam ergonomik sebelum dan sesudah terhadap penurunan tekanan darah sistolik dengan  nilai rata-rata 15 mmHg dengan standar deviasi 6, didapatkan nilai signifikasi 0.000 (p=<0.05) dan tekanan darah diastolik dengan nilai rata-rata 7 mmHg degan standar deviasi 5, didapatkan juga nilai signifikasi 0.000 (p=<0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh terapi senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Nursehan Br Ginting ◽  
Evelin Malinti

Introduction: The hospital ia a health service that operates for 1x24 hours and provides inpatient care for 3 shifts. The workload of nurses is quite high so that the level of nurse fatigue is different for each shift. Objective:To determine the relationship between work shifts and work fatigue of nurses in the inpatient ward of the Bandar Lampung Adventist Hospital. Method: The research method is a descriptive correlation with a cross sectional study approach and the sample is taken using a purposive sampling technique. Collecting data using a work fatigue questionnaire given to inpatient nurses and analyzed with the Chi-Square test. Results: From each shift, the highest number of nurses was found, namely 43 nurses who were not tired. The statistical results show that the value of p=0,683 or p>0,05 means that there is no significant relationship between work shifts and fatigue. Recommendation: The next researcher should compare the level of fatigue across various departments and consider several variales such as age, sex, and marital status. Implication: The existence of this research is expected that the level of fatigue of nurses can be known, as well as a reference for management to pay attention to the fatigue level of nurses.  Keywords: Work fatigue, shift work Pendahuluan: Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang beroperasi selama 1x24 jam dan menyediakan perawatan rawat inap selama 3 shift. Beban kerja perawat cukup tinggi sehingga tingkat kelelahan perawat berbeda-beda setiap shifnya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja perawat di bangsal rawat inap Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Metode: Metode penelitian ialah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional study dan pengambilam sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kelelahan kerja yang diberikan kepada perawat rawat inap dan di analisa dengan Chi-Square test Hasil: Hasil uji Analisa statistik didapati nilai p=0,683 atau p>0,05 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan kelelahan. Rekomendasi: Peneliti selanjutnya sebaiknya membandingkan tingkat kelelahan dari berbagai departemen dan perhatikan  modiabel variabel seperti usia, jenis kelamin dan status menikah. Implikasi: Adanya penelitian ini diharapkan tingkat kelelahan perawat dapat diketahui, juga menjadi acuan pihak management tetap memperhatikan tingkat kelelahan perawat.  Kata Kunci: Kelelahan kerja, shift kerja


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Arlien Jeannete Manoppo

Kesuksesan dalam perkuliahannya dapat dilihat dari prestasi belajarnya, keterlibatan kognitif dalam proses perkuliahan merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara keterlibatan kognitif dan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Klabat (FKep Unklab). Peneliti menggunakan metode cross sectional untuk mencapai tujuan penelitian tersebut. 203 mahasiswa yang terdaftar di Program Sarjana Keperawatan Universitas Klabat semester genap 2018/2019 dilibatkan oleh peneliti menjadi responden melalui teknik consecutive sampling. Instrumen untuk mengukur keterlibatan kognitif mahasiswa adalah adaptasi kuesioner aktivitas belajar ICAP (interactive, constructive, active dan passive), sedangkan prestasi belajar adalah nilai indeks prestasi kumulatif pada akhir semester berjalan. Temuan hasil dari penelitian ini adalah hampir semua atau 201 (99%) responden memiliki tingkat keterlibatan kognitif sedang hingga baik, sebagian besar atau 197 (97%) responden mendapatkan prestasi belajar B- hingga A, serta terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan kognitif dan prestasi belajar mahasiswa FKep Unklab (p=0,046) dengan nilai r=0,141. Evaluasi dan monitor keterlibatan kognitif mahasiswa yang menjalani perkuliahan perlu dilakukan untuk mempertahankan capaian prestasi belajar yang baik.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Albeth Wahyu Saputra ◽  
Idauli Simbolon

Covid-19 is a pandemic that is very fast spreading. From December to June 2020, 213 countries have qffected, 2,505,443 people have been infected and 172.321people have died. Therefore, WHO announced a lockdown program that must be followed by all affected countries, including Indonesia. The purpose of this lockdown is to break the chain of transmission of the Covid-19 infection. Universitas Advent Indonesia is a boarding school located in West Bandung Region. If this lockdown program is unfollowed, the virus will spread quickly, especially in boarding schools where facilities are used by thousands of students. Therefore, research on knowledge and compliance needs to be carried out on students. The method used in this research is a descriptive correlation study with a cross sectional design. The population is students who live in both male and female dormitories. Numbering 66 students are participated. Data collection was carried out by distributing knowledge and compliance questionnaires via google form. Data analysis was carried out with SPPS software. It was found that the level of boarding students' knowledge of Covid-19 was in the moderate category (70%). Student adherence has positive adherence (59.1%). Pearson correlation test with a correlation value of 0.805 (> 0.05) with a strong degree of closeness because it is close to correlation 1 or perfect correlation.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document