Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeristas Tompotika Luwuk

2620-8245, 2086-3772

Author(s):  
Pipin Kumalasari ◽  
Marselina Sattu ◽  
Mirawati Tongko ◽  
Ramli Bidullah ◽  
Nurhendra Gunawan ◽  
...  

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Sesuai dengan data di wilayah kerja Puskesmas Tangeban Kecamatan Masama tahun 2020, bahwa Desa Duata Karya merupakan satu-satunya Desa yang penyakit hipertensi tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hidup penderita hipertensi di Desa Duata Karya Kecamatan Masama menggunakan jenis penelitian deskriptif, menggunakan total sampling. Pengumpulan data berdasarkan data primer dan data sekunder. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan di sajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan penyajian data dalam bentuk distribus frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko tidak dapat di modivikasi yaitu jenis kelamin responden terbanyak pada jenis kelamin perempuan (59,8%), umur terbanyak adalah golongan umur 61 tahun keatas (58,5%), faktor risiko keturunan sebagian besar responden tidak memiliki keturunan (43,9%), dan untuk faktor risiko yang dapat di modivikasi mendapatkan hasil bahwa penggunaan kontrasepsi oral sebanyak  (6,5%) responden dan kontrasepsi terbanyak yang digunakan adalah kontrasepsi jenis spiral sebanyak  (54,3%), faktor risiko konsumsi garam lebih pada responden sebanyak 71 responden (86,6%), faktor risiko konsumsi kopi sebagian besar mengkonsumsi kopi (84,1%). Untuk itu di harapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup dengan mengurangi konsumsi garam berlebihan, tidak mengkonsumsi alkohol, dan mengurangi konsumsi kopi Hypertension is an increase in systolic blood pressure of at least 140 mmHg and diastolic pressure of at least 90 mmHg. In accordance with the data in the working area of Tangeban Health Center masama subdistrict in 2020, that Duata Karya Village is the only village with the highest hypertension disease. This study aims to find out the lifestyle of people with hypertension in Duata Karya Village masama subdistrict using a type of descriptive research, using total sampling. Data collection based on primary data and secondary data. Data processing using the SPSS program. The analysis in this study uses univariate analysis and is presented in the form of a table that describes the presentation of data in the form of frequency distribution. The results showed that the risk factors that cannot be modivikasi are the sex of the respondents mostly in the female sex (59.8%), the most age is the age group 61 years and above (58.5%), the risk factors of heredity most of the respondents do not have offspring (43.9%), and for risk factors that can be modivikasi get the result that the use of oral contraceptives as much as (6.5%) respondents and the most contraceptives used are spiral type contraceptives se many (54.3%), risk factors for more salt consumption in respondents as many as 71 respondents (86.6%), risk factors for coffee consumption mostly consumed coffee (84.1%). For this reason, it is expected to keep the lifestyle by reducing excessive salt consumption, not consuming alcohol, and reducing coffee consumption


Author(s):  
Sarlina Manton ◽  
Maria Kanan ◽  
Herawati Herawati ◽  
Fitryanti S. Lanyumba ◽  
Sandy N. Sakati

Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan khususnya bidang higiene dan sanitasi masih sangat besar, untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran pencapaian lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupaten Banggai Laut.Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif, dengan jenis data kuantitatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh atau teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 443 KK.Hasil penelitian menunjukan bahwa sanitasi total berbasis masyarakat di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupten Banggai Laut, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pencapaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yaitu stop buang air besar sembarangan yang baik sebesar 94,6%, cuci tangan pakai sabun yang baik sebesar 26,0%, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yaitu baik sebesar 26,0%, pengamanan sampah rumah tangga yang baik sebesar 0%, pengamanan air limbah rumah tangga yang baik sebesar 0%, Sehingga kesimpulannya adalah STBM di Desa Lokotoy Kecamatan Banggai Utara Kabupaten Banggai Laut sebesar 0%. Saran bagi penentu kebijakan, Puskesmas, maupun pemerintah desa setempat dapat melakukan pemicuan stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan air limbah rumah tangga untuk meningkatkan pencapaian lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat. The challenges faced by Indonesia related to health development, especially in the field of hygiene and sanitation are still very large, for that it is necessary to carry out integrated interventions through a total sanitation approach. The purpose of this study was to obtain an overview of the achievement of the five pillars of Community-Based Total Sanitation (STBM) in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency.This type of research is descriptive observational, with quantitative data type, the sampling technique used is saturated sampling or sampling technique when all populations are sampled, namely as many as 443 families.The results showed that community-based total sanitation in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency, based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 3 of 2014 concerning the Achievement of Community-Based Total Sanitation, namely stopping open defecation is good at 94.6%, washing hands good use of soap is 26.0%, household drinking water and food management is good at 26.0%, good household waste security is 0%, good household waste water security is 0%, so the conclusion is STBM in Lokotoy Village, North Banggai District, Banggai Laut Regency by 0%. Suggestions for policy makers, Puskesmas, and local village governments can trigger open defecation, wash hands with soap, manage drinking water and household food, safeguard household waste, and secure household wastewater to improve the achievement of the five pillars of sanitation. totally community based.


Author(s):  
Yurike Kuewa ◽  
Herawati ◽  
Marselina Sattu ◽  
Anang S. Otoluwa ◽  
Erni Yusnita Lalusu ◽  
...  

Stunting merupakan sebuah masalah kesehatan dimana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya, sehingga gagal memiliki tinggi yang ideal pada usianya. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan sumber air minum, kepemilikan jamban, sarana pembuangan air limbah dan kepemilikan tempat sampah dengan kejadian stunting di Desa Jayabakti wilayah kerja Puskesmas Pagimana Tahun 2021.Jenis penelitian ini adalah Observasional analitik  dengan pendekatan Cross Sectional serta Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu balita sebanyak 156 responden  Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji Chi Squaree. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara sumber air minum, kepemilikan jamban, dan kepemilikan SPAL dengan kejadian stunting di Desa Jayabakti dengan nilai p value > 0,05. Sedangkan hasil analisis tabulasi kepemilikan tempat sampah di peroleh hasil p value = 0,006 (<0,05), dengan demikian terdapat hubungan antara kepemilikan tempat sampah dengan kejadian stunting. Sanitasi lingkungan secara tidak langsung mempengaruhi gizi balita. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita seperti diare dan kecacingan yang dapat menganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan masalah stunting. Stunting is a health problem in which a baby or child experiences obstacles in their body growth, so they fail to have the ideal height for their age. The purpose of this study was to see the relationship between drinking water sources, latrine ownership, waste water disposal facilities and ownership of trash bins with stunting in Jayabakti Village, Pagimana Health Center working area in 2021. namely simple random sampling. The sample in this study were mothers of children under five as many as 156 respondents. The data analysis used was bivariate analysis using the Chi Squaree test. The results showed that there was no relationship between drinking water sources, latrine ownership, and SPAL ownership with stunting in Jayabakti Village with p value > 0.05. While the results of the tabulation analysis of the ownership of the trash can obtained the results of p value = 0.006 (<0.05), thus there is a relationship between the ownership of the trash can and the incidence of stunting. Environmental sanitation indirectly affects the nutrition of children under five. Poor sanitation can cause infectious diseases in toddlers such as diarrhea and worms which can interfere with the digestive process in the process of absorption of nutrients, if this condition occurs for a long time it can cause stunting problems.


Author(s):  
I'in Inriani ◽  
Muhammad Syahrir ◽  
Ramli Ramli ◽  
Maria Kanan ◽  
Mirawati Tongko ◽  
...  

Persoalan sanitasi di negara berkembang dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah minimnya perhatian dan prioritas yang diberikan oleh pemerintah atau dinas terkait pada sektor sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi sanitasi pasar tradisional modern Liang, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitia ini adalah pasar yang ada di Kecamatan Liang yaitu pasar tradisional modern Liang, adapun teknik penentuan sampel yaitu menggunakan teknik sampling jenuh. Analisis data menggunakan perhitungan sesuai dengan petunjuk penilaian pada formulir pengawasan eksternal Inspeksi Kesehatan Liangkungan (IKL) Pasar dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari keseluruhan variabel yang di teliti sebagian besar belum memenuhi syarat dengan jumlah presentase 13,64% atau 6 item dari 44 item, karena presentase hasil penilaian tidak mencapai ≥70 % dan sebagian kriteria utama minimal (KUM) belum terpenuhi. Saran bagi penentu kebijakan, baik pengelola Pasar maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan agar menyediakan sarana sanitasi di Pasar Tradisional Modern Liang. Sanitation problems in developing countries are caused by several factors, including the lack of attention and priority given by the government or related agencies in the sanitation sector. This study aims to describe the sanitation conditions of the modern traditional market in Liang, Liang District, Banggai Islands Regency. This type of research is descriptive. The population and sample in this study were the market in Liang District, namely the modern traditional market of Liang, while the sampling technique was using a saturated sampling technique. Data analysis uses calculations according to the assessment instructions on the Market Environmental Health Inspection (IKL) external supervision form in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 17 of 2020 concerning Healthy Markets. The results showed that of all the variables studied, most of them did not meet the requirements. Suggestions for policy makers, both market managers and the local government of Banggai Islands Regency, to provide sanitation facilities at the Liang Modern Traditional Market


Author(s):  
Lingsi Alpon ◽  
Ramli ◽  
Marselina Sattu ◽  
Derthan E.F. Polunggu ◽  
Muhammad Syahrir ◽  
...  

Imunisasi merupakan pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi. Oleh sebab itu, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya pun akan berkurang. Sampai saat ini kasus yang ditemukan dilapangan ternyata masih ada ibu-ibu balita yang tidak mau membawa anaknya untuk diberikan imunisasi. Desa Kalumbatan merupakan satu-satunya Desa di Kecamatan Totikum Selatan yang belum mencapai target Universal Child Immunization (UCI). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar pada balitanya di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam (indepht interview). Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yakni ibu yang memiliki balita 0-59 bulan yang tidak lengkap imunisasi dasar balitanya, kader Posyandu dan petugas kesehatan yang didapatkan menggunakan metode pengambilan informan dengan teknik sampling menggunakan Snow Ball Sampling. Analisis data melalui tiga prosedur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada balitanya di Desa Kalumbatan ditemukan 5 informasi yakni : Takut dan trauma balitanya demam setelah diimunisasi, jarak rumah ke Posyandu yang jauh, sibuk dengan pekerjaan, tidak ada dukungan keluarga dan tidak mengetahui informasi jadwal imunisasi. Perlu adanya atau ditingkatkan promosi kesehatan kepada orang tua maupun peserta posyandu terkait peningkatan pemahaman atau pengetahuan tentang manfaat pentingnya imunisasi. Sehingga mampu meningkatkan cakupan imunisasi dasar di kabupaten Banggai Kepulauan khususnya Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan. Immunization is a very effective primary prevention to avoid contracting infectious diseases. Therefore, the incidence of infectious diseases will decrease, the resulting disability and death will also decrease. Until now, the cases found in the field are still mothers of toddlers who do not want to bring their children to be given immunizations. Kalumbatan Village is the only village in South Totikum District that has not yet reached the Universal Child Immunization (UCI) target. This study aims to obtain information on the reasons why mothers of toddlers do not provide basic immunizations for their toddlers in Kalumbatan Village, South Totikum District. This research is a qualitative research with a phenomenological approach, data collection methods with observation and in-depth interviews (indepht interviews). The informants in this study were 20 people, namely mothers who had toddlers 0-59 months whose basic immunizations were incomplete, Posyandu cadres and health workers who were obtained using the informant retrieval method with a sampling technique using Snow Ball Sampling. Data analysis through three procedures, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that the causes of mothers under five who do not provide complete basic immunization to their toddlers in Kalumbatan Village found 5 information, namely: Fear and trauma of toddlers having fever after being immunized, far from home to Posyandu, busy with work, no family support and not knowing information immunization schedule. It is necessary to have or improve health promotion to parents and posyandu participants related to increasing understanding or knowledge about the benefits of the importance of immunization. So as to increase the coverage of basic immunization in Banggai Islands district, especially Kalumbatan Village, South Totikum District. 


Author(s):  
Mahdiyah Nurhayati ◽  
Sri Sularsih Endartiwi

Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja putri di negara-negara berkembang sekitar 53,7%, anemia sering menyerang remaja putri disebabkan karena keadaan stress, haid, atau terlambat makanan. Kekurangan besi pada remaja mengakibatkan pucat, lemah, letih, pusing, dan menurunnya konsentrasi belajar. Seorang akademisi (mahasiswi) memiliki jadwal kuliah dan kegiatan yang padat sehingga kurang memperhatikan asupan gizi. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui apakah hal tersebut mempengaruhi kadar Hb yang dapat mengakibatkan mahasiswi lemah, letih, lesu, lalai, dan lupa dalam beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gizi seimbang dengan anemia pada Mahasiswi Kesehatan di STIKes Surya Global Yogyakarta tahun 2021. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan non random sampling dengan teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 63 sampel mahasiswi kesehatan yang berada di asrama kampus STIKes Surya Global selama masa covid-19. Pengolahan data menggunakan Chi-square. Hasil penelitian terdapat hubungan sigifikan antara gizi seimbang dengan anemia pada Mahasiswi Kesehatan di STIKes Surya Global Yogyakarta Tahun 2021 dengan p =  0,016 < ɑ (0,05). Kesimpulan terdapat hubungan gizi seimbang dengan anemia pada Mahasiswi Kesehat[1]an di STIKes Surya Global Yogyakarta Tahun 2021. According to WHO, the incidence of anemia in adolescent girls in developing countries is around 53.7%, anemia often attacks young women due to stress, menstruation, or late meals. Lack of iron in adolescents results in pale, weak, tired, dizzy, and decreased concentration in learning. An academician has a busy schedule of lectures and activities so he doesn’t pay much attention to intake. Therefore, the researcher wanted to see if this affected Hb levels which could cause students to be weak, tired, lethargic, negligent, and forgetful in their activities. This research was conducted at the health campus of STIKes Surya Global Yogyakarta in 2021. This study aims to see the correlation between balanced nutrition with anemia in health students at STIKes Surya Global Yogyakarta in 2021.The research design used quantitative descriptive with a non-random sampling approach. The sampling technique was accidental sampling. The sample used was 63 samples of health students who were in the STIKes Surya Global campus hostel during the covid-19 period. Data processing using Chi-square. The result of study is there was a significant correlation between balanced nutrition and anemia among Health Students at STIKes Surya Global Yogyakarta in 2021 with p = 0.016 <ɑ (0,05). Conclution of this research is there is a balanced nutritional correlation with anemia in Health Students at STIKes Surya Global Yogyakarta in 2021.   


Author(s):  
Cindy Suruata ◽  
Sandy Novriyanto Sakati ◽  
Maria Kanan ◽  
Dwi Wahyu Balebu ◽  
Bambang Dwicahya

Air adalah kebutuhan yang paling diperlukan oleh semua makhluk hidup. Kebutuhan akan air bersih saat ini semakin meningkat sebanding dengan tingginya tingkat pencemaran air. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air bersih berdasarkan parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel yang diambil adalah sebagian dari sumber air bersih sumur gali yakni 4 sampel sumur gali dan 1 sampel air bersih perpipaan non PDAM dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa alat dan bahan yang digunakan untuk mendapatkan data. Sampel akan diperiksa di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dan akan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air bersih Desa Pondan Kecamatan Mantoh Tahun 2021 tidak memenuhi sayarat. Sehingga diharapkan adanya kerjasama antara masyarakat dengan instansi terkait sistem pengolahan air, sosialisasi dari pemerintah terkait syarat-syarat sumur gali, serta perlu dilakukan penelitian selanjutnya. Water is the most necessary need for all living things. The need for clean water is currently increasing in proportion to the high level of water pollution. The goal in this study was to determine the quality of clean water based on physical, chemical, and microbiological parameters using descriptive research methods. The sample taken is part of a clean water source of dug wells, namely 4 samples of digging wells and 1 sample of non-PDAM piping clean water using purposive sampling techniques. The instruments in this study are tools and materials used to obtain data. The sample will be examined at the Banggai District Health Office Laboratory and will be compared to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 32 of 2017. The results showed that the clean water quality of Pondan Village mantoh subdistrict in 2021 did not meet the arat So it is expected that there is cooperation between the community and agencies related to water treatment systems, socialization from the government related to the terms of digging wells, and further research is needed.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 41-48
Author(s):  
Jamroni Jamroni ◽  
Avifah Fitrianingrum

Pandemi Covid-19 saat ini menjadi masalah kesehatan terbesar di dunia. Kampanye 3M merupakan satu paket protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Berdasarkan studi pendahuluan dengan observasi langsung di Padukuhan Ngaliyan diketahui bahwa masih ada beberapa masyarakat yang tidak menerapkan perilaku 3M. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak) dalam pencegahan penularan COVID-19 di Padukuhan Ngaliyan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling sebanyak 89 responden. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan uji chi square variabel pengetahuan terhadap perilaku 3M diperoleh p-value 0,013 (<0,05), variabel sikap p-value 0,027 (<0,05) dan variabel media informasi 0,020 (<0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan media informasi terhadap perilaku 3M di Padukuhan Ngaliyan.  Pandemic Covid-19, is to be the biggest health problems in the world. Campaign 3M is one package the protocol of health to prevent the transmission of COVID-19. Based on preliminary studies with direct observation in Padukuhan Ngaliyan be aware that there are still some people who do not implement the behavior of 3M. The purpose of the Study was to determine what factors affect the behavior of 3M (Wash hands, Wear a mask, Keep a distance) in the prevention of transmission of COVID-19 in Padukuhan Ngaliyan. This type of research is quantitative research with the research design was cross-sectional. Sampling technique with random sampling as many as 89 respondents. Data were analyzed using Chi-Square test. Based on the chi square test variable knowledge of the behavior of 3M obtained the value of p-value 0,013 (<0.05), attitude 0.02 (< 0.05) and media information 0.020 (<0,05). The conclusion of this research that there is a significant influence between knowledge, attitudes and media information on the behavior of 3M in Padukuhan Ngaliyan.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 17-22
Author(s):  
Winnie Tunggal Mutika ◽  
Dian Nursolihat ◽  
Dian Nursolihat ◽  
Rini Damayanti ◽  
Ambariani Ambariani ◽  
...  

Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Indonesia adalah suntikan (63,71%). Selain memiliki manfaat, alat kontrasepsi suntik juga memiliki efek samping salah satunya peningkatan berat badan yang sering dikeluhkan oleh akseptor KB suntik 3 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Lama Penggunaan KB Suntik 3 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Praktik Mandiri Bidan (PMB) “I”. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah 104 orang akseptor KB suntik 3 bulan yang rutin melakukan suntik KB tahun 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Akseptor KB suntik 3 bulan dengan lama penggunaan paling tinggi yaitu 1 tahun sebanyak 33 responden (31.7%) dan peningkatan berat badan paling tinggi yaitu 2-5 kg sebanyak 46 responden (48.9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan penggunaan KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan dengan nilai Likelihood Ratio 0.000 (α < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan. Background: The contraceptive method most widely used by active family planning participants in Indonesia is injection (63,71%). Besides having the benefits of injection contraception, it also has side effects, one of which is the cause of weight gain. Purpose: The purpose of this research is to know The Correlation Between the Long Use Contraceptive 3 Month Injection and Weight Gain at Midwife Independent Practice “I”. Methods: This research is analytic research with cross-sectional design. The samples of this research are 104 people who routinely use contraceptive 3-month injection. The data that is used in this research is secondary data which is gotten from medical records and registration books. The analysis is done by using univariate analytic and bivariate analytic. Result: 3 months injectable acceptors with the highest duration of use, 1 year, were 33 respondents (31.7%) and the highest weight gain was 2-5 kg as many as 46 respondents (48.9%). The results of the bivariate analysis showed the use of 3 months of injectable contraceptive with an increase in body weight with a Likelihood Ratio 0.000 (α < 0,05). So, it can be concluded that there is a correlation between the duration of use 3 months of injectable contraceptives and weight gain.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Sri Sularsih Endartiwi

Desa Sendangrejo Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman merupakan desa yang menduduki peringkat pertama kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Minggir. Prevalensi stunting di Desa Sendangrejo sebesar 13,43%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Sendangrejo, Minggir, Sleman Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian survei dengan rancangan penelitian case control. Populasi pada penelitian ini adalah balita yang mengalami stunting di Desa Sendangrejo Minggir berjumlah 58 balita. Sampel diambil secara total sampling dengan jumlah sebanyak 58 balita stunting dan balita yang tidak stunting sebanyak 58 orang dan total sampel adalah sebanyak 116 balita. Penelitian dilaksanakan di Desa Sendangrejo Minggir Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden sedangkan data stunting menggunakan data sekunder dari Puskesmas Minggir. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 variabel yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita di Desa Sendangrejo Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Ketujuh variabel tersebut adalah tinggi badan ibu pada waktu hamil, sosial ekonomi, pola asuh ibu, pemberian ASI eksklusif, panjang badan lahir, berat badan lahir, dan usia kelahiran dengan nilai p value < 0,05. Sedangkan, 4 variabel lainnya yang diteliti tidak mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Desa Sendangrejo Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Keempat faktor tersebut adalah umur ibu menikah pertama kali, umur ibu melahirkan anak pertama kali, riwayat diare dan jenis kelamin.  Sendangrejo Village, Minggir District, Sleman Regency is the village that ranks first in stunting cases in the working area of ​​the Minggir Health Center. The prevalence of stunting in Sendangrejo Village is 13.43%. The purpose of the study was to determine the factors that influence the incidence of stunting in children under five in Sendangrejo, Minggir, Sleman Yogyakarta. This research is a survey research with a case control research design. The population in this study were toddlers who experienced stunting in Sendangrejo Minggir Village totaling 58 toddlers. Samples were taken by total sampling with a total of 58 stunting toddlers and 58 children who were not stunted and the total sample was 116 toddlers. The research was conducted in Sendangrejo Minggir Village, Sleman Yogyakarta. Data was collected by distributing questionnaires to respondents. While the stunting data used secondary data from the Minggir Health Center. The data obtained were then analyzed using Chi Square. The result show were 7 variables that influenced the occurrence of stunting in toddlers in Sendangrejo Village, Minggir District, Sleman Regency. The seven variables are maternal height during pregnancy, socioeconomic status, maternal parenting, exclusive breastfeeding, birth length, birth weight, and birth age with p value < 0.05. Meanwhile, there are 4 variables studied that do not affect the incidence of stunting in toddlers in Sendangrejo Village, Minggir District, Sleman Regency. The four factors are the age of the mother when she married for the first time, the age of the mother giving birth to her first child, the history of diarrhea and gender. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document