scholarly journals Pengembangan LKPD Berbasis Pendekatan Contextual Teaching Learning untuk Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Tema Global Warming

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 278-284
Author(s):  
Novita Novita ◽  
Siti Romlah Noer Hodijah ◽  
Annisa Novianti Taufik
2013 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Hamonangan Tambunan

Abstrak: Penelitian ini dilakukan melalui penelitian tindakan kelas dengan melibatkan subjek sebanyak 39 orang mahasiswa jurusan Pendidikan Tenik Elektro Fakultas Teknik Unimed, menyangkut permasalahahan implementasi contextual teaching-learning melalui riset mini dalam perkuliahan metode penelitian pengajaran. Masalahnya adalah apakah implementasi kontekstual teaching learning melalui riset mini dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam membangun proposal penelitian?. Penelitian dilakukan dalam 5 siklus dengan target capaian yaitu 85% mahasiswa mencapai skor ≥ 80. Hasil yang diperoleh yaitu ada peningkatan dari siklus ke siklus berikutnya, yaitu pada siklus I ada 12 orang mahasiswa (30,76%) mencapai target; pada siklus II ada 19 orang   mahasiswa (48,71%) mencapai target; Pada siklus III ada 24 orang mahasiswa (61,53%) mencapai target; Pada siklus IV terdapat sejumlah 28 orang mahasiswa (71,79%) yang mencapai target; dan pada siklus V terdapat 34 orang mahasiswa (87,17%) sudah mencapai target. Berdasarkan temuan penelitian disimpulkan bahwa implementasi contextual teaching learning melalui riset mini dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam membangun proposal penelitian.   Kata Kunci: Implementasi kontekstual teaching learning   Abstract: The research was conducted through action research involving subjects as many as 39 students of electrical education department of  technical faculty Unimed, concerning the problems of contextual teaching learning implementation through mini rsearch in education research method course. The formulation of this researh problem is “whether the implementation of contextual teaching learning through mini research can improve students' competencies in building research proposal?. The study was conducted in 5 cycles with a target achievement of 85% of students achieving a score of ≥ 80. The results are an increase of the cycle to the next cycle, the first cycle, there were 12 students (30.76%) targets; in the second cycle there are 19 students (48.71%) targets; In the third cycle there were 24 students (61.53%) targets; in the fourth cycle there are a number of 28 students (71.79%) to reach the target, and the cycle of V contained 34 students (87.17%) has reached the target. Based on the findings of the study concluded that the implementation of contextual teaching learning through mini research can improve the competence of students in developing research proposals.   Keywords: Contextual teaching learning implementation


ISLAMIKA ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 62-70
Author(s):  
Aslihatul Rahmawati ◽  
Neni Nuraeni ◽  
Hasim Hasim

AbstractThis research was conducted with the aim to find out how much influence the contextual teaching learning model of learning motivation of Islamic education study program students at the Islamic University of Syekh Yusuf Tangerang. The research method used is a quantitative research method with data collection techniques in the form of questionnaires. The respondents of this study were 25 Islamic education study program students. Based on the results of data processing and discussion, it can be concluded that the contextual teaching learning model has a low effect of 11.56% on student learning motivation. But when testing the hypothesis,   implies that  is accepted and rejected . AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran contextual teaching learning terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan Islam Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang. Metode  penelitian yang digunakan  adalah metode penelitian kuantitatif  dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran angket. Responden  penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan agama Islam yang berjumlah 25 mahasiswa. Berdasarkan hasil olah data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwasanya Model Pembelajaran contextual teaching learning berpengaruh rendah 11,56% terhadap motivasi belajar mahasiswa. Namun pada saat pengujian hipotesis,  hal ini mengandung arti bahwasanya diterimanya dan ditolaknya .


2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 309
Author(s):  
Uswatun Hasanah ◽  
Ahmadi Ahmadi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan kelayakan bahan ajar Contextual Teaching Learning  (CTL) berbantuan media komputasi hyperchem pada materi hidrokarbon untuk SMA kelas X yang telah dikembangkan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan 4-D yang terbatas pada tahap define, design, dan develop, dan tidak sampai tahap disseminate dengan beberapa penyesuaian. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah produk yaitu modul yang mengacu pada silabus kurikulum 2006. Hal ini ditunjukkan dari hasil validasi ahli oleh dosen kimia terhadap modul hidrokarbon menunjukkan persentase 74,99% yang berarti  layak, hasil penilaian guru diperoleh persentase sebesar 90%, dan pada uji coba kelompok terbatas terhadap 10 orang siswa SMAN 1 Sikur diperoleh rata-rata persentase kelayakan sebesar 81,24% dengan kriteria sangat layak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan bahan ajar telah berhasil dikembangkan dan produk yang dikembangkan layak untuk dipakai di SMA khususnya di SMAN 1 Sikur.


2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Yudha Aprizani

This study aimed to find out whether teaching-learning reading comprehension using Contextual Teaching and Learning (CTL) would get better results than using Direct Instruction approach. The research used a quantitative method. The population of the research was students from the Islamic University of Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari. The researcher used cluster random sampling to select two sample groups, the control group and the experimental group. The control group with 25 students was the class that continued to use the Direct Instruction approach. The experimental group, with 20 students, was the class tested using the CTL approach. The test was a written test with five multiple choice questions plus an essay test. The test was used to obtain the data. The students’ scores were the data for the study of reading comprehension comparing CTL and Direct Instruction. Based on the results of the study, the researcher found that CTL was more effective than Direct Instruction because the null hypothesis was rejected and the alternative hypothesis was accepted so that CTL was found to be better for teaching reading skills. CTL encourages materials that are related to the students’ surrounding so that it helps them use English related to their daily activities.


Author(s):  
Rini Setyo Wardani ◽  
Ratna Nur Kumalasari

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan matematika anak kelas I sekolah dasar dalam memahami konsep membandingkan dua bilangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas I melalui penerapan model contextual teaching and learning. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I C yang berjumlah 28 orang. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar tes, dan dokumentasi selama pembelajaran. Perkembangan proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, baik dari segi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Aktivitas guru pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,77% dari 76,47% menjadi 88,24% dan aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 17,31% dari 67% menjadi 84,31%. Selain itu, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 17,86% dari 75% menjadi 92,86%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran contextual teaching and learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan matematika Tema 5 Subtema 3


2015 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Isrohli Irawati *

Menjadi guru yang kreatif dan inovatif adalah bagian dari tuntutan profesionalisme seorang guru dalam pembelajaran. Ilmu sosial adalah salah satu ilmu yang penting bagi seorang anak didik. Sebagaimana kita menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial yang memerlukan orang lain maka ilmu sosial adalah ilmu yang sangat bermanfaat dalam membentuk karakter yang baik bagi anak didik.CTL adalah salah satu metode pembelajaran yang dalam prosesnya memberikan pengalaman nyata bagaimana seorang anak didik dapat berlatih bersikap sosial yang baik dalam rangka membentuk karakter yang baik. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. CTL juga menawarkan membangun makna yang berkualitas dalam pembelajaran dan sangat tepat bila diterapkan dalam pembelajaran ilmu sosial bagi anak didik sehingga tujuan pembelajaran ilmu sosial dapat tercapai. Pembelajaran ini telah di terapkan di salah satu Sekolah Dasar di Klaten dan menunjukkan hasil yang positif dalam memberikan pengalaman nyata dan membentuk karakter bagi siswa agar dapat mengaplikasikan pelajaran ilmu sosial dalam kehidupannya. Key word: ilmu sosial, pembelajaran, CTL, karakter


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document