scholarly journals Penerapan Pijat Kaki Untuk Menurunkan Kelebihan Volume Cairan (Foot Edema) Pasien Congestive Heart Failure

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 72-76
Author(s):  
Fradika Wulan Sari ◽  
Dyah Restuning Prihati

Congestive Heart Failur (CHF) merupakan keadaan dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah ke seluruh bagian tubuh, sehingga tidak dapat memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Edema kaki karena peningkatan volume ekstraseluler akibat dari perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik. Foot Massage merupakan manipulasi jaringan ikat dengan tehnik pukulan, gosokan atau meremas untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi. Tujuan penelitian ini untuk menyusun resume asuhan keperawatan pemberian pijat kaki untuk menurunkan kelebihan volume cairan (foot edema) pada pasien CHF (Congestive Heart Failure). Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien CHF yang mengalami foot edema. Intervensi yang diberikan adalah terapi pijat kaki dengan one group pretest posttest. Subjek studi kasus yaitu 2 orang pasien CHF. Pengukuran kaki meliputi lingkar Ankle, lingkar instep, lingkar sendi MP joint (metatarsalphalangs-joint) dengan menngunakan medline. Intervensi pemijatan selama 3 hari dengan durasi ± 20 menit. Hasil penelitian pada responden menunjukkan penurunan edema sampai dengan implementasi hari ke 3, pitting edema derajat 2 menghilang dalam 10 detik dan penurunan edema rata-rata 2-3 mm. Simpulan : Pijat kaki dapat menurunkan kelebihan volume cairan (foot edema) pasien CHF.  

2011 ◽  
Vol 35 (2) ◽  
pp. 181
Author(s):  
Deni Arisanti ◽  
Rony Yuliwansyah ◽  
Akmal Edi M Hanif ◽  
Yerizal Karani ◽  
Saharman Leman

AbstrakSeorang laki-laki umur 50 tahun dirawat di Emergensi Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan utama sesak nafas meningkat sejak 1 hari yang lalu. Sesak nafas semakin meningkat jika beraktifitas, dan berkurang jika istirahat dengan posisi bantal yang ditinggikan. Jika sesak nafas sering diikuti dengan bibir dan kuku yang membiru. Pasien sudah dikenal menderita penyakit jantung bawaan, awalnya lahir dengan kulit kebiruan dan mudah tersedak jika menyusu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan: Clubbing finger, sianosis, peningkatan Vena Jugolaris, kardiomegali, dan pitting oedema. Dari laboratorium didapatkan: Hemoglobin: 17,1 gr/dl, Hematokrit : 62%, Ureum : 39 mg/dl, Kreatinin : 2,0 mg/dl, TKK :31, Echo Cardiography: Transposisi Arteri Besar, Large Ventrikel Septal Devect, trikuspit regurgitasi dengan hipertensi pulmonal dan moderat Mitral Regurgitasi. Pasien di diagnosa dengan Congestive Heart Failure Functional Class IV LVH- RVH, irama RBBB karena transposisi Arteri Besar dengan Ventrikel Septal Defek.Kata kunci: Transposisi Arteri Besar, Kelainan Jantung Bawaan.AbstractHas been treated a 50 years old man was hospitallized in Internal emengency Department of Dr. M. Djamil Hospital Padang with cief complaints of shortness of breath influenced activity, frequent night waking due to shortness of breath, and an elevated bed with a pillow. On physical examination found: clubbing, cyanosis, increased Jugolaris veins, cardiomegaly, and pitting edema. From the laboratium: Hemoglobin: 17,1 gr/dl, Hematokrit : 62%, Ureum : 39 mg/dl, Kreatinin : 2,0 mg/dl, TKK :31, Echo Cardiography shows: Transposition of the Great Arteries, Large Ventricle Septal Defect, Tricuspid Regurgitation with pulmonary hypertension, and moderate Mitral Regurgitation. Patients with definitife diagnosis: Congestive Heart Failure Functional Class IV LVH- RVH, RBBB rhythm Cause By Transposition of the Great Arteries with a Ventrikel Septal Defec.Key word : Transposition of the Great Arteries, Kongenital Heart Desease.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document