scholarly journals STATUS KEBERSIHAN MULUT ANAK USIA 9-11 TAHUN DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DI SDN MELONGUANE

e-GIGI ◽  
2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Trisye Sampakang ◽  
Paulina N. Gunawan ◽  
Juliatri .

Abstrack: Children at primary school age need more attention because the risk of oral health problems. One way to maintain oral health is brushing your teeth before going to bed which plays an important role in preventing the development of bacteria that can cause tooth decay. Oral hygiene is measured by an examination of OHI-S by Green and Vermillion.This study was conducted to determine how the oral hygiene status of children aged 9-11 years by brushing at night before bed. This study is a descriptive study using purposive sampling method. The number of samples was 135 children aged 9-11 years consist of 53 children brushing their teeth at night before bed and 82 children who do not brush at night before bed. Results from this study showed 53 respondent brushing their teeth at night before bed and 82 respondent do not brush at night before bed. From children who brush their teeth at night before bed, 36 respondent had good OHI-S category and 1 has poor category. It showed that more than half of the children aged 9-11 years old who brush their teeth night before bed had a good OHI-S category which is 36 of 53 respondent.Keywords: OHI-S, brushing teeth at night before bedtime, oral hygieneAbstrak: Anak usia sekolah dasar perlu mendapat perhatian lebih karena rentan terhadap gangguan kesehatan gigi dan mulut. Salah satu cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu menyikat gigi sebelum tidur yang berperan penting dalam pencegahan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Kebersihan gigi dan mulut diukur dengan pemeriksaan OHI-S menurut Green dan Vermillion. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status kebersihan mulut anak usia 9-11 tahun menurut kebiasaan menyikat gigi malam sebelum tidur. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposif. Jumlah sampel 135 anak berusia 9-11 tahun yang terdiri dari 53 anak yang menyikat gigi malam sebelum tidur dan 82 anak yang tidak menyikat gigi malam sebelum tidur. Dari penelitian ini diperoleh 53 (39,26%) responden yang menyikat gigi malam sebelum tidur dan 82 (60,74%) responden yang tidak menyikat gigi malam sebelum tidur. Didapat 36 responden dengan kategori OHI-S baik dan 1 responden yang memiliki kategori OHI-S buruk pada responden yang menyikat gigi malam sebelum tidur. Dapat dilihat status kebersihan mulut anak usia 9-11 tahun menunjukkan lebih dari setengah responden yang menyikat gigi malam sebelum tidur memiliki kategori OHI-S baik yaitu 36 dari 53 responden.Kata kunci: OHI-S, menyikat gigi malam sebelum tidur, kebersihan mulut

e-GIGI ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Elvira Yesika

Anak tunarungu ialah anak yang memiliki hambatan dalam pendengaran dan biasanya memiliki hambatan dalam berbicara. Pada umumnya anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi sebagai akibat dari gangguan pendengaran yang dialaminya. Hal ini dapat menimbulkan hambatan di dalam penilaian maupun pemeliharaan kesehatan rongga mulut, yang meliputi kesehatan gigi dan jaringan penyangga gigi (jaringan periodontal). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran status periodontal dan kebutuhan perawatan anak tunarungu usia sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) GMIM Damai Tomohon. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian studi cross sectional, yaitu dengan memeriksa dan mencatat langsung hasil dari pemeriksaan status periodontal. Subjek penelitian dipilih dengan metode purposive sampling yaitu anak tunarungu usia sekolah di SLB GMIM Damai Tomohon sebanyak 32 anak. Penilaian status periodontal dan kebutuhan perawatan dilakukan berdasarkan indeks CPITN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status jaringan periodontal yang paling banyak ditemukan pada subjek penelitian ialah kalkulus, terdapat 29 orang (90,6%) memiliki status periodontal kalkulus.Kebutuhan perawatan yang paling banyak dibutuhkan ialah kebutuhan perawatan Edukasi Instruksi Kesehatan Mulut dan Skeling (EIKM + SK).Kata kunci : Status periodontal, anak tunarungu, kebutuhan perawatanABSTRACTDeaf children are children who have hearing impairment and also usually have disabilility in speaking. Generally, Deaf children have limitation in communication as a result of hearing loss. It can lead to lack of assessment and maintenance the oral health, including teeth and periodontal tissues health. The purpose of this study is to describe the periodontal status and the treatment needs in deaf children of school age at SLB GMIM Damai Tomohon. The study is a descriptive cross sectional study, that examined and recorded directly the result of the periodontal status. The subjects were selected by purposive sampling method that deaf children of school age at SLB GMIM Damai Tomohon as many as 32 children. Assessment of periodontal status and treatment needs are based on CPITN index. The results showed that the periodontal status are most frequently found on this study subjects is the calculus. There were 29 people (90.6%) have calculus in their periodontal status. Treatment needs that needed the most is Education and Instructrion of Oral Health + Scaling (EIKM + SK).Keyword : Periodontal status, deaf children, treatment needs


e-GIGI ◽  
2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Fitri K. Wulandari ◽  
Damajanty H.C. Pangemanan ◽  
Christy N. Mintjelungan

Abstract: Oral health plays an important role in the body health status. This study was aimed to determine the behavior about dental and oral health care among the people at Paniki, Sitaro. This was a descriptive study with a cross sectional design. Population consisted of people living at Paniki, Sitaro aged 18-60 years. There were 92 respondents obtained by using purposive sampling method. Data were collected by using questionnaire and examination of simplified oral hygiene index (OHI-S). The results showed that 60.8% of respondents had good behavior of dental and oral health care, and 75% of respondents had OHI-S evaluation as poor category. Conclusion: In general, people of Paniki, Sitaro had good behavior about dental and oral health care but their dental and oral hygiene was in poor category.Keywords: behavior of dental and oral hygiene maintenance Abstrak: Kesehatan gigi dan mulut berperan penting bagi kesehatan tubuh umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemeliharaan dan status kebersihan gigi dan mulut masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang, dilakukan terhadap masyarakat usia 18-60 tahun di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro. Jumlah responden 92 orang diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data didapat melalui pengisian kuisioner dan pemeriksaan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro sebanyak 60,8% tergolong baik. Penilaian OHI-S dari masyarakat Paniki sebanyak 75% tergolong buruk. Simpulan: Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro tergolong baik tetapi status kebersihan gigi dan mulut tergolong buruk.Kata kunci: Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut


e-GIGI ◽  
2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Sarlota Uamang ◽  
Michael A. Leman ◽  
Shane H.R. Ticoalu

Abstract: Caries is one of the dentine diseases which causes tooth cavity. In people with chewing betel habit, caries occurs due to less of oral hygiene. Chewing betel habit is inherited from generation to generation to prevent tooth decay, albeit, this habit can cause caries as an impact of chewing betel inappropriately including the frequency, duration, and number of betles consumed. This study was aimed to obtain the caries status of students from Mimika who had chewing betel habit in Manado. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Subjects were 45 students from Mimika that had chewing betel habit obtained by using total sampling method. The results showed that the average of DMF-T index of subjects was 5,9 (D/Decay 222, M/Missing 30, F/Filling 15). The majority of subjects had that habit for >5 years, 1-5 times of chewing per day, and less than 5 betels consumed per day. Conclusion: Status of caries in students of Mimika who had chewing betel habit in Manado was classified in high category.Keywords: caries status, chewing betel habit Abstrak: Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang menyebabkan kavitas pada gigi. Karies gigi pada penyirih terjadi karena kurangnya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Kebiasaan menyirih merupakan kebiasaan masyarakat peramu yang diturunkan dari generasi ke generasi untuk merawat gigi namun dapat menyebabkan karies gigi pada penyirih akibat pola menyirih yang tidak teratur seperti frekuensi menyirih, lamanya menyirih dan jumlah pinang yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status karies gigi pada mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Subyek penelitian berjumlah 45 mahasiswa dengan kebiasaan menyirih berasal dari Kabupaten Mimika, diperoleh dengan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan rerata indeks DMF-T pada subyek penelitian yaitu 5,9 dengan nilai D (Decay) 222, M (Missing)30, F (Filling) 15. Mayoritas subyek peneltian telah menyirih >5 tahun, frekuensi menyirih 1-5 kali sehari, dan jumlah pinang yang dikonsumsi sehari <5 buah. Simpulan: Status karies pada mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado tergolong kategori tinggi. Kata kunci: status karies, kebiasaan menyirih


e-GIGI ◽  
2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Maya P. Mangowal ◽  
Damajanty H.C Pangemanan ◽  
Christy N. Mintjelungan

Abstract: Dental and oral health is important for every individual. It plays an important role in the prevention of caries. During growth and development periods, adolescents often have health problems; one of them is oral and dental hygiene. This study was aimed to obtain the profile of oral and dental hygiene status among adolescents at Panti Asuhan Nazaret (an orphanage) Tomohon. This was a descriptive study with a cross sectional design using total sampling method. There were 37 adolescents as respondents. The results showed that 59.5% of them belonged to good category, 32.4% to moderate category, and 8.1% to poor category. Conclusion: The oral and dental hygiene status of most adolescents at Panti Asuhan Nazaret Tomohon was in good category. However, education and counseling about the importance of oral and dental hygiene are still needed.Keywords: dental and mouth hygiene, adolescents Abstrak: Kesehatan gigi dan mulut penting diketahui tiap individu. Hal tersebut sangat berperan dalam upaya pencegahan terjadinya karies. Dalam pertumbuhan dan perkembangan, remaja sering mengalami masalah kesehatan, salah satunya masalah kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada anak remaja di Panti Asuhan Nazaret Tomohon. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Metode pengambilan sampel ialah total sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini ialah 37 anak remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kebersihan gigi dan mulut dari 59,5% responden termasuk kategori baik, 32,4% kategori sedang, dan 8,1% kategori buruk. Simpulan: Gambaran status kebersihan gigi dan mulut sebagian besar anak remaja di Panti Asuhan Nazaret Tomohon termasuk dalam kategori baik. Disarankan untuk diberikan pendidikan dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut.Kata kunci: kebersihan gigi dan mulut, remaja


e-GIGI ◽  
2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Michael W. Candra ◽  
Shane H. R. Ticoalu ◽  
Juliatri .

Abstract: Good oral hygiene status can support oral health. The disease of the people in community is caries. Caries occur because of a lack of awareness about oral health. The purpose of this study to determine oral health overview and dental caries on lacto-ovo vegetarian in the department of nursing at the klabat university airmadidi. The population in this study that all students lacto-ovo vegetarian status III-VII semester student with a number of 150 people. The number of samples obtained from 60 people using the Slovin formula and how sampling using purposive sampling method. This kind of research is a descriptive cross sectional study. Based on the result of the study showed 60 samples examined 24 (40%) students who have optioned good oral hygiene, 36 (60%) students have mild oral hygiene, and no student has bad oral hygiene. Showed caries status 38(44,19%) students have caries, 27 (31,40%) students whose teeth removed due to decay or other indications. And 21 (24,42%) students get a permanent or temporary densities are still good. From the result about oral health overview and dental caries showed oral hygiene on lacto-ovo vegetarian in the department of nursing at the klabat university airmadidi in mild category however caries in low category.Keywords: oral hygiene and teeth caries, lacto-ovo vegetarianAbstrak: Status kebersihan mulut yang baik dapat menunjang kesehatan rongga mulut. Penyakit gigi yang banyak dialami masyarakat yaitu karies. Karies terjadi karena kurangnya kesadaran seseorang untuk menjaga kebersihan rongga mulutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kebersihan mulut dan karies gigi pada vegetarian Lacto-Ovo di jurusan keperawatan Universitas Klabat Airmadidi. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa vegetarian lacto-ovo yang berstatus mahasiswa semester III-VII dengan jumlah 150 orang. Jumlah sampel 60 orang diperoleh menggunakan rumus Slovin dan cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 60 sampel yang diperiksa didapatkan 24 (40%) mahasiswa yang mempunyai OHI-S baik, 36 (60%) mahasiswa mempunyai OHI-S sedang, dan tidak ada mahasiswa yang mempunyai OHI-S buruk. Status karies menunjukkan 38 (44,19%) mahasiswa mengalami karies, 27 (31,40%) mahasiswa yang giginya dicabut karena karies atau indikasi lainnya, dan 21 (24,42%) mahasiswa mendapatkan tumpatan tetap atau sementara yang masih bagus. Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran kebersihan mulut dan karies maka disimpulkan bahwa status kebersihan mulut pada vegetarian lacto-ovo di jurusan keperawatan Universitas Klabat Airmadidi termasuk kategori sedang sedangkan status karies termasuk dalam kategori rendah.Kata kunci : Kebersihan mulut dan karies gigi, Vegetarian lacto-ovo


e-GIGI ◽  
2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Eilen F. Sinaga ◽  
Ni Wayan Mariati ◽  
Wulan Parengkuan

Abstract: Oral hygiene is one of the main factor for maintaining healthy teeth and mouth from the strange objects. The strange objects that contain in the mouth such as removable partial denture would be risked on oral health itself. This research aims to see the status of oral hygiene on the removable partial dentures user.This research is descriptive study with a total sampling method. The number of sample is 40 patients consist of 31 women and 9 men. Data retrieved using the checklist form after the patients use removable partial denture during the past year. Based on the results, 40 respondents with percentage that has OHI-S in good category is 45%, moderate category is 47,5% and bad category is 7,5%. Most of oral hygiene is on removable partial denture user with moderate category.Keywords: oral hygiene, partial dentureAbstrak: Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor utama untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dari benda asing. Benda asing yang terdapat di dalam mulut seperti gigi tiruan sebagian lepasan apabila tidak dibersihkan akan beresiko pada kesehatan gigi dan mulut itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk melihat status kebersihan gigi dan mulut pada pengguna gigi tiruan sebagian lepasan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode pengambilan sampel total sampling. Jumlah sampel 40 pasien yang terdiri dari 31 perempuan dan 9 laki – laki. Data diambil menggunakan formulir pemeriksaan setelah pasien menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan selama 1 tahun terakhir. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 40 responden dengan persentase yang memiliki kategori OHI-S baik 45%, memiliki kategori OHI-S sedang 47,5% dan memiliki OHI-S buruk 7,5%. Kebersihan gigi dan mulut paling banyak pada pengguna gigi tiruan sebagian lepasan dengan kategori sedang.Kata kunci:kebersihan gigi dan mulut, gigi tiruan sebagian lepasan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document