scholarly journals Uji Efek Imunumodulator Vco (Virgin Coconut Oil) Pada Tikus Jantan

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Loraetta Brety Sebayang ◽  
Ahmad Syukur Hasibuan

(Article History: Received August 25, 2021; Revised Sept 17, 2021; Accepted Sept 20, 2021) ABSTRAKVirgin coconut oil merupakan minyak kelapa murni.VCO mengandung Medium Chain Fatty Acid (MCFA) yang memiliki pengaruh dalam meningkatkan sistem imunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek imunomodulator VCO terhadap aktivitas fagositosis dan nilai titer antibodi pada tikus jantan. Kelompok uji bersihan karbon dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing terdiri dari 5 tikus yaitu kelompok suspensi CMC Na 0,5%, Imboost dosis 30 mg/kgBB, virgin coconut oil 5 ml/KgBB, 10 ml/KgBB,15 ml/KgBB. Perlakuan diberikan sehari sekali selama tujuh hari dan hari ke delapan dilakukan uji imunomodulator dengan metode bersihan karbon. Kelompok perlakuan uji titer antibodi sama seperti di atas selain kontrol positif menggunakan levamisole dosis 25 mg/kgBB diberikan secara oral selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VCO 5 ml/KgBB, 10 ml/KgBB, 15 ml/KgBB meningkatkan aktivitas fagositosis sel makrofag dibandingkan dengan Na-CMC 0,5% (P<0,05) dan berpengaruh secara signifikan meningkatkan pembentukan antibodi sel imun tikus jantan.Kata Kunci: Virgin coconut oil; imunomodulator; fagositosis; titer antibodi ABSTRACTVirgin coconut oil (VCO) is pure coconut oil. VCO contains Medium Chain Fatty Acid (MCFA) which has an influence increased immune system. This study was to determine the immunomodulatory effect of VCO on phagocytic activity and antibody titer values in male rats.The carbon clearance test group was divided into 5 groups with 5 rats each of 0.5% CMC Na suspension, Imboost dose of 30 mg/kgBW, Virgin coconut oil 5 ml/KgBW, 10 ml/KgBW, 15 ml/KgBW. The treatment was given once a day for seven days, on the eight day immunomodulatory test was performed use carbon clearance method. The antibody titer test treatment group was same, except for the positive control, levamisole at a dose of 25 mg/kgBW orally for 14 days. The results showed that VCO 5 ml/KgBB, 10 ml/KgBB, 15 ml/KgBB significantly increased macrophage cell phagocytic activity compared to 0.5% Na-CMC (P<0.05) and could increase cell antibody formation immunity of male mice significantly.Keywords: Virgin coconut oil; immunomodulator; phagocytosis; antibody titer

2015 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Muhammad Anwar Djaelani

Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Masyarakat berusaha menurunkan kadar kolesterol dalam tubuhnya. Komponen VCO berupa asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam laurat. VCO mengandung  asam laurat dan asam kaprilat. Keduanya merupakan asam lemak rantai sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty Acid (MCFA).  Minyak zaitun atau Olive oil mengandung lemak tak jenuh yang tinggi terutama asam oleat dan polifenol. Polifenol merupakan  antioksidan  yang  dapat  mengikat LDL teroksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek asam lemak jenuh yang menggunakan VCO dan efek asam lemak tak jenuh yang menggunakan minyak zaitun terhadap profil kolesterol darah pada tikus putih. Penelitian ini menggunakan Tikus putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu P1 adalah kelompok kontrol, P2 kelompok yang diberi VCO 5 mL/kg pakan, P3 kelompok yang diberi VCO 10 mL/kg pakan, P4 kelompok yang diberi minyak zaitun 5 mL/kg pakan dan P5 kelompok yang diberi minyak zaitun 10 mL/kg pakan. Tiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan selama 4 minggu. Variabel yang diamati meliputi kadar Kolesterol total, HDL dan LDL darah tikus. Data yang didapat, dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil yang didapat menunjukkan pada perlakuan  dengan VCO menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap perubahan ketiga variabel penelitian. Pada perlakuan  dengan minyak zaitun kadar HDL tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan, kadar Kolesterol total pada kelompok perlakuan menunjukkan penurununan yang tidak signifikan dan kadar LDL pada kelompok perlakuan 10 mL/kg pakan menunjukkan penurununan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian VCO tidak berpengaruh pada profil kolestrol darah tikus normolipidemia, dan minyak zaitun  berpotensi menimbulkan respon penurunan profil kolesterol tikus pada kadar ≥10 mL/kg pakan.   Kata kunci: tikus putih, Kolesterol total, HDL dan LDL, Minyak Zaitun, VCO.


Buletin Palma ◽  
2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 63 ◽  
Author(s):  
Rindengan Barlina ◽  
Engelbert Manaroinsong ◽  
Jerry Wungkana

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Pengolahan minyak kelapa murni atau <em>Virgin Coconut Oil</em> (VCO) umumnya menggunakan daging buah kelapa yang bagian testanya dipisahkan, sedangkan yang dilakukan menggunakan  metode pemanasan bertahap bagian testa tidak dipisahkan dan produk yang dihasilkan tidak berwarna (bening). Hasil samping ampas kelapa masih memiliki nilai gizi,  sehingga dapat disubstitusi pada pengolahan pangan tertentu. Penelitian  dilaksanakan di Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Palma, pada bulan Januari sampai Desember 2013. Tujuan penelitian memanfaatkan hasil samping ampas kelapa yang diolah menjadi tepung dan digunakan sebagai substitusi pada pengolahan biskuit serta mempelajari karakteristik biskuit, baik yang disubstitusi tepung ampas kelapa tanpa testa maupun yang ada testa.  Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap  dalam  percobaan faktorial.  Faktor A adalah Tepung ampas kelapa, terdiri dari: a1) Tepung Ampas Kelapa ada testa dan  a2) Tepung Ampas Kelapa tanpa testa.  Faktor B, yaitu konsentrasi penambahan tepung ampas kelapa, terdiri atas :  b1) 15%,  b2) 20% dan b3) 25%.  Hasil analisis biscuit yang ditambah 25% tepung ampas kelapa ada testa, memiliki kadar lemak 25%, abu 1,61%, protein 9,30%, air 0,16%, karbohidrat 63,93%, serat kasar 8,39% dan 517,92 kkal serta asam lemak rantai medium (ALRM) 13,04%.  Sedangkan yang ditambah 25% TAKtt, memiliki  kadar lemak 24,99%, abu 1,65%, protein 10,15%, air 0,27%, karbohidrat 62,94%, serat kasar 8,65% dan 517,27 kkal serta asam lemak rantai medium (ALRM) 12,66%. Biskuit yang dihasilkan walaupun ditambah tepung ampas kelapa, secara organoleptik diterima panelis dan juga memiliki nilai nutrisi yang baik.  </p><p> </p><p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p>Virgin Coconut Oil (VCO) processing uses coconut meat which part of  the testa   separated,   while with a gradual heating   method   the testa  not separated and the results product colorless. Coconut pulp still has  nutritional value so it can be substituted in  food processing.  The research was carried out at the Laboratory of Palm Research Institute, on January until December 2013.  The purpuse of the research  is to utilize the  coconut  pulp side product, which is  processed into flour and  used as substitution for biscuit  processing and to know the  characteristics of biscuit.  The  study was conducted using a complete randomized design  in  factorial  experiment.   Factor A is the kinds of coconut pulp flour, consisting of : a1)  coconut pulp flour there is testa and  a2)  coconut pulp  flour without testa.  Factor B, is consentration of  coconut pulp  flour, consist of : b1) 15%, b2) 20% and 25%.  The results analysis of biscuit which  added  25%  coconut pulp flour has testa have moisture content  0,16%,  fat 25%,  ash 1,61%, protein 9,30%, carbohydrate 63,93%, and crude fiber 8,39%,  medium chain fatty acid  (MCFAs) 13,04%   and 517,92 Calorie.  While   the  added  25%  coconut pulp flour without testa  have moisture content 0,27%,  fat   24,99%, ash 1,65%, protein 10,15%, carbohydrate 62,94%, crude fiber 8,65%,  medium chain fatty acid  (MCFAs) 12,66% and 517,27 Calorie.  Biscuits are produced atlhough added coconut pulp flour, accepted of the  panelists and also has good nutritional value.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document