scholarly journals Improving Students’ Ability in Classroom Interaction through Everyone Is the Teacher Here

2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 24-36
Author(s):  
Nunung Kuswanti

This research is a case study that has been done in October until November 2013. The objective of this research was a group of students at seventh semester at Teacher Training and Education (STKIP) Muhammadiyah Sorong that was consists of five students. The aim of this research was to know whether ‘Everyone is Teacher Here’ is effective to improve students’ ability in classroom interaction.The design of this research was time series design that is equivalent time series design. The data of this research was analyzed through SPSS program that is Wilcoxon Test (nonparametric statistic). The steps of this research were: 1) selecting the participant 2) Measure for the first time 3) Giving the intervention 4) Measure for the second time 5) Giving the intervention 6) Measure for the third time 7) Giving the intervention 8) Measure for the fourth time. The data had gotten then analyzed. Based on the result of data analysis had gotten Asymp. Sig. (2-tailed) 0,0195 for the first and the second test, 0,0205 for the second and the third test and 0,017 for the third and the fourth test in which 0,0195, 0,0205 and 0,017  0,05, means that Ho was refused or Everyone is Teacher Here is effective to improve students’ ability in classroom interaction. In overall also got the result of the first and the fourth test with Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,019 0,05, means that Ho was refused.

2009 ◽  
Vol 91 (6) ◽  
pp. 518-536 ◽  
Author(s):  
Justin D. Smith ◽  
Nicole J. Wolf ◽  
Leonard Handler ◽  
Michael R. Nash

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 303
Author(s):  
Elvira Khori Ulni ◽  
Suparno Suparno

Kemampuan mengenal pola merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki anak dalam memahami matematika awal, termasuk pola warna dan bentuk. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran sorting predict-think discovery yang layak untuk meningkatkan kemampuan mengenal pola warna dan bentuk anak usia 5-6 tahun, dan mengetahui efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal pola warna dan bentuk anak usia 5-6 tahun. Penelitian pengembangan mengadaptasi model penelitian pengembangan Borg dan Gall dan uji efektivitas dilakukan dengan equivalent time series design menggunakan uji wilcoxon sign rank test. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa model pembelajaran sorting predict-think discovery dinyatakan layak berdasarkan kriteria kelayakan oleh ahli, guru, dan respon anak dengan kategori berkembang sesuai harapan; model pembelajaran sorting predict-think discovery efektif untuk meningkatkan kemampuan mengenal pola warna dan bentuk pada anak usia 5-6 tahun.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Depie Depie ◽  
Mohammad Fatchurahman

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang self-management dalam belajar pada peserta didik dapat ditingkatkan melalui konseling kelompok Gestalt dengan Reversal Technique. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Desain yang digunakan adalah Equivalent Time Series Design dan pola eksperimen yang digunakan adalah pre-test and post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 8 peserta didik terdiri dari 3 peserta didik berkategori rendah dan 5 peserta didik berkategori sedang.. Pada hasil pre-test diperoleh pengelolaan diri peserta didik berada pada kategori rendah dan sedang dengan skor 50-79, dan setelah pemberian treatment berupa layanan konseling kelompok diperoleh hasil post-test pengelolaan diri berada pada kategori tinggi dengan skor 95-108. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan Pengelolaan diri peserta didik. Hasil uji hipotesis Asymp.Sig. (2- tailed) adalah 0,012. Karena nilai Asymp. Sig. ? taraf nyata (a/2 = 0,05) sehingga Ho ditolak


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Ifana Anugraheni

ABSTRAKHypnoparenting dapat meningkatkan kualitas komunikasi orang tua dan anak. Hypnoparenting ini dilakukan dengan mengucapkan kalimat yang mengarahkan perilaku positif kepada anak, sehingga dapat mengontrol perilaku tantrum. Hasil survey awal terhadap 22 anak prasekolah di TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, didapatkan 19 anak (86%) mengalami temper tantrum. Hal ini menunjukan bahwa anak yang mengalami temper tentrum masih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hypnoparenting terhadap temper tantrum pada anak prasekolah di TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental (Time Series Design). Populasi yang diteliti adalah seluruh anak usia prasekolah di TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri berjumlah 19 anak dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil uji wilcoxon didapatkanp-value = 0.020 lebih kecil dari ɑ = 0.05 jadi H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada pengaruhhypnoparenting terhadap temper tantrum pada anak prasekolah di TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan orang tua dapat melanjutkan hypnoparenting setiap hari agar anak dapat mandiri dan siap menghadapi masa depannya dengan baik. Kata-kata kunci : temper tantrum, hypnoparenting, anak usia prasekolah. ABSTRACTHypnoparenting can improve the quality of parent and child communication. Hypnoparenting is done by saying a sentence that directs positive behavior to the child, so that it can control the behavior of tantrums. The results of the initial survey of the 22 preschool children in TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, obtained 19 children (86%) had temper tantrums. This shows that children who have temper tentrum still high. The purpose of this study was to determine the effect hypnoparenting to temper tantrums in preschoolers in TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. The research design was quasi experimental study (Time Series Design). The population studied were all children of preschool aged in TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri totaling 19 children, with total sampling technique. Results of the study were analyzed using the Wilcoxon statistical test. Results Wilcoxon test, it was found that p-value = 0.020, smaller than ɑ = 0,05, so H0 rejected and H1 accepted,meaning that there is influence hypnoparenting to temper tantrums in preschool aged in TK Islam Terpadu Bina Insani Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Based on the results of the study are expected parents can continue hypnoparenting every day so that children can be independent and ready for the future well. Keywords: temper tantrums, hypnoparenting, preschool aged.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 410-419
Author(s):  
Aulia Annisa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mengembangkan, dan menguji efektifitas dari model pembelajaran Natural Messy Play dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usai 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan jenis research and development dengan subjek uji coba sebanyak 120 orang anak usia 4-5 tahun se-Kabupaten Sleman. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket dengan desain equivalent time series design. Efektivitas model pembelajaran Natural Messy Play dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 0,05. Penelitian pengembangan ini memperoleh hasil berupa: (1) Natural Messy Play dinyatakan sebagai sebuah model pembelajaran berdasarkan karakteristik sintaks, system sosial, sistem pendukung, dan peran guru; (2) model pembelajaran Natural Messy Play dinyatakan layak digunakan dengan kategori sangat baik; (3) model pembelajaran Natural Messy Play dinyatakan efektif digunakan sebagai optimalisasi kecerdasan kinestetik anak usia 4-5 tahun se-Kabupaten Sleman berdasarkan analisis Hasil uji statistik Kruskal Wallis yang memperoleh nilai sig. 0,00.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Izka Sofiyya Wahyurin ◽  
Arfiyanti Nur Aqmarina ◽  
Hiya Alfi Rahmah ◽  
Ade Uswatun Hasanah ◽  
Christy Nataly Br Silaen

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh untuk mencapai pertumbuhan normal yang diakibatkan oleh status gizi kurang dalam periode waktu lama. Pencegahan serta penanganan stunting dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki anak stunting agar tidak berlanjut pada anak selanjutnya. Pemberian edukasi pada ibu dapat dilakukan menggunakan metode brainstorming dan audiovisual. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian edukasi dengan metode brainstorming dan audiovisual terhadap pengetahuan ibu tentang stunting di Desa Gununglurah, Cilongok, Kabupaten Banyumas. Metode: Desain penelitian adalah quasy experimental with time series design. Subjek penelitian terdiri dari 34 ibu yang memiliki balita stunting. Data pengetahuan ibu mengenai stunting dikumpulkan menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Pemberian edukasi gizi mengenai stunting dilakukan dengan metode brainstorming (curah pendapat) menggunakan alat bantu leaflet. Pemberian edukasi gizi mengenai stunting dengan metode audiovisual dilakukan menggunakan film ilustrasi. Hasil: Rerata skor pengetahuan ibu pada saat pretest adalah 6,44±1,65 sedangkan skor pada saat posttest naik menjadi 7,38±1,76. Analisis statistik menggunakan uji beda Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara pengetahuan ibu mengenai stunting pada waktu sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (p=0,009). Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan ibu yang signifikan mengenai stunting pada waktu sebelum dan sesudah pemberian edukasi gizi dengan metode brainstorming dan audiovisual. 


Pedagogika ◽  
2020 ◽  
Vol 139 (3) ◽  
pp. 111-135
Author(s):  
Siti Aimah ◽  
Dwi Rukmini ◽  
Mursid Saleh ◽  
Dwi Anggani Linggar Bharati

This study aims to determine the effect of microteaching guided by an expert secondary English teacher on pre-service English teachers PCK, focusing on the changes before and after expert-guided microteaching. The equivalent time-series design involves a single-group, repeatedly assessed, with the treatment introduced between the measurements. Expert-guided microteaching significantly affects pre-service English teachers’ PCK and triggers them to know what to teach and how to teach for students.


Author(s):  
John S. Hull

Iceland is becoming a popular venue for nature-based tourism enthusiasts interested in exploring Arctic environments for scenic and recreational purposes (ITB 2009; Gossling and Alkimou 2006). Visitation to Iceland is expanding exponentially, generating significant revenue and income, making tourism the third largest foreign currency earner for the Icelandic economy. In 2006, total tourism receipts were measured at 47 billion Icelandic kroner (ISK), contributing 4.1 per cent to the nation’s GDP, and providing 12.7 per cent of the country’s income from foreign sources (Rannsoknir and Radgjof Ferdapjonustunnar 2008). In 2007, over 530,000 international tourists visited Iceland with over 80 per cent first-time visitors mainly from Europe and North America (Rannsoknir and Radgjof Ferdapjonustunnar 2008). The Icelandic Tourism Board (ITB 2007) identifies that the vast natural resources - glaciers, volcanos, geysers, and untamed wilderness - are some of the most important reasons contributing to the present 7 percent annual growth rate in visitation (Gossling and Hultman 2006). The most popular leisure activity of visitors is nature observation (ITB 2007). Outdoor activities such as camping, hiking, boat tours, jeep and glacier tours, snowmobile excursions, and horseback riding are also popular throughout the island. Overall, visitor motivation to Iceland is based on romanticized notions of the unique wilderness and the grandness of the landscape and tourist experiences that recreate a ‘natural’ image of the island (Gossling and Alkimou 2006; Gossling and Hultman 2006).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document