scholarly journals Kualitas Hidup, Dukungan Sebaya, HUBUNGAN PERAN KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG HIV/AIDS (ODHA) DI POLI VCT RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 67-74
Author(s):  
Mufarika Mufarika

AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV yang termasuk famili retroviridae. Kualitas hidup ODHA menjadi sangat rentan mengalami penurunan akibat masalah baik fisik, psikologis, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran kelompok dukungan sebaya dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jenis penelitian yang digunakan  yaitu analitik  dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 responden. Pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya  mendapatkan peran kelompok dukungan sebaya kurang yaitu 46 (75%) ODHA. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value (0,000) < ? (0,05), artinya ada hubungan peran kelompok dukungan sebaya dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Poli VCT RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Peran Kelompok Dukungan Sebaya, AIDS

EMBRIO ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 66-78
Author(s):  
Dwi Ertiana

Kehamilan usia < 20 tahun dan > 35 tahun dengan paritas grandemulti dapat menyebabkan terjadinya BBLR. Usia dan paritas bukanlah penyebab utama dari BBLR, namun BBLR dipengaruhi oleh banyak faktor. Ibu yang berparitas tinggi dapat mengalami gangguan pada organ reproduksi khususnya pada alat kandungannya serta adanya gangguan pada pembuluh darahnya. Maka dari itu hendaknya seseorang merencanakan kehamilan pada usia reproduksi sehat yaitu usia 20 - 35 tahun untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah-masalah pada saat kehamilan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan usia dan paritas ibu dengan insidence dan derajat BBLR di RSUD Kabupaten Kediri. Desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data rekam medik. Populasi 2399 dengan menggunakan teknik simple random sampling dan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Diperoleh sampel sebanyak 96, sampel diperoleh dengan perhitungan menggunakan rumus besar sampel Nursalam. Uji statistik spearman rank dengan nilai ἀ 0,05. Hasilnya usia berisiko yaitu 31,3%, paritas berisiko yaitu 50%, sedangkan derajat BBLR yaitu 20,8%. Hasil analisis penelitian antara usia dengan insidence dan derajat BBLR (p value = 0,000 < 0,05) r =0,440), paritas dengan insidence dan derajat BBLR (p value = 0,020 < 0,05) r =0,236. Usia < 20 tahun dapat menyebabkan BBLR dikarenakan ibu hamil usia < 20 tahun rahim dan panggulnya sering kali pertumbuhanya belum maksimal. Sedangkan yang berusia > 35 tahun ada perubahan jaringan organ reproduksi dan kelenturan jalan lahir. Paritas dapat menyebabkan terjadinya BBLR dikarena paritas yang tinggi mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah uterus sehingga mengganggu aliran nutrisi ke janin yang menyebabkan terjadinya BBLR.


2013 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 7-16
Author(s):  
Dwi Ertiana ◽  
Febriani Dyah Sari

Latar belakang: Bayi mengalami beberapa gangguan salah satunya diaper rash. Agar bayi tidak mengalami hal tersebut maka perlu diperhatikan penggunaan diaper pada bayi. Diaper sekali pakai atau diaper modern telah menyebabkan peningkatan kesehatan kulit dengan penurunan frekuensi dan keparahan diaper rash. Tujuan: Mengetahui hubungan lama pemakaian diaper dengan kejadian diaper rash pada bayi usia 9-12 bulan. Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Responden adalah bayi berusia 9-12 bulan di Posyandu Canggu Badas Kediri pada tanggal 17 April sampai 15 Mei 2018 sebanyak sebanyak 47 responden. pengambilan data menggunakan lembar observasi dan lembar ceklist. Data dianalisis menggunakan uji spearman rank. Hasil: Sebanyak 24 responden (51,1%) mengalami diaper rash dan 15 responden (31,9%) tidak mengalami diaper rash, nilai korelasi spearman sebesar 0,512 dengan p-value sebesar 0,023 (< 0,05). Responden mengalami diaper rash disebabkan lama pemakaian diaper lebih dari tiga jam dengan frekuensi BAK paling banyak 6-8 kali sehari. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lama pemakaian diaper dengan kejadian diaper rash pada bayi usia 9-12 bulan. Responden hendaknya melakukan pergantian popok pada bayinya paling tidak 3 jam sekali agar tidak terjadi diaper rash.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 52-61
Author(s):  
Intiyaswati Intiyaswati

Pendahuluan : Faktor penyebab meningkatnya angka kematian ibu 11% karena infeksi. Infeksi yang banyak dialami oleh ibu sebagian besar merupakan akibat dari adanya komplikasi persalinan yaitu ketuban pecah dini. Penyebab KPD di antaranya infeksi, servik inkompeten, tekanan intrauterine yang meninggi, trauma, kelainan letak dan multipara. Dampak dari KPD adalah adalah infeksi maternal dan neonatal, persalinan premature, hipoksia karena kompresi tali pusat dan deformitas janin. Di RS William Booth Surabaya tahun 2021 kejadian KPD sebesar 17,73. Tujuan dari penelitian yaitu diketahuinya hubungan antara kehamilan letak sungsang dengan kejadian ketuban pecah dini di ruang bersalin RS William Booth Surabaya Tahun 2021. Metode: Penelitian dilaksanakan di RS William Boothpada bulan Agustus 2021  dengan desain penelitian analitik dan pendekatan cross sectional, variabel independen adalah kehamilan letak sungsang, variabel dependen kejadian KPD. Populasi penelitian adalah semua ibu bersalin pada tahun 2021 sejumlah 947 dan besar sampel 281 orang. Teknik sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian dibuat dalam bentuk tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisis menggunakan uji Spearman Rank dengan α = 0,05. Hasil penelitian 65,5% responden tidak mengalami letak sungsang dan 64,1% tidak KPD. Hasil uji Spearman Rank didapatkan bahwa P Value 0,000 dimana p value <  α sehingga H0  ditolak dan H1 diterima  maka ada hubungan antara kehamilan letak sungsang dengan kejadian KPD. Diskusi: Peran nakes yaitu mendeteksi kelainan letak sungsang sedini mungkin sangat penting dan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik pada ibu hamil dan bersalin sehingga tidak terjadi komplikasi


Author(s):  
Nurul Maurida ◽  
Tintin Sukartini ◽  
Retno Indarwati

Cervical cancer is currently a global health problem. One of cervical cancer prevention is perform early detection. The purpose of this study was to analyze the relationship between women’s perceived severity of cervical cancer and the regularity of early detection of cervical cancer. The research design was cross sectional. The research subject were women aged 30-50 years in working area of the Kalisat community health center in Jember Regency East Java as much as 92 womens with inclusion criteria was women who had been married for more than 3 years.The sampling technique was simple random sampling. The research instrument used questionare that has been tested for reliability validity. The results showed that most of respondents have poor perceived of severity (63%) and most of respondents have poor regularity of early detection (74%). The result of spearman rank test analysis showed that there was a relationship between women’s perceived severity of cervical cancer and the regularity of early detection of cervical cancer with p value = 0.000. Women need an intervention to improve their perceived severity of cervical cancer so that they can prevent cervical cancer with regular early detection Keywords: perceived severity; cervical cancer; early detection ABSTRAK Kanker serviks saat ini merupakan masalah kesehatan global. Salah satu kanker serviks adalah melakukan deteksi dini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara persepsi perempuan tentang keparahan kanker serviks terhadap keteraturan melakukan deteksi dini kanker serviks. Design penelitian adalah cross sectional. Subyek penelitian adalah perempuan usia 30-50 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kalisat di Kabupaten Jember Jawa Timur sebanyak 92 perempuan dengan kriteria inklusi perempuan yang telah menikah lebih dari 3 tahun. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki persepsi keparahan kanker serviks yang kurang (63%) dan sebanyak besar responden memiliki keteraturan melakukan deteksi dini kanker serviks yang kurang (74%). Hasil uji spearman rank test menunjukkan ada hubungan antara persepsi perempuan tentang keparahan kanker serviks terhadap keteraturan melakukan deteksi dini kanker serviks dengan nilai p=0.000. Perempuan memerlukan suatu intervensi untuk meningkatkan persepsi mereka tentang keparahan kanker serviks agar perempuan dapat melakukan pencegahan kanker serviks dengan deteksi dini secara teratur. Kata kunci: persepsi keparahan; kanker serviks; deteksi dini


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-204
Author(s):  
Dwi Ernawati ◽  
Nuh Huda ◽  
Diyah Arini ◽  
Elysabeth O.P

Perawat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien termasuk pendokumentasiannya. Dokumentasi asuhan keperawatan dengan metode EMR (Electronic Medical Record) di ruang rawat inap RS premier Surabaya  bertujuan membantu pasien agar dapat terdiagnosis dengan tepat. Beberapa perawat belum melaksanakan pendokumentasian tersebut  karena tindakan keperawatan yang padat di ruang rawat inap. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara beban kerja  perawat dan dokumentasi asuhan keperawatan EMR di ruang rawat inap rumah sakit premier Surabaya. Desain Penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan probability sampling  yaitu  simple random sampling. Responden perawat rawat inap berjumlah 58 orang. Instrumen menggunakan kuesioner dan observasi. Data dianalisis dengan uji Spearman Rank (Rho) Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dan dokumentasi EMR di rawat inap berdasarkan uji korelasi Spearman Rank (Rho) menunjukan nilai p value = 0,001. Alokasi penggunaan waktu kerja yang lebih produktif oleh perawat diperlukan untuk mendapatkan  beban kerja yang tidak berat.  Penilaian kerja secara rutin juga menjadi salah satu upaya guna mendapatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih baik melalui pelaksanaan dokumentasi metode EMR di RS Premier Surabaya.


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Gusti Ayu Martha Winingsih ◽  
Ni Putu Nia Virgantari

<p><strong><em>Abstract : Knowledge of young women with attitude of the use of jeans to leucorrhoea. </em></strong><em> The purpose of this study is to know the relationship knowledge of young women with attitude of the use of jeans to leucorrhoea at SMA Negeri 1 Manggis.This research is a kind of analytic research with correlation research study and using cross sectional approach. Population of 193 people. Sampling technique that is simple random sampling with total 64 respondents. This study uses Spearman Rank Correlation.<strong></strong></em></p><p><em>Based on research results, total respondent 64 people (100%), obtained almost all respondents have good knowledge that is as much as 43 respondents (67,2%), and almost all 36 respondents (56,2%) have a positive attitude about the use of hjeans to leucorrhoea. Result of speraman rank test analysis obtained result that p-value = 0,001 which means alpha 5%, shows that there is a strong relationship between the knowledge of young women with the attitude of the use of jeans</em></p><p><em> </em></p><p><strong>Abstrak : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Sikap Penggunaan Celana <em>Jeans</em> terhadap Keputihan.</strong> Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Sikap Penggunaan Celana <em>Jeans</em><em> </em>Terhadap Keputihan di SMA Negeri 1 Manggis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian <em>analitik</em><em> </em>dengan studi penelitian korelasi dan menggunakan pendekatan <em>cross sectional</em>. Jumlah populasi 193 orang. Teknik sampling yaitu <em>simple random sampling</em><em> </em>dengan jumlah 64 responden. Penelitian ini menggunakan analisa data korelasi <em>Spearman Rank</em>. Berdasarkan hasil penelitian, dimana total responden 64  orang (100%) diperolehhampir seluruhnya resoponden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 43 responden (67,2%), dan hampir seluruhnya 36 responden (56,2%) memiliki sikap positif tentang penggunaan celana <em>jeans</em> terhadap keputihan. Hasil analisis uji <em>rank spearman</em> diperoleh hasil bahwa nilai <em>p-value</em> = 0,001 yang berarti  pada alpha 5%, Nilai <em>r </em>= 0,792 menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan remaja putri dengan sikap penggunaan celana jeans.<em></em></p><p> </p><p> </p><p> </p><p> </p>


2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dadang Dwi Purwanto

Stigma dan diskriminasi yang tinggi oleh masyarakat terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA) mengakibatkan orang yang memberikan jarak, ketakutan, dan bahkan kurang setuju untuk ODHA. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat hingga tahun 2013 mencapai 286 orang, dan studi awal menunjukkan ada 6 orang yang hidup dengan HIV di Dusun Pandan Wangi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS dengan stigma pada ODHA (Orang dengan HIV AIDS) di Dusun Pandan Wangi, Desa Pandan wangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Desain analisis penelitian ini adalah pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 691 keluarga di Dusun Pandan wangi, Desa Pandan wangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang dengan sampel total 69 yang menggunakan teknik pengambilan sampel proporsional Simple Random Sampling. dan di lakukan pada 26-29 Mei 2014. Variabel bebas dalam penelitian ini Pengetahuan umum tentang HIV AIDS sedangkan Variabel Dependent adalah ODHA Stigma. Instrumen dalam bentuk kuesioner. Analisis data melalui editing, coding, scoring, tabulating tes Spearman Rank .. Hasil penelitian hubungan pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS dengan stigma pada orang yang hidup dengan HIV, stigma memiliki pengetahuan yang baik dari rendahnya jumlah responden (10,1%), pengetahuan tentang diri dengan stigma sebagai total 27 responden (39,1%) dan kurangnya pengetahuan dengan stigma yang tinggi nomor 10 responden (14,5%). Statistik uji Rank Spearman diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) standar secara signifikan lebih rendah dari 0,05 atau (p <α), , maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti Ada Pengetahuan Humas tentang HIV AIDS dengan stigma pada ODHA (orang dengan HIV AIDS). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan masyarakat tentang HIV / AIDS Stigma di ODHA (Orang dengan HIV / AIDS) di Dusun Pandan wangi, Desa Pandan wangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 92-99
Author(s):  
Aminah Aatinaa Adhyatma

Deteksi dini kanker serviks salah satunya melalui pemeriksaan Pap Smear, sebagai pemeriksaan sitologi untuk melihat adanya keganasan pada epitel serviks/ porsio. Salah satu masalah pelaksanaan Pap Smear umunya masih disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk Indonesia mengenai pemeriksaan Pap Smear. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan motivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear di Desa Jetis Wilayah Kerja Puskesmas Jimbaran Tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik secara Cross Sectional pada wanita usia subur usia 35-40 tahun di Desa Jetis sebanyak 87 responden diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner serta analisis data dengan menggunakan uji korelasi KendallTau (τ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Pap Smear kurang yaitu sebesar 62,1% sedangkan motivasi responden untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagian besar rendah yaitu sebesar 86,2%. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan motivasi melakukan pemeriksaan pap smear (p value <0,05) dan nilai τ = 0,281 memiliki makna ada hubungan arah positif, hal ini berarti perubahan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi motivasi yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan pap smear.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Basok Buhari ◽  
Susi Widiawati ◽  
Anggi Ellijayanti

Latar Belakang: Praktik klinik merupakan proses pembelajaran di rumah sakit yang bertujuan untuk mengenal lebih awal bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengenal proses keperawatan. Lingkungan klinik rumah sakit merupakan satu-satunya sumber kecemasan terbesar bagi kalangan mahasiswa keperawatan Praktik klinik ini akan menimbulkan kecemasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik dirumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek yang diteliti adalah mahasiswa keperawatan yang praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini telah dilakukan pada Tanggal 16 s/d 20 Juli Tahun 2019 dengan 6 Ruang Rawat Inap. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 43 responden. Metode pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 28 (65,1%) responden menyatakan peran preceptor baik, 25 (58,1%) responden memiliki pengetahuan yang baik dan 27 (62,8%) responden memiliki tingkat kecemasan normal terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019 (P-Value= 0,000). Saran: Diharapkan RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan pelatihan secara berkala bagi preceptor. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit terkait peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa yang dapat mempengaruhi kecemasan mahasiswa saat melakukan praktik klinik di Rumah Sakit. Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan, Kecemasan, Peran Preceptor


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Ria Wulandari ◽  
Sari Puspita

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan Pengetahuan, Dukungan Keluarga, dan Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan di Puskesmas. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analilitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Hasil: Dari hasil analisa diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,00), dukungan keluarga (p-value 0,00), peran petugas kesehatan (p-value 0,00), dengan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan. Saran: Disarankan dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas untuk melakukan promosi kesehatan dengan penyuluhan tentang faktor-faktor resiko dan upaya pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan masyarakat dan mengatur strategi untuk penanganan hipertensi dengan mengaktifkan kader PTM dengan melakukan screening sejak dini. Kata kunci    : Hipertensi, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Peran Petugas.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document