Pendahuluan. Pada negara dengan keterbatasan sumber daya, pengukuran viral load (VL) sebagai prediktor efektivitas terapi antiretroviral (ARV) tidak selalu mudah untuk diakses oleh pasien HIV yang mendapat terapi ARV. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, kepatuhan berobat (adherens) diketahui merupakan faktor penting terhadap supresi VL HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor prediktor kegagalan virologis pada pasien HIV yang mendapat terapi ARV lini pertama sesuai paduan ARV terbaru dengan kepatuhan berobat yang baik di Indonesia.Metode. Studi kohort retrospektif dilakukan pada pasien HIV rawat jalan dewasa di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta yang memulai terapi ARV lini pertama selama periode Januari 2011-Juni 2014. Pasien HIV dengan kepatuhan berobat baik yang mempunyai data VL 6-9 bulan setelah mulai terapi ARV dimasukkan sebagai subjek penelitian. Kegagalan virologis dinyatakan sebagai nilai VL ≥400 kopi/mL setelah minimal 6 bulan terapi ARV dengan kepatuhan berobat baik. Usia awal terapi ARV, faktor risiko penularan HIV, stadium klinis HIV menurut World Health Organization (WHO), koinfeksi HIV-TB, jumlah CD4 awal terapi, peningkatan jumlah CD4, kadar hemoglobin dan indeks massa tubuh awal terapi, perubahan berat badan selama terapi, dan basis paduan terapi ARV merupakan variabel yang diteliti pada penelitian ini. Hasil. Terdapat 197 pasien sebagai subjek penelitian ini. Kegagalan virologis ditemukan pada 21 pasien (10,7%). Peningkatan CD4 <50 sel/mm3 setelah minimal 6 bulan terapi merupakan prediktor kegagalan virologis (p = 0,003; OR 5,802, 95% CI= 1,842-18,270). Terdapat peningkatan risiko kegagalan virologis pada pasien dengan terapi ARV berbasis NVP pada saat VL diperiksa, namun tidak bermakna secara statistik (p = 0,060; OR 2,756; 95% CI= 0,958-7,924). Simpulan. Peningkatan CD4 <50 sel/mm3 setelah minimal 6 bulan terapi dapat memprediksi kegagalan virologis pada pasien yang mendapat terapi ARV lini pertama dengan kepatuhan berobat yang baik. Kata Kunci: kegagalan virologis, terapi ARV lini pertama, viral load Predictors of Virological Failure in HIV Patients Receiving First Line Antiretroviral Therapy with Good AdherenceIntroduction. Antiretroviral therapy (ART) effectively suppress HIV replication. Viral load (VL) measurement is better predictor than clinical or immunological criteria to evaluate success or failure of ART. However, in country with limited resources, viral load measurement is not easily accessible by HIV patients receiving ART. Therefore, it is necessary to know which factors that can predict virological failure. In previous studies, adherence was an important factor for suppression of HIV viral load. This study is aimed to know predictors of virological failure in HIV patients receiving recent first line ART regimen with good adherence in Indonesia. Methods. A retrospective cohort study was conducted among adult HIV patients in Out-patient Clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital that started ART during periode of January 2011-June 2014. HIV patients with good adherence that had viral load data 6-9 months after initiation of ART were included in this study. Virological failure was defined as viral load ≥ 400 copies/mL after minimum of 6 months therapy with good adherence. Age at starting ART, risk factor for HIV infection, HIV clinical stage, HIV-TB co-infection, baseline CD4 value, CD4 count increase, baseline hemoglobin level and body mass index, weight changes during therapy, and ART based regimen were analyzed in this study. Results. A total of 197 patients were included in this study. Virological failure was found in 21 patients (10,7%). CD4 increase <50 cell/mm3 after minimum 6 months of ART was predictor of virological failure (p = 0,003; OR 5,802, 95%CI 1,842-18,270). Conclusion. CD4 increase <50 cell/mm3 after minimum 6 months therapy can predict virological failure in HIV patients receiving first line ART with good adherence.