scholarly journals Perbandingan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Perubahan Waktu Perdagangan Selama Pandemi Covid-19

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Deasy Lestary Kusnandar ◽  
Vivi Indah Bintari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman perubahan waktu perdagangan atas transaksi bursa pada Bursa Efek Indonesia selama pandemi covid 19. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang melakukan masuk ke dalam perusahaan LQ45 di BEI pada periode bulan Februari – Juli 2020 yaitu sebanyak 45 perusahaan. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode sensus, berarti jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah anggota populasi. Untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan Paired sample test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Artinya, sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Objek penelitian ini adalah abnormal return. Untuk melakukan perhitungan abnormal return, terlebih dahulu harus mencari actual return dan expected return. Untuk melakukan perhitungan expected return menggunakan pengukuran Market Adjusted Model.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman perubahan waktu perdagangan atas transaksi bursa pada Bursa Efek Indonesia selama pandemi covid 19.

Eksos ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 84-94
Author(s):  
Yani Riyani ◽  
Kartawati Mardiah ◽  
Susan Andriana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peristiwa pengumuman kemenangan Presiden Republik Indonesia dalam PILPRES 2019 menimbulkan reaksi pada pasar modal Indonesia dan apakah terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman serta antara saham Syariah dengan yang non Syariah dalam PILPRES 2019. Penelitian ini merupakan event study dengan dengan prosedur penelitian yaitu menentukan event window, menentukan populasi dan sampel, mengumpulkan data harga dan nilai kapitalisasi pasar, menghitung actual return, menghitung expected return, menghitung abnormal return dari setiap saham dengan mengurangi actual return dengan expected return dari masing-masing saham, menghitung rata-rata abnormal return dan menghitung standard errornya, melakukan analisis deskriptif, melakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis one sample t test, paired sample t-test atau wilcoxon serta melakukan interpretasi terhadap hasil pengujian. Populasi dalam penelitian adalah seluruh emiten yang tergabung dalam Sub Sektor Bank yang berjumlah 45 perusahaan. Dengan menggunakan purposive sampling maka yang menjadi sampel sebanyak 34 perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa pertama, pasar modal Indonesia tidak bereaksi pada saat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden Republik Indonesia dalam PILPRES 2019. Kedua, tidak terdapat perbedaan reaksi pasar akibat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden RI dalam PILPRES 2019 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman pemenang. Dan tidak terdapat perbedaan reaksi pasar akibat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden RI dalam PILPRES 2019 untuk saham perusahaan Syariah dengan saham perusahaan yang non Syariah.


2016 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Sugiyono Sugiyono

Stock   Split   merupakan kebijakwnaan yang ditempuh perusahaan untuk memperoleh tanggapan positip   dari  imestor,  dengan  split  diharapkan   volume  perdagangan   saham meningkat, dengan demikian return pemenang saham meningkat juga. Untuk membuktikan, maka diperlukan penxamatan pada sekitar hari pemecahan saham atau jendela pengamatan, yang meliputi data closing price, index harga saham gabungan, dan trading volume activity, serta jumlah saham yang beredar untuk setiap perusahaan anggata sampel. Kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan terhadap Actual  return, Market return, Persamaan  regresi single index model, uji sign fikansi persamaan  regresi, Hxpected  return, Abnormal  return,  Rata-rata  abnormal  return, Likuiditas  saham.Pengujian  dilakukan  dengan  one sample  test maupun dengan gmup sample  test  terhadap Averafge  Abnormal  return,  Likuiditas saham,  maupun Average  Actual  return.Hasil pengujian menunjukan: investor tidak mempero/eh abnormal return, abnormal return soma antara sebelum dan sesudah split likuiditas saham meningkat pada hari-hari tertentu sesudah split, likuiditas perdagangan saham sesudah split lebih besar dibanding sebelum split, average actual return tidak herheda dengan nol, actual return sesudah split sama dengan sebelum split.   


TRIKONOMIKA ◽  
2014 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Alvin Mulya Hidayati

The research is aimed at finding out the stock prices before and after the disclosure of dividend distribution and the difference in abnormal return before and after the disclosure of dividend distribution. The research object is companies consistent in the Index Kompas-100 from February 2009 to January 2014. The type of this research is comparative descriptive. The sample used is 54 issuers obtained by conducting purposive sampling. The research periods are 31 days consisting of 15 days before the disclosure of dividend distribution, 1 day at the disclosure of dividend distribution, and 15 days after the disclosure of dividend distribution. This research uses market adjusted model to obtain the value of expected return. While paired sample t-test is used in hypothesis testing. The result of this research shows that there is no significant difference in stock prices as well as in average abnormal return between 15 days before the disclosure of dividend distribution and 15 days after the disclosure of dividend distribution.


2017 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Amir Kusnanto

Devaluation Yuan affect the global economy, this can be seen with the decline in currency exchange rates and falling stock prices in many countries. Based on this background, the authors do research event study. The selected time period is 11 days of exchange as the event period separated to 5 days before the event day (11 August 2015 as event day) and 5 days after the event day. The results showed that (1) by calculating the average abnormal return (AAR) is known to have a positive abnormal return during the event period; (2) different test results with paired sample test there is no significant difference of average abnormal return between before and after devaluation of Chinese Yuan currency; And (3) with different test using paired sample test there is no significant difference of average trading volume activity between before and after devaluation of Yuan Chinese currency.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 16-23
Author(s):  
Aulia Azizah

Abstract This study aimed to analyzed market reaction caused  the announcement of rising dividend or dividend down before and after Ex-dividend date in Indonesia Stock Exchange (IDX).This research used event study method by using abnormal return on share as research variable and used price data of shares as research unit analysis. As the result, 26 companies as the sample of 45 companies which registered in index LQ45 in Indonesia Stock Exchange period 2016-2018 by purposing sampling technique. Measurement of variable using the calculation of the average abnormal return of shares by testing the hypothesis using different test paired sample t-test and Wilxocon related sample test with the help of SPSS version 22.The research result showed there was no difference in abnormal return on share before and after Ex-dividend date in the companies which announced rising dividend and dividend down in Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2016-2018. The results of the different paired sample t-test obtained a significance value of 0,486 which was greater than 0,05 and in the Wilxocon test the related sample test obtained z score of 1,478 which was greater than z table which was 1.458. For the next research, it is recommended to test the different indexes and regard to the confounding effect which can lead to bias.Key words: Dividend, Abnormal Return, Ex- Dividend date, Event StudyAbstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reaksi pasar saham yang ditimbulkan oleh  pengumuman dividen naik atau pengumuman dividen turun sebelum dan sesudah ex- dividend date di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode penelitian ini menggunakan event study dimana menggunakan abnormal return saham sebagai variabel pengujian yang menggunakan data harga saham harian sebagai unit analisi penelitiian. Hasil pengumpulan data  diperoleh 26 perusahaan sebagai sampel dari populasi sebanyak 45 perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 di Bursa efek Indonesia periode 2016-2018 dengan teknik sampling secara purposive sampling. Pengukuran variabel menggunakan penghitungan rata- rata abnormal return saham dengan pengujujian hipotesis menggunakan uji beda paired sample t-test dan uji Wilxocon releted sample test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 22. Hasil peneltian menyimpulkan tidak terdapat  perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah Ex-dividend date pada perusahaan yang mengumumkan dividen naik atau dividien turun di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2018 Hasil uji beda paired sample t-test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,486 yang atinya lebih besar dari 0,05 dan pada uji Wilxocon releted sample test diperoleh z-hitung sebesar 1,478 dimana lebih besar dari z tabel yaitu 1,458. Untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan pengujian pada indeks berbeda dan memperhatikan confounding effect yang dapat memunculkan bias. Kata Kunci : Dividend, Abnormal Return, Ex- Dividend date, Event Study


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 46-59
Author(s):  
Mohammad Arridho Nur Amin ◽  
Bahrain Pasha Irawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat abnormal return saham serta trading volume activity sebelum dan sesudah perusahaan melakukan buyback stock di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sampel yang digunakan adalah perusahaan BUMN yang melakukan Buyback Stock saat masa Pademi Covid-19.Penelitian ini menggunakan data se­kun­­der berupa data harga saham perusahaan harian, data volume perdagangan perusahaan harian, serta data saham beredar dari perusahaan-perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penghitungan expected return menggunakan metode Market Adjusted Model. Pengujian terhadap hipotesis menggunakan uji beda paired sample t-test. Hasil penelitian ini secara nilai sig.(tailed) abnormal return lebih besar dari 0,05 yaitu 0,092. Hasil uji beda trading volume activity menunjukkan hasil yang serupa, yaitu nilai sig.(tailed) 0,575 lebih besar dari 0,05


Author(s):  
Putu Trisna Dewanthi ◽  
I Gusti Bagus Wiksuana

This study aims to analyze the existence of overreaction of stock market winner and loser on the index companies of BISNIS -27 of the Indonesia Stock Exchange.The study is a comparative study by using secondary data. The sample determination was done by purposive sampling method. The number of population was 27 companies and the samples obtained after selection were 25 companies listed in the index of BISNIS-27 of 2016. Of the 25 companies there were 14 stocks classified as winners and 11 stocks classified as losers. The research used abnormal return as the research variable. Abnormal return was obtained from the difference between actual return and expected return. The method used to calculate the expected return was market model. The statistical test used was independent sample t-test, to test the average difference of abnormal return winner and the average abnormal return loser.The result of the research based on hypothesis testing showed that there was no statistically significant overreaction on the companies listed in the index of BISNIS-27 throughout 2016, which was indicated by the abnormal return of winner stock consistently larger than the abnormal return of loser stock significantly.


El Dinar ◽  
2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Alfiana Alfiana ◽  
Yatima El Isma

<p><em>Abstrak</em></p> <p><em>Motivasi utama investor menanamkan modalnya dalam suatu investasi adalah mendapatkan tingkat pengembalian (return) investasi yang optimal. Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati investor atas suatu investasi yang dilakukanny. Return saham yang akan diterima oleh investor sangat dipengaruhi oleh jenis investasi yang dipilih.Untuk mengukur besarnya return yang akan diterima investor sehubungan dengan adanya peristiwa stock split diukur dengan adanya abnormal return yang diterima oleh investor. Abnormal return merupakan selisih antara return yang sebenarnya (Actual Return) dengan return yang diharapkan (Expected Return). Stock split merupakan suatu kebijakan dividen yang berupa pemecahan saham yang menyebabkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar secara proporsional, yang sekaligus diikuti oleh penurunan dalam nilai nominal saham dalam proporsi yang sama. Dalam hal ini, stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham suatu perusahaan dinilai sudah terlalu tinggi, yang menyebabkan berkurangnya kemampuan para investor (khususnya investor berkapitalisasi rendah) untuk turut membeli saham tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah stock split berpengaruh terhadap return saham dan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan antara  return saham sebelum stock split dan  return saham sesudah stock split. Penelitian ini dilakukan pada 20 perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan pemecahan saham pada tahun 2012 dan 2013. Penelitian ini menggunakan uji peringkat bertanda  wilcoxon (Wilcoxon  Signed  Rank  Test)  dan uji beda dua rata-rata dengan periode pengamatan (event window) adalah 20 hari yaitu 10 hari sebelum stock split dan 10 hari sesudah stock split. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan hasil statistik menggunakan uji beda Wilcozon Signed Rank Test pada kepercayaan 95% (α = 0,05)  terdapat terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham  sebelum dan sesudah stock split,  diketahui bahwa dari hasil pengujian diperoleh nilai Z  sebesar -2.016 dengan  signifikansi  sebesar 0,05 lebih kecil dari Z tabel yaitu 1,95. perbandingan abnormal return sebelum dan sesudah kejadian melalui Z-Test diketahui angka Z-hitung yang dihasilkan adalah –1,383<strong> </strong>yang lebih kecil dibandingkan harga t Tabel -1,95<strong>, </strong>karena nilai Z-hitung lebih kecil daripada Z-tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split.</em></p>


2021 ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Evelin R.R Silalahi ◽  
Robasa Inriani Sianturi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman dividen tunai terhadap abnormal return saham dan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI di tahun 2016-2019. Sampel pada penelitian ini didapatkan dengan cara purposive sampling, dengan jumlah sampel 20 perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah uji paired sample t-test dengan menggunakan program SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh terhadap abnormal return, hal ini dibuktikan dengan hasil uji paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 0,948 (0,948>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai. (2) Pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh terhadap trading volume activity, hal ini dibuktikan dengan hasil uji paired sample t- test dengan tingkat signifikasi 0,607 (0,607>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen saham. Kata kunci: Dividen tunai, Abnormal Return, dan Trading Volume Activity.


2019 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 296-317 ◽  
Author(s):  
Ray Qing Cao ◽  
Dara G. Schniederjans ◽  
Vicky Ching Gu ◽  
Marc J. Schniederjans

Purpose Corporate responsibility perceptions from stakeholders are becoming more difficult to manage. This is in part because of large amount of social media being projected to stakeholders on a daily basis. In light of this, the purpose of this paper is to examine the relationship between corporate responsibility framing from the social media perspective firm’s performance as defined by abnormal-return (defined as the difference between a single stock or portfolios return and the expected return) and idiosyncratic-risk (defined as the risk of a particular investment because of firm-specific characteristics). Design/methodology/approach Hypotheses are developed through agenda-setting theory and stakeholder and shareholder viewpoints. The research model is tested using sentiment analysis from a collection of social media from several industries. Findings The results provide support that three corporate responsibility social media categories (economic, social and environmental-framing) will have different impacts (delayed, immediate) on abnormal-return and idiosyncratic-risk. This study finds differences between immediate (one-day lag) and delayed (three-day lag) associations on abnormal-return and idiosyncratic-risk. Originality/value This study also suggests differences between the amount and sentiment of corporate responsibility social media framing on abnormal-return and idiosyncratic-risk. Finally, results identify interaction effects between different corporate responsibility social media categories.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document