scholarly journals ANALISIS KELAYAKAN USAHA EBI (Studi Kasus: Desa Arung Medang Kecamatan Tangaran)

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 18-27
Author(s):  
Deden Kurniawan ◽  
Nur Istiqamah ◽  
Harmoko

Potensi laut yang sangat melimpah di Desa Arung Medang, salah satunya adalah udang yang diolah menjadi ebi, tetapi hanya sebagian kecil masyarakat yang menjadi pengusaha ebi, sehingga hasil produksi terbilang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha ebi dengan studi kasus di Desa ArungMedang Kecamatan Tangaran. Sampel dalam penelitian ini ada 5 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis finansial dengan menghitung biaya, penerimaan, pendapatan, kelayakan usaha atau R/C Ratio, BEP (Break Even Point) dan PP (Payback Period). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Total biaya dalam penelitian ini Rp.2.759.000, penerimaan Rp.5.300.000, pendapatan bersih Rp.2541.000. BEP produksi 26,3 kg, BEP harga adalah Rp.280.191, PP (Payback Period) 0,054 atau 20 hari kerja modal usaha akan kembali. Sedangkan untuk tingkat kelayakan usaha ebi adalah 1,9 artinya usaha ebi ini layak secara finansial untuk diusahakan karena R/C Ratio >1.

2017 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 181
Author(s):  
Heli Oktaviyanti ◽  
Soetoro Soetoro ◽  
Cecep Perdani

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kelayakan Finansial Agroindustri Tempe yang dijalankan oleh seorang Perajin Tempe di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar, (2) Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang di investasi dan BEP pada Agroindustri Tempe yang diusahakan oleh seorang perajin Tempe di Kelurahan BanjarKecamatan Banjar Kota Banjar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengambil kasus pada perajin tempe yang berada di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar. Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling yang dilakukan di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar. Responden dipilihsecara sengaja sebagai sampel dengan alasan seorang perajin tempe yang skala usahanya paling besar dibandingkan perajin yang lain, karena mengolah bahan baku paling banyak yang ada di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar. Analisis yang digunakan dalam Agroindustri Tempe ini adalah analsis kelayakan finasial yaitu dengan menggunakan rumus NPV, IRR, Net B/C,Payback Periods dan BEP. Hasil analisis menunjukkan: Hasil penelitan dari seorang perajin tempe (Bapak Yana Kardian ) selama 5 tahun adalah Nilai NPV sebesar Rp. 44.350.600,00 berarti responden memperoleh keuntungan pada tingkat bunga 12 persen sebesar Rp. 44.350.600,00 dengan jangka waktu 5 tahun, Nilai Net B/C sebesar 2,23 ini berarti setiap 1,00 modal yang digunakan pada agroindustri tempe akan memperoleh manfaat sebesar 2,23. Nilai IRR yang diperoleh sebesar 33,86 persen, berarti tingkat bunga bank maksimum yang mampu dibayar oleh responden sebesar 33,86 persen per tahun atau lebih besar dari tingkat bunga 12 persen. Dilihat dari nilai NPV, Net B/C dan IRR maka agroindustri tempe di Kota Banjar layak untuk diusahakan, karena nilai NPV nya lebih dari 0, Net B/C lebih dari 1, dan IRR nya lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku. Payback period yang diperoleh pada agroindustri tempe yang diusahakan responden (Bapak Yana Kardian) di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar dicapai pada 1 tahun 10 bulan 17 hari artinyamodal yang diinvestasikan dapat dikembalikan setelah usaha tersebut berjalan selama 1 tahun 10 bulan 17 hari, dan Break Even Point (BEP) titik impas yaitu 3 tahun 3 bulan 20 hari, artinya usaha tersebut mencapai titik impas selama yaitu 3 tahun 3 bulan 20 hari. Kata kunci : Kelayakan Finansial, Agroindustri, Tempe


Author(s):  
John E.H.J. Foeh ◽  
Reyner Tekad Tuera

Fish as a natural resource has a very high potential as a source of foreign exchange and income. Arrest of the proper techniques of some fish species will provide optimal benefits. The objective of this study is to analyze the financial feasibility of tuna fishing of PT Serena Marine in area of North Sulawesi Sea. Through certain assumptions and calculations of financial feasibility with present value concept (NPV, BCR and IRR) and profitability ratios such as ROA, ROI and ROE, also break-even point, and payback period. The result showed that, this business activity will be feasible and profitable. The results show that based on those profitability indicators were above 1%, NPV calculated is positive, BCR is 1.62 or > 1 while IRR is 46 % and greater than discounted interest rate using in this financial analysis, Payback period will be achieved on the year 25thmonths or after 2 years of operations. It shows the activity of tuna fishing by PT Serena Marine, is feasible in financial aspect.


2019 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 20-25
Author(s):  
Hilal Hilal ◽  
Ika Fatmawati

Udang Vannamei (litopenaeus vannamei) merupakan udang introduksi yang secara ekonomis bernilai tinggi sebagai komoditi ekspor, yang mulai diizinkan masuk ke Indonesia melalui SK menteri kelautan dan perikanan RI. No.41/2001. Usaha budidaya Udang Vannamei merupakan usaha yang prospektif untuk di kembangkan pada daerah Sumenep yang memiliki wilayah pesisir luas seperti Desa Lapa Taman. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui budidaya tambak udang vannamei semi intensif di Desa Lapa Taman Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. (2) Untuk mengetahui kelayakan tambak udang vannamei semi intensif di budidayakan di Desa Lapa Taman Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lapa Taman Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Tekhnik pengambilan data dalam penentuan sampel penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan sengaja (purpossive) menggunakan teori menurut Surachman (1985). Analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan, Net B/C Ratio, IRR, dan Payback Period. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha budidaya Udang Vannamei di Desa Lapa Taman layak dengan nilai sebesar Rp.680,864,505.85, Net B/C Ratio sebesar 56.65%, IRR sebesar 3.23, dan PP sebesar 3.94.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Sutrisno Hadi Purnomo ◽  
Ayu Intan Sari ◽  
Neo Dwi Romadhona

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan serta mengetahui besarnya profitabilitas usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu 3 desa yaitu, Wedelan, Srikandang dan Bondo. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan. Metode pengambilan responden secara purposive sampling dengan jumlah 60 responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata peternak sapi potong di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Rp.1.292.585. Hasil dari Return of Investmen (ROI) sebesar 13,2% hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,15 yang artinya usaha tersebut layak dijalankan. Hasil analisis dari Payback Period of Credit (PPC) jangka waktu pengembalian investasi adalah 7,5 tahun.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 22-28
Author(s):  
Dian Puspapratiwi ◽  
Gerry C Monggesang

Penelitian ini bertujuan Untuk Menganalisis Tingkat Pendapatan Usaha Keripik Singkong Pada CV. Aulia Food serta Untuk Menganalisis Tingkat Kelayakan Usaha Keripik Singkong Pada CV. Aulia Food.  Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (Purpossive) yaitu di CV. Aulia Food Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai dengan pertimbangan layak atau tidak Usaha Keripik Singkong. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini mulai bulan september 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018. Berdasarkan Hasil Penelitian diperoleh hasil analisis dari usaha Keripik Singkong di CV. Aulia Food Kecamatan Luwuk selama satu tahun yaitu Besarnya pendapatan CV. Aulia Food Kecamatan Luwuk  Rp. 28.946.700. Besarnya Tingkat Kelayakan Usaha Keripik Singkong yaitu Nilai R/C Rasio sebesar 1,91 menunjukkan bahwa usaha Keripik Singkong di CV. Aulia Food layak untuk diusahakan karena R/C Rasio > 1. Titik impas Usaha Keripik Singkong ini dicapai pada jumlah produksi Keripik Singkong di CV. Aulia Food adalah 4`504 Bungkus, dengan harga jual impas Rp. 3.649, per Bungkus. Nilai ROI sebesar 15,40% menunjukkan bahwa setiap Rp.100 modal yang dikeluarkan mendapat keuntungan sebesar Rp. 15,40. NilaiPayback Period Periode pengembalian Usaha Keripik Singkong CV. Aulia Food lebih kecil dari umur proyek yaitu 6 tahun 5 bulan,dari semua kriteria investasi menunjukkan bahwa usaha keripik singkong layak untuk diusahakan. the level of business income of cassava chips at CV. Aulia Food and To Analyze The Feasibility Level Of Cassava Chips At CV. Aulia Food. The location of the study was determined purposively at CV. Aulia Food, Luwuk Subdistrict, Banggai Regency, considering whether or not Cassava Chips Business is feasible. The time for carrying out this research starts from September 2018 to October 2018. Based on the results of the study obtained the results of the analysis of the Cassava Chips business at CV. Aulia Food, Luwuk District for one year, namely the amount of income of CV. Aulia Food, Luwuk District Rp. 28,946,700. The magnitude of the feasibility level of the cassava chips business, namely the R / C ratio of 1.91 indicates that the cassava chips business at CV. Aulia Food is worth working on because the R / C Ratio is> 1. The break-even point for this Cassava Chips Business is achieved at the amount of cassava chips production at CV. Aulia Food is 4.540 Packs, with a break-even selling price of Rp. 3,649, per Pack. The ROI value of 15.40% indicates that every Rp. 100 of capital issued gets a profit of Rp. 15.40. Value of Payback Period The period of returning the Cassava Chips Business CV. Aulia Food is smaller than the project age, which is 6 years 5 months, from all investment criteria it shows that the cassava chips business is feasible to run.


UNISTEK ◽  
2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Khamaludin Khamaludin ◽  
Sutresna Juhara ◽  
Sodikin Sodikin

Seiring berkembang pesatnya dunia industri otomotif namun tanpa diimbangi pendapatan konsumen yang sesuai menuntut pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kreativitas dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi di segala bidang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan menganalisis aspek pasar menggunakan metode SWOT, studi kelayakan dari aspek finansial diharapkan mampu memberikan gambaran kelayakan pengembangan bisnis produksi dan jasa Bengkel Bubut Cipta Teknik Mandiri. Bisnis dengan jenis usaha membuat dan memasarkan aksesoris motor ini layak untuk dijalankan dengan pertimbangan studi kelayakan pasar dan analisis aspek finansial berupa Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Break Even Point (BEP)


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Alya Chairunnisa ◽  
Asep Bayu Dani Nandiyanto

The aim of this study is to evaluate the economic and engineering layout carried out on a factory scale LiFePO4 production using the hydrothermal synthesis method. The method used is economic evaluation by calculating gross profit margin (GPM), payback period (PBP), break-even point (BEP), internal rate return (IRR), cumulative net present value (CNPV), return on investment (ROI). , and the profitability index (PI). LiFePO4 was synthesized using precursors FeSO4.H2O, ascorbic acid and H3PO4 and then reacted with LiOH2.2H2O by maintaining the Li: Fe: P molar ratio of 3: 1: 1. The results of GPM and CNPV calculations from the manufacture of industrial scale LiFePO4 show that the payback period (PBP) has increased in the fourth year. LiFePO4 applications on an industrial scale can be used for lithium ion batteries.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 181-196
Author(s):  
Diana - Puspitasari

Wingko merupakan makanan tradisional yang berpotensi untuk dikembangkan. Diversifikasi produk wingko dapat dilakukan dengan menggunakan tepung beras merah dan tepung kedelai, yang diharapkan juga dapat meningkatkan kandungan gizi wingko.Tujuan penelitian 1) Mengetahui pengaruh proporsi tepung ketan, tepung beras merah, dan tepung kedelai terhadap kualitas wingko, 2) Mengetahui kelayakan finansial produk wingko. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor 1 tepung beras merah dan faktor 2 adalah tepung kedelai.Parameter yang diuji adalah kadar air, abu, serat kasar, protein, dan uji organoleptik yang meliputi aroma, rasa, warna dan tekstur, serta uji ketengikan (secara fisik) dan uji mikrobia (secara visual). Pemilihan alternatif dengan metode Nilai Harapan. Parameter kelayakan finansial meliputi BEP (Break Even Point), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PP (Payback Period).Hasil penelitian menunjukkan pelakuan B2K1 terpilih dengan total nilai harapan 7,66. Perlakuan ini memiliki persentase rendemen 9,75%, kadar air 13,48%, abu 1,96%, protein 6,45%, serat kasar 7,50%, perolehan skor pada parameter aroma 34,60%, rasa 45,60%, tekstur 40,00%, dan warna 13,30%. Hasil analisis finansial dengan parameter BEP, NPV, IRR, dan PP dapat disimpulkan bahwa rancangan usaha produksi wingko layak untuk dikembangkan.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Shanti Emawati

<p><em>The research was conducted to calculate the break even point (BEP) of cattle breeding farm. Research was done from January to May 2007, located in Sleman District. Survey methods was done to collect primary data at the farm level and secondary data from related institution. Purposive sampling was applied to sellect farmers’ respondent. The BEP with calf sales calculation of keeping Simmental, Ongole and Limousine grade cattle were 8, 9 and 7 cows per farmer respectively, which mean that farmers will annually benefited from keeping cattle when the number of cows was larger than those of BEP.</em></p><p><em> </em></p><p><em>Key words : cattle breeding farm, BEP analysis</em></p>


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Ferdi Fathurohman

Abstrak. Pakan ternak di Kabupaten Subang khususnya di kelompok-kelompok difasilitasi dengan alat pengolahan pakan ternak. Pakan ternak komplit dapat menjadi peluang usaha pertanian untuk memberikan nilai tambah dari hijauan makanan ternak. Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan untuk meninjau aspek finansial usaha terhadap pakan ternak komplit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis finansial usaha pakan ternak komplit yang pembuatannya menggunakan mekanisasi dengan skala kelompok ternak di Kabupaten Subang. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Subang dari bulan Januari sampai dengan April 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara langsung membuat produk pakan dan menghitung aspek finansial usahanya. Break Even Point sebesar Rp.1.100 kemasan, Net Present Value bernilai positif atau lebih besar dari nol, IRR lebih besar dari nilai MARR dan suku bunga aktual, Nilai produksi lebih dari Rp. 100.000.000,- atau nilai bersih lebih dari Rp. 60.000.000,-/kelompok/tahun, Dibandingkan dengan nilai produk dasar dengan nilai produksi Rp. 22.000.000,- atau nilai pendapatan bersih hanya Rp.11.000.000,- /Tahun. Payback Period selama 2.5 tahun tidak melebihi periode usaha yang direncanakan. B/C Ratio 1.3 yang nilainya lebih besar dari 1. Sehingga dari sisi finansial usaha layak untuk dijalankan. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan pendekatan pengaruh inflasi sebesar 8.79% tidak berpengaruh terhadap usaha pakan. Kata kunci:, Kelayakan Bisnis, Pakan Ternak, Finansial Usaha.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document