scholarly journals Perbedaan Pengaruh Media Lembar Balik dan Kartu Kendali Edukasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Menyusui Tentang ASI Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Koppe Kabupaten Bone

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 91-102
Author(s):  
Sutriani ◽  
Muhammad Kidri Alwi ◽  
Andi Asrina

Latar Belakang: Cakupan ASI Eksklusif masih banyak yang tidak mencapi target dan masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya karena minimnya pengetahuan mengenai manfaat ASI Eksklusif dan sikap atau kebiasaan yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukannya baik atau tidak dalam pemberian ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengaruh media lembar balik dan kartu kendali edukasi terhadap pengetahuan dan sikap ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Koppe Kabupaten Bone. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan rancangan two group pretest dan posttest design. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sebanyak 70 responden. Analisis data menggunakan uji statistic Paired Samples Test  dan independent t-test dengan tingkat kemaknaan 95% (α: 0,05). Hasil: Hasil penelitian pada dua kelompok intervensi menggunakan uji Paired Samples Test menunjukkan ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu menyusui tentang ASI Eksklusif sebelum dan sesudah penggunaan media lembar balik dan kartu kendali edukasi dengan p value masing-masing 0,000 (p value < 0,05). Ada perbedaan pengaruh pengetahuan antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi dengan menggunakan uji independent t-tes ( p value 0.002 < 0,05). Tidak ada perbedaan pengaruh sikap antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi ( p value 0.085 > 0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh penggunaan media lembar balik dan kartu kendali edukasi terhadap pengetahuan dan sikap ibu menyusui tentang ASI Eksklusif. Terdapat perbedaan pengaruh pengetahuan antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi dan tidak ada perbedaan pengaruh sikap antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi.

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


Author(s):  
Afifah Nufaisah ◽  
Emy Yuliantini ◽  
Darwis Darwis

Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Menurut Achadi, dkk (2010) anak-anak belum memahami konsep gizi seimbang, akan tetapi anak-anak masih terpaku pada empat sehat lima sempurna. Tujuan Penelitian untuk diketahui pengaruh edukasi gizi seimbang dengan permainan kartu bergambar dan permainan puzzle terhadap pengetahuan anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 kota Bengkulu Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment  dengan rancangan yaitu two group pre-test post-test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 anak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Sample dalam penelitian ini berjumlah 48 orang yang dibagi menjadi dua kelompok dengan pemberian edukasi menggunakan permainan kartu bergambar dan puzzle. Berdasarkan hasil uji paired samples t test menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara pengetahuan sanak sebelum dan sesudah diberikan permainan kartu bergambar dan puzzle (P Value = .000). Berdasarkan hasil uji independent samples t test terdapat perbedaan pengaruh yang bermakna antara perubahan nilai pengetahuan siswa yang diberikan permainan kartu bergambar dan permainan puzzle (P Value = .002). Pada kedua permainan ini didapatkan permainan kartu bergambar lebih efektif dibandingkan permainan puzzle dengan selisih nilai rata-rata 34,84. Hal ini dikarenakan pada permainan kartu bergambar kognitif anak bertambah dengan cara membaca, mendengarkan dan melihat gambar yang ada dikartu bergambar. Sedangkan pada permainan puzzle anak hanya menyusun potongan-potongan gambar dengan secepat mungkin. Kata Kunci : Gizi Seimbang, Pengetahuan, Edukasi, Kartu bergambar, Puzzle


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 171-176
Author(s):  
Risza Choirunissa ◽  
Desima Resnawati Manurung

Metode yang digunakan quasi-experiment dengan pendekatan pre-test and post-test with control design. Teknik sampling yang digunakan adalah Accendental sampling dengan jumlah sampel 30 ibu hamil, 15 ibu hamil intervensi dan 15 kontrol dengan lembar observasi. Uji normalitas mengunakan Shapiro-Wilk, analisa menggunakan paired samples test dan uji pengaruh independent t- test. Hasil Penelitian menunjukan bahwa rata–rata kadar Hb pada kelompok intervensi sebelum diberikan sari kacang hijau 9,993 g/dl dan sesudah diberikan sari kacang hijau 11,287 g/dl, rata kadar Hb pada kelompok kontrol sebelum 9,780 g/dl dan sesudah 9,967g/dl. Ada perbedaan terhadap kelompok intervensi  uji paired sampel test yaitu sig P value Sebesar 0,000 <α 0,05, sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberikan sari kacang hijau Sebesar 0,036 < α 0,05. Uji pengaruh kadar hemoglobin pada pemberian sari kacang hijau secara uji stastistik independent T Test didapatkan P value sebesar 0,000 < 0,05.Simpulannya yaitu Sari kacang hijau berpengaruh terhadap kenaikan kadar Hb


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 29-37
Author(s):  
Atik Purwandari ◽  
Freike Lumy ◽  
Anggreani Dalema

Latar Belakang: Pada tahun 2017 terdapat 961 (100%) ibu hamil dan 154 (16%) diantaranya mengalami anemia, sedangkan pada tahun 2018 terdapat 179 ibu hamil dan yang mengalami anemia 26 (14,5%) ibu hamil. Pada bulan Januari-Februari 2019 terdapat 314 ibu hamil dan yang mengalami anemia yaitu sebanyak 30 ibu hamil (22,3%). Data menujukkan ada peningkatan kasus anemia ibu hamil di Puskesmas Tuminting. Tujuan: Mengetahui Perbedaan Pemanfaatan Jambu Biji Merah dan Pisang Ambon Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu hamil di Puskesmas Tuminting Kota Manado. Metode: Metode penelitian yang di gunakan adalah Quasi Experiment dengan rancangan pretest dan posttest control group design. Ibu hamil yang dijadikan sebagai sampel yaitu 22 orang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data terdiri dari lembar observasi pemberian jus jambu biji merah dan pisang ambon, lembar observasi kadar haemoglobin dan alat pemeriksaan haemoglobin. Data kemudian di analisis dengan Independent Sampel T-test. Hasil Penelitian: Menggunakan Uji Paired Sampel T-test nilai mean pada kelompok perlakuan pretest 9,1 dan posttets 9,5dan pada kelompok kontrol pretest 8,7 dan posttest 8,9. Nilai p- Value= 0,001<0,05 Kesimpulan: Ada pengaruh perbedaan pemanfaatan jambu biji merah dan pisang ambon terhadap peningkatan kadar haemoglobin ibu hamil di puskesmas Tuminting kota Manado.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 120-129
Author(s):  
Nur Maya Sari ◽  
Khoidar Amirus ◽  
Christin Angelina Febriani

Bandar Lampung menempati urutan kedua tertinggi penemuan kasus TB. Promosi kesehatan berbentuk konseling realitas memiliki pengaruh dalam mengurangi stigma diri pada  pasien TB untuk peningkatan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini diketahui Pengaruh Terapi Konseling Realitas Dalam Mengurangi Stigma Diri pada Penderita TB di Wilayah Kerja Puskesmas Satelit Bandar Lampung. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experiment dengan two group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah Pasien TB di Wilayah Kerja Puskesmas Satelit Bandar lampung sebesar 26 orang. Teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling. Sample dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberikan konseling realitas dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji T-Dependen (Paired-Samples T-Test dan uji T-Independen (Samples T-Test). Ada perbedaan stigma pada kelompok kontrol dan eksperimen sebelum dan sesudah diberikan konseling realitas dengan nilai p-value <0.001. Konseling realitas memiliki pengaruh dalam mengurangi stigma pada pasien TB. Saran untuk penelitian selanjutnya agar membandingkan dengan metode terapi konseling kognitif dan aktifitas kelompok.


Author(s):  
Lisna Nuryanti

Salah satu upaya yang dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan tidur dan istirahat. Akan tetapi, sekitar 60% lansia mengalami insomnia atau gangguan tidur. Insomnia pada lansia dapat diatasi dengan cara non farmakologi yang salah satunya adalah dengan latihan relaksasi otot progresif. Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis dari kepala kemudian turun ke kaki disertai dengan sugesti dan visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks dan digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi  Tahun 2016. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test design without control, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 33 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Paired Samples T-Test. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Paired Samples T-Test pada tingkat kemaknaan 95% (16,142=2,03951;0,000=0,05). Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Mardiana Mardiana ◽  
Etiek Nurhayati ◽  
Supriyanto Supriyanto

Abstract: Cengkodok leaves (Melastoma malabtahricum L.) is one of plant that has usefulness like medicine and has the potential to be researched. One of the usefulness of treating skin diseases caused by Trichophyton rubrum fungus. The research aims to determine the defference of juice and boiled of cengkodok leaves (Melastoma malabathricum L.) in inhibiting the growth of Trichophyton rubrum fungus. Each treatment of juice and stew has concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%,70%, 80%, 90%, 100%. The research method is a quasi experiment, sampling technique by purposive sampling, and use method of solid dilution using PDA (Potato Dextrose Agar) with 3 replications. The results of the research on the juiced treatment that concentration of 10% have an average growth 261 CFU. The higher concentration of antifungi ingredients then the number of fungal colonies growth decreases until concentration of 100% have an average growth 12 CFU. The 10% concentration boiled treatment there was an average growth of 205 CFU and the number of fungal colonies growth decreases at concentration of 100% have an average growth 1 CFU. Effective concentration of cengkodok leaves juiced (Melastoma malabathricum L.) starts from concentration of 60% with inhibiting Trichophyton rubrum growth fungus 52,77% and boiled start from concentration 50% with percentage of inhibiting 59,41%. The data obtained were analyzed statistically using independent t test obtained p value (Sig. 2 tailed) 0.116 > 0.05. The results showed no difference between the juice and boiled of Cengkodok leaves (Melastoma malabathricum L.) in inhibiting Trichophyton rubrum fungus.Abstrak: Daun cengkodok (Melastoma malabathricum L.) merupakan tumbuhan berkhasiat obat, salah satu khasiatnya yakni mengobati penyakit kulit yang diakibatkan oleh Jamur Trichophyton rubrum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perasan dan rebusan daun cengkodok (Melastoma malabathricum L.) dalam menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum. Masing-masing perlakuan memiliki konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%,70%, 80%, 90%, 100%. Metode penelitian ini adalah Quasi Experiment, teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, dan menggunakan metode dilusi padat menggunakan media PDA (Potato Dextrose Agar) dengan 3 replikasi. Hasil penelitian pada perlakuan perasan konsentrasi 10% terdapat rata-rata pertumbuhan jumlah koloni jamur yakni 261 CFU. Semakin tinggi konsentrasi bahan antifungi maka jumlah pertumbuhan koloni jamur semakin berkurang hingga pada konsentrasi 100% terdapat rata-rata jumlah koloni jamur yakni 12 CFU. Pada perlakuan rebusan konsentrasi 10% terdapat rata-rata pertumbuhan jumlah koloni jamur yakni 205 CFU dan semakin berkurang jumlah pertumbuhan koloni jamur pada konsentrasi 100% sebesar 1 CFU. Konsentrasi efektif perasan daun cengkodok (Melastoma malabathricum L.) dimulai dari konsentrasi 60% dengan hambatan pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum sebesar 52.77% dan rebusan dimulai dari konsentrasi 50% dengan persentase hambatan 59.41%. Dianalisis statistik menggunakan uji independent t test didapatkan hasil p value (Sig. 2 tailed) 0.116 > 0.05 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara perasan dan rebusan daun cengkodok (Melastoma malabathricum L.) dalam menghambat jamur Trichophyton rubrum.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Aola Isnadiya ◽  
Felicia Risca Ryandini ◽  
Taufiq Priyo Utomo

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Salah  satu tindakan invasif yang biasa dilakukan untuk menangani PJK adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Masalah yang sering muncul pada pasien pre PCI adalah kecemasan. Kecemasan tersebut harus ditangani, karena dapat mengganggu kondisi hemodinamik pasien menjadi tidak stabil. Salah satu upaya untuk mengatasai kecemasan adalah Emotional Freedom Technique (EFT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh EFT terhadap kecemasan pasien yang akan menjalani PCI di SMC RS Telogorejo. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test with control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, sehingga 12 responden menjadi kelompok intervensi dan 12 responden menjadi kelompok  kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T-Test untuk membandingkan nilai pre test dan post test pada masing-masing kelompok dan Independent T-Test digunakan untuk membandingkan selisih kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EFT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani PCI dengan selisih skor 2.833 dan p-value ≤0.05 (0.0001). Rekomendasi penelitian ini adalah supaya EFT dapat menjadi salah satu intervensi tambahan untuk mengatasi kecemasan pasien pre PCI.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Tina Mawardika ◽  
Dian Indriani ◽  
Liyanovitasari Liyanovitasari

Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangatlah kurang. Hal dibuktikan dengan adanya perilaku seksual yang beresiko yang ditunjukkan oleh remaja. Peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi diantaranya melalui pemberian pendidikan kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) berbasis android/ IOS yang memungkinkan untuk dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 36 remaja di SMP Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang. Analisis data menggunakan uji statistic t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan  tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan dengan nilai p-value 0,012, (p ? ? 0,05) dan ada ada peningkatan sikap tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi (nilai p-value 0,001, (p ? ? 0,05). Hal ini membuktikan bahwa Ho ditolak, atau ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Remaja disarankan mendapatkan pendidikan kesehatan (Lawan Roma) untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi Kata Kunci :    Kesehatan Reproduksi, Pendidikan Kesehatan Lawan Roma, Pengetahuan, Sikap, Remaja.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document