Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

27
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

2722-4945, 2722-4929

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 91-102
Author(s):  
Sutriani ◽  
Muhammad Kidri Alwi ◽  
Andi Asrina

Latar Belakang: Cakupan ASI Eksklusif masih banyak yang tidak mencapi target dan masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya karena minimnya pengetahuan mengenai manfaat ASI Eksklusif dan sikap atau kebiasaan yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukannya baik atau tidak dalam pemberian ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengaruh media lembar balik dan kartu kendali edukasi terhadap pengetahuan dan sikap ibu menyusui tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Koppe Kabupaten Bone. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan rancangan two group pretest dan posttest design. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sebanyak 70 responden. Analisis data menggunakan uji statistic Paired Samples Test  dan independent t-test dengan tingkat kemaknaan 95% (α: 0,05). Hasil: Hasil penelitian pada dua kelompok intervensi menggunakan uji Paired Samples Test menunjukkan ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu menyusui tentang ASI Eksklusif sebelum dan sesudah penggunaan media lembar balik dan kartu kendali edukasi dengan p value masing-masing 0,000 (p value < 0,05). Ada perbedaan pengaruh pengetahuan antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi dengan menggunakan uji independent t-tes ( p value 0.002 < 0,05). Tidak ada perbedaan pengaruh sikap antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi ( p value 0.085 > 0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh penggunaan media lembar balik dan kartu kendali edukasi terhadap pengetahuan dan sikap ibu menyusui tentang ASI Eksklusif. Terdapat perbedaan pengaruh pengetahuan antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi dan tidak ada perbedaan pengaruh sikap antara kelompok lembar balik dan kartu kendali edukasi setelah diberikan intervensi.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55-68
Author(s):  
Aznira Nurul Hidayah ◽  
Nurmuati Muchlis ◽  
Rasyidin Abduallah

Background: Measurement of customer satisfaction is an important element in providing better, efficient and more effective service. This study aims to determine the effect of health facilities and work motivation on patient satisfaction through service quality in inpatient units at Haji Makassar Hospital, South Sulawesi Province. Method: The research design used in this study was an analytic survey with a Cross Sectional Study approach. Sampling was done by total sampling method with a total sample of 68 people. Methods of data analysis using statistical analysis calculations using the SPSS program using path analysis. Results: The results showed that from the Sobel test there was a significant and positive effect of the health facility variable at t count 3.984> 1.987 and work motivation t count of 3.011> 1.987 on patient satisfaction through service quality, there was a significant effect of the health facility variable 0.000 <0.005 on satisfaction, no there is a significant effect of work motivation variable 0.155> 0.000 on patient satisfaction, there is a significant influence of the health facility variable 0.000 <0.005 and the work motivation variable 0.001 <0.005 on service quality, and there is a significant effect of the service quality variable 0.000 <0.005 on patient satisfaction.Conclusion: The conclusion of the study shows that there is an effect of health facilities and work motivation on patient satisfaction through the quality of service at Haji Makassar Hospital, South Sulawesi Province. So it is suggested to the hospital to maintain the quality of its service.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 84-90
Author(s):  
Indri Ardiyanti Saleh ◽  
Andi Asrina ◽  
Fairus Prihatin Idris

Latar Belakang: Kebijakan pemerintah Kabupaten Maros saat ini masih menerapkan pembatasan sosial. Meskipun demikian di sekolah tetap melaksanakan proses belajar mengajar, akan tetapi masih belum efektif. Ada dua cara pembelajaran yang diterapkan di sekolah yaitu secara daring (dalam jaringan) dan Luring ( luar jaringan). Dalam proses belajar mengajar luring, besar kemungkinan terjadi proses penularan penyakit maka sangat penting memberikan pengetahuan kepada siswa agar mampu menjaga diri dan lingkungannya terhadap penyebaran Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi melalui buku cerita bergambar terhadap perilaku pencegahan Corona virus disease-19 (Covid-19) pada siswa SD di Kabupaten Maros tahun 2020. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan rancangan two group pretest dan posttest design. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu sebanyak 76 responden. Analisis data menggunakan uji  Npar Mann Whitney Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 95%(α: 0,05). Hasil: Hasil penelitian pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan adanya pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang pencegahan covid-19 sebelum dan sesudah pemberian edukasi melalui buku cerita bergambar dengan p-value masing-masing 0,000 (p value < 0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh edukasi melalui buku cerita bergambar terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang pencegahan covid-19.  


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 30-54
Author(s):  
Dirman Sudarman ◽  
Alfina Baharuddin ◽  
Muhammad Ikhtiar ◽  
Haeruddin ◽  
Reza Aril Ahri ◽  
...  

Background: Based on WHO data, it is known that nearly 40% of deadly diseases in all countries are related to poor water quality, there are around 2.6 million people worldwide die each year due to diseases caused by dirty water or water that does not meet health requirements. Zinc and Iron are essential mineral substances needed by the body, but in excess amounts will cause poisoning. This deficiency causes growth disorders, affects sexual maturation, susceptibility to infections, diarrhea, and annually causes the death of approximately 800,000 children worldwide. The second most common cause of diarrhea after rotavirus is infection due to the bacteria Escherichia coli, the annual incidence of diarrhea in children is estimated at 2.5 billion, and more than half of it is found in Africa and South Asia and the consequences of this disease are more severe and deadly. Globally every year this disease causes the death of children under five of 1.6 million. Objective: The aim of this study is to identify to map the Zinc (Zn), Iron (Fe) and Escherichia Coli Content in Clean Water Sources with a Spatial Ecological Risk Assessment Analysis in Tungka Village Enrekang District, Enrekang Regency. Methods: This research is descriptive observational, to identify and map the content of zinc (Zn), iron (Fe) and Escherichia Coli in clean water sources in Tungka Village, Enrekang District, Enrekang Regency and calculate the ecological risk assessment. The research design used an ecological risk assessment approach. Sampling was carried out at 6 different points. Results: The results obtained in this study, the amount of zinc content still met the quality standard requirements, namely <3 mg / l of the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No.492 / Menkes / Per / IV / 2010 for zinc content, namely 3 mg / l, with a risk index ecological potential, namely PERI = ∑E_r ^ i (0.831) <150 with low risk category. The iron content is still below the standard, namely <0.3 mg / l, the standard Permenkes RI No.492 / Menkes / Per / IV / 2010 for iron content is 0.3 mg / l, with a potential ecological risk index of PERI = ∑E_r ^ i (0.1797) <150 with low risk category. Meanwhile, the content of escerchia coli does not meet the requirements, namely> 0CFU / ml quality standards, namely the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No.492 / Menkes / Per / IV / 2010 for the content of E. coli, namely 0 CFU / ml. With a risk index, namely PERI = ∑E_r ^ i (46,7.10-6)> 1.10-6 with a very high risk category


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 69-83
Author(s):  
Muhammad Suharsono ◽  
Muhammad Ikhtiar ◽  
Alfina Baharuddin
Keyword(s):  

Latar Belakang: Mikroplastik (MPs) memberikan dampak kontaminasi dan cemaran yang serius terhadap kehidupan perairan laut yang mempengaruhi rantai-rantai makanan perairan tersebut. Mikroplastik dikonsumsi oleh organisme yang berukuran mulai dari ukuran besar sampai ukuran terkecil di habitat atau ekosistem tersebut. Mikroplastik ini mengancam ekosistem laut dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan mikroplastik dan mengindentifikasi keberadaan bakteri Pseudomonas sebagai mikroba pengurai di perairan Kota Makassar. Metode: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2021, di Pelabuhan Paotere dan Tanjung Bayam. Hasil: Hasil penelitian ini ditemukan kelimpahan mikroplastik pada Pelabuhan Paotere 0,267±0,038 MPs/L, Pantai Tanjung Bayam 0,478±0,056 MPs/L, dengan karakteristik bentuk dan ukuran yang sama dan secara umum memiliki warna mikroplastik yang berbeda. Kelimpahan mikroplastik yang tinggi pada sungai menunjukkan bahwa mikroplastik dari sumber daratan. Keberadaan Pseudomonas di perairan kota makassar juga berperan dalam degradasi plastik menjadi mikroplastik. Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa perairan di Kota Makassar telah tercemar oleh partikel mikroplastik. Saran dari penelitian yaitu kepada pemerintah untuk mengatur pengelolaan sampah plastik, dengan keterlibatan penegak hukum dan stake holder terkait agar masyarakat tidak membuang sampah plastik pada aliran sungai, drainase maupun laut.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-29
Author(s):  
Besse Dwy Ayu Paramitha Dai ◽  
Amran Razak ◽  
Andi Asrina

Latar Belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam, mengkaji, dan menganalisis kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Wajo nomor 69 tahun 2020 tentang protokol kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuasi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bermaksud untuk mengeksplorasi melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan penelitian ini sebanyak 9 orang yaitu 1 orang informan kunci, 4 orang informan biasa, 4 orang informan pendukung. Hasil: Hasil penelitian ini menemukan bahwa latar belakang penerbitan kebijakan bupati kabupaten Wajo nomor 69 tahun 2020 tentang tentang protokol kesehatan dalam masa pandemi sebagai upaya untuk menangani penularan penyakit COVID 19 yaitu berasal dari surat edaran KEMENDAGRI dan KEMENKES, Sumber Daya Manusia yang dilibatkan dalam kebijakan Bupati Kabupaten Wajo nomor 69 tahun 2020 tentang protokol kesehatan yaitu sumber daya manusia, fasilitas khusus meliputi APD, Rumah Sakit dan Laboratorium Patologi Klinik, dan juga surat tugas bagi sumber daya manusia yang terlibat dalam kebijakan ini, Faktor pendukung dalam kebijakan bupati kabupaten Wajo nomor 69 tahun 2020 tentang protokol kesehatan yaitu masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan, dan juga adanya sanksi-sanksi yang diberikan agar pelaksanaan kebijakan dapat maksimal. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah implementasi kebijakan protokol kesehatan kabupaten Wajo telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan arahan nasional. Saran bagi pemerintah daerah untuk terus memaksimalkan upaya-upaya yang dianggap mampu menurunkan penularan penyakit COVID 19.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Alfian S. Abas ◽  
Fatmah Afriyanti Gobel ◽  
Arman
Keyword(s):  

Latar belakang: Salah satu faktor yang berperan besar dalam tumbuh kembang anak adalah gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dimana tumbuh kembang anak memiliki peningkatan paling pesat dan gizi saat ini akan mempengaruhi pembangunan di masa depan. Salah satu masalah yang muncul akibat kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan adalah stunting. Masalah kesehatan anak yang saat ini menjadi prioritas utama yang ingin di perbaiki oleh pemerintah yaitu mengenai tumbuh kembang anak. Banyak masalah tumbuh kembang yang terjadi pada anak salah satunya adalah Stunting. Stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain seusianya yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Menganalisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada anak balita di Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong. Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan studi case control dan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita di Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong. Sampel dalam penelitian adalah 88 responden yaitu 44 kasus dan 44 kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square dengan melihat Odds Ratio (OR). Hasil: Analisis statistik menunjukan bahwa faktor risiko stunting pada anak balita adalah riwayat penyakit inpeksi (P= 0,000 ; OR= 8,33), Pendidikan ibu (P= 0,000 ; OR= 6,96)  sedangkan pendapatan keluarga,merupakan faktor protektif terhadap kejadian stunting (P= 0,787 ; OR= 0,86). Kesimpulan: Riwayat penyakit inpeksi, pendidikan ibu merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian stunting pada anak balita. Anak balita dengan riwayat penyakit inpeksi lebih berisiko 8,33 kali mengalami stunting.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 53-67
Author(s):  
Usmawati ◽  
Syamsiar S Russeng ◽  
Haeruddin
Keyword(s):  

Latar belakang: Kecelakaan, cedera atau penyakit akibat kerja banyak menyebabkan kematian tiap tahunnya. PT. Eastern Pearl Plour Milss Makassar merupakan salah satu industri pengelolaan gandum berupa produk terigu dan kapasitas penggilingan gandum 2800 ton per hari yang menghasilkan tepung industri berkualitas. Hasil yang berkualitas tentunya tak lepas dari peran karyawan dalam proses produksi. Karyawan umumnya di berikan tugas yang proporsional sesuai bidangnya, namun terkadang dengan adanya target yang harus di capai, serta hadirnya beban internal pada pekerja dapat menjadi masalah yang berpotensi menimbulkan stress dan beban saat bekerja. Dengan dasar ini peneliti bermaksud untuk meneliti tentang pengaruh stres kerja dan beban kerja terhadap produktivitas kerja dengan kelelahan kerja sebagai variabel intervening pada karyawan PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar. Metode: Explanatory Research dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Dengan total sampel sebanyak 89 pekerja. Analisis jalur dilakukan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh variabel eksogen (independen) terhadap variabel endogen (dependen). SPSS 20.0 digunakan untuk analisis penelitian ini Hasil: Hasil Penelitian didapatkan bahwa Ada pengaruh langsung (-0,228) dan tidak langsung (-0,258) yang signifikan antara stress kerja terhadap kelelahan kerja (p< 0.05) melalui kelelahan kerja pada karyawan produksi PT. Eastern Pearl Flour Mills Kota Makassar Tahun 2020. Serta, ada pengaruh langsung (-0,315) dan tidak ada pengaruh tidak langsung (-0,193) yang signifikan antara beban kerja terhadap produktivitas kerja (p< 0.05) melalui kelelahan kerja pada karyawan. Kesimpulan: Stress kerja dan beban kerja memiliki pengaruh langsung terhadap produktivitas kerja melalui kelelahan kerja. Stress kerja memiliki pengaruh tidak langsung yg signifikan tetapi beban kerja tidak memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap produktivitas kerja melalui kelelahan kerja.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Brajakson Siokal

Background: Stroke merupakan serangan otak yang terjadi secara tiba-tiba dengan  akibat kematian atau kelumpuhan sebelah bagian tubuh. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak. Asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke dapat menggunakan NANDA, NOC dan NIC, karena NANDA, NOC dan NIC merupakan standar bahasa keperawatan yang dapat diterapkan pada semua area keperawatan. Istilah standarisasi keperawatan dikenal dengan istilah sistem klasifikasi, taxonomi atau bahasa telah berkembang untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien yang akan terlihat dalam dokumentasi keperawatan sebagai informasi nyata dari praktek keperawatan. Diagnosa keperawatan NANDA, NOC dan NIC merupakan standar bahasa keperawatan yang dapat digunakan untuk asuhan keperawatan. The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA), merupakan suatu asosiasi keperawatan yang ada di negara-negara Amerika Utara yang membuat klasifikasi diagnosa keperawatan pertama kali tahun 1973. Diagnosa keperawatan merupakan dasar untuk menentukan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh perawat. Nursing Outcome Classification (NOC) adalah mendefinisikan status klien setelah dilakukan intervensi keperawatan. Standar criteria hasil dikembalikan untuk meragukan hasil dari tindakan keperawatan yang di gunakan pada semua area Keperawatan dan semua klien (Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat). NOC mempunyai tujuh Domain yaitu; fungsi kesehatan, fisiologi kesehatan, kesehatan Psikososial, Pengetahuan dan perilaku kesehatan, persepsi kesehatan, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat. Methods: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kesesuaian penggunaan diagnosis keperawatan, tujuan, intervensi keperawatan dan implementasi dengan diagnosa keperawatan NANDA, NOC dan NIC pada pasien stroke di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan tehnik analisis dokumen (content analisis). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. pada status rekam medis pasien. Results: Analisis kesesuaian penggunaan diagnosa keperawatan, tujuan dan intervensi dengan NANDA, NOC dan NIC pada pasien stroke di RSUD. Syekh Yusuf Gowa dapat disimpulkan sebagai berikut : Gambaran penggunaan diagnosa keperawatan  yang sesuai dengan label diagnosa keperawatan NANDA taxonomi II secara keseluruhan adalah sebesar 34,5% dan termasuk dalam kategori tidak baik. Gambaran kriteria hasil yang sesuai maknanya dengan NOC secara keseluruhan adalah sebesar 71,4 % dan termasuk dalam kategori cukup. Gambaran intervensi yang sesuai maknanya dengan NIC secara keseluruhan adalah sebesar 74 % dan termasuk dalam kategori cukup. Gambaran implementasi yang sesuai maknanya dengan NIC secara keseluruhan adalah sebesar 41,9 % dan termasuk dalam kategori kurang. Gambaran kesesuaian diagnosa keperawatan yang ada di SAK dengan diagnosa NANDA menunjukkan hasil yang baik yaitu sebesar 77,8 %, kesesuaian tujuan dan kriteria hasil yang ada di SAK dengan NOC menunjukkan hasil yang baik yaitu sebesar 79, 5 % dan kesesuaian intervensi yang ada dia SAK dengan NIC menunjukkan hasil yang cukup yaitu sebesar 69,7%. 


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Brajakson Siokal

Interprofessional collaboration practice adalah interaksi atau hubungan dari dua atau lebih profesional kesehatan yang bekerja saling bergantung untuk memberikan perawatan untuk pasien, berbagi informasi untuk mengambil keputusan bersama, dan mengetahui waktu yang optimal untuk melakukan kerjasama dalam perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi profesional kesehatan dalaam menjalan interprofessional collaboration practice di rumah sakit Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomonologi. Partisipan dalam penelitian sebanyak 7 (tujuh) partisipan yang diperoleh melalui penggunaan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara analisis tematik untuk mengetahui tema yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui analisis tematik dihasilkan 4 (empat) tema antara lain: dasar-dasar kompetensi kolaborasi, kriteria keberhasilan interprofessional collaboration practice, hambatan penerapan interprofessional collaboration practice, dan harapan profesional kesehatan terhadap interprofessiona collaboration practice.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document