Analisa Pengaruh Ask Content Terhadap Nilai Kalor Batubara Pada PT. Tribhakti Inspektama Samarinda
Seiring dengan meningkatnya harga minyak dan gas bumi maka batubara sebagai bahan bakar alternatif sangat diharapkan dapat mengantisipasi kekurangan energi dengan meningkatkan pemanfaatannya untuk keperluan domestik, bahan bakar pembangkit tenaga listrik, dan lain sebagainya. Beberapa negara memiliki sistem klasifikasi batubara secara spesifik. Klasifikasi tersebut digunakan untuk menggolongkan batubara berdasarkan pemanfaatannya. Berdasarkan standar SNI 13-6011-1999 klasifikasi batubara di indonesia dibagi menjadi dua yaitu brown Coal dan hard coal. Umumnya, untuk mengetahui kualitas batubara dilakukan analisa kimia berupa analisis proksimat atau analisis ultimat. Tujuan dari penelitian ini adalah unuk mengetahui pengaruh kadar abu terhadap nilai kalor pada batubara. Indonesia sebelum mengekspor batubara ke negara-negara lain batubara terlebih dahulu diuji dan dianalisis untuk menentukan layak atau tidak untuk di berikan sesuai permintaan konsumenKadar abu merupakan kotoran yang tidak akan terbakar kandungannya berkisar 5%-40%. Oleh karena itu dilakukan analisis proximate untuk mengetahui pengaruh ash content. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari studi literatur, pengolahan sampel dan analisis data. Pengolahan sampel dengan cara menentukan Ash Content dan nilai kalor pada sampel batubara. Adapun cara menentukan Ash content yaitu dengan menimbang sampel batubara dengan berat tertentu kemudian dipanaskan hingga suhu 750?.dalam menentukan nilai kalor dampel batubara yang dianalisis menggunakan alat bomb calorimeter. Ash Content dan Nilai Kalor pada tujuh sampel yang di analisis yaitu sampel BB1 memiliki Ash Content 5,43 dengan nilai kalor 6007, sampel BB2 memiliki Ash Content 7,96 dengan nilai kalor 5752, sampel BB3 memiliki Ash Content 10,62 dengan nilai kalor 4780, sampel BB4 memiliki Ash Content 13,42 dengan nilai kalor 4712, sampel BB5 memiliki Ash Content 21,82 dengan nilai kalor 4154, sampel BB6 memiliki Ash Content 35.57 dengan nilai kalor 3218 dan sampel BB7 memiliki Ash Content 55,93 dengan nilai kalor 1921. Dapat disimpulkan bahwa nilai Ash Content sangat berpengaruh terhadap nilai kalor yang dihasilkan.