Cinética de secagem das sementes de melancia (Citrullus vulgaris)

2021 ◽  
Author(s):  
L. G. SANTOS ◽  
G. M. P. GUIMARÃES ◽  
M. M. M. ALMEIDA ◽  
R. O. SILVA ◽  
R. M. GALANTE ◽  
...  
Keyword(s):  

A melancia (Citrullus vulgaris) pertence à família das cucurbitáceas, sendo amplamente cultivada no Brasil. O consumo da fruta está relacionado à sua polpa avermelhada, rica em nutrientes e compostos bioativos. No entanto, a melancia apresenta grandes quantidades de sementes, as quais, possuem alto teor nutricional, demonstrando grande potencial para a obtenção de farinha funcional, e, consequentemente, produção de produtos alimentícios. Portanto, o presente trabalho tem como objetivo avaliar a cinética de secagem das sementes de melancia em secador de bandeja nas temperaturas de 60 e 70ºC através de modelos matemáticos e determinar o coeficiente de difusividade por meio da Segunda Lei de Fick. O aumento da temperatura proporcionou a redução de 240 para 210 minutos devido ao aumento da difusividade efetiva de 6,5169 x 10-10 para 9,3224 x 10-10 m² s-1 nas temperaturas de 60 e 70 ºC, respectivamente. Além disso, o modelo de Valcam apresentou os melhores ajustes aos dados experimentais, sendo representativo à cinética de secagem das sementes de melancia nas duas temperaturas avaliadas.

PEDIATRICS ◽  
1984 ◽  
Vol 73 (6) ◽  
pp. 879-879
Author(s):  
T. A. TEDESCO ◽  
S. A. BENFORD ◽  
R. C. FOSTER ◽  
L. A. BARNESS

To the Editor.— Currently accepted dietary management of citrullinemia and other urea cycle disorders includes protein restriction, sodium benzoate, and dietary supplements of keto acids or essential amino acids with postblock intermediates such as arginine in citrullinemia and arginino-succinic aciduria. When a child survives the neonatal period on such a regimen and solid foods are introduced into the diet, there is at least one fruit that should be avoided, Citrullus Vulgaris, commonly known as watermelon. Quantitation of free amino acids extracted from 1 g wet weight of watermelon fruit yielded the following (in mmoles per gram wet weight): Phenylalanine, 1.25; histidine, 0.24; tryptophan, 0.35; lysine, 0.82; ornithine, 0.32; arginine, 11.36; aspartic acid, 0.97; threonine, 0.74; serine, 1.05; glutamine, 3.86; glutamic acid, 1.38; citrulline, 23.68; alanine, 1.15; valine, 0.17; isoleucine, 1.24; leucine, 0.24.


2021 ◽  
Vol 2 (7) ◽  
pp. 1123-1133
Author(s):  
Chyntia Christina ◽  
Rama R Sitinjak ◽  
Bayu Pratomo

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi terbaik dari pemberian POC kulit semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap pembibitan kelapa sawit, mengetahui tingkat kematangan terbaik POC kulit semangka (Citrullus vulgaris Schard.) yang optimal untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit, dan mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian POC kulit semangka dengan tingkat kematangan POC kulit semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di area Pertanaman Masyarakat di Martubung. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 Faktorial. Faktor I adalah tingkat kematangan POC kulit semangka dengan 3 taraf yaitu : T0 = 0 hari, T1 = 2 minggu, dan T2 = 4 minggu. Faktor II adalah konsentrasi POC kulit semangka dengan 4 taraf yaitu : K1 = 5%,  K2 = 10%, K3 = 20%, dan K4 = 40%. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan, konsentrasi, dan interaksi POC kulit semangka tidak berpengaruh positif terhadap tinggi bibit, namun POC kulit semangka dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi bibit kelapa sawit di pre nursery dan pertumbuhan tinggi bibit yang terbaik ada pada perlakuan T2K3 (dengan tingkat kematangan POC kulit semangka umur 4 minggu dan dosis POC kulit semangka 20%) dengan rataan 20,61 cm. Tingkat kematangan, konsentrasi, dan interaksi POC kulit semangka juga tidak berpengaruh positif terhadap diameter batang, namun POC kulit semangka dapat meningkatkan ukuran diameter batang bibit kelapa sawit di pre nursery dan diameter batang yang terbaik ada pada perlakuan T0K1 (dengan tingkat kematangan POC kulit semangka 0 hari dan dosis POC kulit semangka 5%) dengan rataan 6,54 cm. Tingkat kematangan, konsentrasi, dan interaksi POC kulit semangka juga tidak berpengaruh positif terhadap jumlah daun, namun POC kulit semangka dapat meningkatkan jumlah daun bibit kelapa sawit di pre nursery dan pertumbuhan jumlah daun yang terbaik ada pada perlakuan T0K1 (dengan tingkat kematangan POC kulit semangka 0 hari dan dosis POC kulit semangka 5%) dengan rataan 2,78 cm.


2004 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 140-145 ◽  
Author(s):  
Bridget O. Omafuvbe . ◽  
Olumuyiwa S. Falade . ◽  
Bolanle A. Osuntogun . ◽  
Steve R.A. Adewusi .

Author(s):  
Rachael Aderonke Ayo-Lawal ◽  
Omolaja Osoniyi ◽  
Nicole Remaliah Samantha Sibuyi ◽  
Mervin Meyer ◽  
Okobi Ekpo

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document