scholarly journals Antihyperglycemic, Antioxidant and Antiapoptotic Effect of Rhizophora Mucronata and Avicennia Marina in Streptozotocin-induced Diabetic Rats

2020 ◽  
Vol 74 (6) ◽  
pp. 421
Author(s):  
Obidallah Jaghthmi ◽  
Isam Zeid ◽  
Khalid Ghamdi ◽  
Hassan Heba ◽  
Mahmoud Ahmad
Author(s):  
Obidallah Hamdan Ali Al-Jaghthmi ◽  
Isam El Din Mohamed El Amin Abu Zeid ◽  
Hassan Mohammad Heba

Background: The conventional medications of diabetes mellitus have many side effects that bring to diabetic cases, so there is a need for introducing natural remedies with antidiabetic effect. The objectives of this study aimed to evaluate the hypoglycemic and antidiabetic effects of aqueous extracts of a mixture of R. mucronata and A. marina against experimentally streptozotocin (STZ) induced diabetic rats and to assess its efficacy in alleviating diabetes-induced impact on kidney function.Methods: Sixty rats distributed into four groups (n=15) were used in this study. They included the control, STZ-induced diabetic, STZ-induced diabetic treated with a mixture of Rhizophora mucronata and Avicennia marina extract and non-diabetic group received a mixture of Rhizophora mucronata and Avicennia marina extract. After 6 weeks of treatment, the biochemical and histological alterations were investigated in all rats.Results: Daily oral administration of a mixture of R. mucronata and A. marina leaves extract to STZ-induced diabetic significant (p≤0.001) increase serum insulin levels and reduced fasting blood glucose levels, serum BUN and uric acid compared to the untreated diabetic rats. This mixture also improved the renal degeneration and inflammation induced by diabetes and reduced the number of the apoptotic cell in both renal cortex and medulla.Conclusions: The mixture of R. mucronata and A. marina extract significantly improve the diabetes-associated biochemical and histopathological renal changes indicating its potential effect as a natural nephroprotective agent against diabetic-induced nephropathy.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Agus Putra A. Samad ◽  
Pitri Agustina ◽  
Mus Herri

Langsa merupakan salah satu kota pesisir Aceh yang memiliki kawasan mangrove yang  sangat  potensial.  Kota  ini  memiliki  panjang  garis  pantai  16  km dengan luas kawasan mangrove sebesar 7.837 Ha. Keberadaan mangrove di wilayah ini menjadi aset strategis untuk dikembangkan menjadi basis kegiatan ekonomi untuk memakmurkan masyarakat dan meningkatkan pendapatan  asli  daerah. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melestarikan potensi sumberdaya ekosistem mangrove yang ada di Kota Langsa agar dapat memberikan fungsi ekologis dan ekonomis secara berkesinambungan kepada masyarakat disekitarnya. Kajian ini dilakukan menggunakan metode survei, analisa laboratorium dan observasi lapangan. Hasil pengamatan terhadap komposisi jenis tumbuhan yang terdapat di ekosistem mangrove menunjukkan 8 jenis tumbuhan mangrove yaitu: jenis Avicennia lanata, Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parviflora, Rhizophora apiculata, Rhizophora  mucronata, Sonneratia Caseolaris dan Xylocarpus granatum. Nilai rata-rata parameter kualitas air di ekosistem mangrove secara beturut-turut adalah DO (6.3 ppm),salinitas (27 ‰), pH tanah dasar (6.0), pH tanah permukaan (5.08), pH air (7.33), suhu (30 oC) dan kecerahan (5 m).  Perhitungan terhadap nilai manfaat ekosistem mangrove meliputi: 1) Nilai manfaat langsung perikanan tangkap: Rp. 8.710.000.000 per tahun, 2) Nilai manfaat budidaya tambak: Rp. 93.940.000.000,- per tahun, 3) Nilai penahan abrasi dan banjir: Rp. 300.000.000,- per hektar per tahun, 4) Nilai sebagai penyediaan unsur hara: Rp. 28.634.000,- per tahun, 5) Nilai manfaat pilihan: Rp. 210.000.000,- per tahun dan 6) Nilai manfaat keberadaan: Rp. 1.464.493.000,- per tahun.  Nilai keberadaan ekosistem mangrove yang dinilai adalah Nilai Keaslian = 70 % (lebih dari asli), Nilai Keindahan Alam = 74 % (lebih dari indah), Nilai Kenyamanan = 66% (kondisi lebih dari nyaman),  dan Nilai Aspirasi masyarakat = 98 % (sangat didukung masyarakat). Alternatif  pengelolaan  dan  pemanfaatan  ekosistem  mangrove  yang diperkirakan cocok secara ekonomi dan ekologis terdiri dari beberapa kegiatan pilihan yaitu budidaya ikan, udang, tiram dan kepiting, budidaya ikan kerapu dan kakap, pengolahan buah dan daun mangrove, dan pengembangan obyek wisata.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Aulia Rosdiana Tufliha ◽  
Daffa Manggala Putra ◽  
Delima Mentari Amara ◽  
Ressa Muhammad Santika ◽  
Sandra Moerti Oktavian ◽  
...  

Ekosistem mangrove di wilayah Karangsong Kabupaten Indramayu merupakan salah satu ekosistem hasil rehabilitasi yang dimanfaatkan menjadi kawasan ekowisata. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 di Kawasan Ekowisata Karangsong Kabupaten Indramayu guna mengetahui kondisis ekosistem mangrove dengan menggunakan metode Transek Line Plot (TLP). Stasiun pengamatan diambil berdasarkan waktu rehabilitasi dan  keterwakilan wilayah pada bagian selatan, bagian tengah dan bagian utara kawasan ekowisata mangrove Karangsong. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat komposisi jenis dari dua spesies mangrove yaitu Avicennia marina dan Rhizophora mucronata. Kerapatan pada tingkat pohon di ekosistem mangrove Karangsong termasuk kedalam kategori rusak pada seluruh stasiun dengan nilai kerapatan masing-masing sebesar 633 ind/ha untuk stasiun 1, 366 ind/ha untuk stasiun 2 dan 100 ind/ha stasiun 3, tetapi menuju perkembangan kearah yang lebih baik ditunjukan dengan nilai kerapatan yang tinggi pada tingkat pancang dan semai. Parameter kualitas air seperti suhu, salinitas dan pH perairan serta jenis substrat berlumpur mendukung untuk pertumbuhan mangrove.


2018 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 733-739 ◽  
Author(s):  
Kandasamy Kathiresan ◽  
Kandasamy Saravanakumar ◽  
Nabikhan Asmathunisha ◽  
Raj Anburaj ◽  
Venugopal Gomathi

2020 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Husnul Khatimah Ramli ◽  
Tatty Yuniarti ◽  
Noor Pitto Sari Nio Lita ◽  
Yuliati Hotmauli Sipahutar

Mangrove diketahui mempunyai komponen fitokimia yang mempunyai kemampuan bioaktif. Uji kualitatif komponen fitokimia diperlukan untuk screening awal eksplorasi komponen bioaktif tanaman. Air adalah pelarut komponen fitokimia yang relatif aman dan tidak polutif. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan komponen fitokimia yang terdapat pada buah mangrove sebelum dan sesudah diekstraksi menggunakan pelarut air. Jenis buah mangrove yang digunakan adalah Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, dan Avicennia marina. Pembuatan ekstrak buah mangrove dilakukan dengan menggunakan pelarut akuades, dengan proses pecacahan, pembilasan dengan asam sitrat 0,5%, perendaman akuades, pengeringan, sonikasi, dan penyaringan filtrat. Hasil uji fitokimia (kualitatif) menunjukkan kandungan fitokimia yang terdapat pada ekstrak buah Rhizophora mucronata adalah saponin dan steroid, sedangkan kandungan yang terdapat pada ekstrak buah Rizophora apiculata dan Avicennia marina adalah tanin, saponin, dan steroid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelarut akuades dan pembilasan dengan asam sitrat 0,5% dapat melarutkan komponen fitokimia tanin, saponin dan steroid dalam buah mangrove.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document