There is a decline in character values as indicated by an increase of moral decadence indicators, such as dropouts due to promiscuity, gambling, drug abuse among students, brawls between students, and gangs that unsettle the public, and other social issues that involve students. These issues are a barometer that character education has not optimally implemented. The study concentrated on the research question and research objectives of how to optimize character education through K-13. The strategy implementation to maximize the embed of character values can realize through three main approaches: integrating character values through PAK subjects, extracurricular activities, and school culture. Theories are used in action research by referring to curriculum theory and character education using qualitative research methods.
Kemerosotan nilai karakter yang ditunjukkan dengan meningkatnya indikator dekadensi moral, seperti; kasus putus sekolah karena pergaulan bebas, perjudian, penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, tawuran antar pelajar, geng yang meresahkan masyarakat dan masalah sosial lainnya yang melibatkan pelajar. Isu-isu tersebut menjadi barometer bahwa pendidikan karakter belum dilaksanakan secara optimal. Kajian dikonsentrasikan pada pertanyaan penelitian sekaligus tujuan penelitian bagaimana mengoptimalkan pendidikan karakter melalui K-13. Proses implementasi sebagai strategi dengan maksud optimalisasi penanamam nilai-nilai karakter dapat terwujud dengan baik, melalui tiga strategi utama yaitu melalui pengintegrasian nilai-nilai karakter melalui mata pelajaran PAK, melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan melalui budaya sekolah. Teori yang digunakan dalam penelitian tindakan dengan merujuk pada teori kurikulum dan pendidikan karakter dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.