PEADA' : Jurnal Pendidikan Kristen
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Toraja

2722-8835

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 134-149
Author(s):  
Freliyanti

They are learning against the scientific studies Christianity in class XI SMK Nusantara Palu, a lack of the institution of a school or teacher Christianity in developing learning the rendering in 2013. curriculum. The research was to see how the school or teacher Christianity uses creative learning the rendering in a lesson. Christian religious education Quantitative is the method used for the data process associated with Statistics. Data processing was using manual calculations based on the survey research distributed and occupied by students. Learning by a scientific approach to heed the Christian religion is very necessary and can help the teacher involve students in the process of learning activities. There should have been motivated to increase student learning activities and improve student learning activities. Motivated teachers who had children by passion and enterprising in learning. The results of the study in the article that a student expresses the teaching process become active in education Christianity and Christian education teachers be motivated to creative. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik terhadap mata pelajaran pendidikan agama Kristen di kelas XI SMK Nusantara Palu, Pada setiap kegiatan proses pembelajaran selain diterapkannya pendekatan saintifik seorang guru harus mampu menetapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diberikan kepada siswa masih membangun keaktifan siswa untuk mulai bertanya atau untuk berpikir secara kreatif tetapi kenyataannya masih kurangnya lembaga sekolah atau guru agama Kristen dalam mengembangkan atau menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang ada di dalam kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana lembaga sekolah atau guru agama kristen dalam memberikan pembelajaran yang kreatif dalam hal ini menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam pelajaran Pendidikan Agama Kristen. kuantitatif adalah metode yang dipakai karena data yang diolah berhubungan dengan statistik. Pengolahan data dilakukan berdasarkan angket penelitian yang di bagikan dan di isi oleh siswa. pembelajaran dengan pendekatan saintifik terhadap pelajaran agama kristen sangat perlu dan dapat membantu peserta didik dalam membuat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran agar aktif. Maka untuk meningkatkan aktivitas belajar anak, perlu adanya motivasi-motivasi guru yang sekiranya anak-anak menjadi semangat dan giat dalam belajar. Hasil kajian dalam artikel ini mengungkapkan bahwa siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 150-177
Author(s):  
Edwin Ballu

There is a decline in character values as indicated by an increase of moral decadence indicators, such as dropouts due to promiscuity, gambling, drug abuse among students, brawls between students, and gangs that unsettle the public, and other social issues that involve students. These issues are a barometer that character education has not optimally implemented. The study concentrated on the research question and research objectives of how to optimize character education through K-13. The strategy implementation to maximize the embed of character values can realize through three main approaches: integrating character values through PAK subjects, extracurricular activities, and school culture. Theories are used in action research by referring to curriculum theory and character education using qualitative research methods. Kemerosotan nilai karakter yang ditunjukkan dengan meningkatnya indikator dekadensi moral, seperti; kasus putus sekolah karena pergaulan bebas, perjudian, penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, tawuran antar pelajar, geng yang meresahkan masyarakat dan masalah sosial lainnya yang melibatkan pelajar. Isu-isu tersebut menjadi barometer bahwa pendidikan karakter belum dilaksanakan secara optimal. Kajian dikonsentrasikan pada pertanyaan penelitian sekaligus tujuan penelitian bagaimana mengoptimalkan pendidikan karakter melalui K-13. Proses implementasi sebagai strategi dengan maksud optimalisasi penanamam nilai-nilai karakter dapat terwujud dengan baik, melalui tiga strategi utama yaitu melalui pengintegrasian nilai-nilai karakter melalui mata pelajaran PAK, melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan melalui budaya sekolah. Teori yang digunakan dalam penelitian tindakan dengan merujuk pada teori kurikulum dan pendidikan karakter dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 122-133
Author(s):  
Tiur Imeldawati ◽  
Yefta Nainggolan ◽  
Warseto Freddy Sihombing

The holistic curriculum is a character-based curriculum that encourages students to find their potential, identity, and abilities until finally forming the personality of students as God wants. The purpose of this study is to see the advantages of a holistic curriculum in the formation of children's personality which is applied in PPA Cluster Medan-Pancur Batu. The research method used is a quantitative method, by taking samples from children who are members of several PPAs who are members of the Medan Pancur Batu Cluster. The findings of this study are that the advantages of the holistic integrative curriculum that are applied include: being able to encourage the exploration of children's intellectual abilities through the implementation of the curriculum, in addition to intellectual abilities, this curriculum also encourages children's socio-emotional abilities and skills related to physical abilities, other advantages. is that children are given the freedom to explore and find their superiority through screening their talents or interests, and in the end children can become individuals who can actualize themselves who are spiritually educated in the guidance of the truth of God's word. Kurikulum holistic nerupakan kurikulum berbasis karakter yang mendorong peserta didik menemukan potensi diri, jati diri, kemampuan yang dimiliki sampai pada akhirnya membentuk kepribadian peserta didik sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keunggulan kurikulum holistic dalam pembentukan kepribadian anak yang diterapkan di PPA Cluster Medan-Pancur Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan mengambil sampel dari anak-anak yang merupakan anggota dari beberapa PPA yang tergabung dalam Cluster Medan Pancur Batu. Adapun temuan penelitiian ini bahwa keunggulan kurikulum holistic integrative yang diterapkan antara lain adalah: mampu mendorong eksploarasi kemampuan intelektual anak melalui implementasi kurikulum yang dilakukan, selain kemampuan intelektual, kurikulum ini juga mendorong kemampuan sosio-emosional anak dan kemampuan skill yang berkaitan dengan fisik, keunggulan lainnya adalah anak-anak diberikan kebebasan untuk menggali dan menemukan keunggulan diri melalui penjaringan bakat atau pun minat mereka, dan pada akhirnya anak-anak bias menjadi pribadi-pribadi yang dapat mengaktualisasikan diri mereka yang dididik secara spiritual di dalam tuntunan kebenaran firman Allah.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 102-121
Author(s):  
Sarwedy Nainggolan

This study was developed with the aim of analyzing the role of parents in improving the quality of family worship based on the book of Deuteronomy 6:7. This study use a qualitative method by descriptive approach using literature and journal studies. The results of the study indicate that the inculcation of spiritual and religious values ​​must be carried out by parents. The word 'teach' in this verse uses the Hebrew word shânan and the word shânan here uses the root form of the Piel PERFECT type which means to whet or to sharpen, in Ugarit this is interpreted as the act of repeating, expressing an active process so that shânan is interpreted by teaching diligently. A similar emphasis to the word 'to speak' which comes from the Hebrew word dâbar also uses the Piel form to mean to talk continuously. Shânan and dâbar can be done in well-organized family worship in the morning ang evening as exemplified by parents. Parents can 'teach diligently' by linking children's activities with knowledge of God, at any time and at every opportunity. Parents are important educators for their children to forge, educate, train, guide and discipline their children by promoting peace and harmony. Penelitian ini dikembangkan dengan tujuan untuk menganilisa peran orang tua dalam meningkatkan kualitas ibadah keluarga berdasarkan kitab Ulangan 6:7. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif dengan menggunakan studi pustaka dan jurnal. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa penanaman nilai-nilai rohani dan keagamaan harus dilakukan oleh orang tua. Kata ‘mengajarkan’ dalam ayat ini menggunakan kata Ibrani shânan dan kata shânan di sini menggunakan bentuk kata dasar jenis Piel PERFECT yang dimaknai mempertajam atau mengasah, di Ugarit ini dimaknai tindakan mengulang, menyatakan proses aktif sehingga shânan diartikan dengan mengajarkan berulang-ulang. Penekanan serupa dengan kata ‘membicarakan’ yang berasal dari kata Ibrani dâbar juga menggunakan bentuk Piel sehingga diartikan membicarakan terus menerus. Shânan dan dâbar dapat dilakukan dalam ibadah keluarga yang teratur pada pagi dan petang yang dicontohkan oleh orang tua. Orang tua dapat ‘mengajarkan berulang-ulang’ dengan menghubungkan aktifitas anak dengan pengenalan akan Tuhan, di setiap waktu dan di setiap kesempatan. Orang tua adalah sebagai pendidik eminen kepada anak-anaknya untuk menempa, mengedukasi, melatih, menuntun dan mendisiplin anak-anaknya dengan mengasung kententraman dan keharmonisan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 85-101
Author(s):  
Herman Titting ◽  
Feriyanto Feriyanto

This research aims to review human concept-based career guidance in the Context of Toraja to help students in the era of the industrial revolution 4.0. The importance of this research is based on the background of the lack of student-oriented career guidance based on human concepts in its culture. The data is obtained using qualitative methods through literature studies, field observations, and interviews. The data was analyzed with a descriptive qualitative approach with steps according to Creswell, so that it found themes of career guidance based on human concepts in a particular culture. This study concludes that career guidance is very appropriate to be based on human concepts, such as the concept of lolo tau in the context of Toraja to prepare students for the industrial revolution 4.0. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bimbingan karir berbasis konsep manusia dalam konteks Toraja untuk membantu siswa di era revolusi industri 4.0. Pentingnya penelitian ini didasarkan pada latarbelakang kurangnya bimbingan karir yang berorientasi pada siswa berdasarkan konsep manusia dalam budayanya. Data diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur, pengamatan lapangan dan wawancara. Data dianalisis dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan langkah-langkah menurut Creswell, sehingga ditemukan tema-tema bimbingan karir berbasis konsep manusia pada budaya tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bimbingan karir sangatlah tepat untuk dapat didasarkan pada konsep manusia, seperti konsep lolo tau dalam konteks Toraja untuk mempersiapkan siswa menghadapi revolusi industri 4.0.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 72-84
Author(s):  
Wiyun Philipus Tangkin ◽  
Augusthin E Banoet

Research conducted by the Indonesian child protection commission (KPAI), suggests that many school-age children should be connected with law, put Indonesia in a character education emergency. As for the coronavirus disease pandemic (covid-19) sweeping the globe, it has had a profound impact on various areas of human life, one that is educational, so the government has designated one of the methods of online learning as part of remote learning (PJJ). Applying online learning methods, becoming a new challenge for teachers, especially in educating students' character. The formulation is ow Christian teacher face challenge in educating students' character through character education in online learning? The purpose of writing this paper is to know the challenge of educating the character of the student through online study, having seen the effects it can have.  The result of the research are, 1) be creative in presenting learning materials, especially in educating students' character, 2) build good relations with learners, 3) view his role as a transformation agent essential in setting an example, 4) realize the importance of the holy ghost's role in developing the character of learners.   Berdasarkan riset yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menunjukkan bahwa banyak anak usia sekolah harus berhubungan dengan hukum, hal ini membuat Indonesia berada dalam darurat pendidikan karakter. Adapun Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang sedang melanda dunia, berdampak besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia salah satunya dalam bidang pendidikan, sehingga pemerintah menetapkan salah satu metode pembelajaran daring sebagai bagian dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Diterapkannya metode pembelajaran daring, menjadi tantangan baru bagi guru, terutama dalam hal mendidik karakter siswa. Rumusan Masalahnya ialah bagaimana guru Kristen menghadapi tantangan dalam mendidik karakter siswa melalui Pendidikan karakter pada pembelajaran daring? Tujuan dari penulisan makalah ini ialah, untuk mengetahui tantangan guru Kristen dalam mendidik karakter siswa melalui pembelajaran daring, setelah melihat berbagai dampak yang ditimbulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, seorang guru perlu untuk, 1) kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran, terutama dalam mendidik karakter siswa, 2) membangun relasi yang baik dengan peserta didik, 3) memandang perannya sebagai agen tranformasi sangat penting, 4) menyadari pentingnya peran Roh Kudus dalam menumbuhkan karakter peserta didik.  


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 56-71
Author(s):  
Rannu Sanderan ◽  
Roby Marrung

This paper is going to narrate, describe and analyzes the occurrence of several suicides that happened in Toraja (South Sulawesi, Indonesia) these days. Based on several cases, it can be observed that a person tends to kill her or himself after having personal or family problems, economy, bullying (been slighted or offended). The inclination along this pandemic should be previewed and compared according to the cause of each suicide. There were several cases found, but this paper builds only the description by focusing on two cases as shown in the resulting exposure. The paper concludes that there is the four-psychological reason that caused a youth to kill her or himself, and by this analysis, all internal and external stakeholders may emerge the spirituality of frugality, and psychologically to push every educational institution and society for the campaign to stop bullying in all aspect.   Hasil penelitian ini hendak menyajikan, memaparkan dan menganalisis realitas meningkatnya kecenderungan bunuh diri yang terjadi di Toraja beberapa waktu terakhir. Pengamatan didasarkan pada beberapa kasus bunuh diri dan/atau upaya bunuh diri karena berbagai persoalan pribadi atau masalah keluarga, kesulitan ekonomi, serta akibat perundungan. Pendekatan metodik yang digunakan meletakkan kecenderungan yang tampak sepanjang masa pandemi dilihat ulang, serta disalingbandingkan sesuai kondisi kasus masing-masing. Ada beberapa kasus yang ditemukan, namun tulisan yang disajikan dalam penelitian ini  lebih berfokus pada dua kasus sebagaimana tersaji dalam hasil penelitian. Makalah ini menyimpulkan bahwa setidaknya ada empat alasan psikologis yang menyebabkan generasi muda memutuskan bunuh diri, dan melalui analisis yang dibangun diharapkan seluruh pemangku kepentingan (tanpa kecual) berupaya kembali menonjolkan spiritualitas keugaharian, dan secara psikologis berupaya mendorong setiap institusi pendidikan dan lembaga kemasyarakatan untuk mengampanyekan penghapusan perundungan dalam berbagai bentuknya.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 31-55
Author(s):  
Hengki Wijaya ◽  
Mega Lisda ◽  
Ivan Th.J. Weismann ◽  
Tri Supartini ◽  
Ezra Tari

This paper is a survey study of student perceptions regarding the burden of reading assignments on students' reading interest. In this digital era, students' reading interest in textbooks has decreased. The level of visits to the library has reduced. The rate of accessing digital content is higher than reading books. The purpose of this study was to examine the reading interest of students who were given reading assignments. The research method used by the author is quantitative. This method statistically analyzes students' reading interest. Based on the research, First, students read books because they are related to grades. Second, the reading task makes the level of interest in reading increase. Third, students can respond well to reading materials. Fourth, the workload can increase STF Jaffray Makassar library visits.  Tulisan ini merupakan kajian survey persepsi mahasiswa mengenai beban tugas baca terhadap minat baca mahasiswa. Di era digital ini, minat baca mahasiswa terhadap buku teks mengalami penurunan. Tingkat kunjungan ke perpustakaan mengalami penurunan. Tingkat mengakses konten digital lebih tinggi dibanding buku bacaan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji minat baca mahasiswa yang diberikan tugas baca. Metode penelitian yang dipakai penulis adalah kuantitatif. Metode ini menganalisis secara statistik minat baca mahasiswa. Berdasarkan penelitian, Pertama, mahasiswa membaca buku karena berkaitan dengan nilai. Kedua, tugas membaca membuat tingkat minat baca meningkat. Ketiga, mahasiswa dapat menanggapi dengan baik bahan bacaan. Keempat, beban tugas dapat meningkatkan kunjungan perpustakaan STF Jaffray Makassar.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Ricky Mallisa'

The purpose of research is to examine integrated Christian religious education among the disabled. The disability is for everyone who has a long period of intellectual, and mental disability. Limitations that have been imposed have a bearing on the difficulty of effectively interacting with those around them. Therefore, what happens in the lives of those who have disability is feeling neglected. As though no room in living life is what everyone is entitled to. This is what has become a problem until now. The onset of the problem requires Christianity education is not only present in the form of a formal educations but also in non-formal education. The non-formal education referred to is the family, and community ward Church. Hence the research method to be used is, a descriptive qualitative study method. Descriptive qualitative research is understood to describe a condition of its nature without manipulating the variables. This type of research is exploited with qualitative data and then descriptive. Like analyzing phenomena of phenomena and social circumstances. So based on that the findings that are available in the research are: the integration of Christian religious education is where all parties in either formal education are the family, and community churches capable of building the character and mentality of those with disabilities. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pendidikan agama kristen yang terintegrasi terhadap penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dalam jangka waktu yang lama. Keterbatasan yang dialami memberi dampak terhadap sulitnya berinteraksi secara efektif dengan orang disekitarnya.  Terkait itu, maka yang terjadi dalam kehidupan para penyandang disabilitas ialah merasa terabaikan. Seperti tidak diberi ruang dalam menjalani kehidupan seperti hak setiap orang pada umumnya. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah hingga saat ini.  Timbulnya masalah tersebut mengharuskan pendidikan agama kristen tidak hanya hadir dalam dunia Pendidikan formal, namun juga dalam Pendidikan non formal. Pendidikan non formal yang dimaksud ialah gereja, lingkungan keluarga dan masyarakat.  Oleh karena itu metode penelitian yang akan digunakan ialah, metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif dipahami sebagai penggambaran suatu kondisi apa adanya tanpa melakukan manipulasi pada variabel yang diteliti. Jenis penelitian ini memanfaatkan data kualitatif lalu menguraikan secara deskriptif. Seperti menganalisis suatu kejadian, fenomena, dan keadaan sosial.  Maka berdasarkan hal itu, temuan temuan yang ada dalam penelitian adalah: hadirnya Pendidikan agama kristen secara terintegrasi, dimana semua pihak baik dalam Pendidikan formal ataupun non formal yakni: Gereja, keluarga dan masyarakat mampu membina karakter dan mental para penyandang disabilitas.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 15-30
Author(s):  
Kalis Stevanus ◽  
Dwiati Yulianingsih

Learning strategies are very important as a means of carrying out the learning process so that learning objectives are effective and learning materials can be absorbed properly by students. Learning will not be effective if the learning strategy is not suitable for the situation of the students. Early Childhood Education (PAUD) has unique characteristics, namely in the form of direct activities and various situations related to concrete interests and experiences that can be observed with motor activities. By using a descriptive qualitative approach, this article is intended to describe four learning strategies that can be applied to teach Christianity in Early Childhood, namely edutaintment learning strategies, expository learning strategies; problem-based learning strategies and learning strategies through storytelling. Strategi pembelajaran sangatlah penting sebagai sarana untuk melakukan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran menjadi efektif dan materi pembelajaran dapat diserap dengan baik oleh anak didik. Pembelajaran tidak akan efektif bila strategi pembelajarannya tidak cocok dengan keadaan peserta didiknya. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki karakteristik yang unik, yakni berupa aktivitas langsung dan pelbagai situasi yang berkaitan dengan minat dan pengalaman yang konkrit yang dapat diamati dengan aktivitas motorik. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan empat strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengajarkan Agama Kristen pada Anak Usia Dini, yaitu strategi pembelajaran edutaintment, strategi pembelajaran ekspositori; strategi pembelajaran berbasis masalah dan strategi pembelajaran melalui mendongeng.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document