dominance ratio
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

33
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

7
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Author(s):  
Marselinus Hambakodu ◽  

Padang penggembalaan perlu didata dan dikelola karena sebagai sumber pakan yang murah dan mudah diperoleh untuk dikonsumsi ternak. Tujuan penelitian untuk mengetahui produksi, komposisi botani dan kapasitas tampung di Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini telah dilaksanakan di padang penggembalaan alam Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dan pengukuran serta pengamatan langsung di lapangan. Pengukuran produksi hijauan menggunakan metode “Actual Weight Estimate” dengan menggunakan kuadran ukur 1 m x 1 m. Data yang diperoleh ditabulasi dan dihitung untuk mendapatkan total produksi hijauan pakan, komposisi botani, dan kapasitas tampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padang penggembalaan Kecamatan Haharu memiliki produksi bahan segar sebesar 2.109,512 kg/ha, produksi bahan kering sebesar 1.304,754 kg/ha, nilai Summed Dominance Ratio (SDR) rumput 98,74%, legum 1,08 %, dan gulma 0,17 %. Padang penggembalaan ini juga memiliki kapasisitas tampung sebesar 0,03 ST/ha/tahun. Kesimpulan, padang padang penggembalaan alam di Kecamatan Haharu didominasi oleh rumput alam dengan kapasitas tampung yang rendah pada musim kemarau.


2021 ◽  
Author(s):  
Aditya Murtilaksono ◽  
◽  
M Adiwena ◽  
Dwi Santoso ◽  
Abdul Rahim ◽  
...  
Keyword(s):  

Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang menyebabkan kerugian dalam kegiatan budidaya tanaman, untuk mengetahui jenis spesies gulma maka dilakukan identifikasi gulma. Identifikasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies gulma yang tumbuh dan jenis spesies gulma yang dominan tumbuh pada lahan budidaya tanaman hortikultura di Kecamatan Tarakan Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November tahun 2020, di lahan budidaya tanaman hortikultura di Kecamatan Tarakan Tengah. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode acak menggunakan metode petak kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m sebanyak 50 sampel. Sebelum melakukan identifikasi gulma, hal yang perlu dilakukan yaitu melakukan survey pendahuluan ke setiap kelurahan dan ketua kelompok tani untuk mendukung hasil identifikasi gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 golongan gulma yaitu berdaun lebar sebanyak 22 jenis spesies, rerumputan sebanyak 7 jenis spesies dan teki-tekian sebanyak 3 jenis spesies. Gulma yang dominan dengan nilai Summed Dominance Ratio tertinggi yaitu Eleusin indica sebesar 17,25% yang termasuk gulma rumput


Author(s):  
Oscar Yanuarianto ◽  
Sofyan D Hasan ◽  
Muhammad Amin ◽  
S. H. Dilaga ◽  
Dahlanuddin Dahlanuddin ◽  
...  
Keyword(s):  

Penelitian berjudul Evaluasi Kecukupan Nutrisi sapi Bali dara yang dipelihara di BPT-HMT Serading Kabupaten Sumbawa ini telah dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan April hingga Juni 2019 di BPT-HMT Serading. Penelitian menggunakan 10 ekor sapi dara dengan bobot badan rata-rata 146,86 ± 4,2 kg yang ditempatkan dalam sistem kandang kolektif yang dilengkapi bak pakan dan air minum. Pengambilan data untuk produksi hijauan menggunakan metode survey serta pengukuran dan pengamatan langsung dilapangan dengan menggunakan quadran dengan ukuran 1 m x 1 m. Penempatan quadran pada padang rumput dilakukan dengan cara acak sistematis sedangkan komposisi botani dilakukan, dengan metode pengukuran Summed Dominance Ratio (SDR) berdasarkan frekuensi (keseringan), berdasarkan density (kepadatan), berdasarkan area cover (penutupan tanah). Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi pengamatan sistem pemeliharaan, jumlah dan jenis pakan yang diberikan, Produksi hijauan dan komposisi botani di padang penggembalaan dan pertambahan bobot badan ternak. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif (Mean dan Standart Deviasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan sapi dara bali yang dipelihara di HMT Serading adalah sistem semi intensif, pakan yang diberikan dalam kandang adalah rumput raja (50,6%), lamtoro (16,3%), jerami padi (22,6%), dan jerami jagung (10,5%). Pakan yang tersedia dipadang penggembalaan adalah rumput bintang, rumput para dan ilalang dan termasuk dalam komposisi botani padang penggembalaan yang kurang baik dengan kapasitas daya tampung 0,4 UT/Ha/Tahun.


Author(s):  
Harwanto Harwanto ◽  
Bambang Suwignyo ◽  
Zaenal Bachruddin ◽  
Galih Pawening

Abstract  Weed is one of the plants that grow around rubber plantations that have the potential to provide forage for ruminant feed. This study aimed to explore the environmental conditions and identify the botanical composition of weeds under the shade of rubber trees in immature plants (IP) at PTPN IX, Getas Farm, Semarang, Central Java. Exploratory research was conducted to identify the botanical composition of weeds in three IP groups, such as 1-2, 3-4, and 5-6 years old. The composition of the weeds’ botany was divided based on the plants’ morphology into grass, legume, forbs, and browse. The environmental conditions data were analyzed using the ANOVA method and followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The botanical composition data were tabulated using a summed dominance ratio (SDR). The results showed the light intensity, wind speed, environment temperature, and weed botanical composition decreased as the rubber plants ages. The composition of rubber plantation weeds on IP 1-2 years old consisted of 32 species (5 kinds of grass, 4 legumes, 21 forbs, and 2 browse). The composition of weeds on IP 3-4 years old consisted of 15 species (8 kinds of grass, 2 legumes, and 5 forbs), while IP 5-6 years old consisted of 6 species (4 kinds of grass, 1 legume, and 1 forb). The dominant weeds of each IP were Calopogonium mucunoides, Cyrtococcum acrescens, and Cyrtococcum oxyphyllum, respectively. Based on the results of the study it was concluded that the area of IP 1-2 years old rubber plantation weeds has the highest botanical composition and potential as ruminant feed.  Keywords: Environmental conditions; Immature plants; Rubber plantation; Weed   Abstrak  Gulma merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di sekitar tanaman perkebunan karet yang berpotensi sebagai penyedia hijauan pakan ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kondisi lingkunganpertumbuhan gulma dan mengidentifikasi komposisi botani di bawah naungan pohon karet pada tanaman belum menghasilkan (TBM), di PTPN IX, Kebun Getas. Semarang, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan secara eksploratif terhadap kondisi lingkungan dan identifikasi komposisi botani gulma pada 3 kelompok TBM yaitu umur 1-2; 3-4; dan 5-6 tahun. Komposisi botani gulma dibagi berdasarkan morfologi tanaman yaitu rumput, legum, forb, dan browse. Data kondisi lingkungan kelompok TBM dianalisis menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan Duncant’s Multiple Range Test (DMRT). Data dominasi komposisi botani ditabulasi menggunakan summed dominance ratio (SDR). Hasil penelitian menunjukkan intensitas cahaya, kecepatan angin, suhu lingkungan, dan komposisi botani gulma menurun seiring bertambahnya umur tanaman karet. Komposisi gulma perkebunan karet pada TBM 1-2 terdapat 32 spesies meliputi 5 rumput, 4 legum, 21 forb, dan 2 browse; TBM 3-4 terdapat 15 spesies meliputi 8 rumput, 2 legum, dan 5 forb, sedangkan TBM 5-6 terdapat 6 spesies meliputi 4 rumput, 1 legum, dan 1 forb. Gulma yang mendominasi masing-masing TBM yaitu Calopogonium mucunoides, Cyrtococcum acrescens dan Cyrtococcum oxyphyllum. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan gulma perkebunan karet lahan TBM 1–2 memiliki komposisi botani dan potensi tertinggi sebagai pakan ternak ruminansia.  Kata kunci: Gulma; Kondisi lingkungan; Perkebunan Karet; TBM


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ahmad Saleh ◽  
M Yusuf Dibisono ◽  
Sabar Ukur Gea

Weeds are undesirable plants because they can compete with the oil palm. Weed growth can reduce the production of bunches by 20%. Weeds are not only due to competition against nutrients but also produce allelopathic substances that are toxic to oil palm. Inventory and find out the dominance of weed species is needed in the management of effective weed control. The study aims to determine the diversity of weeds in different areas of planting year. This study used a sampling method carried out on two mature areas (18 years and 8 years) and an immature area (1 year), with the direct observation method. Every planting area is made of 2 large plots with a size of 20 m x 60 m at interrow of palm, then inside there are made 6 small plots with a size of 2 x 2 m. Data were analyzed with SDR (Summed Dominance Ratio) value to determine the dominant weed species. The diversity of weeds from each area is varied, there are 29 species of weeds and 20 families, nevertheless, there are 5 species of weeds found in all areas of study; O. nodusa, Poaceae; C. kyllingia, Cyperaceae; A. comressus, Poaceae; P. Niruri, Phyllanthaceae; A. spinous, Amaranthaceae. The dominant weeds in the immature area are E. indica, Poaceae while in the mature areas are O. nodosa, Poaceae.


Author(s):  
İbrahim Ömeroğlu ◽  
Halil Gürsoy Pala

Oral teratoma is a rare congenital tumor that occurs almost exclusively in infants, and usually in newborns. The incidence of live births ranges from 1: 35.000 to 1: 200.000. There is a female dominance ratio of 6: 1. Teratomas are rare in the head and neck region and represent less than 5% of all cases. In this article, a case referred to our clinic in the second trimester of pregnancy and ultrasonographically diagnosed as teratoma is presented.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 216-221
Author(s):  
Fitria ◽  
Efrida ◽  
Fitra Syawal Harahap

Penelitian Analisis vegetasi gulma di tiga kabupaten di sumatera utara yang telah dilaksanakan pada bulan Maret 2019 dengan meggunakan Alat square ukuran 50 x 50 cm dari hasil penelitian dengan menghitung nilai SDR (Summed Dominance Ratio) menunjukkan bahwa tanaman jagung Kabupaten Simalungun Menunjukkan nilai SDR yang dominan gulma Ageratum conyzoides (61.17%), Deli Serdang gulma Cyperus esculentus (30,15%) dan Karo jenis gulma Imperata cylindrica (27,66%). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan jenis gulma pada tanaman jagung untuk kabupaten Simalungun dan deli serdang menunjukkan jenis gulma yang sama berdaun lebar (Broad leaves) sedangkan kabupaten karo menunjukkan gulma alang-alang (Grasses).


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Fatiatul Hasanah ◽  
Aditya Murtilaksono

ABSTRACTWeeds are plants that can live in the area of cultivation, to determine the type of weed species, identification activities must be carried out. Identification is carried out with the aim to see the diversity of a weed and what weeds are dominant in the pepper planting area (Piper nigrum L.) at Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. This research was conducted in 2017. The research method is by quadratic method, sampling is taken at area of ½ ha of pepper planting with a size of 1m x 1m as many as 20 sample plots. After weed samples are obtained, next is identifying weeds and Summed Dominance Ratio. The results of the study identified show there is 16 types of weeds, where there are 5 species of grass weeds, and there are 11 species of broadleaf weeds. The dominant Summed Dominance Ratio value is Ageratum Conizoides sebesar 28.10%.Keywords : Weed, Weed Identification, Squared Method, weed diversity and SDR value ABSTRAKGulma merupakan tumbuhan yang dapat hidup pada areal pertanaman budidaya, untuk mengetahui jenis dari spesies gulma maka harus dilakukan kegiatan identifikasi. Identifikasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat keanekaragaman suatu gulma dan gulma apa saja yang dominan pada areal pertanaman lada (Piper nigrum L.) di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.  Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2017. Metode penelitian yaitu dengan metode kuadrat, pengambilan sampel yaitu pada luasan ½ ha lahan areal pertanaman lada  dengan ukuran 1m x 1m sebanyak 20 petak contoh. Setelah didapatkan sampel gulma, selanjutnya yaitu mengidentifikasi gulma dan Summed Dominance Ratio. Hasil penelitian teridentifikasi ada 16 jenis gulma, dimana terdapat 5 spesies dari jenis gulma rerumputan, serta tercatat terdapat 11 spesies gulma berdaun lebar. Nilai Summed Dominance Ratio yang dominan yaitu Ageratum Conizoides sebesar 28.10%.Kata Kunci : Gulma, Identifikasi Gulma, Metode Kuadrat, keragaman gulma dan nilai SDR


Kultivasi ◽  
2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Isna Tustiyani ◽  
Desember Risa Nurjanah ◽  
Siti Syarah Maesyaroh ◽  
Jenal Mutakin

Sari Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu tanaman budidaya. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman dan dominansi gulma pada lahan pertanaman jeruk (Citrus sp.) di dataran medium Kabupaten Garut. Penelitian dilaksanakan pada Bulan April sampai Juni 2018. Metode penelitian adalah statistik kualitatif melalui studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 plot yang berbeda dengan luas pengambilan sempel gulma masing-masing 50 cm x 50 cm / plot. Setiap lahan terdapat 5 titik pengambilan sampel. Setelah didapatkan sampel gulma, maka dilakukan identifikasi gulma dan Summed Dominance Ratio. Hasil penelitian teridentifikasi 6 jenis gulma rumput, 3 gulma teki dan 13 jenis gulma daun lebar dengan indeks keanekaragaman yang rendah. Jenis gulma yang dominan adalah gulma Ciperus rotundus dan Amaranthus spinosus L. Kata Kunci: dominansi, gulma, identifikasi, jeruk, keanekaragaman.Abstract. Weeds was plants that interfere with cultivated plants. The aim of this research was to identify the diversity and dominance of weeds on Citrus (Citrus sp.) in medium land of Garut. The study was conducted in April to June 2018. The qualitative method is used through case study. Sampling was conducted on 5 differents plot weed with size 50 cm x 50 cm per plot. Each plot had 5 sampling points. Weed samples were collected and it was identified per species according to the weed group, then it was calculated by Summed Dominance Ratio to see weed dominancy at each site locations. The results of the study identified 6 types of weed grass, 3 weed cyperus types and 13 types of broad-leaf weeds with low diversity index. The dominant types of weeds in citrus was Cyperus rotundus and Amaranthus spinosus L.  Keywords: citrus, diversity, dominant, identification, weed.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document