J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

41
(FIVE YEARS 41)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Borneo Tarakan

2599-2872, 2549-8150

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Eko Hary Pudjiwati ◽  
Siti Zahara

ABSTRAK  Informasi parameter genetic (keragaman, heritabilitas, kemajuan genetik dan korelasi) diperlukan untuk efektivitas suatu seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk menduga parameter genetik karakter hasil dan komponen hasil jagung dan penentuan kriteria seleksi untuk perbaikan hasil jagung pada kondisi cekaman kemasaman tanah. Percobaaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan. Bahan tanaman yang digunakan adalah 6 genotipe jagung yaitu MT1, MT2, MT3, MT4, MT5 dan MT6. Hasil penelitian menunjukkan karakter yang memiliki nilai duga heritabilitas tinggi adalah diameter tongkol (52,6 %) dan jumlah baris biji per tongkol (52%). Karakter dengan kemajuan genetik tinggi adalah Panjang tongkol (15,47), diameter tongkol (19,8%) dan jumlah baris biji per tongkol (15,54%). Karakter komponen hasil memiliki korelasi positif nyata dengan hasil kecuali diameter tongkol. Seleksi berdasarkan jumlah baris biji per tongkol lebih efektif untuk perbaikan hasil jagung pada kondisi cekaman kemasaman tanah. Kata kunci: jagung, heritabilitas, korelasi, kemajuan genetik, cekaman kemasaman tanah 


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Nur Indah Mansyur, S.P., M.P ◽  
Ramdani A.I

ABSTRACTLand use analysis is useful to identify the mechanisms of changes that occur in a land through a spatial approach in the Geographical Information System. The spatial approach is carried out by using the Arcgis program to analyze geographic data into map units. This study aimed to (1) determine the design of a Geographical Information System (GIS) in an inventory of the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan, and (2) inform the use and erosion potential hazards of agricultural land in Tarakan. this study took spatial data from the Public Works and Spatial Planning Office (DPUTR) of Tarakan, Digital Elevation Model (DEM) data to analyze the slope and height of Tarakan and field surveys using GPS. The results showed that the area of agricultural land use in Tarakan in general was 75.33%, dominated by forest land use 38.91%, non-residental open land 25.72%, agriculture 9.35% and plantation land 1.35%. In the land use system, it was never separated from the type of land cover. There were 10 types of land cover in Tarakan including urban forest, dry land forest, swamp/peat forest, mixed garden, dry land/fields, open land, shrubs, orchid botanical gardens, meadows and rice fields. Tarakan had the potential for erosion hazards which could be seen from the slope factor. From 2012-2020, there was an erosion of the area of the slope in each class, namely flat, sloping, steep, rather steep and very steep as well as a reduction in height from 124 MASL in 2012 to 107 MASL in the year 2020. With the existence of land cover and the potential danger of erosion, the land management approach in Tarakan must prioritize aspects of land intensification and conservation, so that the ecosystem can be maintained in a sustainable manner.Keywords : Land Use, Geographical Information System (GIS), Erosion Hazard Potential ABSTRAKAnalisis penggunaan lahan berguna untuk mengidentifikasi mekanisme perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu lahan melalui pendekatan spasial dalam Sistem Informasi Geografis. Pendekatan spasial dilakukan dengan menggunakan program Arcgis untuk menganalisis data  geografis kedalam satuan peta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui rancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam inventarisasi penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan, dan (2) menginformasikan penggunaan dan potensi bahaya erosi lahan pertanian di Kota Tarakan.. Penelitian ini mengambil data spasial dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan, data Digital Elevation Model (DEM) untuk menganalisis kemiringan lereng serta ketinggian Kota Tarakan dan survey lapangan menggunakan GPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penggunaan lahan pertanian di Kota Tarakan secara umum 75,33%, didominasi penggunaan lahan hutan 38,91%, lahan terbuka non pemukiman 25,72%, pertanian secara khusus 9,35% dan lahan perkebunan 1,35%. Dalam sistem penggunaan lahan tidak pernah terlepas dari jenis tutupan lahan, tutupan lahan di Kota Tarakan terdapat 10 jenis tutupan meliputi hutan kota, hutan lahan kering, hutan rawa/gambut, kebun campuran, tegalan/ladang, lahan terbuka, semak belukar, kebun raya anggrek, padang rumput dan sawah. Kota Tarakan memiliki potensi bahaya erosi dapat dilihat dari faktor kemiringan lereng dari tahun 2012-2020 terjadi pengikisan luas kemiringan lereng di setiap kelasnya yaitu datar, landai, curam, agak curam dan sangat curam serta terjadinya pengurangan ketinggian dari 124 mdpl tahun 2012 menjadi 107 mdpl ditahun 2020. Dengan adanya tutupan lahan dan potensi bahaya erosi tersebut maka pendekatan pengelolaan lahan di Kota Tarakan harus lebih mengedepankan aspek intensifikasi dan konservasi lahan, agar ekosistem dapat terpelihara secara berkelanjutan.Kata kunci : Penggunaan Lahan, Sistem Informasi Geografis (SIG), Potensi Bahaya Erosi


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Hendris Hendris ◽  
Sudirman Sirait

AbstractFor their food needs, the people in Long Midang Village still apply traditional values or local wisdom in the utilization and processing of rice cultivation, especially rainfed lowland rice. This research aims to identify local wisdom that has existed and still being maintained, knowing the factors that cause local wisdom to be maintained or abandoned, and formulating strategies to maintain local wisdom. This study uses a qualitative descriptive analysis method and SWOT analysis tool, data obtained through in-depth interviews. The results showed there are 38 local wisdoms in Long Midang Village, 22 local wisdoms are retained while 16 local wisdoms are removed, the factors that cause local wisdom have been maintained are the availability of organic fertilizers, the use of cheaper traditional tools, land preservation and respect for ancestral heritage. The factors that cause local wisdom have been abandoned are changes in insight/knowledge and more efficient modern technology. Strategies to strengthen local wisdom using aggressive strategies (S-O) namely increasing the use of buffalo in cultivating land as a cost-effective and environmentally friendly local wisdom as well as maintaining mutual cooperation wisdom. Key words: Local Wisdom, Rainfed Rice, SWOTAbstrakDalam memenuhi kebutuhan pangannya, masyarakat di Desa Long Midang masih memegang kuat nilai-nilai tradisi adat atau kearifan lokal yaitu dalam pemanfaatan dan pengolahan budidaya padi khususnya padi sawah tadah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal yang pernah ada dan yang masih dipertahankan, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kearifan lokal terus dipertahankan atau ditinggalkan, dan merumuskan strategi dalam mempertahankan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan alat analisis SWOT, data diperoleh melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan kearifan lokal di Desa Long Midang berjumlah 38, kearifan lokal yang dipertahankan sebanyak 22 sedangkan kearifan lokal yang ditinggalkan sebanyak 16, faktor-faktor penyebab kearifan lokal di pertahankan adalah tersedianya pupuk organik, penggunaan alat-alat tradisional yang lebih murah, kelestarian lahan dan penghargaan terhadap warisan leluhur. Faktor-faktor penyebab kearifan lokal ditinggalkan adalah perubahan wawasan/pengetahuan dan perkembangan teknologi modern yang lebih efisien. Strategi penguatan kearifan lokal menggunakan strategi agresif (S-O) yaitu meningkatkan penggunaan kerbau dalam pengolahan lahan sebagai salah satu kearifan lokal yang hemat biaya dan ramah lingkungan serta mempertahankan kearifan gotong royong.Kata kunci: Kearifan Lokal, Sawah Tadah Hujan, SWOT


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anang Sulistyo ◽  
Megawati Ayu Putri

AbstrakMembangun usaha sarang burung walet rumahan bukanlah hal yang mudah, selain harus benar-benar memahami cara mendatangkan burung,merawat sarang sampai tahap panen. Penelitian ini bertujuan untuk, 1) mengetahui sumber–sumber risiko produksi dan  dampaknya terhadap usaha sarang burung walet; 2) merumuskan strategi mengatasi risiko produksi usaha sarang burung walet di Kabupaten Tana Tidung. Penelitian ini dilakukan pada 30 peternak sarang walet di Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis probabilitas, Z-score dan Value At Risk (VaR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber–sumber risiko produksi usaha sarang burung walet yang teridentifikasi yaitu perubahan cuaca dan kesalahan tenaga kerja. Sumber risiko terbesar adalah perubahan cuaca pada periode ke II dengan probabilitas sebesar 72% dan dampak yang paling sebesar pada periode ke III sebesar Rp. 2.630.704. Sedangkan sumber risiko kesalahan tenaga kerja pada periode II dengan probabilitas sebesar 68% dan dampak yang paling besar pada periode ke I sebesar Rp. 589.111. Strategi penanganan sumber risiko perubahan cuaca/iklim dengan strategi preventif yaitu membuat ventilasi udara dan menggunakan alat pengukur thermo hygrometer, selanjutnya strategi mitigasi yaitu pengisian air menggunakan wadah bak atau baskom. Sumber risiko kesalahan tenaga kerja menggunakan strategi preventif yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui penyuluhan. Kata Kunci : Sarang Burung Walet, Sumber Risiko, Analisis Risiko, Penanganan Risiko AbstractBuilding a home swallow nest business is not easy, apart from having to really understand how to bring in birds, care for the nest until the harvest stage. This study aims to, 1) determine the sources of production risk and their impact on swallow's nest business; 2) formulating a strategy to overcome the risk of production in the swallow's nest business in Tana Tidung Regency. This research was conducted on 30 swallow nest breeders in Sesayap District, Tana Tidung Regency. The analysis used is descriptive analysis, probability analysis, Z-score and Value At Risk (VaR). The results showed that the identified sources of risk in the production of swallow's nest business were weather changes and labor errors. The biggest risk source is weather changes in the second period with a probability of 72% and the greatest impact in the third period of Rp. 2,630,704. While the source of the risk of labor error in period II with a probability of 68% and the greatest impact in the first period of Rp. 589,111. The strategy for handling the risk source of weather / climate change with a preventive strategy is to make air ventilation and use a thermo hygrometer measuring device, then the mitigation strategy is to fill water using a tub or basin container. The source of the risk of labor error using a preventive strategy, namely providing knowledge and skills through counseling.. Keywords: Swallow's Nest, Risk Sources, Risk Analysis, Risk Management


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Sarah Kristi Pertiwi ◽  
Khairul Rizal ◽  
Yudi Triyanto

AbstractThe Effect Of POC (Liquid Organic Fertilizer) Application Of Goat Urine And Natural Pesticides On The Growth Response Of Long Bean (Vigna Sinensis L.) Plant In Mountain Village Bilah Hulu Labuhan Batu, Sarah Kristi Pertiwi1, Khairul Rizal S.TP, M.Si2, Yudi Triyanto SP, M.Si3 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu. Long beans (Vigna sinensis L.)  are a vegetable plant as a source of vitamins and minerals. Long beans (Vigna sinensis L.)  are also a type of legume that is widely cultivated in Indonesia. Gunung Selamat Village is one of the villages with a variety of agricultural crops, one of which is long beans (Vigna sinensis L.). However, this community service was carried out because of the many problems faced by farmers, which caused the growth of long beans (Vigna sinensis L.)  to decline. The decline in production was caused, among others, by climate, soil, fertilizers, pests and diseases. Therefore, this community service is carried out to increase plant growth and reduce the use of synthetic fertilizers that can damage the soil ecosystem, therefore it is given the treatment of sprinkling liquid organic fertilizers on the soil and spraying vegetable pesticides from papaya leaves to prevent pests and diseases that attack long bean plants (Vigna sinensis L.). This treatment was designed to see the results of the growth rate response in long bean plants (Vigna sinensis L.). Keywords: Long Beans (Vigna sinensis L.), Liquid Organic Fertilizer, Natural Pesticides, Long Bean (Vigna sinensis L.) Plant Growth Response. AbstrakKacang Panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Kacang panjang (Vigna sinensis L.)  juga merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak diusahakan di Indonesia. Desa Gunung Selamat merupakan salah satu desa dengan penghasilan tanaman palawija yang beragam salah satunya kacang panjang (Vigna sinensis L.). Namun, pengabdian masyarakat ini dilakukan karena banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani sehingga menyebabkan pertumbuhan kacang panjang (Vigna sinensis L.)  menurun. Turunnya produksi ini antara lain disebabkan oleh iklim, tanah, pupuk, hama dan penyakit. Maka dari itu pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk sintetik yang dapat merusak ekosistem tanah, maka dari itu diberi perlakuan penyiraman pupuk organik cair pada tanah serta penyemprotan pestisida nabati dari daun pepaya untuk mencegah hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.). Perlakuan ini dibuat untuk melihat hasil respon tingkat pertumbuhan pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Eko Hary Pudjiwati, M.P ◽  
Danang Kisowo Jenar

ABSTRACTCorn plants are one of the most important food crops after rice and wheat. To get high corn production factors that can affect one of them is the use of high yielding varieties. In superior varieties there are genes that can make plant growth and production be higher than other varieties. In plant breeding programs to obtain a superior variety, it is necessary to know important information about the influence of the female parent. In general, some characters are controlled by genes in the nucleus, but there are some characters that are controlled by genes in cytoplasmic organelles. The characters controlled by genes in cytoplasmic organelles can be identified by reciprocal crossing. Faculty of Agriculture, University of Borneo Tarakan has a collection of S4 corn (selfing 4) that can be used as genetic material in plant breeding programs. Therefore, research needs to be done to find out the important characters that are controlled by genes outside the nucleus or the influence of female elders. the second results of crossing of maize plants (G2G1 and G4G3 with each reciprocal) showed that in vegetative and generative parameters there were female elders. In the same vegetative character in the two crossing of maize plants which showed the presence of female elders namely plant height, number of leaves and stem diameter. Whereas the same generative characters are the age of flowering females, the number of cob, the location of the cobs, the length of the cobs, the weight of the cobs, the weight of 100 seeds and the weight of the seeds per cob. In addition, it is known that corn plant genotypes show higher F1 mean results as female parents in maize crop crossing on several yield characters (generative), namely genotypes G2 and G4.Keywords: Cytoplasmic Genes, Corn, Effect of Female Elders, Reciprocal Crosses ABSTRAK Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang terpenting setelah padi dan gandum.. Untuk  mendapatkan produksi jagung yang tinggi faktor yang dapat mempengaruhi salah satunya adalah penggunaan varietas unggul. Pada varietas unggul terdapat gen yang dapat membuat pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi lebih tinggi dari varietas yang lain. Dalam program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan suatu varietas yang unggul perlu mengeketahui informasi penting tentang pengaruh tetua betina. Pada umumnya beberapa karakter dikendalikan oleh gen dalam kromosan inti, akan tetapi terdapat beberapa karakter yang dikendalikan oleh gen yang ada  di organel sitoplasma. Karakter yang dikendalikan oleh gen di organel sitoplasma dapat diketahui dengan melakukan persilangan resiprokal. Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan memiliki koleksi jagung S4 (selfing ke 4) yang dapat digunakan sebagai bahan genetik dalam upaya program pemuliaan tanaman. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian  untuk mengetahui karakter-karakter penting yang dikendalikan oleh gen di luar inti atau pengaruh tetua betina. hasil kedua persilangan tanaman jagung (G2G1 dan G4G3 dengan masing – masing resiproknya) menunjukkan pada parameter vegetatif dan generatif terdapat adanya tetua betina. Pada karakter vegetatif yang sama pada kedua persilangan tanaman jagungyang menunjukkan adanya tetua betina yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Sedangkan pada karakter generatif yang sama yaitu umur berbunga betina, jumlah tongkol, letak tongkol, panjang tongkol, berat tongkol, berat 100 biji dan berat biji per tongkol. Selain itu, diketahui genotipe tanaman jagung yang menunjukkan hasil nilai rerata F1 yang lebih tinggi sebagai tetua betina pada persilangan tanaman jagung pada beberapa karakter hasil (generatif) yaitu genotipe G2 dan G4. Kata kunci : Gen Sitoplasma, Jagung, Pengaruh Tetua Betina, Persilangan Resiprok


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anang Sulistyo ◽  
Ana Marsela

ABSTRAKSetiap usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan, namun seringkali pemilik usaha tidak mengetahui seberapa besar keuntungan dan rentabilitas dari modal yang dikeluarkan. Tujuan   penelitian   ini   adalah   untuk   menganalisis   keuntungan   dan rentabilitas usaha selada hidroponik di Azzahra Hidroponik Kelurahan Juata Laut Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan di Azzahra Hidroponik. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dalam hal ini adalah pemilik usaha. Analisis yang digunakan yaitu analisis keuntungan dan analisis rentabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha dilakukan pada lahan screenhouse seluas 2x5 meter dengan siklus produksi selada hidroponik dilakukan selama 45 hari dan memperoleh keuntungan sebesar Rp 360.152 dalam satu kali produksi. Rentabilitas keuntungan yang didapatkan oleh Azzahra Hidroponik dalam satu kali produksi yaitu sebesar 69,95% yang artinya setiap modal yang dikeluarkan sebesar Rp. 514.848 akan menghasilkan keuntungan sebesar 69,95%. Hal ini dapat dikatakan bahwa Azzahra Hidroponik telah mampu memanfaatkan modal sendiri secara efisien. Kata Kunci: Hidroponik, Keuntungan, Rentabilitas ABSTRACTEvery business aims to make a profit, but often the business owner does not know how much profit and profitability from the issued capital. The purpose of this study was to analyze the profit and profitability of hydroponic lettuce business in Azzahra Hidroponik Juata Laut Village, Tarakan City. This research was conducted at Azzahra Hidroponik. Sampling was done by purposive sampling method, in this case the business owner. The analysis used is profit analysis and profitability analysis. The results showed that the business was carried out on a screenhouse area of 2x5 meters with a hydroponic lettuce production cycle carried out for 45 days and earned a profit of Rp. 360.152 in one production. Profitability obtained by Azzahra Hidroponik in one time production amounted to 69.95%, which means that each capital issued is Rp. 514.848 will result in a 69.95% profit. It can be said that Azzahra Hydroponics has been able to utilize its own capital efficiently. Keyword: Hydroponic, Benefits, Profitability


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Aditya Murtilaksono ◽  
Muhammad Adiwena ◽  
Nurjanah Nurjanah ◽  
Abdul Rahim ◽  
Muhammad Syahil

AbstractTarakan is a city located in North Kalimantan Province. Tarakan City Has four Districts, namely East Tarakan District, West Tarakan District, East Tarakan District, and North Tarakan. District Residents of North Tarakan District with various kinds of occupations. One of the fields of work in North Tarakan District is Farmers. Every sub-district in North Tarakan District has a farmer group leader. One of the problems of farmers in North Tarakan District is their lack of knowledge about pests, disease and weeds. Pests, disease and weeds, assuming we do not control, will reduce agricultural yields of farmers. Weeds are plants that live on agricultural land and are detrimental to farmers because they have the ability to compete in agricultural land that does not have nutrients, sunlight and air on agricultural land. Therefore it is necessary to carry out weed investigations on farmers' land in Tarakan City so that it can support food security in North Tarakan District. Based on the results of weed investigations in North Tarakan District, it can be concluded that the highest weed found in North Tarakan District with an SDR value of 18.92% was Elusine indica and the lowest was found in North Tarakan District with an SDR value of 0.16% was Mikania micrantha weed, the total number Weeds identified were 29 weed species.Key words: identification,  vegetables, vegetation, weed Abstrak Tarakan merupakan Kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara. Kota Tarakan Memiliki empat Kecamatan yaitu Kecamatan Tarakan Timur, Kecamatan Tarakan Barat, Kecamatan Tarakan Timur, dan Kecamatan Tarakan Utara Penduduk Kecamatan Tarakan Utara dengan berbagai macam bidang pekerjaan. Salah satu bidang pekerjaan yang terdapat di Kecamatan Tarakan Utara adalah Petani. Setiap kelurahan  di Kecamatan Tarakan Utara Memiliki Ketua Kelompok Tani. Salah satu permasalan petani yang terdapat di Kecamatan Tarakan Utara adalah kurangnya ilmu pengetahuan tentang hama, penyakit dan gulma. Hama, penyakit dan gulma apabila kita tidak dikendalikan akan menurunkan hasil pertanian petani. Gulma adalah tumbuhan yang hidup di lahan pertanian dan bersifat merugikan bagi petani karena memiliki kemampuan untuk bersaing dalam perebutan unsur hara, cahaya matahari dan air di lahan pertanian. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian identifikasi gulma pada lahan petani di Kota Tarakan sehingga dapat mendukung ketahanan pangan di Kecamatan Tarakan Utara. Berdasarkan hasil penelitian identifikasi gulma di Kecamatan Tarakan Utara dapat disimpulkan gulma yang paling tinggi didapatkan di Kecamatan Tarakan Utara dengan Nilai SDR 18.92% adalah gulma Elusine indica dan gulma yang paling  rendah didapatkan di Kecamatan Tarakan Utara dengan Nilai SDR 0.16% adalah gulma Mikania micrantha, jumlah total gulma yang teridentifikasi adalah 29 spesies gulma.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Trisia Wulantika

ABSTRACT Enau plant (Arenga pinnata Merr) is a type of palma plant that the entire plant can be utilized and potential to be developed. Sungai Naniang is the highest sugar producer in Bukik Barisan Sub-District, with an area of 20 ha. This research aims to find out the morphological characteristics of germplasm enau in Kenagarian Sungai Naniang.This research has been carried out in May to June 2018 with purposive sampling method. The results of the study found 4 variations of the stem color of the entire accession namely dark brown, light brown, grayish brown and grayish brown. The leaves of the enau plant are complete and compound leaves.Based on observations that have been made, there are not many variations in qualitative characters, otherwise many variations are found in quantitative characters. on the entire accession is black with a rough surface. Male flowers are like bullets, they sit in pairs and are purple. Round Female Flower, stand alone, green. Seeds are round in oval shape The number of seeds 3 per fruit and white. Keywords : Enau, Characterization, Morphology, Plant Breeding ABSTRAK Tanaman enau (Arenga pinnata Merr) adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang Keseluruhan bagian tanamannya dapat dimanfaatkan dan potensial untuk dikembangkan. Kenagarian Sungai Naniang merupakan penghasil gula enau tertinggi di Kecamatan Bukik Barisan, dengan luasan mencapai 20 Ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi plasma nutfah enau di Kenagarian Sungai Naniang.Penelitian ini telah dilaksanakan  pada bulan Mei sampai Juni 2018 dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ditemukan 4 variasi warna batang dari keseluruhan aksesi yaitu  berwarna cokelat gelap, cokelat terang, coklat keabu-abuan dan abu-abu.Daun tanaman enau merupakan daun lengkap dan majemuk.Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, tidak banyak ditemukan variasi  pada  karakter  kualitatif,  sebaliknya  banyak  ditemukan  variasi  pada karakter kuantitatif. ijuk  pada  keseluruhan  aksesi  berwarna  hitam  dengan permukaan yang kasar. Bunga Jantan       Seperti peluru, duduknya berpasangan dan berwarna ungu. Bunga Betina           Bulat, berdiri sendiri, berwarna hijau. Biji  berbentuk  bulat  lonjong Jumlah biji 3 perbuah dan berwarna putih.Kata Kunci : Enau, Karakterisasi, Morfologi, Pemuliaan Tanaman


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Saat Egra ◽  
Mardhiana Mardhiana ◽  
Ningrum Indah Rahayu ◽  
Nurjannah Nurjannah ◽  
Sudirman Sirait ◽  
...  

AbstractParepat/pidada putih (Sonneratia alba) is a type of mangrove plant that is used by the traditional tribe for natural medicine. This study uses leaves and stem bark extracted with ethanol. Antibacterial assay uses Ralstonia Solanaceaerum and Streptococcus sobrinus by diffusion agar method. The concentrations used were 5000ppm, 10000ppm, 20000ppm with positive control (Chloramphenicol), and negative control (Ethanol 40%). The results of this study obtain the moisture factor of S. alba leaves has a humidity of 0.31 and stem bark of 0.49. The yield showed that the amount of S. alba leaf extract was 23.86% and the bark was 7.31%. S. alba leaf extract was able to inhibit the bacteria R. solanacearum at concentrations of 5000ppm, 10000ppm and 20000ppm with inhibitory values of 27.46%, 34.34% and 37.78%, respectively. While bark extract can inhibit R. solanacearum at concentrations of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 35.38%, 38.47% and 41.92%, respectively. S. alba leaf extract is able to inhibit S. sobrinus bacteria only at concentrations of 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 28.07% and 48.51%. Whereas S. alba bark extract was able to inhibit S. sobrinus at a concentration of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 16.18%, 49.02% and 61.27%. Keywords: Antibacterial, Leave, Stem bark, Mangrove, S. alba AbstrakParepat/pidada putih (Sonneratia alba) merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian ini menggunakan daun dan kulit batang yang diekstraksi dengan etanol. Pengujian antibakteri menggunakan Ralstonia Solanaceaerum dan Streptococcus sobrinus dengan metode difusi agar sumuran. Kosentrasi yang digunakan yaitu 5000 ppm, 10000 ppm, 20000 ppm dengan kontrol positif (Chloramphenicol), dan kontrol negatif (Etanol 40%). Hasil penelitian ini menunjukkan faktor kelembaban daun S. alba memiliki kelembaban yaitu 0,31 dan kulit batang yaitu 0,49. Rendemen menunjukkan bahwa jumlah ekstrak daun S. alba yaitu 23,86% dan kulit batang 7,31%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri R. solanacearum pada konsentrasi 5000ppm, 10000ppm dan 20000ppm dengan nilai persentase hambat yaitu masing-masing 27,46%, 34,34% dan 37,78%. Sedangkan ekstrak kulit batang mampu menghambat R. solanacearum pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat secara berturut 35,38%, 38,47% dan 41,92%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri S. sobrinus hanya pada konsentrasi 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 28,07% dan 48,51%. Sedangkan ekstrak kulit batang S. alba mampu menghambat S. sobrinus pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 16,18%, 49,02% dan 61,27%. Kata kunci: Antibakteri, Daun, Kulit bantang, Mangrove, S. alba.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document