Kehamilan tidak diinginkan (KTD) terdiri dari kehamilan tidak tepat waktu dan kehamilan tidak diinginkan sama sekali. KTD dapat menyebabkan kelahiran yang tidak direncanakan dan dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental ibu dan anak. KTD juga merupakan indikator peningkatan risiko kelahiran yang buruk seperti kelahiran prematur, ketuban pecah dini, dan bayi berat lahir rendah, serta dapat menyebabkan keguguran. Selain itu, KTD juga dapat menyebabkan kematian ibu. Dengan banyaknya permasalahan yang disebabkan oleh KTD, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi KTD pada wanita usia subur di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Dengan menggunakan analisis regresi logistik multinomial, didapatkan hasil bahwa umur ibu, jumlah anak masih hidup, penggunaan kontrasepsi, status pernikahan, wilayah tempat tinggal, dan pendidikan ibu memengaruhi KTD. Kecenderungan wanita mengalami mistimed pregnancy lebih tinggi terjadi pada wanita yang berusia <20 tahun, memiliki lebih dari 3 orang anak, menggunakan kontrasepsi, belum menikah, tinggal di perkotaan, dan pendidikan tertinggi >SMA. Sedangkan, kecenderungan wanita mengalami kehamilan tidak diinginkan sama sekali lebih tinggi terjadi pada wanita yang berusia >35 tahun, memiliki minimal 3 anak, menggunakan kontrasepsi, belum menikah, tinggal di daerah perkotaan, dan pendidikan tertinggi SMP atau SMA.