“Berjalan dalam Roh” adalah ungkapan yang sering kita dengar di kalangan Kristen terutama di kalangan Pentakosta. Tetapi berjalan dalam Roh bukan sekedar ungkapan, ini adalah cara hidup seorang Kristen. Dalam Surat Galatia perkataaan “berjalan” ditulis “peripateo” (Gal 5:16) dan “stoikheo” (Gal 5:25). Peripateo artinya berjalan secara fisik atau melangkah dan secara figuratif sering diterjemahkan sebagai hidup atau cara hidup. Sehingga berjalan dalam Roh adalah cara hidup orang Kristen atau langkah orang Kristen untuk berjalan bersama Tuhan. Sedangkan "stoikheo" artinya berjalan dengan tujuan yang jelas dalam satu garis lurus, sehingga orang yang berjalan tinggal mengikuti orang yang ada di depannya. Kedua kata ini mengajarkan bahwa kita harus aktif bertindak untuk melangkah sambil mengikuti yang ada di depannya. Orang yang berada di depan kita adalah Yesus Kristus, dan setiap orang percaya harus mengikut jejak-Nya. Karena Yesus berkata, “Marilah ikut Aku”. Perkataan Yesus ini menggambarkan seseorang yang berjalan mengikuti Yesus dalam satugaris lurus. Paulus mengatakan bahwa dirinya adalah peniru Tuhan (1Kor 11:1) dan ia menganjurkan kepada orang Kristen agar mengikuti apa yang ia telah lakukan, yaitu menjadi seorang peniru Tuhan.Jemaat di Tesalonika menuruti nasihatnya dan menjadi peniru Tuhan dan peniru Paulus (1Tes. 1:6), sedangkan jemaat di Efesus peniru Allah (Ef. 5:1). Jadi berjalan dalam Roh artinya meniru apa yang Tuhan kerjakan atau bekerja bersama-sama dengan Tuhan. Supaya mudah meniru, maka kita memerlukan contoh-contoh dari kehidupan orang-orang kudus yang ada dalam Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Jika kita berjalan dalam Roh Kudus, maka kita mendapat manfaat besar dalam pertumbuhan iman, sehingga pertumbuhan rohaninya sangat baik, bahkan lama kelamaan bisa menjadi sempurna seperti Kristus. Kita perlu berjalan dalam Roh, sebab kita memiliki banyak musuh antara lain Iblis, dunia dan kedagingan. Ketiga musuh ini bisa dikalahkan kalau kita terus menerus mau dipimpin Roh Kudus.
AbstractMost Christians are familiar with the term "walking in the Spirit", yet the term does notexist in the Indonesian Bible, even though the English Bible has it. How can we explain thephenomenon and the origin of the term? According to the Epistle of Galatians 5:16 and5:25 which are the main subjects of this article, there are two words related to that term:peripateo and stoikheo. The article is an exploration to their meaning. The methodologyused in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on theharmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible. Fromthis research, it was found that the terms "peripateo" (Gal 5:16) and "stoikheo" (Gal 5:25)indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who havefollowed Christ earlier. It is also closely related to what Jesus said that everyone whofollows Him must deny themselves and take up the cross. The study clarifies the meaningof walking in the Spirit: it means that whoever follows Jesus should carry the cross anddeny himself while walking together in the line of people before him.