Jurnal Kesehatan Terpadu
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

45
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Universitas Dhyana Pura

2685-919x, 2549-8479

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
I Putu Darmawijaya ◽  
Luh Pande Putu Novita Yani ◽  
Agung Wahyu Permadi

Pekerja pandai besi bekerja menggunakan tangan dan pergelangan tangan secara aktif menggenggam alat yang digunakan saat bekerja, menempa besi secara berulang-ulang mengalami keluhan akibat kerja menjadi faktor risiko timbulnya Carpal Tunnel Syndrome. Keluhan yang terjadi berupa nyeri yang dapat mempengaruhi aktifitas pekerja pandai besi. Untuk mengurangi adanya keluhan nyeri dapat diberikan active stretching pergelangan tangan. Rancangan penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan one group pretest-postest design. Sampel yang menjadi subyek penelitian berjumlah 15 orang. Analisis penelitian ini menggunakan uji t berpasangan (paired t-test). Hasil uji mendapatkan nilai signifikan 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian active stretching pergelangan tangan mengurangi keluhan nyeri Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja pandai besi di Desa Sidan Kabupaten Gianyar. Kata Kunci: pekerja pandai besi, Carpal Tunnel Syndrome, aktif stretching


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Ni Luh Hitakirana Dewi ◽  
Ni Luh Gde Ari Natalia Yudha ◽  
Made Agus Sugianto

Pengukuran keberhasilan suatu jasa dalam memberikan pelayanan adalah melalui kualitas pelayanan yang diberikan. Kualitas pelayanan akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari pemberi jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan oleh pasien, terdapat lima dimensi kualitas pelayanan yang perlu diperhatikan yaitu; Tangibles (Penampilan fisik), Reliability (Keandalan), Responsiveness (Daya tanggap), Assurance (Jaminan) dan Empathy (Empati). Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari lima dimensi kualitas pelayanan pada Klinik X dan Klinik Y dan untuk mengetahui perbandingan antara kedua Klinik tersebut. Metode penelitian: kuantitatif yang bersifat komparatif dengan metode pendekatan yang dilakukan adalah Cross sectional. Jumlah sampel yaitu 84 responden Ibu Hamil dengan teknik pengambilan accidental sampling dan menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Uji analisis data yang digunakan adalah Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian ini setelah dilakukan uji analisa didapatkan hasil nilai Signifikan = 0,036 karena nilai Signifikan < 0,05 menyatakan adanya perbedaan antara Klinik X dan Klinik Y. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Ibu Hamil, Klinik


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Ade Linda Ayu Kristiana ◽  
Ni Ketut Martini ◽  
Ni Ketut Martini ◽  
Ni Made Diaris ◽  
Ni Made Diaris

Posyandu Lansia didirikan untuk menjaga kesehatan lansia, karena usia lanjut sangat rentan terhadap suatu penyakit. Namun masih banyak lansia yang tidak memanfaatkan pelayanan posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang terdaftar di Posyandu Lansia Desa Lumbung, Kecamatan Selemadeg Barat yang berjumlah 324 orang. Sampel yang diambil berjumlah 83 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling yang bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu (P = 0,001). Saran yang dianjurkan yaitu bagi instansi kesehatan, agar lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan dan membuat suatu advokasi atau aturan tegas dalam hal pemanfaatan posyandu. Kata Kunci : lansia, pengetahuan, pemanfaatan posyandu


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Ni Putu Rahayu Artini ◽  
I Wayan Tanjung Aryasa

Fogging merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan hama. Jenis hama yang dapat dikendalikan dengan fogging antara lain nyamuk, tikus, jamur, gulma, semut, dan lainnya. Pelaksanan pengendalian hama dilakukan oleh petugas pest control dengan metode fogging, blower, misting, dan steam dengan frekuensi antara satu sampai tiga kali dalam sehari. Oleh karena itu perlu dianalisis adanya residu yang termetabolisme di dalam darah petugas fogging dan pemeriksaan hati berupa SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase), SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase), dan kholinesterase. Pada penelitian ini jenis senyawa toksik yang terdeteksi pada asap fogging pest control dengan alat GC-MS adalah naphthalene, ylazulene, L-phospine, chlordimeform, loganin aglicone, cadalene, dan phenanthrena sedangkan jenis senyawa toksik yang terpapar dalam darah petugas fogging adalah phenol, cyclotrisiloxane, dan arsane. Hasil analisis empat responden petugas fogging memiliki kadar SGPT melebihi normal, yaitu 44±0,30 U/L; 49±0,00 U/L; 85±0,00 U/L; dan 89±0,00U/L. Dan dua orang memiliki kadar SGOT melebihi normal, yaitu 43±0,00 U/L dan 53±0,21 U/L, hanya satu responden yang memiliki kadar kholinesterase rendah, yaitu 4,4±0,00 kU/L. Kata kunci : asap fogging, Kholinesterase, SGPT, SGOT, dan GC-MS


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Ida Ayu Mirah Rasikawati ◽  
Ni Putu Eny Sulistyadewi

Upaya penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) difokuskan pada peningkatan konsumsi garam beryodium rumah tangga dengan target sebesar yaitu 90%. Hasil Pemantauan Status Gizi pada tahun 2016-2017 kabupaten Tabanan menduduki peringkat terendah di Propinsi Bali. Cakupan terendah konsumsi garam beryodium rumah tangga adalah di wilayah kerja Puskesmas Baturiti I. Salah satu upaya peningkatan konsumsi garam beryodium adalah dengan memberikan sosialisasi pemanfaatan garam beryodium ke masyarakat guna pengubah perilaku masyarakat menjadi sadar dan mandiri dalam penggunaan garam beryodium. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa efektifitas sosialisasi garam beryodium terhadap penggunaan garam beryodium secara mandiri di wilayah kerja Puskesmas Baturiti I. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis diskriptif analitik dengan rancangan penelitian quasi experiment one group pretest posttest design dengan observasi lapangan dan uji cita rasa, jumlah sampel sebanyak 45 orang dari ibu balita dan ibu hamil. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan McNemar test. Hasil analisis data diperoleh bahwa sosialisasi garam beryodium efektif meningkatkan penggunaan garam beryodium secara mandiri dengan menggunakan stimulans garam beryodium, uji garam dan uji cita rasa makanan di wilayah kerja Puskesmas Baturiti I. Kata kunci : sosialisasi, garam beryodium, efektifitas


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Made Febby Wijaya ◽  
I Made Yoga Parwata ◽  
I Made Astika Yasa

Bulutangkis adalah olahraga yang memiliki teknik dan jenis - jenis pukulan yang perlu dikuasai oleh atlet untuk dapat bermain dengan baik. Teknik dan jenis pukulan dalam bulutangkis memiliki gerakan yang kompleks sehingga diperlukan fleksibilitas tubuh untuk dapat menguasainya, terutama fleksibilitas pada trunk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian diaphragmatic breathing dalam memperbaiki fleksibilitas trunk peserta bulutangkis putra Club Bima Sakti di Gor Anggalin, Canggu, Kuta Utara, Badung. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain penelitian one-group pretest-posttest design. Variabel independent adalah diaphragmatic breathing dan variabel dependent adalah fleksibilitas trunk yang diukur dengan trunk and neck flexibility test. Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dengan jumlah 5 sampel. Penentuan sampel dengan menggunakan kriteria inklusi, kriteria eksklusi dan kriteria drop out. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya perubahan fleksibilitas trunk sesudah dilakukan diaphragmatic breathing, dianalisis dengan uji paired t-test dengan hasil nilai p adalah 0,001 dimana nilai p<0,05 maka hasil uji signifikan. Hasil uji juga memiliki arti adanya perubahan fleksibilitas trunk sesudah diberikan diaphragmatic breathing pada peserta bulutangkis putra Club Bima Sakti. Nilai rata- rata fleksibilitas trunk sebelum dilakukan diaphragmatic breathing adalah 5,96 inci, dan sesudah dilakukan diaphragmatic breathing adalah 7,1 inci. Selisih peningkatan fleksibilitas trunk sebesar 1,14 inci (19,13%). Kata Kunci: Bulutangkis, Fleksibilitas Trunk, Diaphragmatic Breathing.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
I Wayan Tanjung Aryasa ◽  
Desak Putu Risky ◽  
Ni Putu Linda Juli Artaningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mikrobiologis, fisika dan kimiawi air dari Sumber Mata Air Di Banjar Tanggahan Tengah, Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Kualitas mikrobiologis yang diuji berupa cemaran bakteri coliform dan coliform fecal (Escherichia coli). Kualitas fisika yang diuji antara lain zat padat terlarut, suhu, kekeruhan, kesadahan, warna, rasa, dan bau. Kualitas kimiawi yang diuji antara lain nilai pH, TDS, Nitrat, Nitrat, Besi, Klorida, Arsen, Amoniak, Sulfat, Total Kromium, Kadmum, Selenium, Aluminium, Seng, Tembaga dan mangan. Parameter fisik dan pH diukur di lokasi pengambilan sampel, sedangkan parameter lainnya diuji di laboratorium Analitik Universitas Udayana Bali. Parameter mikrobiologis diuji dengan metode MPN (Most Probable Number). Nitrit, Nitrat, Amoniak, kekeruhan dan Sulfat diuji dengan menggunakan metode spektrofotometri. Kesadahan dan Klorida diuji dengan metode titrimetri. Sedangakan untuk penentuan kandungan logam (As, Cr, Cd, Se, Al, Fe, Mn, Zn dan Cu) diuji dengan metode Plasma Emission Spektroskopi. Hasil uji menunjukkan bahwa Sumber Mata Air Di Br. Tanggahan Tengah, Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli dari tidak memenuhi standar baku mutu air minum dari segi mikrobiologis, tetapi memenuhi standar baku mutu air minum dalam parameter fisika dan kimiawi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang peryaratan kualitas air minum. selain (kekeruhan, Cr, Cd dan Se) karena nilainya diatas baku mutu. Secara umum air dari Sumber Mata Air Di Banjar Tanggahan Tengah, Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli termasuk dalam air golongan B. Kata kunci: mata air Tanggahan, kualitas air, baku mutu


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Ni Made Diaris ◽  
Indah Pramita

<p>ABSTRAK<br />Penelitian sebelumnya mengggambarkan usia menarche semakin dini. Anak anak yang mengalami menarche dini cendrung belum siap dan cemas dalam menghadapi periode menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengalaman, persepsi, dan kesiapan anak dalam menghadapi menarche dini Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilakukan pada 20 anak yang berusia 10-12 tahun kemudian dianalisis secara thematic. Hasil: Sebagian besar anak memiliki pegetahuan yang cukup terkait menstruasi, namun ada beberapa anak yang mempunyai pengetahuan yang kurang karena belum pernah mendapat informasi yang benar terkait menstruasi terutama dari orang tua. Bagi anak yang sudah cukup pengetahuan dan informasinya terkait menstruasi cendrung menceritakan pengalaman yang positif terkait menarche dan menstruasi. Namun, untuk pengalaman sehari-hari di lingkungan temannya mereka cendrung merasa menstruasi itu hal yang membuat mereka malu terutama yang menstruasi lebih awal dari temannya. Dan dari hasil wawancara didapatkan bahwa sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung mempunyai persepsi yang negatif terhadap mensruasi, seperti mersa menstruasi itu kotor, jijik, membuat tidak nyamn, dan malu, sehingga mereka merasa belum siap karena takut dan cemas, namun lebih banyak anak yang siap menghadapi menarche. Sebagain besar anak yang sudah pernah diberikan informasi, memiliki pengetahuan yang baik terkait menstruasi, dan anak yang belum pernah mendapat informasi sebagain besar takut dan kaget saat mengalami menarche. Sebagian besar anak yang belum mengalami menarche cendrung kurang siap menghadapi menstruasi dan cendruang mempunyai persepsi yang negatif terhadap mensruasi. <br />Kata kunci: Pengalaman, Kesiapan, Perepsi , menarche <br />ABSTRACT<br />Results of previous studies describe the age of menarche that is getting early. Children who experience early menarche tend to be unprepared and anxious in facing menstrual periods. The purpose of this study is to describe the experiences, perceptions, and readiness of children in facing early menarche.Method: Method of the research used is a qualitative method with in-depth interviews conducted on 20 children aged 10-12 years which later is analyzed thematically. Most children have sufficient knowledge regarding menstruation, however there are some children who have insufficient knowledge because they have never received correct information regarding menstruation, especially from parents. For children who have enough knowledge and information regarding menstruation, they tend to share positive experiences regarding menarche and menstruation. However, in terms of their daily experience among their friend’s, they tend to feel that menstruation is something that makes them shy especially those who menstruate earlier than their friends. And from the results of interviews, it was found that most children who have not experienced menarche tend to have negative perceptions of menstruation, such as feeling that menstruation is dirty, disgusting, uncomfortable, and embarrassing, so they feel unprepared for fear and anxiety, but more children are ready to face menarche. Most children who have been given information regarding menstruation, have good knowledge regarding menstruation, and most of children who have never been informed most regarding the same are afraid and shocked when experiencing menarche. Most children who have not experienced menarche tend to be less ready to face menstruation and tendencies have a negative perception of menstruation. <br />Keywords: Experience, Readiness, Perception, Menarche</p>


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Luh Putu Ayu Vitalistyawati ◽  
Marti Rustanti ◽  
Yoni Rustiana ◽  
. Suhardi

<p>ABSTRAK<br />Kesehatan wanita di usia produktif merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Pertambahan umur dan perubahan postur tubuh setelah melahirkan akan mempengaruhi kemampuan fleksibilitas punggung yang cenderung akan menurun. Penurunan fleksibilitas punggung akan menyebabkan timbulnya nyeri saat beraktivitas. Program yang direkomendasikan untuk menjaga dan meningkatkan fleksibilitas punggung di usia dewasa madya adalah senam yoga. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian senam yoga terhadap fleksibilitas trunk pada wanita dewasa umur 30-45 tahun. Metode Penelitian: eksperimen kuasi dengan rancangan one group pretest and posttest design. Alat Ukur: alat ukur fleksibilitas trunk dengan sit and reach test yang dinyatakan dalam numerik. Subjek: 17 orang wanita dewasa umur 30-45 tahun di kelompok Arisan di sekitar sanggar senam RM7, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis: Uji nonparametrik dengan Wilcoxon untuk mengetahui nilai fleksibilitas trunk antara sebelum dan sesudah perlakuan. Uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai p 0,000.Ada pengaruh pemberian senam yoga terhadap fleksibilitas trunk pada wanita dewasa umur 30-45 tahun. <br />Kata kunci: senam yoga, fleksibilitas, sit and reach test<br />ABSTRACT<br />Woman’s health in productive aged is the most important thing to be concern. The increased of age and posture changes after birth will decrease the trunk flexibility. The decrease of trunk flexibility, it can cause low back pain during activity. The recommended programs to maintain and increase back flexibility in the middle adulthood is yoga exercise. Objectives: to know the effect of yoga exercise to trunk flexibility on adult woman aged 30-45 years old. Research Method: A quasi-experimental design with one group pre-test and post-test design. Measurement Instrument: Measurement instrument of trunk flexibility is sit and reach test. Subject: 17 adult women aged 35-40 years old in Arisan group around RM7 Gymnastic Studio, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar and have the inclusion criteria. Analysis: Non-parametric test by Wilcoxon to know the score of trunk flexibility between before and after treatment. Wilcoxon statistical test obtained p=0.000. There was the effect of yoga exercise to trunk flexibility on adult woman aged 30-45 years old. <br />Keyword: yoga exercises, flex ibility, sit and reach test</p>


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Ni Wayan Desi Bintari ◽  
Anggraeni Suarsana ◽  
Putu Rina Wahyuni

<p>ABSTRAK<br />Onychomycosis adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita dan non-dermatofita. Infeksi banyak diidap oleh penduduk yang beraktivitas dengan air seperti peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi jamur kuku pada peternak babi di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur dan tempat pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Analis Kesehatan STIKes Wira Medika Bali. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak babi di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 20 probandus. Metode pemeriksaan yang dilakukan melalui metode pengamatan langsung dan metode kultur jamur. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa dari 20 sampel sebanyak 8 sampel (40%) positif Tinea unguium (jamur kuku). Dari 20 sampel pada pengamatan metode langsung mendapatkan hasil positif sebanyak 2 sampel (10%) dengan kode S1 dan S3. Sedangkan pada pengamatan metode kultur jamur hasil positif pada peternak babi di Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur sebanyak 8 sampel (40%) dengan kode S1, S3, S4, S8, S10, S12, S13, dan S15 terinfeksi oleh jamur Aspergillus flavus (75%), Aspergillus sp.1 (12,5%), Aspergillus niger (12,5%) dan Rhizopus sp1 (12,5%).<br />Kata kunci: Onychomycosis, Aspergillus sp., Rhizopus sp.<br />ABSTRACT<br />Tinea unguium is nail disorder caused by dermatofita and non-dermatofita fungus. Tinea unguium is a common infection in breeder. The purpose of this research is to find out the occurance of Tinea unguium (fungus nail) infection in Pig Breeder at Banjar Paang Kaja and Banjar Semaga, Penatih Village, East Denpasar Distric. Type of this research is descriptive research. Sampling of this research is taken in Banjar Paang Kaja and Banjar Semaga, Penatih Village, East Denpasar Distric. Sample analyses took place in Microbiology Laboratory, Medical Laboratory Technologist of STIKes Wira Medika Bali. Population of this research is pig breeder in Banjar Paang Kaja and Banjar Semaga. Reasearch sample were 20 pig breeder who obtained by total sampling method. Tinea unguium identification of this study observed by direct observation (microscopy) and cultur method. The result of this study showed that 8 sampels (40%) is Tinea unguium positive. Direct observation method showed that 2 sampling (10%) is Tinea unguium positive (S1 and S3), while in culture method observation showed that 8 sample (40%) is Tinea unguium positive (S1, S3, S4, S8, S10, S12, S13 and S15). Identification of fungus showed that Tinea unguium in pig breeder caused by Aspergillus flavus (75%), Aspergillus sp.1 (12,5%), Aspergillus niger (12,5%) and Rhizopus sp1 (12,5%).<br />Keywords: Onychomycosis, Aspergillus sp., Rhizopus sp.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document