Jurnal PUBLICIANA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Tulungagung

2502-7336, 1979-0295

2021 ◽  
Vol 14 (02) ◽  
pp. 307-327
Author(s):  
Slamet Hariyanto ◽  
Khoirul Yahya

ABSTRAK             Sebagai suatu lembaga layanan publik bagi masyarakat umum, Kantor Desa Tanggaran dituntut untuk memberikan layanannya yg sesuai dengan harapan masyarakatnya sebagai penerima layanannya. Maka dari itu dari pihak Kantor Desa wajib menjaga kepercayaan & kepuasan yang diberikan masyarakarat untuk terus meningkatkan mutu jaminan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui & juga menganalisa nilai kepuasan masyarakatnya terhitung nilai pada unit layanan administrasi di Kantor Desa Tanggaran. Selain itu juga untuk mengetahui faktor pendukung & faktor penghambat pada nilai kepuasan semua masyarakatnya terhitung layanannya publik di kantor desa tanggaran kecamatan Pule kabupaten Trenggalek. Metode yang digunakan penulisan penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan analisa kualitatif. Lokasi dari penelitian ini  pada kantor desa Tenggaran kecamatan Pule Kab. Trenggalek. Data primer penelitian ini yaitu berupa hasil angket online maupun dari hasil wawancara kepada masyarakatnya yg mendapatkan layanannya publik di kantor desa Tenggaran kecamatan Pule kabupaten Trenggalek. Data sekunder berupa kumpulan laporan, buku, & juga catatan yg berkaitan erat dengan pelaksanaan penelitian. Teknik pengumpulan data yg digunakan dalam penelitian ini adalah hasil dari kuesioner online, wawancara, & dokumentasi. Kata Kunci :     Mutu jaminan layanan, Kepuasan Masyarakat, layanan Publik, Desa Tanggaran Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek     ABSTRACT             As a public service agency for the general public, Desa Tanggaran Office is required to provide services that are in accor&ce with community expectations. Therefore, the Village Office must maintain the trust  and satisfaction of the community by improving the quality of its services. The purpose of this study was to determine and analyze the level of community satisfaction with administrative services at the Tanggaran Office and to determine the supporting and inhibiting factors of community satisfaction with public services at the Desa Tanggaran Office, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.             The research method used in this research is descriptive with qualitative analysis, the location of this research is at the Desa Tanggaran Office, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. The primary data in this study were the results of filling out online questionnaires and interviews with people who received public services at the Desa Tanggaran Office, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. Secondary data in the form of reports, books, or notes that are closely related to research. Data collection techniques used in this study were online questionnaires, interviews, and documentation. Keywords: Service Quality, Community Satisfaction, Public Service, Desa Tanggaran Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek


2021 ◽  
Vol 14 (02) ◽  
pp. 339-361
Author(s):  
Lu’Lu Ul Maknunah ◽  
Endang Astuningtyas

ABSTRAK   Lembaga Pelatihan Kursus dan Pelatihan Kerja adalah tempat pelatihan yang sangat sering digunakan masyarakat untuk mengasah atau menambah keahlian dan keterampilan. Untuk memenangkan persaingan pada bidang jasa yang berhubungan dengan kepuasaan konsumen maka usaha yang harus diupayakan oleh perusahaan adalah meningkatkan kualitas dalam melayani konsumen. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat diketahui pengarunya antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Citra Jelita Desa Wonorejo Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Penelitian yang dilakukan peneliti berdasarkan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dan hanya terdapat dua variabel yaitu variabel X yaitu kualitas pelayanan dan variable Y yaitu kepuasan konsumen. Peneliti menggunakan sampel sejumlah 30 orang yang merupakan konsumen dan peserta didik yang mengikuti LKP Citra Jelita. Alat analisa yang digunakan yaitu analisa uji parsial atau uji T dengan taraf signifikasi 0,05. Peneliti menggunakan 2 (dua) data yaitu data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan melakukan pengamatan (observation), kuesioner, dokumentasi (documentation), serta studi pustaka (study library). Hipotesa yang digunakan yaitu, H0: tidak ada pengaruhnya antara Kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen. Ha: ada pengaruhnya antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen. Agar dapat diketahuo tingkat pengaruh dari hipotesa yang ditetapkan maka peneliti menggunakan regresi linier sederhana serta koefisien determinasi dengan aplikasi statistik yaitu SPSS 18. Hasl dari penelitian yang dilakukan melalui implementasi persamaan Regresi Linier, memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang searah yang sama besarnya kepada Kepuasan konsumen. Berdasarkan uji Parsial (T), variabel Kualitas pelayanan menghasilkan nilai 4,630 dan signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini artinya bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara positif serta signifikan atas kepuasan konsumen. Hal ini berarti bahwa jika kualiatas layanan semakin maksimal, maka akan meningkatkan kepuasan konsumen.   Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Konsumen


2021 ◽  
Vol 14 (02) ◽  
pp. 281-292
Author(s):  
Andri Wahyudi ◽  
Khoirul Yahya

ABSTRAK Pengembangan Agrowisata Desa Mulyosari ini dilakukan di kawasan  Desa Mulyosari yang berada pada lereng Gunung Wilis Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung  yang mempunyai posisi dan peluang untuk dikembangkannya Agrowisata.  Pengembangan Agrowisata diharapkan mampu mengembangkan potensi wisatanya meliputi daya tarik, akses menuju kawasan wisata, fasilitas dan kelembagaan dengan baik. Di sisi lain keberadaan  Agrowisata Desa Mulyosari diharapkan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat  desa. Permasalah dalam penelitian ini  adalah bagaimana pengembangan Agrowisata Desa Mulyosari di tengah-tengah kehidupan masyarakat desa. Disamping itu juga berupaya menemukan  faktor-faktor  apa saja yang mempengaruhinya di kawasan Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tuiungagung. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif deskreptif . Faktor-faktor  yang berpengaruh yakni faktor pendukung : potensin & lingkungan alam, semangat kewirausahaan masyarakat, keberfihakan pemerintah. Sedangkan faktor penghambat : belum adanya program pemasaran/promosi pariwisata, minimnya koordinasi, kurangnya SDM yang professional. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui, mendeskrepsikan dan mengintepretasikan pengembangan Agrowisata Desa Mulyosari di tengah-tengah kehidupan masyarakat desa. Selain itu juga untuk mengetahui, mesdeskrepsikan dan mengintepretasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Mulyosari.   Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya menggunakan analisa kualitatif dengan  reduksi data, paparan data dan kesimpulan. Sumber data pada penelitian ini yaitu Pemerintah Desa Mulyosari, Dinas Pembangunan Masyarakat Desa, Dinas Pariwisata, Pengelola Agrowisata Desa Mulyosari, pengunjung, masyarakat Desa Mulyosari dan masyarakat sekitar kawanan wisata. Hasil penelitian  pengembangan Agrowisata Desa Mulyosari  berhasil meningkatkan ekonomi di tengah tengah masyarakat menuju desa mandiri melalui upaya :  pengembangan daya tarik obyek wisata, pengembangan aksesibilitas, pengembangan  fasilitas penunjang  pariwisata dan pengembangan kelembagaan.   Kata Kunci : Pengembangan, Agrowisata Desa Mulyosari, Di Tengah Kehidupan Masyarakat, Menuju Desa Mandiri     ABSTRACT The development of Agrotourism in Mulyosari Village is carried out in the Mulyosari Village area which is located on the slopes of Mount Wilis, Pagerwojo District, Tulungagung Regency which has a position and opportunity for the development of Agrotourism. Agrotourism development is expected to be able to develop its tourism potential including attractiveness, access to tourist areas, facilities and institutions properly. On the other hand, the existence of Agrotourism in Mulyosari Village is expected to have a positive impact on the life of the village community. The problem in this research is how to develop Agrotourism in Mulyosari Village in the midst of village community life. Besides that, it also seeks to find out what factors influence it in the Pagerwojo District, Tuiungagung Regency. In this study, a descriptive qualitative approach was used. The influencing factors are the supporting factors: the potential & the natural environment, the entrepreneurial spirit of the community, the government's alignment. While the inhibiting factors: the absence of a tourism marketing/promotion program, lack of coordination, lack of professional human resources. The purpose of this study was to determine, describe and interpret the development of Agrotourism in Mulyosari Village in the midst of the life of the village community. In addition, to find out, describe and interpret the factors that influence the development of Agrotourism in Mulyosari Village. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. While the analysis technique uses qualitative analysis with data reduction, data exposure and conclusions. Sources of data in this study are the Mulyosari Village Government, Village Community Development Office, Tourism Office, Mulyosari Village Agrotourism Manager, visitors, Mulyosari Village community and the community around the tourist herd. The results of research on the development of Agrotourism in Mulyosari Village have succeeded in increasing the economy in the midst of the community towards an independent village through the following efforts: development of tourist attraction, development of accessibility, development of tourism support facilities and institutional development.   Keywords: Development, Mulyosari Village Agrotourism, In the Middle of Community Life, Towards an Independent Village  


2021 ◽  
Vol 14 (02) ◽  
pp. 293-206
Author(s):  
Laily Purnawati

ABSTRAK Devisa terbanyak bagi daerah disumbangkan oleh bidang pariwisata. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki keanekaragaman Potensi wisata. Salah satunya di Tulungagung terdapat Pantai yang sudah dikenal oleh wisatawan dan wisatawan sudah banyak yang berkunjung,yaitu Pantai Gemah. Destinasi tersebut dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata “Lejar Misuwur” yang bertugas mengelola dan mengembangkan Potensi Wisata Pantai Gemah Tulungagung sehingga menjadi Destinasi Wisata yang Layak Jual. Dengan adanya Pokdarwis ini diharapkan mampu menambah minat wisatawan baik lokal maupun nasional untuk mengunjungi pantai Gemah karena objek wisata sudah dikelola dengan sangat baik oleh kelompok Pokdarwis Lejar Misuwur tersebut. Bagaimana pengembangan obyek wisata di pantai Gemah Tulungagung melalui pembentukan Pokdarwis dan 1Faktor pendukung dan 1penghambat apa saja dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata di pantai Gemah Tulungagung merupakan 1rumusan masalah yang akan diteliti 1dalam penelitian ini.1Tujuan penelitian ini 1adalah untuk menganalisa dampak pembentukan kelompok sadar wisata bagi pengembangan pariwisata di pantai gemah beserta faktor pendorong dan penghambat di dalamnya. Untuk menganalisa hasil penelitian peneliti menggunakan  pendekatan  deskriptif kualitatif. Dimana 1pengumpulan data 1dilakukan dengan 1metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.1Subjek penelitian 1adalah pengurus,1anggota Pokdarwis Lejar Misuwur, masyarakat Desa Keboireng dan, Pengunjung Pantai Gemah.1Pembuktian keabsahan data menggunakan 1teknik triangulasi sumber.1Analisis data yang 1digunakan adalah analisi 1kualitatif dengan 1langkah reduksi data,1display data,1dan penarikan kesimpulan. Dengan terbentuknya Pokdarwis di pantai Gemah membawa dampak yaitu wisata pantai Gemah menjadi terkenal di skala nasional. Dari sisi pengelolaan juga sudah mulai baik dan meningkatnya pengetahuan dan ketramplan masyarakat disekitar pantai Gemah. Kata Kunci : Pembentukan kelompok sadar wisata,pengembangan pariwisata,Pantai Gemah Tulungagung.   ABSTRACT Most of the foreign exchange for the region was contributed by the tourism sector. This is because Indonesia has a diversity of tourism potential. One of them in Tulungagung there is a beach that is already known by tourists and many tourists have visited, namely Gemah Beach. The destination is managed by the Tourism Awareness Group "Lejar Misuwur" which is in charge of managing and developing the Tourism Potential of Tulungagung Gemah Beach so that it becomes a Tourism Destination Worth Selling. With this Pokdarwis, it is hoped that it will increase the interest of both local and national tourists to visit Gemah beach because the tourist attraction has been managed very well by the Lejar Misuwur Pokdarwis group. How is the development of tourism objects on Gemah Tulungagung beach through the formation of Pokdarwis and what 1supporting and inhibiting 1factors in the implementation of tourism development on Gemah Tulungagung beach is 1the formulation of the 1problem that will be examined 1in this study. The purpose of 1this study was to analyze 1the impact of forming a tourism awareness group for tourism development in Panati Gemah 1along with the driving and inhibiting 1factors in it. To analyze the research results, the researcher used a qualitative descriptive approach. Where 1data collection is done 1by interview, observation, and documentation. The research subjects were administrators, members of the Lejar Misuwur Pokdarwis, the people of Keboireng Village and, visitors to Gemah Beach. Proof of data validity using source triangulation technique.1Analysis of the data used is a 1qualitative analysis with data reduction steps, data display, and drawing conclusions. With the formation of Pokdarwis on Gemah beach, the impact is that Gemah beach tourism has become famous on a national scale. In terms of management, it has also started well and the knowledge and skills of the community around Gemah beach have increased. Keywords: Formation of tourism awareness groups, tourism development, Gemah Beach Tulungagung.


2021 ◽  
Vol 14 (02) ◽  
pp. 328-338
Author(s):  
Muharsono ◽  
Linda Asfiyah

ABSTRAK latar belakang penelitian tersebut ialah untuk mengantisipasi terjadinya masalah penyelewengan dana desa & mendukung peraturan pebgelolaan keuangan desa yang transparan, akuntabilitas, serta partisipasi, pemerintah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri & BPKP untuk melakukan pengembangan aplikasi yang dinamakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Rumusan masalah dalam penelitian : 1) Bagaimana efektivitas aplikasi sistem keuangan desa di Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung, 2) Apa saja kendala dalam penggunaan aplikasi sistem keuangan desa di Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini  menggunakan  tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, & dokumentasi. Subjek penelitian adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, aparatur aplikasi sistem keuangan desa & beberapa warga Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Objek penelitiannya adalah aplikasi sistem keuangan desa. Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan & verifikasi data. Hasil dari penelitian tersebut adalah : 1) Aplikasi sistem keuangan desa efektif diterapkan di Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulungagung sebagai aplikasi pelaporan keuangan desa. Hal ini dapat dilihat dari aplikasi ini mampu memberikan hasil yang maksimal. Laporan keuangan yang dihasilkan tertata rapi & akurat. Pelaporan ke pusat semakin mudah. Selain itunya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan. 2) Kendala yang dihadapi oleh pemerintah Desa Wajak Lor Kec. Boyolangu Kabupaten Tulunggagung dalam penggunaan aplikasi sistem keuangan desa antara lain: Jika aplikasi sistem keuangan desa mengalami perubahan versi, maka aparatur segera belajar agar mampu menguasai perubahan pada aplikasi. Aparatur juga harus sigap & teliti jika ada perubahan anggaran belanja yang muncul secara mendadak. Jika salah satu peralatan ada yang rusak & harus dibawa ke servis, aparatur harus menunggu sampai peralatan tersebut selesai diperbaiki & jika jaringan internet trobel maka aparatur juga harus menunggu sampai jaringan internet selesai diperbaiki. Sedangkan kindala yang berkaitan langsung dengan aplikasi sistem keuangan desa, yaitu adanya perubahan versi dari aplikasi sistem keuangan desa setiap setahun sekali, penggunaan dana yang bisa dilihat prosentasinya hanya yang bersumber dari dana Desa (DD) yang lain tidak bisa, jika sudah lewat batas akhir pelaporan aparatur sudah tidak bisa lagi mengentri data laporan karena sudah dikunci oleh server pusat, jika terdapat perubahan anggaran yang ditunjangkan di dalam Perkades (Peraturan Kepala Desa) kemudian perubahan tersebut dientri, aparatur tidak bisa lagi melihat anggaran-anggaran sebelumnya & jika sudah masuk tahap pelaporan akhir server pusat siring error/down. Kata Kunci : Efektivitas, Aplikasi sistem keuangan desa, Aplikasi pelaporan keuangan desa.  ABSTRACT The background of the research is to anticipate the occurrence of misappropriation of village funds & to support transparent village financial management regulations, accountability, and participation, the government collaborates with the Ministry of Home Affairs & BPKP to develop an application called the Village Financial System (Siskeudes). The formulation of the problem in the research: 1) How is the effectiveness of the application of the village financial system in Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu, Tulungagung Regency, 2) What are the obstacles in using the village financial system application in Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu, Tulungagung Regency. This study uses a descriptive type of research with a qualitative approach. Data was collected by interview, observation, and documentation methods. The research subjects were the Village Head, Village Secretary, Head of Finance, village financial system application apparatus & several residents of Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu, Tulungagung Regency. The object of the research is the application of the village financial system. Proof of data validity using source triangulation technique. The data analysis used is qualitative analysis with data reduction steps, data presentation, conclusion drawing & data verification. The results of the research are: 1) The application of the village financial system is effectively implemented in Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu Tulungagung Regency as a village financial reporting application. This can be seen from this application is able to provide maximum results. The resulting financial reports are neat and accurate. Reporting to the center just got easier. Besides that, it doesn't take long to work on it. 2) Obstacles faced by the government of Wajak Lor Village, Kec. Boyolangu Tulunggagung Regency in using village financial system applications include: If the village financial system application experiences a version change, then the apparatus immediately learns to be able to master changes to the application. The apparatus must also be alert & thorough if there is a sudden change in the budget. If one of the equipment is damaged and must be taken for service, the apparatus must wait until the equipment is repaired & if the internet network is problematic, the apparatus must also wait until the internet network is repaired. Meanwhile, Kindala which is directly related to the application of the village financial system, namely there is a change in the version of the village financial system application once a year, the use of funds that can be seen as a percentage only comes from other Village funds (DD), if it is past the reporting deadline the apparatus can no longer enter report data because it has been locked by the central server, if there is a budget change that is supported in the Perkades (Village Head Regulation) then the change is entered, the apparatus can no longer see the previous budgets & if it has entered the final reporting stage central server siring error/down. Keywords: Effectiveness, village financial system application, village financial reporting application.  


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 188-212
Author(s):  
Muharsono
Keyword(s):  

Salah satu usaha andalan sub sektor peternakan salah satunya adalah usaha peternakan sapi perah. Dalam kegiatan agroindustri yang memiliki peluang prospektif meruapakan subsistem agribisnis.  Namun demikian, ada sisi negatif dari usaha peternakan sapi, yaitu menjadikan sumber pencemaran yang berasal dari limbah usaha peternakan sapi . Didalam penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui, mendeskripsikan serta menganalisa peran Pemerintahan Desa dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi, ntuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa apa faktor penghambat dan faktor pendukung Peran Pemerintah Desa dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kabupaten Tulungagung yang berfokus di desa Sendang Kecamatan Sendang. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan kamera digital. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan dan verifikasi. Dalam penelitian ini menggunakan keabsahan data. Peran pemerintah desa sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi atau melengkapi kebutuhan, sarana dan prasarana yang mendukung proses pemerintahan dan pembangunan desa. Peran pemerintah desa sebagai mediator yaitu membuat suatu penyelesaian sengketa para pihak dengan kesepakatan bersama melalui mediator yang bersikap netral, dan tidak membuat keputusan atau kesimpulan bagi para pihak. Terakhir Pemerintah desa sebagai motivator yaitu Memberikan motivasi-motivasi terhadap warga akan pentingnya melindungi alam dan lingkungan dari limbah pencemaran sapi perah.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 213-241
Author(s):  
Andri Wahyudi ◽  
Fachrul Firdaus

Pengembangan Desa Wisata Sebalor menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) tidak terlepas dari kemauan serta keterlibatan/ partisipasi masyarakat yang ada di desa tersebut secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk memotret kemauan, keterlibatan/ partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Sebalor menjadi Daerah Tujuan Wisata.  Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah : Bagaimana Pengembangan Desa Wisata Sebalor menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) dan juga ingin mengungkap beberapa hal yang dimungkinkan dapat menjadi  faktor pendorong dan penghambat Pengembangan Desa Wisata Sebalor menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) di kawasan  Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian dalam penelitian ini termasuk metode deskreptif sedangkan jenis penelitiannya adalah termasuk dalam penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Desa Sebalor, Masyarakat Desa Sebalor, Pengunjung Kali Mas dan Watu Gedong. Selanjutnya analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini meliputi 1) uji kredibility, 2) uji transferability, 3) uji dependability, 4) uji konfirmability.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 169-187
Author(s):  
Angkasawati ◽  
Devi Milasari

PPasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dan ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar. Dengan adanya pasar tradisioanal masyarakat akan sangat senang dimana pasar tersebut banyak menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dan tentunya harga juga lebih murah. Untuk itu pengembangan pasar tradisional perlu ditingkatkan. Agar minat pengunjung semakin meningkat diperlukan adanya perubahan atau inovasi agar lebih menarik minat pengunjung. Pengembangan pasar tradisioanal di Boyolangu dapat dilihat antara lain dengan : renovasi fisik, renovasi fisik, kegiatan kebersihan pasar dan lingkungan pasar, penataan tempat dan pengelompokan jenis dagangan, tertib administrasi, ketertiban dan keamanan. Sedangkan faktor yang mendukung antara lain para pedangan yang selalu mengikuti anjuran dari pengelola pasar, adanya petugas kebersihan, adanya dukungan yang baik dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Adapun faktor yang menghambat dari pengembangan pasar tradisional dalam meningkatkan minat pengunjung antara lain : adanya masyarakat yang kurang sadar diri dengan membuang sampah di sekitar pasar, pengemasan barang-barang dagangan yang kurang menarik, saluran air yang sering tersumbat. Pendekatan yang diinginkan adalah pendekatan kwalitatif yang dimaksud memperoleh gambaran yang mendalam tentang pengembangan pasar tradisional dalam meningkatkan minat pengunjung.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 242-255
Author(s):  
Dwiiriani ◽  
Lindi Hartono

Peran Pemerintah Desa Dalam Mengatasi Limbah Peternakan sapi Perahbertujuan untuk:.mendeskripsikan dan menganalisa desa peternakan sapi.dan. mendeskripsikan,menganalisa  mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi. Metode yang dipergunakan penelitian ini deskriptif kualitatif,dimana informannya adalah masyarakat desa, kepala desa dan pemerintah desa mulyosari pagerwojo Tulumgagung. Dari penelitian tersebut didapat Peranpemerintah desa sebagai fasilitator yaitu menyediakan sarana dan prasarana untuk menyelesaikan permasalahan dengan mendatangkan pihak pihak terkait peran pemerintah desa sebagai mediator yaitu menempatkan diri sebagai pihak ketiga yang netral, dengan mengedepankan pencapaian solusi dengan musyawarahdan  Pemerintah desa sebagai motivator yaitu memberikan motivasi, penyadaran dan pengarahan akan pentingnya lingkungan.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 256-280
Author(s):  
Djoko Siswanto
Keyword(s):  

Pada dekade ini perhatian pemerintahan dunia kepada anak-anak semakin besar dan karena disebabkan oleh adanya Deklarasi tentang Hak-hak Anak Internasional pertama kali diadopsi oleh Liga Bangsa-Bangsa sehingga dengan pengakuan atas hak-hak khusus yang dimiliki oleh anak secara historis di mana telah diakui sejak tahun 1924. Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on The Rights of The Child (Konvensi tentang Hak-hak Anak). Konsekuensi logis dari dorongan dunia internasional di atas, suka dan tidak suka memberi inspirasi kepada pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, untuk menindaklanjuti dengan menyusun sebuah regulasi atau peraturan daerah tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner dengan ditambah wawancara untuk mengkonfirmasi semua informasi yang telah dikumpulkan dengan teknik kuesioner  38 (tiga puluh delapan) Organisassi Perangkat Daerah (OPD). Temuan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini untuk dijadikan materi muatan regulasi peraturan daerahKabupaten Kediri adalah: (1) bagaimanakahhak-hak anak diakui oleh pemerintah dan lembaga sosial; (2)kewajiban orang tua dan keluarga, kewajiban pemerintah daerah ( 3) tanggung jawab pemerintah daerah, masyarakat, orang tua dan/atau keluarga, dunia usaha dan lembaga  ( 4) perlindungan khusus anak; (5) penanganan korban (6) pengasuhan dan pengangkatan anak; (7) larangan; ( 8) kabupaten layak anak; (9) forum anak; (10 )sistem data dan informasi anak; (11) pembinaan, pengawasan, pelaporan; (12) peran serta; (13 ) koordinasi; (14 ) pembiayaan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document