Jurnal IKADBUDI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

61
(FIVE YEARS 3)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Yogyakarta

2685-8282, 2089-7537

2021 ◽  
Vol 9 ◽  
Author(s):  
Shella Fitri Wahyuni ◽  
Herlina Setyowati

ABSTRAK Perilaku yang mencerminkan unggah-ungguh berbahasa Jawa oleh warga sekolah dasar dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena bahasa menjadi identitas suatu bangsa. Masyararakat Jawa yang tinggal di Jawa Tengah lazimnya menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa menjadi identitas suku Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan unggah-ungguh Bahasa Jawa pada kehidupan sehari-hari. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner. Responden yang menjadi sasaran penelitian ialah warga sekolah dasar (guru, orang tua, dan siswa SD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga sekolah menerapkan unggah-ungguh Bahasa Jawa, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Dukungan dari lingkungan dalam penerapan unggah-ungguh Bahasa Jawa, pemahaman terhadap kosakata Bahasa Jawa (Bahasa Jawa krama dan Bahasa Jawa ngoko), serta pembiasaan dari tokoh teladan yaitu orang tua dan guru menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menerapkan unggah-ungguh Bahasa Jawa pada kehidupan sehari - hari. KATA KUNCI : Bahasa Jawa, perilaku, unggah-ungguh, 


2021 ◽  
Vol 8 ◽  
Author(s):  
Annisa Septiana ◽  
Eko Santosa ◽  
Aris Aryanto

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan macam-macam gaya bahasa perbandingan geguritan karya Muhammad Yamin MS dalam Pisungsung antologi geguritan lan cerkak, (2) mengetahui nilai pendidikan pada geguritan karya Muhammad Yamin MS dalam Pisungsung antologi geguritan lan cerkak. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berupa geguritan karya Muhammad Yamin MS dalam pisungsung antologi geguritan lan cerkak tahun 1997. Objek penelitian berupa gaya bahasa perbandingan dan nilai-nilai pendidikan dalam geguritan karya Muhammad Yamin MS. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan analisis isi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dibantu buku-buku yang sesuai dengan fokus penelitian serta kartu pencatat data. Teknik keabsahan data menggunakan ketekunan. Penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Hasil penelitian: (1) gaya bahasa perbandingan geguritan karya Muhammad Yamin MS dalam Pisungsung antologi geguritan lan cerkak meliputi: metafora, personifikasi, perumpamaan epos, sinekdoke, dan allegori. Metafora terdapat 17 indikator, personifikasi terdapat 11 indikator, perumpamaan epos terdapat 13 indikator, sinekdoke terdapat 24 indikator, dan allegori terdapat 8 indikator. (2) Nilai-nilai pendidikan dalam geguritan karya Muhammad Yamin MS meliputi: nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya. Nilai pendidikan religius terdapat 3 indikator, nilai pendidikan moral terdapat 10 indikator, nilai pendidikan sosial terdapat 8 indikator, dan nilai pendidikan budaya terdapat 1 indikator Kata-kata kunci: gaya bahasa, nilai pendidikan. ABSTRACT This study aims to: (1) describe the kinds of comparative language styles of Muhammad Yamin MS in Pisungsung geguritan and cerkak anthology, (2) determine the value of education in geguritan by Muhammad Yamin MS in Pisungsung geguritan and lan cerkak anthology. This type of research is descriptive qualitative. The subject of research is in the form of geguritan by Muhammad Yamin MS in the 1997 anthology of geguritan and cerkak. The object of research is in the form of comparative language style and educational values in geguritan by Muhammad Yamin MS. The data collection technique used the observation and note technique. Data analysis using content analysis. The research instrument was the researcher himself assisted by books that were in accordance with the research focus and data recording cards. The data validity technique uses persistence. Presentation of analysis results using informal methods. The results of the study: (1) the comparative language style of Geguritan by Muhammad Yamin MS in Pisungsung geguritan and cerkak anthology includes: metaphor, personification, parable of epics, synekdoke, and allegories Metaphors have 17 indicators, personification there are 11 indicators, epic parables have 13 indicators, sinekdoke has 24 indicators, and allegories have 8 indicators. (2) The values of education in Geguritan by Muhammad Yamin MS include: the value of religious education, the value of moral education, the value of social education, the value of cultural education. There are 3 indicators of religious education value, 10 indicators of moral education, 8 indicators of social education, and 1 indicator of cultural education.


2021 ◽  
Vol 9 ◽  
Author(s):  
Rochimansyah Rochimansyah ◽  
Isna Wulan Ramadhanti ◽  
Aris Aryanto

AbstrakPenelitian bertujuan untuk: mendeskripsikan makna dalam syair lagu campursari album Kasmaran Didi Kempot. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah lagu campursari album kasmaran Didi Kempot. Objek dalam penelitian ini adalah analisis semiotik syair lagu campursari album kasmaran Didi Kempot. Dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan teknik Observasi,dan teknik simak catat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama dan dibantu dengan instrumen pembantu. Dalam analisis data digunakan metode analisis konten. Penyajian data menggunakan teknik induktif yaitu menarik kesimpulan setelah data disajikan. Hasil penelitian Pembacaan teks secara Hermeneutik dalam syair lagu Campursari Album Kasmaran Didi Kempot dengan penafsiran dapat memperdalam pemahaman makna yang tersirat, dari 11 (sebelas) lagu campursari 10 (sepuluh) diantaranya bertemakan cinta, dan 1 (satu) bertemakan fenomena sosial sebagai berikut : (a) Pamer Bojo: Penghianatan cinta, (b)Suket Teki : Pengorbanan demi cinta, (c) Dalan Anyar: Patah hati karena penghianatan, (d) Bangjo Malioboro : Penantian yang terbalas penghianatan cinta, (e) Dudu Jodone : Pengorbanan cinta karena tingkat sosial, (f) Janji Palsu: Penghianatan cinta, (g) Tresna Kependhem : Cinta yang layu sebelum berkembang, (h) Wong ketelu:Perselingkuhan, (i) Banyu Langit : Kerinduan yang sangat dalam, (j) Tresna Sewengi : Penghianatan cinta, (k) DEN : Keresahan rakyat kecil. Kata Kunci: makna, campursari


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Darmoko Darmoko

Wayang kulit purwa dari masa ke masa dipergunakan oleh kekuasaan sebagai media propaganda politik. Simbol-simbol dalam wayang kulit purwa dimanfaatkan oleh penguasa untuk mempengaruhi masyarakat agar mengikuti  nilai-nilai yang telah dirancang dalam sebuah pertunjukan wayang kulit purwa. Ketika presiden Soeharto berkuasa wacana kekuasaan tergambar dan berkelindan di dalam pergelaran. Pergelaran wayang kulit purwa lakon Rama Tambak, tidak terlepas dari wacana kekuasaan Soeharto. Pada bulan Februari 1998 lakon tersebut dipergelarkan di berbagai kota di Jawa untuk membendung marabahaya yang menimpa bangsa Indonesia. Permasalahan dalam paper ini dapat dirumuskan: bagaimana wacana kekuasaan Soeharto beroperasi dan berkelindan di dalam lakon Rama Tambak? Untuk menjawab permasalahan tersebut dipergunakan konsep tentang wacana kekuasaan - pengetahuan dari Foucault dan Gagasan Kekuasaan dalam Kebudayaan Jawa dari Benedict Anderson, serta implementasi metodologi kualitatif.  Pergelaran wayang kulit purwa lakon Rama Tambak oleh Ki Manteb Soedarsono di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada 13 Februari 1998 dipergunakan sebagai data kajian. Paper ini berasumsi bahwa wacana kekuasaan beroperasi dan berkelindan di dalam wayang kulit purwa untuk mempengaruhi masyarakat agar dapat turut serta menghentikan malapetaka nasional. Wacana kekuasaan tidak dapat beroperasi secara efektif karena krisis di segala bidang terus berlangsung dan Soeharto dituntut rakyat untuk turun dari tahta kepresidenan.     Kata kunci: wacana kekuasaan, pengetahuan, ruwat, sanggit, wayang.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Juswandi Juswandi

AbstrakPenelitian ini berjudul “Upacara Aadat Perkawinan Masuarakat Kecamatan Rumbai Pekanbaru Provinsi Riau” Tujuan penelitianiniadalah mengetahui dan tata cara upacara adat perkawinan.penelitian ini berlokasi di Kecamatan Rumbai Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif dengan cara pendekatan wawancara dan di rekam kemudian di catat. Setiap suku dan etnik setiap suku dan bangsa memiliki adat dan tradisi yang berbeda-beda, hal ini terlihat ketika adat pernikahan khususnya di Kecamatan Rumbai Pekanbaru mulai dari persiapan pernikahan sampaike pelaminan.Kata kunci : Upacara PerkawinanAbstrackThe litle of the resarch is traditional marriage for the society in the districk of rumbai-pekanbaru. The aims of the resarch are to investigate, analyze And documenting the procedures of traditional marriage ceremony this area.the research is located in the districk of rumbai-pekanbaru. In analyzing this research, the writer applies a descriptive qualtative method in wich the result of the analyzis will be descrobed clearly. The data was taken by using interview, records and notes,the result shown that every tribe and ethnic has different customs and traditions. This can be seen at the time of the marriage process especially in the districk of rumbai-pekanbaru starting from marriage preparation until wedding ceremony.Keywords: traditional marriage cermony, customs and traditions


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Ariando Alvaris ◽  
Nanny Sri Lestari

Suatu ketika Indonesia pernah digemparkan oleh batu akik.Peristiwa tersebut terjadi di sekitar tahun 2014-2015.Masyarakat berbondong-bondong mencari, mengejar dan membeli batu akik.Entah dari mana awalnya demam batu akik ini terjadi. Masyarakat ynag terdiri dari kalangan menengah ke atas, usia tua dan muda, semua tersengat demam batu akik. Masyarakat dari segala lapisan pekerjaan memberi perhatian kepada batu akik ini. Tidak hanya yang di kota tetapi yang tinggal di desa juga demikian.Adalah seorang pengarang bernama Nardi.Nardi ini juga tertarik dengan masalah batu akik.Rupanya demam batu akik ini memberi inspirasi bagi pengarang Nardi untuk menulis cerita yang terkait dengan batu akik.Cerita pendek yang dituliskannya diberi judulAkik.Cerita pendeknya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menampilkan sebuah cerita pendek yang berkisah tentang seorang petani miskin yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengrajin batu akik.Tidak hanya itu pengarang melalui cerita pendek ini juga ingin menyampaikan pesan moral bagi masyarakatnya.Tujuan tulisan ini adalah melihat keterkaitan persoalan yang terjadi di masyarakat dengan cara pengarang dalam menuliskannya dalam sebuah cerita. Memang yang terjadi adalah pendapat subjektif dari peneliti, namun demikian sejumlah pendekatan yang bersifat teoritis dapat digunakan agar tulisan ini tetap objektif.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Suwarna Suwarna ◽  
Panca Aditya Subekti

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran bahasa Jawa dan faktor yang melatarbelakangi penggunaan berbagai macam strategi tersebut sehingga menjadikan pembelajaran bahasa Jawa di SMP Muhammdiyah Boarding School(MBS)Yogayakarta berbeda dari sekolah umum lainnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah siswa dan guru bahasa Jawa dengan objek penelitian strategi pembelajaran bahasa Jawa di sekolah tersebut. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Keabsahan data dengan cara uji kredibilitas, transferabilitas, dan reabilitas. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Strategi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran berdasarkanposisi bahasa Jawa sebagai bahasa kedua dan bahasa asing di MBS, ada   strategi memori, kognitif, kompensasi, meta-kognitif,  afektif, dan sosial. Faktor pemilihan strategi tersebut antara lain: tujuan pembelajaran, siswa, kurikulum, sarana prasarana, materi dan waktu, akses informasi dan komunikasiKata kunci: Strategi Pembelajaran, Bahasa ke Dua dan Asing, Basa Jawa, Boarding School ABSTRACTThis study aims to determine the strategy used in the Javanese language learning in SMP Muhammadiyah Yogyakarta Boarding School (MBS) and factors behind the selection of strategies. This study is a qualitative research. Data sources were students and teachers with the Javanese language object Javanese language learning strategy research at the school. The technique of collecting data was through observation, interviews, documentation and questionnaire. Validity of test data was by credibility, transferability and reliability. Data were analyzed using data reduction, data presentation and conclusions. The strategy used in the learning activities based on the position of the Javanese language as a second language and foreign languages in MBS, there are memory strategies, cognitive, compensation, meta-cognitive, affective, and social.The strategy selection factors islearning objectives, students, curriculum, facilities, materials and time, access to information and communication.Keyword: Learning Strategy, Second and Foreign Languages, Javanese language, Boarding School


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
I Nengah Duija

ABSTRAKPengkajian sastra klasik sudah saatnya diperlukan sebagai sebuah pendekatan budaya dalam mengantisipasi tergerusnya tata nilai generasi muda sekarang ini. Asumsi mendasar yang patut menjadi urgensi pengkajian itu adalah, bahwa sastra Bali Klasik sesungguhnya sebuah cermin diri dari masyarakat Bali itu sendiri (masuluh ring sastra=bercermin pada sastra/pengetahuan). Oleh karena itu, tentu sastra mengandung tata nilai yang adhi luhung (nora na mitra mangluwihana waraguna maruhur=tidak ada sahabat yang melebihi keagungan ilmu pengetahuan yang tinggi). Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan nilai-nilai didaktik yang terkandung dalam kesusastraan Bali klasik dan relevansi nilai-nilai itu dalam mengembangkan pendidikan moral generasi muda saat ini.Pengkajian ranah ini belum banyak diteliti oleh putra daerah maupun peneliti luar daerah, akan tetapi penelitian kearah itu telah dilakukan oleh para pakar sastra Bali. Penelitian ini menggunakan metode sosiologi sastra dengan menerapkan teori reseptif, dengan langkah kajian sebagai berikut :Teknik pengumpulan datanya diawali dengan pengumpulan teks yang dijadikan sumber kajian yaitu : Geguritan Putra Sasana, Geguritan Basur, Cerita Tantri, dan Cerita Bhagawan Dhomya. Analsis datanya secara deskriptif kualitatifdengan bertumpu pada teks sumber sebagai bahan analisis.Analisis data ini diawali dengan kajian nilai-nilai didaktik yang terkandung dalam cerita klasik Bali dan relevansinya bagi pendidikan moralgenerasi muda saat ini.Hasil analisis ternyata banyak sekali terkandung nilai-nilai didaktik dalam keempat sumber naskah di atas, yang dapat ditransformasikan untuk sistem pendidikan dewasa ini, antara lain:konsep pendidikan seumur hidup, pendidikan akal, tanggung jawab guru dan murid, ini diteruskan kepada anak didik, yang sesungguhnya dapat dijadikan materi pengayaan pengetahuan kearifan lokal yang mampu memberikan rambu-rambu moralitas yang baik di kalangan generasi muda saat ini, yang lebih cenderung hanya menggunakan paradigma pendidikan Barat dibandingkan membangun kepribadian berdasarkan tata nilai yang telah diwariskan oleh nenek moyang dalam bentuk sastra-sastra klasik. Untuk itu perlu diadakan pembinaan oleh intansi terkait untuk lebih mengarahkan diri pada peranan ilmu humaniora dalam rangka meningkatkan kualitas manusia dengan cara pendidikan budi pekerti dengan menggali kearifan local sebagai keunggulan budaya di mana masyarakat itu hidup dan berkembang.Kata kunci: teks dedaktik, sastra Bali klasik, kearifan localABSTRACTThe classical literary review is necessary as a cultural approach in anticipating  the  degradation  of  the  values  of  today‟s  young  generation.  The fundamental assumption that should be urgency of the study is that the classical Balinese literature is actually a self-reflection of the Balinese society itself (masuluh ring sastra = reflecting on the literature/knowledge). Therefore, of course the literature contains worthy value (nora na mitra mangluwihana waraguna maruhur = no friend exceed the greatness of science). The study intends to reveal the didactic values contained in classical Balinese literature and the relevance of those values in developing the moral education of the young generation today.The study of this domain has not been widely studied by the local researcher and researchers outside the region, but research in that direction has been done by experts of Balinese literature. The present study used sociology method of literature by applying receptive theory, with the following study steps: Data collection techniques began by collecting the texts that were used as the sources of the study, such as: Geguritan Putra Sasana, Geguritan Basur, Tantri story, and Bhagawan Dhomya story. Data analysis used descriptive qualitative relied on source texts as the material of analysis. Data analysis began with the study of didactic values contained in Balinese classical story and the relevance to the moral education of young generation today.Analysis result shows that many didactic values contained in the four text sources above, which can be transformed to the education system today, namely: the concept of education for life, the intellectual education, the responsibilities of teachers and students, is passed on to the students, which can actually be the material of enrichment of knowledge of local wisdom that is able to give a good sign of good morality among young people today, who are more likely to only use Western educational paradigm than building a personality based on the values that have been inherited by the ancestors in the form of classical literatures. Therefore, it needs to be guided by the relevant institution to be more directed to the role of the humanities sciences in order to improve the quality of human by way of moral education by exploring local wisdom as a cultural excellence in which the community lives and thrives.Key words: Didactic Text, Balinese Classical Literature, Local Wisdom


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Purwadi Purwadi
Keyword(s):  

ABSTRAKArtikel ini akan menjelaskan tentang seni Tayub di Kabupaten Nganjuk. Tayub adalah seni tari yang dilakukan oleh waranggana dan panjak. Seni tari ini bertujuan untuk apresiasi kepada Dewi Sri. Masyarakat Nganjuk percaya bahwa Dewi Sri dapat memberi kesejahteraan kepada petani. Setiap musim tanam, petani membutuhkan perlindungan spiritual dari Dewi Sri. Program tani ini direalisasikan dengan tayub art show. Menurut orang Nganjuk seni tayub mengandung tentang moralitas, spiritualitas dan kemanusiaan.Kata kunci: tayub, seni, Dewi Sri ABSTRACTThis article will describe about Tayub art in Nganjuk district. Tayub is a dance art that done by waranggana and panjak. This dance art have purpose to apreciate to Dewi Sri. Nganjuk community believe that Dewi Sri can give welfare to peasant. Every planting season, peasant need spiritual protection from Dewi Sri. This peasant program realized with tayub art show. According to Nganjuk people tayub art contain about morality, spirituality and humanity.Keywords: tayub, art, Dewi Sri


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Endang Nurhayati ◽  
Hesti Mulyani ◽  
Venny Indria Ekowati

ABSTRAKPenelitian yang berjudul Merunut Leadership Characters Raja-Raja Jawa Berdasarkan Manuskrip Klasik dan Implementasinya pada Kepemimpinan Masa Kini ini bertujuan untuk: mendeskripsikan nilai-nilai kepemimpinan para raja Jawa yang terkandung dalam manuskrip Jawa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan sumber data berupa manuskrip klasik Jawa yang berjudul Serat Wedhatama dan Serat Wulangreh. Berdasarkan hasil pembahasan, Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan hasil pembahasan, didapatkan simpulan bahwa leadership characters yang paling ditekankan dalam dua karya sastra karangan raja-raja Jawa ini berturut-turut adalah: rendah hati, waspada, sabar, taat beragama, prihatin, suka bekerja keras, mampu mengintrospeksi diri, berpendirian teguh, menjunjung tinggi nilai kesusilaan, tekun, santun, dan lain-lain.Kata kunci: karakter kepemimpinan, raja, Jawa, manuskrip ABSTRACTThe research entitled Leadership Characters of Java Kings Based on Classical Manuscripts and Its Implementation on Today's Leadership aims to: describe the values of the leadership of the Javanese kings contained in the Javanese manuscripts. This research uses literature research method with data source in the form of Javanese classical manuscript entitled Serat Wedhatama and Serat Wulangreh. Based on the results of the discussion, the analysis is done by using qualitative analysis techniques. Based on the results of the discussion, it is found that the most emphasized leadership characters in these two works of literary essay of Javanese kings are: humble, alert, patient, devout, concerned, hardworking, able to introspect, uphold the value of decency, diligence, courteous, and others.Keywords: leadership characters, kings in java, manuscript


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document