JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

54
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2580-3271, 2656-5897

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 35-42
Author(s):  
Rahmad Rahmad ◽  
Usman Sudjadi
Keyword(s):  

Pengujian pada studi ini menggunakan sampel core radiator impor dan core radiator lokal. Metode pengujian dilakukan dengan tiga tahapan yaitu sebelum heat treatment, sesudah heat treatment, dan uji korosi dengan direndam cairan yang berbeda yaitu H2SO4, NAOH, dan cairan radiator selama 15 hari. Sebelum heat treatment, dilakukan uji komposisi kimia semua sampel radiator dengan alat XRF, uji struktur mikro dengan mikroskop optik pembesaran 500x, dan uji kekerasan micro-vickers dengan beban 100gf dalam waktu 10 detik. Heat treatment dilakukan dengan suhu 850oc dalam waktu 3 jam, kemudian direndam dengan cairan kimia selama 15 hari. Dari pengujian tersebut didapat hasil uji struktur mikro baik sebelum maupun sesudah heat treatment pada kedua sampel radiator tidak terlihat kumpulan atom, matrix dan batas butirnya. Uji kekerasan pada sampel core radiator Mercedez sebelum dipanaskan sebesar 43,4 HV dan 39,2 HV sesudah heat treatment. Pada core radiator lokal, sebelum dipanaskan sebesar43,5 HV dan 38,2 HV sesudah dipanaskan. Hasil uji komposisi kimia menunjukan pada sampel core Mercedez didominasi unsur Ca, Mn, dan Fe dan pada sampel core radiator lokal didominasi unsur Ca, Cu dan Zn. Hasil pengamatan dan analisa setelah direndam cairan H2S04, NAOH, dan cairan radiator pada kedua sampel menunjukkan terjadinya perubahan warna karena adanya perubahan unsur akibat peningkatan konsentrasi atom.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 52-57
Author(s):  
Krisdiyanto Krisdiyanto ◽  
Muhamad Naufal Fikri ◽  
Rahmad Kuncoro Adi ◽  
Ahmad Restian Adi Nugroho

A heat exchanger is a device used to transfer heat without mass transfer. The equipment must be designed according to established standards. The standard that is widely used is the standardissued by TEMA (Tubular Exchanger Manufacturer Association). The results of the design of theheat exchanger with these standards are considered less efficient in terms of the material. Theefficiency of the material used can be analyzed by stress analysis on the components that withstand the force, and one of these components is the tube sheet. Stress analysis on tube sheets can use finite element-based software. The results of the research show that the tube sheet design that refers to the TEMA standard is relatively safe because the maximum von Mises stress is below the yield strength of the material used, while the overdesign value is rather significant because the average von Mises stress is also far below the yield strength of the material used.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 43-51
Author(s):  
Helmy Purwanto ◽  
Darmanto Darmanto ◽  
Nur Kholis ◽  
Wahid Mufidin

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh temperatur tuang pada pengecoran daur ulang Al-Si terhadap struktur mikro dan kekerasan dengan menggunakan pola Styrofoam. Material aluminium dari velg bekas diplih sebagai bahan utama dalam penelitian ini. Parameter yang digunakan dalam pengecoran adalah temperatur tuang dengan variasi 660, 710, dan 760oC. Pengamatan struktur mikro dan pengukuran SDAS menggunakan mikroskop optic dan image analysis software. Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui sifat mekanis material. Hasil pengujian menunjukkan SDAS semakin kasar atau meningkat 56 % pada temperatur tuang 760o C sehingga mengalami peningkatan kekuatan mekanik sebesar 2.59%.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Rizal Justian Setiawan ◽  
Adi Tarnadi ◽  
Ilham Surfani

Oyster mushroom is one of the non-cholesterol food ingredients that have high nutrition and high demand by the public. In addition, oyster mushroom has a much cheaper price than chicken and beef. In the cultivation of oyster mushrooms, temperature and humidity are important factors in the success of cultivation, the optimum temperature for the growth of oyster mushrooms is 16-25°C and the ideal humidity required is 80%-90%. To maintain the temperature and humidity is to do watering or misting. Currently, there are still many farmers who use conventional watering systems that are not practical. Therefore, during the dry season, the productivity of oyster mushrooms tends to decrease due to hot weather conditions and intense watering needs to be done. Based on this, it is necessary to develop an automatic and efficient mushroom watering tool. The research method used is Research and Development (RD). The result achieved is the design of an automatic mushroom sprinkler based on temperature and humidity control. This automatic mushroom sprinkler has a blower component, piezoelectric, ATMega 16 microcontroller, DHT11 temperature sensor, and internet of things (IoT) features. The conclusion of this research is the creation of an automatic mushroom sprinkler that is efficient and easy to use. In addition, the results of the implementation of this tool in the cultivation area can increase the productivity of oyster mushrooms by 34.51%.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Rustam Efendi ◽  
Diang Sagita

Salah satu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang cukup rumit untuk diselesaikan adalah sistem aliran fluida (air) dalam bejana bertingkat. Pada penelitian ini, telah dilakukan pembuatan model sistem persamaan diferensial linear (SPDL) yang menggambarkan aliran air dari sistem instalasi air dengan tangki bertingkat serta membandingkan hasil simulasi numerik dari model dengan hasil eksperimen. Model SPDL dibangun dengan melibatkan observasi lapang secara langsung untuk menentukan nilai konstanta model (C1, C2 dan C3). Model yang telah dibangun disimulasikan secara numerik menggunakan metode Euler dengan 4 skenario nilaikonstanta. Hasil menunjukkan bahwa volume tangki A dan B serta laju perubahan volume airnya telah berhasil digambarkan oleh model SPDL yang telah dibangun dengan hasil yang paling mendekati hasil eksperimen adalah nilai C1 sebesar 0.01323 dan C2 sebesar 0.01091 dengan nilai RMSE 0.2599.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 25-34
Author(s):  
Novi Caroko

Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap produk plastik khususnya yang berbahan PET dan LDPE berdampak pada sampah yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh daya keluaran microwave (600 W dan 800 W) pada proses microwave-assisted pyrolysis sampah PET dan LDPE. Penelitian ini mencakup tiga langkah: preparasi sampel, analisis termogravimetri, dan analisis studi kinetik. Hasil studi kinetik menunjukan bahwa peningkatan daya keluaran microwave mengakibatkan peningkatan temperatur maksimum, laju kenaikan temperatur, laju kehilangan massa, dan nilai kalor. Energi aktivasi pirolisis LDPE lebih rendah dibandingkan PET. Hasil uji GC-MS menunjukan pyrolytic oil PET didominasi oleh senyawa asetaldehid, sedangkan pada LDPE didominasi senyawa fenol. Daya keluaran microwave paling efektif yang digunakan untuk memperoleh pyrolytic oil dari PET adalah 800 W, sedangkan LDPE adalah 600 W.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 18-24
Author(s):  
Nur Yulianti Hidayah ◽  
Dino Rimantho ◽  
Anggina Sandy Sundari ◽  
Ayu Herzanita

Peningkatan permasalahan lingkungan baik berupa masalah kebisingan maupun limbah padat organik dan anorganik memunculkan berbagai upaya untuk menanganinya. Di sisi lain terjadi peningkatan penggunaan komposit di segala bidang merupakan rekayasa bahan yang banyak dilakukan peneliti untuk mendapatkan bahan alternatif yang baru. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan papan komposit akustik berbahan dasar limbah organik dan anorganik memiliki kemampuan menyerap suara yang sama baik ditinjau dari parameter ketebalan. Pengujian dilakukan dengan mengukur tingkat kebisingan suara pada chamber sebelum dan setelah dipasang papan komposit. Nilai Loss diperoleh dengan mengurangkan tingkat suara yang masuk ke chamber sebelum media akustik dipasang dan suara yang diterima/dipantulkan setelah dipasang media akustik (papan komposit). Dari hasil pengujian diperoleh nilai koefisien penyerapan bunyi di semua variasi ketebalan spesimen komposit menghasilkan nilai yang baik pada frekuensi 125 Hz dan 500 Hz.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 136-145
Author(s):  
Fitroh Anugrah Kusuma Yudha ◽  
Bambang Riyanta

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan media pembelajaran pada mata kuliah Programmable Logic Controller (PLC) berupa trainer Human Machine Interface (HMI) berbasis CX Designer yang terintergrasi dengan CX-Programmer. Desain HMI yang tepat akan membuat pengujian program lebih mudah dan efisien. Sebagai media pembelajaran HMI memberikan efektifitas informasi yang dibutuhkan, sehingga perencanaan dapat dilakukan dengan efisiensi yang maksimal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan pembuatan rancangan produk berupa trainer untuk penguji program oleh mahasiswa atau operator. Dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini bahwa penggunaan simulasi HMI berbasis CX Disigner dapat digunakan untuk memahami logika rangkaian suatu program dengan sangat mudah dan cepat untuk melatih ketrampilan pemograman PLC.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 115-123
Author(s):  
Berli Paripurna Kamiel

Rolling element bearings often suffer damage due to harsh operating and environmental conditions. The method commonly used in detecting faults in a bearing is envelope analysis. However, this method requires setting the central frequency and the correct bandwidth - which corresponds to the resonance frequency of the bearing - for signal demodulation to be effective. This study proposes a kurtogram to determine the correct central frequency and bandwidth to obtain the frequency band with the highest impulse content or the highest kurtosis value. Analysis envelope is applied to the filtered vibration signal using the central frequency and bandwidth parameters obtained from the kurtogram. The results showed that the envelope-kurtogram method is effective for faulty bearing detection as shown in the envelope spectrum where the peaks coincide with the bearing defect characteristic frequency (BPFO) with high accuracy. Likewise, it can be observed several BPFO harmonics which provide information on the level of bearing fault.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 124-135
Author(s):  
Jamirul Hakim ◽  
Johanes Wawan Joharwan ◽  
Martinus Heru Palmiyanto
Keyword(s):  

Polypropylene merupakan salah satu bahan plastik yang umum digunakan pada kemasan makanan dan peralatan rumah tangga karena sifat materialnya yang padat dan keras. Produk berbahan plastik memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan dalam pemakaian. Penggunaan plastik yang meningkat dapat menimbulkan dampak negatif, seperti pencemaran lingkungan dan sampah plastik, yang membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa hancur dan terurai. Oleh karena itu, diperlukan penelitian tentang penggunaan bahan daur ulang dalam pembuatan produk plastik polypropylene dengan suhu injeksi yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perbedaan temperatur injeksi memengaruhi sifat mekanik dan fraktografi bahan polypropylene daur ulang.Penelitian ini dilakukan dengan membuat spesimen multipurpose yang sama dengan ISO 294-1:2012 dengan material polypropylene daur ulang 2 kali dan proses fabrikasi mesin injection molding dengan kapasitas pencekaman 70 ton dengan material polypropylene daur ulang 2 kali. Pengujian yang dilakukan menggunakan uji tarik dengan ISO 527–1 dan uji impak dengan metode Charpy ISO 179. Uji impak patahan dianalisis dengan mikroskop optik digital untuk mengetahui fraktografi patahan spesimen.Hasil dari penelitian ini mendapatkan nilai kuat tarik maksimal pada temperatur injeksi 190℃ sebesar 33,2 MPa, nilai kuat tarik terakhir pada temperatur injeksi 220℃ sebesar 32,7 MPa dan nilai kuat tarik terakhir pada temperatur injeksi 250℃ sebesar 33,1 MPa. Nilai maksimal uji impak pada temperatur injeksi 190°C sebesar 3,04 KJ/m2, nilai kuat impak pada temperatur injeksi 220°C sebesar 2,72 KJ/m2 dan nilai kuat impak pada temperatur injeksi 250°C sebesar 1,77 KJ/m2. Hasil pengamatan mikroskop optik digital menunjukkan bahwa fraktografi pada spesimen PP daur ulang variasi temperatur injeksi 190°C, 220°C, dan 250°C tidak terlalu berbeda ada void (berongga) di setiap spesimen hasil patahan uji impak. Void (berongga) pada spesimen dapat menurunkan nilai mekanisnya didukung dari hasil uji mekanis. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi temperatur dan penggunaan material yang semakin banyak di daur ulang maka akan menurun kualitas dari material tersebut.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document