Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Nusa Bangsa

2721-8589, 2721-8597

Author(s):  
Imron Rosyadi ◽  
Karmanah Karmanah ◽  
Sugiarto Sargo

Abstrak Pupuk organik bentuk cair berbahan urin dari ternak adalah salah satu alternatif pupuk ramah lingkungan yang dapat meningkatkan produksi dan pertumbuhan pakcoy. Berdasarkan hal tersebut, peneliti terdorong melaksanakan kajian dengan tujuan mengetahui dampak pemberian pupuk organik cair berbahan urin ternak terhadap perkembangan tumbuhan pakcoy (Brassica rapa L.). Percobaan lima perlakuan memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang merupakan pemberian tipe pupuk organik cair hasil ternak urin kambing, urin sapi dan urin kelinci, pupuk kimia AB Mix sebagai pembanding dan tanpa pemupukan (kontrol). Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, kuantitas daun, berat kering dan berat basah panen. Data  dianalisis menggunakan software SPSS serta diuji  Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil kajian yaitu pada semua pupuk organik cair terjadi peningkatan kandungan unsur P, penurunan unsur K dan pH setelah difermentasi pH berkisar 6,85–8,45 dan sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah. Pupuk organik cair berbahan urin ternak mampu meningkatkan jumlah daun dan tinggi tanaman pakcoy yang secara sig nifikan berbeda dibandingkan pupuk kimia.  Aplikasi pupuk organik cair urin kambing menghasilkan berat kering dan berat basah panen pakcoy yang serupa dengan pupuk kimia.  AbstractLiquid organic fertilizer made from urine from livestock is an alternative to environmentally friendly fertilizers that can increase pakcoy production and growth. Based on this, researchers are interested in conducting research to determine the effect of liquid organic fertilizer made from livestock urine on the growth of pakcoy (Brassica rapa L.). The experiment was carried out with five treatments using a completely randomized design (CRD), namely the application of liquid organic fertilizer from goat urine, cow urine and rabbit urine, chemical fertilizer AB Mix as a comparison, and without fertilization (control). Observations were made on plant height, a number of leaves, dry weight and wet weight of harvest. Data were analyzed using SPSS software and further tested with Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results of the study were that in all liquid organic fertilizers there was an increase in the content of P elements, a decrease in K elements, and pH after fermentation. 70/Permentan/SR.140/10/2011 concerning organic fertilizers, biological fertilizers, and soil enhancers. Liquid organic fertilizer made from livestock urine is able to increase the number of leaves and plant height of pakcoy which is significantly different from chemical fertilizers. The application of goat urine liquid organic fertilizer resulted in the same dry weight and wet weight of pakcoy harvest as chemical fertilizers.  


Author(s):  
Restu Daniel ◽  
Faizal Maad ◽  
Dyah Budibruri Wibaningwati

AbstrakDesa Rumpin, Cipinang, Sukasari, dan Mekasari adalah empat desa pertanian padi sawah. Pada keempat desa ini terdapat 13 kelompok tani difasilitasi oleh satu orang penyuluh namun memiliki dinamika yang bervariasi, yang ditunjukkan oleh perbedaan status perkembangan masing-masing kelompok tani tersebut, yang dikelompokkan menjadi kelas pemula dan kelas lanjut. Peneliti berusaha menjawab permasalahan ini melalui penelitian dengan tujuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan dinamika Kelompok Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai November 2020. Populasi adalah kelompok tani lanjut dan pemula sebanyak 80 orang. Selanjutnya pengambilan sampel dari setiap kelompok tani dilakukan secara acak proposional. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan diidentifikasi secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa dinamika kelompok Tani di Kecamatan Rumpin termasuk kategori rendah dan sedang. Dengan tingkat kedinamisan dalam kategori sedang dan rendah tersebut diharapkan anggota kelompok Tani Harapan Maju, Telaga Jaya, Rumpin Indah dan Aul Makmur dapat lebih memotivasi dan menggerakkan anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok, dan memahami unsur-unsur dinamika kelompok.AbstractRumpin, Cipinang, Sukasari, and Mekasari villages are four lowland rice farming villages. In these four villages, there are 13 farmer groups facilitated by one extension worker but have varying dynamics, which is indicated by the different development status of each farmer group, which is grouped into beginner and advanced classes. The researcher tries to answer this problem through research with the aim of identifying and describing the dynamics of the Padi Sawah Farmer Group (Oryza sativa L.) Sukasari Village, Rumpin District, Bogor Regency. The research was carried out from October to November 2020. The population was 80 advanced and novice farmer groups. Furthermore, sampling from each farmer group was carried out proportionally randomly. The data collected in this study consisted of primary data and secondary data. The data obtained from the results of this study will be identified descriptively qualitatively. The results showed that the dynamics of farmer groups in Rumpin sub-district were categorized as low and medium. With the level of dynamics in the medium and low categories, it is hoped that the members of the Harapan Maju, Telaga Jaya, Rumpin Indah, and Aul Makmur farmer groups can motivate and move group members in carrying out activities to achieve group goals and understand the elements of group dynamics. 


Author(s):  
Sari Anggarawati ◽  
Renaldi Prayoga ◽  
Dyah Budibruri Wibaningwati ◽  
Anak Agung Eka Suwarnata

AbstrakKesadaran masyarakat terkait kesehatan khususnya di perkotaan semakin meningkat. Hal tersebut mendorong masyarakat atau konsumen untuk mengkonsumsi sayuran sebagai bagian dari hidup sehat. Kondisi ini tentu menjadi peluang pasar hortikultura, sehingga mendorong para Kelompok Wanita Tani (KWT) perkotaan di Kecamatan Tanah Sareal melakukan pemasaran khususnya produk sayuran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik mendeskripsikan secara kualitatif kegiatan pemasaran produk sayuran KWT di Kecamatan Tanah Sareal. Peneliti melakukan pengamatan, survei, wawancara, maupun studi pustaka. Metode pendekatan analisis data yang dipakai adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Hasilnya, terdapat empat KWT di Kecamatan Tanah Sareal yang melakukan kegiatan pemasaran komoditas hortikultura. Keempat KWT tersebut adalah KWT Puspasari, KWT Srikandi, KWT Kentagor Mandiri, dan KWT Griya Amanah. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh keempat KWT yaitu; pertama, mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan pasar. Kedua, menganalisis segmen pasar hortikultura dan memilih target pasar. Ketiga, sudah merencanakan dan menerapkan bauran pemasaran yang memberikan nilai bagi pelanggan dan sesuai dengan tujuan dari organisasi. Keempat, KWT sudah menganalisis kinerja kelompok wanita tani. Upaya mengembangkan kegiatan pemasaran KWT di Kecamatan Tanah Sareal adalah memperhatikan sumber daya manusia dalam menangani sub unit pemasaran, mengembangkan keterampilan administrasi pemasaran, memperluas segmen pasar dan memperhatikan kondisi pasar.AbstractPublic awareness related to health, especially in urban areas, is increasing. This encourages people or consumers to consume vegetables as part of a healthy life. This condition is certainly an opportunity for the horticultural market, thus encouraging urban Women Farmers Groups (KWT) in Tanah Sareal District to do marketing, especially vegetable products. Based on this, researchers are interested in qualitatively describing the marketing activities of KWT vegetable products in Tanah Sareal District. Researchers conducted observations, surveys, interviews, and literature studies. The data analysis approach used is a qualitative descriptive approach. As a result, there are four KWTs in Tanah Sareal District that carry out marketing activities for horticultural commodities. The four KWTs are KWT Puspasari, KWT Srikandi, KWT Kentagor Mandiri, and KWT Griya Amanah. The marketing activities carried out by the four KWTs are; first, identify and evaluate market opportunities. Second, analyze the horticultural market segment and select the target market. Third, have planned and implemented a marketing mix that provides value to customers and is in line with the goals of the organization. Fourth, KWT has analyzed the performance of women farmer groups. Efforts to develop KWT marketing activities in Tanah Sareal District are paying attention to human resources in handling marketing sub-units, developing marketing administration skills, expanding market segments and paying attention to market conditions. 


Author(s):  
Fajar Abdilah ◽  
Linar Humaira ◽  
Anna Fitriani

Abstrak Penelitian ini memiliki maksud mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Kelompok Tani Rukun Tani, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data memakai uji hipotesis dan uji asumsi klasik, teknik pengolahan data menggunakan alat SPSS versi 20 yang menghasilkan regresi linier berganda. Hasil analisis determinan secara segmental, komponen produksi, luas lahan, biaya pupuk, biaya pestisida, dan varietas padi berdampak secara signifikan terhadap produksi padi. Peubah yang tidak berdampak secara parsial terhadap produksi padi yaitu faktor produksi tenaga kerja. Secara simultan faktor produksi luas lahan, beban pupuk, beban pestisida, tenaga kerja, dan varietas padi memberikan dampak secara signifikan terhadap produksi padi Kelompok Tani Rukun Tani di Desa Ciampea Udik. Produksi padi pada Kelompok Tani Rukun Tani di Desa Ciampea Udik sebesar 85,4% ditentukan oleh luas lahan, beban pupuk, beban pestisida, tenaga kerja dan varietas padi.AbstractThis study aims to determine the factors that influence rice production in the Rukun Tani Farmer Group, Ciampea Udik Village, Ciampea District, Bogor Regency. This type of research is descriptive quantitative. Data analysis using hypothesis testing and classical assumption test, data processing technique using SPSS version 20 which produces multiple linear regression. The results of segmental determinant analysis, production components, land area, fertilizer costs, pesticide costs, and rice varieties have a significant impact on rice production. The variable that does not have a partial impact on rice production is the labor production factor. Simultaneously the production factors of land area, fertilizer load, pesticide burden, labor, and rice varieties have a significant impact on the rice production of the Rukun Tani Farmer Group in Ciampea Udik Village. Rice production in the Rukun Tani Farmer Group in Ciampea Udik Village was 85.4% determined by land area, fertilizer load, pesticide load, labor, and rice varieties.


Author(s):  
Kosmus Imbiri ◽  
Asmanur Jannah ◽  
Andi Masnang

AbstrakMedia tanam adalah bagian dari faktor penting untuk menentukan perkembangan dan pertumbuhan tanaman.  Kualitasnya sangat menentukan produktivitas tanaman.  Penelitian ini bertujuan  mengkaji pengaruh kombinasi beberapa material organik, yaitu arang sekam, kompos, dan rabuk kandang buangan kambing sebagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy dan  menentukan  kombinasi material organik  terbaik.  Pelaksanaan penelitian berada di Green House Universitas Nusa Bangsa, Bogor. Waktu penelitian di bulan April sampai dengan Juni 2020.  Metode pada kajian menggunakan metode penelitian  eksperimental,  dengan tujuh perlakuan yang dirancang secara acak lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan adalah: 1) P0: tanah (kontrol), 2) P1: tanah  dan     kompos perbandingan volume 1:1, 3) P2: tanah  dan arang kulit padi perbandingan volume 1:1, 4)  P3: tanah dan rabuk kandang kotoran kambing perpaduan isi 1:1, 5) P4: tanah, kompos dan arang kulit padi dengan perpaduan volume 1:1:1, 6) P5: tanah, humus, dan rabuk  kandang kotoran kambing perbandingan volume 1:1:1, dan 7) P6: tanah, kompos, arang kulit padi dan rabuk kandang kotoran kambing volume perpaduan 1:1:1:1. Percobaan diulang 3 kali untuk setiap unit. Hasil kajian menunjukkan bahwa kombinasi material organik memberikan respon berbeda terhadap kemajuan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Pola pertumbuhan (tinggi tanaman dan kuantitas daun) pada P3, P5 dan P6 sama.  Perlakuan terbaik adalah P5  (kombinasi tanah,      humus, rabuk kandang kotoran kambing dengan pepaduan volume media 1 : 1 : 1 (P5) yang sama nyata dengan  perlakuan P3 dan P6. AbstractPlanting media is part of the important factors to determine the development and growth of plants. The quality will determine the productivity of the plant. This study aims to examine the effect of a combination of several organic materials, namely husk charcoal, compost, and goat manure as a planting medium on the growth and yield of pakcoy plants and determine the best combination of organic materials. The research was conducted at the Green House of Nusa Bangsa University, Bogor. The time of the study was from April to June 2020. The method in this study used an experimental research method, with seven treatments designed at completely randomized (CRD). The treatments were: 1) P0: soil (control), 2) P1: soil and compost volume ratio 1:1, 3) P2: soil and rice husk charcoal volume ratio 1:1, 4) P3: soil and manure goat manure a mixture of 1:1 content, 5) P4: soil, compost and rice bran charcoal with a volume combination of 1:1:1, 6) P5: soil, humus, and goat manure ratio 1:1:1, 7) P6: soil, compost, rice husk charcoal and goat manure manure mixed volume 1:1:1:1. The experiment was repeated 3 times for each unit. The results of the study showed that the combination of organic materials gave different responses to the progress and yield of pakcoy (Brassica rapa L.). The growth pattern (plant height and leaf quantity) at P3, P5 and P6 were the same. The best treatment was P5 (a combination of soil, humus, goat manure manure with a mix of 1:1:1 (P5) media volume which was as significant as P3 and P6 treatments.


Author(s):  
Anna Clara Tekege ◽  
Sari Anggarawati ◽  
Anak Agung Eka Suwarnata

Meningkatnya konsumsi minuman ringan terutama di industri teh siap minum yang terjadi di pasar Indonesia membuktikan bahwa pasar teh siap minum memiliki prospek yang cerah. PT Mayora sebagai produsen dengan merek Teh Pucuk Harum melihat peluang tersebut, dan memproduksi teh siap minum dalam kemasan. Salah satu target konsumen Teh Pucuk Harum adalah mahasiswa di lingkungan kampus. Sebagai upaya meningkatkan penjualan, tentu perlu memahami perilaku konsumen sehingga perusahaan mengetahui dan memenuhi kebutuhan konsumen. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengidentifikasi karakteristik konsumen, mengetahui proses pengambilan keputusan membeli, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian Teh Pucuk Harum. Penelitian ini dilakukan di Universitas Nusa Bangsa. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Kemudian dianalisis menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, uang bulanan, pendapatan, pengeluaran per bulan, sumber dana, asal daerah dan tempat tinggal. Pada proses keputusan pembelian, atribut produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen. Konsumen melakukan pembelian berdasarkan inisiatif sendiri dan harga. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian berdasarkan hasil analisis faktor adalah faktor produk dan faktor promosi.


Author(s):  
Rosadi - Rosadi ◽  
Amalia Nur Milla ◽  
Reny Sukmawani

Penelitian tentang analisis pendapatan usahatani jahe gajah di tingkat petani, dilakukan di Kelompok Tani Ridoamanah XIIB. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan usahatani jahe gajah. Teknik pengambilan sampel yakni dilakukan secara “purposive”. Objek pengambilan sampel penelitian dilakukan terhadap anggota kelompok tani yang berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif studi kasus/lapangan. Sedangkan untuk melihat analisis pendapatan usahatani jahe gajah menggunakan rumus R/C ratio, BEP dan profitabilitas yang menjadi acuan suatu pendapatan dan kelayakan usahatani yang dijalankan di kelompok tani. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelompok tani, dapat disimpulkan bahwa usahatani jahe gajah tersebut menguntungkan dan layak untuk diusahakan dengan pendapatan sebesar Rp122.970.000, BEP produk sebesar 684,51 kg, BEP harga sebesar Rp 3.802,00/kg, R/C ratio 3,10, dan profitabilitas usahatani jahe gajah dalam penelitian ini sebesar 2,15%. Upaya meningkatkan pendapatan usahatani sebaiknya petani jahe gajah menerapkan teknologi terbaru dan menambah luasan tanam untuk meningkatkan produksi jahe gajah.


Author(s):  
Sari Anggarawati ◽  
Anak Agung Eka Suwarnata

Sektor pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan masih merupakan ujung tombak pembangunan perdesaan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.  Dalam rencanaan pembangunan kawasan perdesaan (RPKP) diperlukan identifikasi dan analisis potensi komoditas unggulan daerah perdesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi potensi pengembangan komoditas unggulan Kabupaten Pesisir Selatan, melakukan penilaian kontribusi produksi hasil komoditas unggulan dibandingkan komoditas lainnya, melakukan analisis peluang penyerapan tenaga kerja pada komoditas unggulan dan melakukan analisis studi kelayakan dalam peningkatan pendapatan dan pengurangan kemiskinan.  Metode penilaian yang digunakan adalah membandingkan dua kondisi, yaitu saat sebelum ada RPKP dan setelah ada kegiatan RPKP.  Sebelum ada kegiatan RPKP, pertumbuhan ekonomi kawasan mengikuti kondisi alamiah yang telah ada tanpa ada campur tangan.  Sedangkan kondisi setelah RPKP adalah kondisi ekonomi kawasan setelah ada upaya bantuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Nilai produksi komoditas menunjukkan bahwa ternak sapi, tanaman pangan padi, tanaman hortikultura cabai dan perkebunan kelapa sawit adalah komoditas yang memiliki nilai kontribusi ekonomi tertinggi di masing-masing kelompok komoditas. Tanaman pangan memberikan kontribusi tertinggi senilai Rp2.608.210.710.000,00 tahun 2022, juga dalam serapan tenaga khususnya pertanian tanaman pangan.  Hasil perhitungan kelayakan investasi pengemukan sapi membutuhkan biaya operasional dalam satu tahun adalah sebesar Rp110.272.000,00, nilai NPV sebesar Rp67.212.930,00, R/C rasio sebesar 2,56, dan Net B/C menunjukkan angka sebesar 1,56 selama umur usaha 5 tahun.


Author(s):  
Sulassih Sulassih ◽  
Naekman Naibaho

Peningkatan kualitas buah manggis dapat dilakukan dengan aplikasi Gibberellic Acid (GA3) pada koleksi tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) di Kebun Percobaan Tajur dan Pasirkuda Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB. Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor yaitu aplikasi Gibberellic Acid (GA3) teknis dengan taraf 0, 50, 100 dan 150 ppm yang diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Larutan Gibberellin (GA3) diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada bunga di sore hari. Penyemprotan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada umur bunga satu minggu sebelum mekar, bunga mekar dan satu minggu setelah mekar. Aplikasi penyemprotan Gibberellic Acid (GA3) teknis menunjukkan tidak berbeda nyata pada kriteria diameter buah, panjang buah, panjang tangkai buah, bobot buah dan padatan total terlarut baik buah dari Kebun Tajur maupun Kebun Pasirkuda. Kriteria ukuran buah manggis dapat disesuaikan dengan kriteria pasar yang tersedia. Buah manggis dari Kebun Pasirkuda memiliki kriteria sesuai pasar Malaysia, Thailand maupun Australia pada kriteria diameter buah, bobot buah dan total padatan terlarut, sedangkan buah hasil Kebun Tajur dapat digolongkan ke dalam mutu standar kelas tiga pada ASEAN standar.


Author(s):  
Refitria Febrian Ramdhiana ◽  
Asmanur Jannah ◽  
Dyah Budibruri Wibaningwati
Keyword(s):  

Talas Bogor (Colocasia esculenta L. Schott) merupakan salah satu ikon Kota Bogor.  Hal yang kurang disukai dari talas bogor adalah adanya kristal kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal pada kulit, mukosa mulut, dan kerongkongan. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa gatal pada talas adalah dengan merendam talas selama satu malam di dalam air, namun, metode perendaman yang paling efektif dan pengaruhnya terhadap karakteristik tepung talas belum diketahui. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RAL-F) dengan dua faktor, yaitu faktor klon dan perendaman. Klon talas bogor yang digunakan klon B-1511 dan B-1023, dipanen pada umur 9 bulan, dikupas, dirajang dan diberi perlakuan perendaman. Perendaman yang dicobakan: kontrol atau tanpa perendaman (K), perendaman dalam air A), dan dalam 5% larutan garam G). Setelah direndam, ditiriskan dan dikeringkan dengan drying oven pada suhu 55o C. Chip yang sudah kering diolah menjadi tepung untuk kemudian dinilai karakteristiknya. Variabel yang diamati adalah rendemen, kadar air, densitas kamba, amilosa, amilopektin, kadar pati, dan kadar kalsium oksalat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara klon dan perlakuan perendaman terhadap kadar amilosa, kadar amilopektin dan kadar pati. Perlakuan perendaman dalam larutan garam 5% selama 30 menit dapat menurunkan kadar kalsium oksalat pada tepung talas baik klon B-1511 maupun B-1023.  Rata-rata rendemen tepung pada klon B-1511 26,53% sedangkan untuk klon B-1023 26,40%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document