Jurnal Skala Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

48
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

2615-2126, 2087-152x

2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 86-95
Author(s):  
Isnaniah Isnaniah ◽  
Tri Tunggal ◽  
Rita Kirana
Keyword(s):  

Fenomena yang terjadi, menyatakan kebijakan tentang penggunaan partograf tersebut belum sepenuhnya berjalan sesuai prosedur. Bidan praktek sebenarnya sudah mengetahui kebijakan tersebut, namun belum sepenuhnya melakukan dengan baik. Dalam pelaksanaannya bidan tidak menggunakan partograf dengan lengkap, benar dan tepat waktu. Metode penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh bidan yang mendirikan BPM di Banjarmasin dan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian bidan yang mendirikan BPM di Banjarmasin yaitu 54 responden. Analisis yang digunakan adalah uji kolerasi spearman dengan p 0,05 Hasil penelitian dari 54 responden, 12 responden (22%) yang kurang dalam pemanfaatan partograf,44 responden (81,5%) berpengetahuan baik, 46 responden (85,2 %) mempunyai sikap positif dan 40 responden (74,1 %) berketerampilan mahir, Hasil uji statistic tidak ada hubungan antara pengetahuan bidan  tentang partograf dengan penggunaan pengisian partograf dan ada hubungan yang bermakna antara sikap dan keterampilan dengan penggunaan partograf di BPM swasta kota Banjarmasin Penelitian menunjukan tidak hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan partograf tetapi ada hubungan antara sikap dan keterampilan dengan penggunaan partograf di BPM swasta Kota Banjarmasin dan disarankan kepenanggungjawab wilayah kerja BPM untuk melakukan pengawasan terhadap pencatatan dan pelaporan Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Keterampilan, Partograf  


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 75-85
Author(s):  
Jihan Kusdiana Fadila ◽  
Ida Chairanna Mahirawatie ◽  
Soesilaningtyas Soesilaningtyas
Keyword(s):  

Salah satu komplikasi Diabetes Melitus di bidang kedokteran gigi adalah oral diabetic meliputi mulut kering (xerostomia), gusi mudah berdarah (gingivitis), karang gigi (calculus), resorbsi tulang alveolaris, dan periodontitis. Periodontitis merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus dengan tingkat prevalansi yang tinggi hingga mencapai angka 75% (Nandya, dkk, 2012 dalam Lestari, dkk, 2016). Kota Probolinggo sendiri memiliki proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut kurang lebih 65% - 70% dan yang merawat gigi kurang lebih 8,5% - 10% dari jumlah penduduk 217.062 jiwa. Masalah penelitian ini adalah Tingginya Prevalensi Periodontitis di Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk metahui Motivasi tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut (Periodontitis) pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo. Metode penelitian dengan mengisi kueisioner dan pemeriksaan, jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan sasaran pasien Diabetes Melitus sebanyak 30 orang. Hasil Penelitian menunjukkan motivasi dorongan termasuk kuat (75%), motivasi harapan kuat (71%), motivasi imbalan kuat (59%). Dapat disimpulkan motivasi pasien Diabetes Melitus tentang kesehatan gigi dan mulut adalah kuat (69%). Kata Kunci : motivasi, pemeliharaan kesehatan, diabetes melitus, leaflet.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 65-74
Author(s):  
Hapisah Hapisah ◽  
Rusmilawaty Rusmilawaty ◽  
Rafidah Rafidah

Masa balita merupakan periode terpenting tumbuh kembang, Banyak faktor yang mempengaruhi gangguan keterlambatan perkembangan  dapat dideteksi dengan menggunakan Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP). Hasil wawancara 6  ibu didapatkan 3  tidak diberikan ASI eksklusif, 1 dengan BGM. Dari 6 anak tersebut 2 anak memiliki perkembangan motorik kasar tidak sesuai usia yaitu 1 anak berusia 8 bulan tidak mampu merangkak dan tidak mampu berdiri dari posisi duduk atau posisi merangkak dan 1 anak lainnya berusia 9 bulan tidak mampu melangkah dengan berpegangan dan menyusuri meja. Desain penelitian menggunakan rancangan matched case control study. Populasi  seluruh balita di wilayah Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara  sebanyak 3.321 . Sampel kasus adalah bayi yang mengalami keterlambatan perkembangan sebanyak 36  dan kelompok kontrol yaitu bayi yang tidak mengalami keterlambatan  perkembangan sebanyak 36. Analisis bivariabel menggunakan chi square dan   analisis multivariable menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil  sebanyak 36 kasus keterlambatan perkembangan balita terdiri dari meragukan 23 orang (31,9%) dan penyimpangan 13 orang (18,0%). Faktor risiko yang bermakna adalah status gizi (p=004) dengan nilai OR=4,8, stimulasi (p=003) dengan nilai OR=5,18 dan pendapatan orang tua (p=002) dengan nilai OR=3,5. Sedangkan berat badan lahir (ρ = 0,078), riwayat pemberian ASI (ρ = 0,227), pendidikan (ρ = 0,197), pekerjaan (ρ = 0,484), jenis kelamin (ρ = 0,401) dan jumah saudara (ρ = 0,148) tidak ada pengaruh pada keterlambatan perkembangan balita di Puskesmas Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin. Status gizi buruk memilki angka risiko 4,8 paling tinggi  di bandingkan dengan determinan lainnya yang mempengaruhi  keterlambatan perkembangan balita.  Kata Kunci : Determinan Keterlambatan Perkembangan


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 42-53
Author(s):  
Mukhtar Mukhtar ◽  
Akhmad Rizani ◽  
Erni Setiawati

Kontrasepsi hormonal merupakan jenis kontrasepsi yang paling disukai para akseptor keluarga berencana, khususnya kontrasepsi suntik. Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana Puskesmas Kertak Hanyar Januari – Oktober 2016 didapatkan 58,82% akseptor kontrasepsi suntik. Metode kontraspesi suntik yang paling sering digunakan adalah Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA). Kontrasepsi ini memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan, tetapi memiliki efek samping utama yaitu perubahan berat badan.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) dengan Pertambahan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 99 akseptor kontrasepsi suntik dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kartu peserta keluarga berencana (Kartu KB), timbangan berat badan dan wawancara. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian dari 64 responden yang menggunakan kontrasepsi suntik DMPA paling banyak mengalami pertambahan berat badan berlebih yaitu 26 responden (41 %) dan dari 35 responden yang menggunakan kontrasepsi suntik Kombinasi paling banyak mengalami pertambahan berat badan normal yaitu 22 responden (62,9 %). Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara kontrasepsi suntik DMPA dengan pertambahan berat badan dari r = 0,038 < a = 0,05. Kesimpulan penelitian adalah adanya  hubungan antara kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesterone Asetat (DMPA) dengan Pertambahan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Tahun 2017.   Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik DMPA, Pertambahan Berat Badan


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 33-41
Author(s):  
Sintya Malra nur Fitriana ◽  
Ida Chairanna Mahirawatie ◽  
Agus Marjianto

Masalah penelitian ini tingginya angka persentase karies gigi ibu hamil di Puskesmas Ngumpakdalem Kecamatan Dander Bojonegoro yaitu sebesar 60,94% dari target bebas karies 54,6%. Tujuan penelitian ini diketahuinya motivasi ibu hamil tentang kebersihan gigi dan mulut di Puskesmas Ngumpakdalem Kecamatan Dander Bojonegoro. Metode penelitian yang digunakan deskriptif. Sasaran yang terlibat dalam penelitian ini adalah 30 orang ibu hamil yang berusia 20-30 tahun. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi ibu hamil tentang kebersihan gigi dan mulut di Puskesmas Ngumpakdalem Kecamatan Dander Bojonegoro tahun 2020 dalam kategori kuat. Kesimpulan ibu hamil telah memiliki motivasi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kata kunci : Motivasi, Kebersihan Gigi dan Mulut, Ibu Hamil  


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 54-58
Author(s):  
Hidayatul Azizah ◽  
Abdul Khair

Air sumur gali di daerah pesisir Kabupaten Tanah Laut umumnya memiliki kualitas yang tidak memenuhi persyaratan, hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa pH dan Fe telah melampaui baku mutu, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan variasi metode Aerasi, Koagulasi dan Filtrasi dengan media pasir pantai dalam meningkatkan kualitas air bersih di wilayah pesisir pantai ditinjau dari parameter kekeruhan, pH dan Fe. Jenis penelitian bersifat eksperimental, desain penelitian menggunakan  Pre-test post-test with control group design. Analisis data menggunakan uji statistik Paired Sample T-Test dan Uji Wilcoxon. Hasil pengukuran air sumur gali parameter kekeruhan untuk metode yang paling baik adalah metode Aerasi – Koagulasi – Filtrasi dengan persentase 92.47%, sedangkan metode pengolahan air yang kurang baik adalah metode Koagulasi – Filtrasi dengan persentase 32.56%, pada parameter pH seluruh variasi metode pengolahan air memiliki kemampuan yang sama yaitu dengan persentase 40.00%, pada parameter kadar besi metode yang paling baik adalah metode Aerasi – Koagulasi – Filtrasi dengan persentase 99.95%, sedangkan metode yang kurang baik adalah metode Koagulasi – Filtrasi dengan persentase 60.75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua metode pengolahan air yang digunakan mampu meningkatkan kualitas air sumur gali di wilayah pesisir pantai, variasi metode tersebut dapat diaplikasikan pada masyarakat sebagai salah satu alternatif pengolahan air bersih.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Sefentina Agustin ◽  
Happy Marthalena Simanungkalit ◽  
Grisiana Wilianti
Keyword(s):  
P Value ◽  

Anak balita yang berusia 1–5 tahun merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah gizi. Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga membutuhkan asupan makanan yang cukup dan bergizi. Variasi makanan dapat meningkatkan nafsu makan dikarenakan bentuk, rasa, warnanya berbentuk menarik. Bentuk yang menarik pada variasi makanan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Tujuan penelitian ini adalah untuuk mengetahui adanya pengaruh aromaterapi Citronella Oil terhadap peningkatan nafsu makan pada balita usia 1-5 tahun di Posyandu Tulip Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari pemberian aromaterapi Citronella Oil sebelum tidur malam. Rancangan penelitian menggunakan penelitian Pre Eksperimen menggunak One Group Pre-Post Design terhadap 20 responden dengan masalah nafsu makan. Uji statistik yang digunakan adalah Mc Nemar Test  Dari hasil uji Mc Nemar Test  didapatkan p value nafsu makan = 0,000 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh aromaterapi Citronella Oil terhadap peningkatan nafsu makan pada balita usia 1-5 tahun di Posyandu Tulip Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar sebagai terapi alternatife untuk peningkatann nafsu makan dan informasi kepada orang tua balita tentang pegaruh aromaterapi citronella oil sehingga dapat meningkatkan nafsu makan balita. Kata Kunci : Aromaterapi Citronella Oil, Peningkatan nafsu makan, Balita usia 1-5 tahun


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 20-32
Author(s):  
Indah Nurhayati ◽  
Dewi K Wulandari ◽  
Suroto Suroto
Keyword(s):  
P Value ◽  

Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Jumlah bayi berat lahir rendah di Kalimantan Selatan tahun 2018 sebanyak 3.728 bayi. Bayi berat lahir rendah beresiko mengalami hipotermi. Hipotermi jika tidak diatasi akan menyebabkan kematian. Metode pencegahan hipotermi yang bisa dilakukan yakni perawatan metode kanguru dan terapi sentuhan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas terapi sentuhan dan perawatan metode kanguru terhadap peningkatan suhu tubuh bayi berat lahir rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi experiment.  Desain penelitian yang digunakan adalah pre test and post test designs with two comparisn treatments terhadap 30 responden, 15 responden untuk terapi sentuhan dan  15 responden untuk perawatan metode kanguru. Uji statitik yang digunakan adalah uji t dependent dan independent. Hasil penelitian menunjukan ada beda efektifitas antara terapi sentuhan dan perawatan metode kanguru dalam meningkatkan suhu tubuh berat bayi lahir rendah, yaitu didapatkan P value = 0,007 dengan alpha <0,05. Nilai rata-rata kenaikan suhu responden perlakukan terapi sentuhan sebesar  0,17 °C, sedangkan perawatan metode kanguru 0,32 °C. Jadi perawatan metode kanguru terbukti lebih efektif meningkatkan suhu tubuh bayi berat lahir rendah. Dari hasil penelitian diharapkan perawatan metode kanguru bisa digunakan sebagai metode pencegahan hipotermi di pelayanan kesehatan dan dirumah. Kata Kunci     : bayi berat lahir rendah, suhu tubuh, terapi sentuhan, perawatan metode kanguru


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 8-19
Author(s):  
Josinta Elsiana Maryanti Tameon
Keyword(s):  

Abstrak: Penyakit gigi dan mulut yang sering dijumpai di Indonesia adalah karies gigi dan jumlahnya cukup tinggi. Usia sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu kelompok usia anak yang rentan terhadap karies gigi. Pengetahuan anak tentang karies gigi sangat penting sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut dari karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan anak dengan karies gigi anak dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan lembar observasi karies gigi anak serta teknik analisis data menggunakan uji chi square. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah anak SD kelas VA SDI Raden Paku Surabaya yang  berjumlah 52 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan anak tentang karies gigi  dan mulut sebagian besar pada kategori baik yaitu dapat menjawab 15 – 22 pertanyaan sebanyak 35 anak (67,2%), angka karies gigi terbanyak terdapat pada kriteria >1 termasuk  dalam kategori buruk dengan karies gigi sebanyak 39 anak  (75%), sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan anak dengan karies gigi anak yang dibuktikan dengan nilai signifikasi  (0,942 sig > 0,05). Kesimpulannya pengetahuan anak tentang karies gigi yang baik tidak mempengaruhi karies gigi anak. Kata Kunci: Karies gigi; Pengetahuan; Anak sekolah


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Elfira Maulidah ◽  
Anny Thuraidah ◽  
Leka Lutpiatina

Infectious diseases can be caused by bacteria such as Staphylococcus aureus and Salmonella typhi. Treatment of infectious diseases can use antibiotics. However, antibiotics can cause side effects on users. Kuit Lime leaf (Citrus hystrix D.C.) contains secondary metabolites such as alkaloids, steroids, triterpenoids, tannins, and flavonoids used as antibacterial. This study aimed to determine the bactericidal potential of the kuit lime leaf extract powder on Staphylococcus aureus and Salmonella typhi. The type of research used is the experiment, and the research design used is the Posttest Only Control Group Design. The antibacterial activity test used was the liquid dilution of MIC and MBC. The results showed the MIC of Staphylococcus aureus and Salmonella typhi was 180 mg/mL and 120 mg/mL, while the MBC results against Staphylococcus aureus and Salmonella typhi are 190 mg/mL and 130 mg/mL. Data analysis in this research conducted descriptively. Based on descriptive analysis, it concluded that the bactericidal potential of the powdered extract of kuit lime against Staphylococcus aureus is at a concentration of 190 mg/mL and Salmonella typhi at a concentration of 130 mg/mL.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document