Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Negeri Semarang

2503-3476, 2252-6722

2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 8-13
Author(s):  
Ermawati Ermawati ◽  
Siti Rochmiyati

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan Tri-N (Niteni-Nirokke-Nambahi) dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam perangkat pembelajaran teks deskripsi kelas VII di SMP. Perangkat pembelajaran tersebut adalah berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP memuat ajaran Tri-N dan PPK diimplementasikan di bagian kegiatan proses pembelajaran yaitu di pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Tri-N ditunjukkan dalam kegiatan niteni-mengamati, niteni-menanya, niteni-mengasosiasi, nirokke-mengasosiasi, dan nambahi mengomunikasikan. PPK yang dimuat di dalam perangkat pembelajaran RPP teks deskripsi ini meliputi religius, disiplin, percaya diri, kerja sama, dan mandiri.   Kata Kunci: Teks Deskripsi, Tri-N, PPK Abstract This study aims to describe the development of Tri-N (Niteni-Nirokke-Nambahi) and Strengthening Character Education (PPK) in the VII grade text description learning tool in junior high schools. The learning kit is in the form of a Learning Implementation Plan (RPP). The RPP contains the teachings of Tri-N and PPK implemented in the learning process activities section, namely in the introduction, core activities, and closing activities. Tri-N is shown in the activities of niteni-observing, niteni-asking, niteni-associating, nirokke-associating, and enhancing communicating. PPK that is contained in the lesson plan lesson text description includes religious, disciplined, confident, cooperative, and independent. Keywords: Description text, Tri-N, PPK


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Qeis Karina Puspasari ◽  
Nas Haryati Setyaningsih

Abstrak             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model Picture and Picture dan Model Sugesti Imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Banjarnegara. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas VIII-D kelompok eksperimen 1 menggunakan model Picture and Picture dan VIII-C Kelompok eksperimen 2 menggunakan model Sugesti Imajinasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Picture and Picture lebih efektif dibandingkan dengan model Sugesti Imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP.   Kata Kunci: model picture and picture, model sugesti imajinasi, teks puisi.   Abstract This study aimed to determine the effectiveness of the Picture and Picture Model and Imagination Suggestion Model in learning to write poetry for eight-grade students of Junior High School. The population in this study were eighth-grade students of SMP Negeri 5 Banjarnegara. The samples of this study were the class VIII-D students as in the experimental group 1 using the Picture and Picture and VIII-C as in the experimental group 2 using the Imagination Suggestion model. The design used in this research is quasi experimental design with nonequivalent control group design. The results showed that the Picture and Picture model was more effective than the Imagination Suggestion model in learning to write poetry for the eighth-grade students of Junior High School.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 58-65
Author(s):  
Listyarini Listyarini ◽  
Sarifah Firda Arindita Nafarin
Keyword(s):  

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai macam deiksis yang terdapat dalam percakapan pada channel youtube podcast Deddy Corbuzier bersama Menteri Kesehatan tayangan bulan Maret 2020. Percakapan tersebut berisi tentang informasi yang berkaitan dengan covid-19 atau virus yang sedang mewabah di berbagai belahan dunia saat ini. Penelitian ini menggunakan metode dengan beberapa teknik yaitu teknik observasi, teknik simak dan teknik catat atau tulis. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan ditemukan lima bentuk deiksis pada data yang telah diteliti, deiksis tersebut antara lain deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana dan deiksis sosial. Deiksis yang paling sering digunakan yaitu deiksis persona dalam bentuk kata dia. Tiap deiksis mempunyai fungsi masing-masing sesuai dengan konteksnya. Penelitian ini menjadi menarik karena sebelumnya belum pernah ada penelitian deiksis pada akun channel youtube. Kata Kunci: Covid-19; Deiksis; Youtube Podcast   Abstract   This study aims to analyze the various types of deixis contained in a conversation on the youtube channel podcast Deddy Corbuzier with the Minister of Health showing March 2020. The conversation contains information relating to covid-19 or the virus that is pendemic in various parts of the world today. This study uses methods with a variety of techniques namely observation techniques, listening techniques and written or written techniques. Based on the result of theanalysis that has been done five forms of deixis were found in the data that have been examined such deixis including, persona deixis, lace deixis, time deixis, discourse deixis and social deixis. The most commonly used deixis is the persona deixis in the form of words dia. But each deixis has its own function according to the context. This research is interesting because previously there has never been a deixis study on youtube channel acounts. Keywords: Covid-19; Deixis; Youtube Podcast


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Uki Hares Yulianti

Menulis teks hasil observasi sebagai salah satu materi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan kurikulum 2013. Permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran adalah pembelajaran yang kurang menimbulkan antusias belajar peserta didik. Media pembelajaran merupakan salah satu yang mempengaruhi pembelajaran efektif karena menumbuhkan antusias belajar siswa. Setelah mempelajari media pembelajaran yang sudah ada, ditemukan fakta bahwa media pembelajaran masih sederhana dan belum interaktif. Relevan dengan situasi tersebut, diperlukan media pembelajaran untuk menulis teks hasil observasi yang interaktif bermuatan konservasi yang sesuai bagi peserta didik kelas VII SMP, baik dari segi kelayakan isi, penyajian, dan bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan) dari Borg dan Gall (2003:570). Media pembelajaran interaktif ini terdiri dari empat menu yaitu permainan, kompetensi inti dan kompetensi dasar, materi, dan soal. Media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran menulis teks hasil observasi bermuatan konservasi untuk siswa SMP kelas VII dinyatakan valid oleh ahli dan praktisi dengan skor rata-rata 3 (tiga) yang dikategorikan baik. Hasil uji keefektifan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran menulis teks hasil observasi bermuatan konservasi untuk siswa SMP kelas VII menyatakan media permainan interaktif ini efektif dengan bukti data uji t yang menyatakan adanya perbedaan signifikan hasil pretes dan postes. Kata Kunci: konservasi; media pembelajaran interaktif; peseta didik; teks hasil observasi   Abstract Writing an observation report is one of materials in the 2013 curriculum and it needs to be mastered by students. Meanwhile, the most frequent problem which arises during learning process is learning which does not trigger students’ enthusiasm. Interactive learning media can create an effective learning process since the media can trigger students’ enthusiasm. After studying about available learning media, it is found a fact that the learning media are still not sophisticated and interactive.  Based on that situation, an interactive learning media to write an observation report is needed for seventh grade of junior high school students. The researcher emphasizes on the content, delivery, and language of the media. The method used in this research is Research and Development by Borg dan Gall (2003:570). This interactive learning media consists of four menus, namely games, core competencies and basic competencies, materials, and exercises. This interactive learning media used to write a conservative observation report for junior high school students is valid according to experts and practitioners. It has an average score of three (3) which is categorized as good. The effectiveness test of interactive learning media used to write conservative observation reports for seventh grade of junior high school students shows that this media is effective. It is proven by t test which states the significant results of pre-test and post-test. Keywords: conservative, interactive learning media, students, observation reports


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 32-41
Author(s):  
Cintia Nugraha ◽  
Mukh Doyin

Penelitian ini dilandaskan pada rendahnya keterampilan menulis cerita imajinasi pada peserta didik. Rendahnya keterampilan menulis cerita imajinasi tersebut disebabkan karena ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik membuat peserta didik kesulitan dalam mengembangkan ide, imajinasi dan daya kreativitasnya dalam menulis teks cerita imajinasi. Berdasarkan hal tersebut solusi yang dapat diterapkan yaitu penggunaan model copy the master berbantuan media film animasi sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerita imajinasi bagi peserta didik. Solusi tersebut membuat daya imajinasi dan kreativitas peserta didik dapat tumbuh secara optimal, degan begitu peserta didik tidak lagi mengalami kebingungan untuk menulis teks cerita imajinasi. Hasil penelitian membuktikan adanya peningkatan keterampilan menulis teks cerita imajinasi bagi peserta didik. Penelitian menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan berbasis pada pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data penelitian diambil dari observasi, angket, hasil tes dan catatan lapangan. Hasil menulis cerita imajinasi pada kegiatan prasiklus nilai rata-ratanya sebesar 24.6 dengan 0% ketuntasan. Kemudian pada siklus I, nilai rata-rata meningkat tajam menjadi 86.88 dengan ketuntasan 100% dan pada siklus II, nilai rata-rata semakin meningkat menjadi 90.1 dengan ketuntasan 100%. Pada siklus I dan siklus II, peserta didik mendapatkan perolehan nilai jauh lebih baik dari kegiatan prasiklus dan pada siklus I serta siklus II, 100% peserta didik tuntas KKM.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 26-31
Author(s):  
Lilik Rita Lindayani

Abstrak Hubungan ideologis pada proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) tidak dapat dielakkan, karena program BIPA adalah  sebuah program yang berelasi dengan banyak pembauran budaya di dalamnya. Bentuk bahasa (kata, kalimat, dan variasi bahasa) adalah bagian dari faktor keberhasilan pengetahuan bagi pembelajarnya sebagai penerima konvensi. Bahasa tanpa karakteristik budaya sama artinya dengan mempelajari bentuk gramatikal semata tanpa memperhatikan makna.  Sementara, inti dari berbahasa ialah apabila komunikasi yang terjalin dipahami karena adanya makna dari bahasa itu sendiri. Artikel ini menjelaskan kemungkinan pola belajar dari titik geografi imajinatif untuk menyoroti dan membangun identitas bahasa Indonesia yang dipelajari melalui pendekatan Orientalisme Edward Said. Persepsi persoalan bahasa yang dipelajari dan konstuksi identitas penutur yang mempelajarinya menjadi sebuah fenomena, hingga peran geografi imajinatif menjadi penting.  Ide dasar dalam artikel ini adalah mendesposisikan pengalaman belajar dan mengajar menjadi strategi yang terpolakan sebagai langkah awal dalam memahami karakteristik pembelajaran BIPA melalui dasar-dasar pengenalan dan pengetahuan geografi imajinatif dalam prosesnya. Dalam hal ini, ide belajar bahasa biasanya mempertimbangkan kekuatan kelas serta tingkat kebutuhan terhadap bahasa yang dipelajari. Studi tentang otoritas kelinguistikan dibahas dengan menggunakan metode referensial, di dalamnya pembelajar bahasa asing menghadapi genre teks budaya secara umum. Dua instrumen metodologis digunakan untuk menelaah lebih jauh, yaitu memperhatikan karakateristik pembelajar  BIPA dengan menggunakan perangkat formasi strategis dan posisi strategis.   Kata Kunci: Geografi imajinatif, Pembelajaran BIPA, Metode Formasi Strategis, Metode Posisi Strategis   Abstract The ideological relationship in the Indonesian language learning process for foreign learning (BIPA) is inevitable, because the BIPA program is a program related to much cultural assimilation there. The form of language (sentences, sentences, and variations of language) is part of the success factors of knowledge for students as convention recipients. Language without cultural characteristics is synonymous with grammatical form features only without regard to meaning. Meanwhile, the core of the conversation about communication is intertwined because of the meaning of the language itself. This article explains about learning patterns from the point of imaginative geography to discuss and build Indonesian language identity which is learned through the discussion of Edward Said's Orientalism. The perspective of the language learned and the construction of the identity of the speakers who study it become a phenomenon, so the role of imaginative geography becomes important. The basic idea in this article exposes the experience of learning and teaching into a strategy that is thought of as a first step in understanding the characteristics of BIPA through the basics of knowledge and knowledge imaginative geography in the process. In this case, the idea of ​​learning a language usually considers class and the level of need for the language being studied. The study of linguistics authority is discussed using referential methods, in which language expenditures translate cultural texts in general. Two methodological instruments are used to explore further, namely paying attention to the characteristics of BIPA spending using strategic formation and strategic positions tools. Keywords: Imaginative Geography, BIPA Learning, Strategic Formation Methods, Strategic Position Methods


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 49-57 ◽  
Author(s):  
Resti Faozi ◽  
U'um Qomariyah

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian nilai moral yang terdapat dalam antologi Cerpen Kasur Tanah (Cerpen Pilihan Kompas 2017) dan kesesuaiannya jika digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMA/ MA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam antologi cerpen Kasur Tanah (Cerpen Pilihan Kompas 2017) terdiri atas: (1) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, diantaranya mengerjakan kebaikan, melaksanakan yang diperintahkan Tuhan, meyakini akan adanya kehidupan neraka bagi orang-orang yang tidak melakukan perintah Tuhan, meyakini akan adanya kematian dan mempercayai bahwa Tuhan Sang Pencipta dan yang Maha Kuasa; (2) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, meliputi kesadaran diri, intropeksi diri, dan mengakui kesalahannya; dan (3) nilai moral hubungan manusia dengan lingkungan sosial, diantaranya berupa hubungan baik antara anak dengan orang tuanya, meminta pendapat orang lain tentang suatu keputusan, mengalah, menjaga kasih sayang dengan sesama, saling tolong-menolong, serta berhubungan baik dengan alam sekitar. Berdasarkan aspek kevalidan dan kesesuaian serta wawancara dengan narasumber, nilai moral yang terkandung dalam antologi cerpen Kasur Tanah (Cerpen Pilihan Kompas 2017) hanya tujuh judul cerpen yang dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar sastra di kelas XI SMA/ MA. Tujuh judul cerpen tersebut yaitu: (1) Rumah Batu Kakek Songkok karya Lina PW; (2) Paman Klungsu dan Kuasa Peluitnya karya Ahmad Tohari; (3) Gugatan karya Supartika; (4) Perihal Tanda-tanda karya Wisnu Sumarwan; (5) Sekuntum Melati Ibu karya Miranda Seftiana; (6) Penagih Hutang Bersepeda Kumbang karya Farizal Sikumbang; dan (7) Mbah Dlimo karya A Muttaqin. Kata kunci: nilai moral, bahan ajar sastra, cerpen


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 66-70
Author(s):  
Farudin Eko Hardiyanto

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model-model penilaian produktif kompetensi menulis berbasis nilai humanis. Penilaian dalam pembelajaran menulis merupakan hal yang strategis dan menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Penilaian sering dianggap sebagai salah satu dari tiga pilar utama yang sangat menentukan kegiatan pembelajaran.  Ketiga pilar tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah penilaian unjuk kerja pada mata kuliah menulis berbasis nilai-nilai humanis? Bentuk-bentuk penugasan yang dapat dijadikan penilaian dan proses pembelajaran mata kuliah menulis dengan berbasis pada nilai-nilai humanis yaitu 1) Praktik Menulis Makalah, 2) Praktik Menulis Artikel Populer; 3) Praktik Menulis Otobiografi; 4) Praktik Menulis Berita; 5) Praktik Menulis, Menyusun, dan Pameran Majalah Dinding; 6) Praktik Menulis Buletin; dan 7) Praktik Menulis Proposal Kegiatan Sosial. Kata kunci: penilaian, produktif, menulis, nilai humanis. Abstract This study aims to describe the productive assessment models of writing competency based on humanist values. Assessment in learning to write is a strategic thing and determines success in achieving educational goals. Assessment is often regarded as one of the three main pillars that determine learning activities. The three pillars are planning, implementation and evaluation. The formulation of the problem in this research is how is the performance evaluation on the writing subject based on humanist values? Forms of assignment that can be used as an assessment and learning process of writing courses based on human values ​​are 1) Paper Writing Practices, 2) Popular Article Writing Practices; 3) Autobiographical Writing Practices; 4) News Writing Practices; 5) Writing, Compiling, and Exhibition Magazine Wall Practices; 6) Practice of Writing Bulletins; and 7) Practice of Writing Social Activity Proposals. Keywords: assessment, productive, writing, human values.  


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Lalita Melasarianti ◽  
Novita Pri Andini

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan bercerita dengan menggunakan media film animasi bermuatan nilai-nilai karakter dan mengubah perilaku dalam mengikuti pembelajaran keterampilan bercerita dengan menggunakan media film animasi bermuatan nilai-nilai karakter pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Mandiraja. Subjek penelitian adalah guru kelas dan siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Mandiraja. Data berupa RPP, foto, hasil tes, daftar nilai, catatan lapangan, dan catatan hasil wawancara. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan/observasi, wawancara, tes, dan dokumen. Indikator ketercapaian 75%. Prosedur penelitian meliputi persiapan, survei awal, pelaksanaan siklus, pengamatan, dan pelaporan. Hasil penelitian ini adalah (1) Hasil nilai rata-rata kelas pada siklus 1 sebesar 61% dan siklus 2 sebesar 75,23% sehingga siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 14.23% dari siklus 1, dan (2) terjadi perubahan positif perilaku siswa terhadap pembelajaran bercerita dengan menggunakan media film animasi bermuatan nilai-nilai karakter.   Kata kunci: keterampilan bercerita, media film animasi, dan nilai-nilai karakter


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 109-114
Author(s):  
Irmayanti Nur Aini ◽  
Agus Nuryatin

Media merupakan perantara untuk membantu proses pembelajaran di kelas. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat menyampaikan materi, mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, serta menambah motivasi belajar siswa. Buku komik dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan ilustrasi dalam komik dapat meningkatkan pemahaman mengenai peristiwa yang pernah  terjadi dan belum tentu dapat dipahami jika dibaca menggunakan buku teks biasa. Buku komik yang dikembangkan tidak hanya berfokus pada materi saja, tapi terdapat muatan nilai kebudayaan dalam masing-masing cerita. Sehingga diharapkan tujuan pendidikan yang didapatkan tidak hanya berupa pengetahuan saja tetapi pendidikan moral. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan langkah-langkah Borg and Gall yang direduksi menjadi lima tahapan, yaitu (1) potensi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain. Tahapan tersebut akhirnya dapat menghasilkan buku komik sebagai media mengidentifikasi nilai-nilai dan isi cerita hikayat untuk kelas X SMA. Kata Kunci: buku komik, cerita hikayat, nilai kebudayaan Abstrack: Media is used to help the learning process in the classroom. The learning media function as a means of conveying material, overcoming the limitations of sense, space and time, and increasing students motivation. Comic books can be used as an alternative media for learning in the classroom. Because illustration in comics can increase understanding of events that have occured and may not be understood if it was read using ordinary textbooks. The comics books developed are not only focused on the material, but loads of cultural values in each story. So it is hoped that  the educational goals got by students will not only knowledge but moral education. This research uses research and development method. This study uses Borg and Gall steps which are reduced to five stages, here are (1) potential problems, (2) collection of information, (3) product design, (4) design validation, (5) design revision. They are finally able to produce comic books as media to identify the values and contents of storybooks for 10 grade. Keyword: comic books, storybooks, cultural value


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document