PERADA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

47
(FIVE YEARS 34)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

2655-6626, 2656-7202

PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Al Mahfuz ◽  
Ilyas Husti ◽  
Alfiah Alfiah

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa dan membahas hadis-hadis tentang niat dan melihat pengaruhnya tehadap motivasi belajar. Hasil menunjukkan bahwa hadis tentang niat ini dalam artikel ini memiliki kualitas sahih, baik dari segi sanad maupun matan, karena semua kriteria kesahihan termasuk bersambungnya sanad, perawinya 'adil dan dhabit, semuanya terpenuhi. Banyak ulama menekankan perlunya niat dalam setiap perbuatan karena menjadi bagian penting dalam melakukan sesuatu. Kuatnya nilai hadis tentang ini mendakan bahwa niat perlu dilakukan untuk setiap perbuatan yang mengandung nilai ibadah, termasuk dalam hal belajar. Dalam hal korelasi dengan motivasi siswa, secara konseptual juga terdapat koralasi antara tinggi rendahnya hasil belajar siswa ditentukan oleh tinggi rendahnya niat belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, berlandaskan kepada niat dan dorongan untuk belajar semata-mata untuk memenuhi tuntunan agama berpotensi untuk lebih berhasil. Dengan niatan tulus dan motivasi yang kuat, upaya untuk belajar semakin teguh, apabila bila hal itu berlandaskan pada semangat beribadah disertai oleh ridha dari Allah.   Abstract: This article aims to analyze and discuss the traditions about intention and see their effect on learning motivation. The results show that the hadith about this intention in this article has a valid quality, both in terms of sanad and mind, because all the criteria of validity including the continuity of sanad, the perawinya 'fair and dhabit, are all fulfilled. Many scholars emphasize the need for intention in every action because it is an important part of doing something. The strong value of the hadith about this implies that an intention needs to be done for every act that contains worship value, including in terms of learning. In terms of correlation with student motivation, conceptually there is also a correlation between the high and low student learning outcomes determined by the level of learning intentions. Students who have high learning motivation, based on the intention and urge to study solely to fulfill religious guidance have the potential to be more successful. With sincere intentions and strong motivation, efforts to learn will be even stronger, if if it is based on the spirit of worship accompanied by the pleasure of Allah.


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 187
Author(s):  
Ahmad Iffan ◽  
Muhammad Ridho Nur ◽  
Asrizal Saiin
Keyword(s):  

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan konsepsi moderasi beragama sebagai langkah preventif dalam penanggulangan radikalisme di Indonesia. Karena tanpa melakukan konseptualiasi moderasi keagamaan yang benar akan berdampak terhadap pemikiran masyarakat yang memiliki fanatisme buta terhadap suatu pemahaman agama, oleh karena demikian hal ini akan melahirkan tindakan tindakan anarkisme yang berakhir dengan melakukan tindakan kriminal. Karena radikalisme lahir dari pemikiran dangkal masyarakat terhadap merespon konflik sosial keagamaan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normative dengan sifat penelitiannya adalah deskriptif dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder adapun Teknik penelitian pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian kepustakaan (library research). hasil dari penelitian ini akan memperkuat konseptualisasi moderasi dengan mendalami pemahaman moderasi siyasah, mdoerasi fikih dan moderasi ibadah sebagai dasar pergerakan kemoderatan


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 177
Author(s):  
Irman Sumantri

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kondisi implementasi metode tarsana dalam pemberantasan buta huruf arab (al-Qur’an) pada siswa sekolah dasar di kecamatan Cigudeg kabupaten Bogor. Metode penelitian deskriftif kuantitatif dengan instrument data observasi dan kuesionaer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) guru belum mengimplementasikan metode tarsana pada siswanya secara rutin, sehingga menyebabkan banyak siswanya yang kurang mahir dalam memabaca dan menulis al-Qur’an; 2) ada beberapa hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan metode tarsana baik secara internal maupun secara eksternal. Penelitian ini merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk mendesain pembelajaran baca tulis al-Qur’an yang baru, bervariasi dan dapat menumbuhkan minat serta motivasi anak dalam belajar untuk ketercapaiannya visi misi kabupaten Bogor.


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 163
Author(s):  
Arwansyah Kirin Kirin

Kitab Ta’lim al-Muta’alim yang dikarang oleh shaykh al-Zarnuji merupakan kitab klasik yang berisikan adab atau etika belajar dan mengajar antara guru dengan murid. Kitab ini cukup terkenal di Nusantara khususnya Indonesia, karena ianya banyak dipelejari di pondok-pondok pesantren baik itu yang klasik maupun modren hingga ke hari ini. Shaykh al-Zarnuji banyak menggunakan hadits-hadits Nabi SAW sebagai sumber utama dan argumen (hujjah) dalam kitab tersebut. Beliau juga memasukkan beberapa kategori hadits-hadits di antaranya adalah hadits Da’if dan Mawdu’. Permasalahannya adalah kitab ini mengandungi banyak hadits Da’if dan Mawdu’ yang menjadi referensi dan panduan amal sehari-hari bagi umat Islam. Kajian ini amat penting untuk memahami aturan beramal dengan hadits Da’if dan Mawdu’ terhadap umat Islam di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis hadits-hadits Da’if dan Mawdu’ yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’alim sebagai sumber hukum. Metodologi kajian ini adalah kualitatif melalui kaedah kepustakaan dan reka bentuk analisis kandungan kitab Ta’lim al-Muta’allim. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap 40 hadits dalam kitab ini, hanya 30 % yang dapat digunakan dalam Fada’il al-Amal sekiranya telah memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan oleh para ulama. Oleh kerana itu, analisis tematik ini penting dilakukan untuk memastikan persentase hadits Da’if dan Mawdu’ dalam kitab ini dan memastikan bahwa hadits Da’if ini dapat dipraktikkan hanya dalam Fada’il al-Amal.


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Albiansyah Albiansyah

ABSTRACT   This paper provides an overview about the activities of radical Indonesian organizations and their relation to Indonesian Unity's Future. This study’s objective is to show the praxis and philosophy of radicalism are a big risk to Indonesia's future. This study will be carried out by analyzing some information or data and phenomena in press and kinds of literature in terms of radicalize organizations. This study is literature-based research in Indonesia from some books, journals, and hypotheses about radicalism. All in all, this paper calls on all facets about government, academic institutions, and people to mitigate the radicalism motion in Indonesian.   Keywords: Islam, Radical, Violence


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 127
Author(s):  
SEFRI AULIYA ◽  
Hidayatul Azizah Gazali

Muhammad Syahrur merupakan salah satu tokoh kontemporer yang mengkaji penafsiran teks al-Qur’an. Meskipun pola berfikirnya dianggap kontroversi, namun tetap mencoba untuk merumuskan konsepnya sendiri. Menurutnya, produktivitas umat Islam mandul di era modern karena masih dipenuhi oleh taqlid, fanatisme dan indoktrinasi pemikiran di masa klasik, padahal Allah SWT telah meninggikan posisi akal supaya selalu bisa menghasilkan karya yang relevan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, Syahrur melakukan pembacaan ulang terhadap kitab suci dengan merumuskan pembagian perhiasan tubuh wanita menjadi tiga, yaitu perhiasan benda, perhiasan tempat dan perhiasan gabungan antara keduanya. Baginya, perhiasan tubuh wanita menjadi pembahasan penting yang akan membawa pada pemahaman tentang aurat wanita. Akan tetapi, pembagian ini menunjukkan kelonggaran dan kerancuan berfikir Syahrur tanpa didasari keilmuan yang memadai. Selain itu, penafsirannya juga dianggap bertentangan dengan pendapat mayoritas ulama.   Abstract: Muhammad Syahrur is a contemporary figure who studies the interpretation of the Qur’anic text. Although the mindset is considered controversial, he still tries to formulate his own concept. According to him, the productivity of Muslims is barren in the modern era because it is still filled with taqlid, fanatism and indoctrination of thught in the classical period, whereas Allah SWT has elevated the position of mind so that it can always produce work that is relevant to the times. Therefore, Syahrur re-read the holy book by formulating the divisions of women’s body jewelry into three, namely jewelry, place jewelry and combined between the two. For him, women’s body jewelry became an important discussion that would lead to an understanding of women’s genitalia. However, this divisions show the laxity and ambiguity of Syahrur’s thought without being based on adequate knowledge. In addition, his interpretation is also considered contradict the opinions of the majority of scholars.    


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Anisa Sains Kharisma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Theory of Planned Behavior terhadap niat memberi infaq dan shadaqah dengan menggunakan financial technology (Go-Pay). Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan sampel penelitian sebanyak 50 Muslim yang menggunakan Go-Pay dan menggunakan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa norma subyektif dan kontrol perilaku yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap niat memberi infaq dan shadaqah.  


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Hariyun Sagita

Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana hukum adopsi dalam pandangan al-Qur'an berdasarkan kajian tafsir. Dalam hal ini adalah kitab tafsir Rawa’i al-Bayan tafsir ayat ahkam  dan tafsir al-Munir. Karya ilmiah ini adalah penelitian pustaka, dengan subjeknya adalah al-Qur'an dengan tafsir tematik. Penelusuran data diperoleh melalui pengumpulan penafsiran-penafsiran dari kitab tafsir Rawa’i al-Bayan Tafsir Ayat Ahkam dan Tafsir al-Munir. Hasil yang ditemukan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah adopsi sudah ada sejak dahulu dan pernah dipraktekkan Nabi SAW sebelum kenabian, Nabi menjadikan anak adopsi  Zaid bin Harisah sebagai anaknya sendiri. Bentuk adopsi yang menasabkan  anak angkat  kepada ayah angkatnyadilarang didalam al-Qur’an, hukumnya adalah haram. Konsekuensi adopsi  dengan bentuk menasabkan  anak angkat  kepada ayah angkatnya akan menjadikan kedua belah pihak akan saling mewarisi dan terjadinya mahram  dalam keluarga.


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 61-77
Author(s):  
Ummi Kalsum Hasibuan

Tulisan ini mengkaji tentang metode, pendekatan dan corak tafsir Alquran. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif-analisis. Tulisan ini bertujuan untuk mengupas dan menganalisa tentang metode, pendekatan dan corak dalam tafsir Alquran. Tulisan ini menyimpulkan bahwa; pertama, metode tafsir adalah suatu cara, langkah-langkah, ataupun kerangka yang harus ditempuh ketika melakukan penafsiran Alquran, sehingga dalam hal ini terdapat beberapa metode penafsiran Alquran, yaitu; metode tafsir tahlili, ijmali, muqaran, maudhu’iy dan hermeneutika. Kedua; pendekatan tafsir adalah sudut pandang dari prosesnya tafsir akan membuahkan corak, sehingga antara pendekatan dan corak tafsir itu saling keterkaitan antara keduanya. Adapun pendekatan dalam tafsir adalah pendekatan tekstual, kontekstual, bahasa, historis dan sosio-historis. Ketiga; corak tafsir adalah suatu nuansa, dominasi, warna ataupun kecenderungan pemikiran atau ide yang mendominasi suatu karya tafsir dan yang termasuk kepada corak tafsir Alquran adalah corak  falsafi, fiqhi, sufi, ‘ilmi, adabi al-ijtima’iy.    ABSTRACT: This paper examines the methods, approaches and styles of interpretation of the Koran. The method used in this paper is descriptive-analysis method. This paper aims to analyze and analyze the methods, approaches and patterns in the interpretation of the Koran. This paper concludes that; first, the method of interpretation is a method, steps, or framework that must be taken when interpreting the Koran, so that in this case there are several methods of interpreting the Koran, namely; the methods of interpretation of tahlili, ijmali, muqaran, maudhu'iy and hermeneutics. Second; the interpretive approach is the point of view of the interpretation process which will produce a style, so that the approach and style of interpretation are interrelated between the two. The approaches to interpretation are textual, contextual, linguistic, historical and socio-historical approaches. Third; Tafsir style is a nuance, domination, color or tendency of thoughts or ideas that dominate a work of interpretation and which is included in the interpretation of the Koran are philosophical, fiqhi, sufi, 'ilmi, adabi al-ijtima'iy features.


PERADA ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 89-105
Author(s):  
PAUZI PAUZI ◽  
Khairuddin Said

Fokus kajian artikel ini hendak mengetahui tentang peta potensi konflik dan aksi radikalisme di Batam, Kepulauan Riau. Sebagai daerah multikultural dengan beragam golongan, banyak perbedaa yang dimiliki setiap masyarakat Batam. Dengan pembangunannya cukup pesat, Batam telah menjadi magnet bagi kehadiran pendatang untuk turut menjadi bagian dari dinamika pembangunannya. Konsep pembangunan yang memiliki daya dukung yang tinggi ditandai dengan daya dukung lingkungan sosial yang kondusif, benih-benih konflik dan perbedaan faham yang menjurus kepada radikalisme di hampir semua daerah bukan suatu keniscayaan. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui beberapa jenis potensi konflik yang bisa memicu tindak kekerasan, seperti konflik sosial, konflik lingkungan dan agraria, konflik agama. Pontensi konflik yang tertinggi berkemungkinan terjadi di kecamatan Batam Kota, Bengkong, Batuampar, Sekupang dan Galang. Secara umum dapat disimpulkan bahwa konflik sosial dan radikalisme belum menunjukkan permasalahan dan tanda-tanda radikal sedangkan. Namun, untuk konflik agama perlu keseriusan dalam penanganannya terutama dalam hal pendirian rumah ibadah.   Abstract: The focus of this article's study is to find out about the map of potential conflicts and acts of radicalism in Batam, Riau Islands. As a multicultural area with various groups, there are many differences that each Batam community has. With its quite rapid development, Batam has become a magnet for the presence of migrants to be part of the dynamics of its development. The concept of development that has a high carrying capacity is characterized by the carrying capacity of a conducive social environment, the seeds of conflict and differences in understanding that lead to radicalism in almost all regions is not a necessity. From the research that has been done, it is known that there are several types of potential conflicts that can trigger acts of violence, such as social conflicts, environmental and agrarian conflicts, religious conflicts. The highest conflict potential is likely to occur in the sub-districts of Batam Kota, Bengkong, Batuampar, Sekupang and Galang. In general, it can be concluded that social conflict and radicalism have not shown radical problems and signs. However, religious conflicts need to be serious in their handling, especially in terms of the construction of places of worship.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document