Journal of Sport Science and Fitness
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Semarang

2745-5718, 2252-6528

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 57-62
Author(s):  
Mochamad Amirudin Nashrulloh ◽  
Sahri Sahri ◽  
Nanang Indardi
Keyword(s):  

Chi Kung adalah seni mengolah energi, sedangkan Taichi merupakan latihan tradisional Cina dengan gerakan lambat, pernafasan perut yang dalam dan pemusatan pikiran dengan unsur meditasi. Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh Chi Kung Taichi terhadap penurunan denyut nadi lansia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre-Eksperimental Design dengan One-Group Pretest-Posttest Design yaitu memberikan suatu perlakuan kepada sampel dalam satu kelompok yang selanjutnya dikumpulkan data pretest dan posttest-nya, serta dianalisis menggunakan Paired-Samples Test. Hasil penelitian menunjukan denyut nadi mengalami penurunan baik denyut nadi istirahat, latihan maupun pemulihan. Pada analisis data denyut nadi istirahat, denyutnya menurun sebesar  9,25 bpm atau sama dengan 11,62% dari rata-rata denyut nadi istirahat pada pretest. Pada analisis data denyut nadi latihan, denyutnya menurun sebesar  14,5 bpm atau sama dengan 16,27% dari rata-rata denyut nadi latihan pada pretest. Pada analisis data denyut nadi pemulihan, denyutnya menurun sebesar  12,92 bpm atau sama dengan 15,96% dari rata-rata denyut nadi pemulihan pada pretest. Kesimpulan dari penelitian ini adalah latihan rutin Chi Kung Taichi dapat menurunkan denyut nadi pada lansia.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 63-73
Author(s):  
Mohammad As'ad Amin ◽  
Kunjung Ashadi
Keyword(s):  

Futsal yakni suatu permainan harus mempunyai respon yang cepat dan kerja tim yang sangat bagus. Sasaran penelitian yakni pemain elit futsal tingkat provinsi dengan jumlah pemain 14 orang dengan usia rata-rata 18-23 tahun. Tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan penerapan pola tidur serta waktu tidur yang dilakukan oleh pemain futsal tersebut. Jenis penelitian ini kuantitatif deskriptif. Teknik analisis data menggunakan persentase, mean, standard deviasi. Hasil analisis pola tidur menggunakan angket “Athletes Sleep Behaviour Questionnaire” memiliki skor global 549 dengan rata (39) termasuk kriteria cukup baik, dengan data presentase kualitas tidur pemain elit futsal tingkat provinsi yang dipengaruhi oleh kelima aspek pola tidur yakni 57% sehingga penerapan kualitas tidur pemain termasuk kategori cukup baik. Hasil analisis untuk mengetahui waktu tidur menggunakan angket yang telah di validasi oleh ahli dalam bidangnya, yakni waktu tidur pada malam hari memiliki hasil persentase 100%, hasil persentase kualitas waktu tidur pada malam hari 51% termasuk kategori cukup baik, serta hasil persentase waktu tidur pada siang hari 100%, hasil persentase kualitas tidur pada siang hari 59% termasuk kategori cukup baik. Kriteria pola tidur tergolong cukup baik maka pemain harus meningkatkan penerapan pola tidur yang ideal yakni 8-10 jam dan tidur siang 30-60 menit agar performa tetap terjaga dengan maksimal.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
Ardian Prasetyo ◽  
Sahri Sahri
Keyword(s):  

Kesalahan-kesalahan dalam melakukan shooting ini bisa disebabkan oleh kurangnnya keseimbangan para pemain, dan juga kurangnya pengetahuan bagaimana melakukan shooting yang baik dan benar. Para pemain harus diberikan penambahan porsi latihan dan juga treatment yang baik agar dapat menghasilkan sesuatu yang sangat baik. Latihan koordinasi sangat penting dan mutlak dimiliki seorang pemain futsal. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan design penelitian one group pretest – posttest design. Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur akurasi tendangan, keseimbangan dinamis, koordinasi mata-kaki dan power otot tungkai. Berdasarkan nilai t hitung -2,978 < t tabel 1,701 dan nilai sig (2 tailed) 0,006 < 0,05 artinya terdapat berbedaan antara rata-rata nilai test power otot tungkai pre-test dan post-test. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian core stability exercise berpengaruh terhadap power otot tungkai. Berdasarkan nilai t hitung -1,064 < t tabel 1,701 dan nilai sig (2 tailed) 0,007 < 0,05 artinya terdapat berbedaan antara rata-rata nilai test koordinasi mata kaki pre-test dan post-test. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian core stability exercise berpengaruh terhadap koordinasi mata kaki. Ada pengaruh pemberian core stability exercise terhadap power otot tungkai dan koordinasi mata-kaki dalam ketepatan shooting futsal.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 44-50
Author(s):  
Asfat Mohsin ◽  
Anies Setiowati
Keyword(s):  

Protein kasein dan protein whey merupakan komponen utama yang terkandung dalam susu tinggi protein. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ada tidaknya whey protein terhadap kadar eritrosit pada tikus yang direnangkan sampai kelelahan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized post-test only controlled group design, sampel penelitian dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok kontrol (n= 5), kelompok 1 aktivitas renang (n= 4), kelompok 2 aktivitas renang + whey protein 2,05 g/kgBB (n= 5), dan kelompok 3 aktivitas renang + whey protein 4,1 g/kgBB (n= 5). Perlakuan kelelahan (renang sampai lelah) dengan whey protein diberikan selama 14 hari setelah perlakuan renang. Pengambilan dan pemeriksaan eritrosit pada hari ke 15. Analisis hasil menggunakan uji ANOVA dan uji LSD dengan SPSS 16. Hasil penelitian rerata jumlah eritrosit 9,36 jt/mm3, 7,31 jt/mm3, 7,84 jt/mm3, 9,23 jt/mm3 (kelompok K, perlakuan 1, 2, 3). Hasil uji ANOVA p <0,000. Hasil uji LSD whey protein 4,1 g/kgBB p <0,000. Simpulan whey protein 4,1 g/kgBB berpengaruh paling signifikan terhadap peningkatan jumlah eritrosit darah.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Muhammad Dzul Fikri ◽  
Oce Wiriawan ◽  
Achmad Widodo

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan prestasi atlet futsal SMA Antartika Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh latihan Ladder Drill dengan metode latihan ascending dan metode latihan descending terhadap peningkatan kecepatan dan kelincahan pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Antartika Sidoarjo. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode quasi-experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah Pretest-Posttest Control Group Design yang dilaksanakan dalam 24 kali pertemuan dalam 8 minggu. Instrumen tes kecepatan menggunakan lari 40 meter, sedangkan instrumen kelincahan menggunakan shuttle run test. Analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian menggunakan uji-t, MANOVA, dan Post Hoc dengan uji Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kecepatan dan kelincahan yang signifikan dari metode ascending dan descending. Sedangkan analisis post hoc uji Scheffe tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok ascending dan kelompok descending terhadap kecepatan dan kelincahan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua metode ascending dan descending, dapat meningkatkan kecepatan dan kelincahan sama baiknya terhadap atlet futsal SMA Antartika Sidoarjo. Abstract This research was motivated by a decrease in the achievement of futsal athletes at SMA Antartika Sidoarjo. This study aims to examine the effect of ladder drill training with ascending training methods and descending training methods on increasing speed and agility in futsal extracurricular students at SMA Antartika Sidoarjo. The type of research in this research is quantitative with a quasi-experimental method. The design used in the study was the Pretest-Posttest Control Group Design which was carried out in 24 meetings in 8 weeks. The speed test instrument uses 40 meters running, while the agility instrument uses the shuttle run test. Analysis of the data used to process the research results using the t-test, MANOVA, and Post Hoc with the Scheffe test. The results showed a significant increase in speed and agility from the ascending and descending methods. While the post hoc analysis of the Scheffe test, there was no significant difference between the ascending and descending groups in terms of speed and agility. The results of this study concluded that both ascending and descending methods can improve speed and agility as well as futsal athletes at SMA Antartika Sidoarjo.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 38-43
Author(s):  
Alfi Khasanah ◽  
Siti Baitul Mukarromah ◽  
Anies Setiowati

Sebagian wanita beranggapan bahwa olahraga saat wanita menstruasi dapat mengganggu karena berdampak negatif pada menstruasi. Tujuan penelitian :1) untuk mengetahui kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi 2) untuk mengetahui perbedaan  kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Teknik pengambilan sampel menggunakan  purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan Running Anaerobic Sprint Test (RAST) untuk mengetahui daya tahan anaerobik dan Multistage Fitness Test (MFT) untuk mengetahui daya tahan aerobik. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Hasil penelitian rerata indeks kelelahan kelompok (I) 1,02 ± 0,67; rerata kelompok (II) 0,99 ± 0,72; rerata volume oksigen maksimal kelompok (I) 22,06 ± 0,66; rerata kelompok (II) 22,11 ± 0,95. Tidak ada perbedaan yang bermakna indeks kelelahan dan volume oksigen maksimal saat sampel menstruasi dan tidak menstruasi. Simpulan penelitian: 1) Kemampuan daya tahan anaerobik santriwati dalam kategori sedang dan kemampuan daya tahan aerobik dalam kategori rendah. 2) Tidak terdapat perbedaan  daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Kemampuan daya tahan aerobik lebih rendah daripada anaerobik. Jadi saat wanita menstruasi disarankan untuk melakukan olahraga misalnya jalan.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 9-18
Author(s):  
Desiana Rizky Purwaningtyas ◽  
Nadila Dwi Wulansari ◽  
Nazhif Gifari
Keyword(s):  

Kebugaran fisik merupakan faktor terpenting bagi seorang atlet untuk melakukan latihan dan aktivitas sehari-hari secara optimal. Daya tahan otot merupakan salah satu komponen dari status kebugaran fisik yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara asupan energi, zat gizi makro, zat besi, status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT / U) dan komposisi tubuh dengan daya tahan otot quadriceps. Desain potong lintang digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 70 subjek atlet taekwondo kategori kyorugi dengan umur 16-18 tahun di DKI Jakarta dan menggunakan teknik purposive sampling . Data dianalisis menggunakan uji coba spearman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada yang signifikan antara proporsi lemak tubuh (r -0,317; p 0,007) dan proporsi massa otot (r 0,252; p 0,036) dengan daya tahan otot quadriceps. Dalam hal ini dapat mengganggu bahwa komposisi tubuh dapat mempengaruhi daya tahan otot. Meskipun olahraga taekwondo merupakan cabang olahraga yang mengandalkan kategori berat badan, atlet taekwondo diminta tetap memperhatikan komposisi tubuh yang ideal.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Maula Hikam Pribany ◽  
Sahri Sahri
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  
Vo2 Max ◽  

Program pelatihan fisik pra Pendidikan dasar Menwa UNNES adalah program pelatihan fisik militer yang di adopsi dari TNI yang mana akan merubah jasmani seorang, termasuk dalam kemampuan sistem alat gerak tubuh dan sistem kardiovaskulernya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan nilai VO2 Max siswa pra pendidikan dasar Menwa UNNES dan seberapa besar peningkatan tersebut setelah menjalani pelatihan fisik militer selama 10 Minggu. Jenis penelitian adalah kuantitatif eksperimen menggunakan pre test and post test design. Populasi  penelitian adalah semua siswa yang lolos seleksi. Sampel adalah 9 siswa putra dan 12 siswa putri yang bertahan sampai masa pra pendidikan dasar selesai. Pelatihan fisik militer meliputi lari pagi, sit up, push up, dan cinning satu minggu dua kali yang dilaksanakan pada hari Rabu dan Sabtu. Bela diri resimen, PBB, PPM, dikperor, PUDD, keslap, senam senam senjata, teknik beregu, caraka, survival, pionering, IMPK, mountenering, nikpursar, pengjatri, dan HR yang dilaksanakan seminggu sekali pada hari Sabtu atau Minggu. Instrumen penelitian adalah  bleep test  yang dilakukan  sebelum dan  setelah pelaksanaan  program pelatihan fisik militer. Simpulan dan saran berdasarkan  hasil penelitian yaitu, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) atau p value dari uji paired sampel T test yaitu 0,000. Artinya p value < 0,05 maka terdapat perbedaan atau peningkatan yang signifikan antara hasil pre test dengan post test. Peningkatan tersebut dari klasifikasi buruk menjadi baik.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 32-37
Author(s):  
Bagus Nugroho ◽  
Setya Rahayu

Kurangnya pengetahuan ibu tentang kemampuan motorik kasar, kurang tepatnya penerapan pola asuh orang tua dalam membina anaknya, dan kurangnya perhatian terhadap status gizi anak dapat menghambat kemampuan motorik kasar anak. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kemampuan motorik kasar anak, 2) mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan motorik kasar anak, 3) mengetahui hubungan kondisi status gizi anak dengan kemampuan motorik kasar anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan satu variabel terikat yaitu kemampuan motorik kasar anak, dan tiga variabel bebas yaitu pengetahuan ibu, pola asuh orang tua, dan status gizi anak. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas 1 MI Maarif Banyukuning berjumlah 34 siswa, ibu dari siswa sejumlah 34, dan orang tua siswa sejumlah 34. Instrumen yang digunakan wawancara, panduan observasi, tes pengukuran IMT dan tes status gizi. Hasil penelitian ini adalah adanya hubungan yang sangat baik antara pengetahuan ibu, pola asuh orang tua dan status gizi dengan kemampuan motorik kasar anak. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan baik antara pengetahuan ibu dengan kemampuan motorik kasar anak, ada hubungan baik antara pola asuh orang tua dengan kemampuan motorik kasar anak, dan ada hubungan baik antara status gizi anak dengan kemampuan motorik kasar anak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document