scholarly journals PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL DENGAN METODE ASCENDING DAN DESCENDING TERDADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Muhammad Dzul Fikri ◽  
Oce Wiriawan ◽  
Achmad Widodo

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan prestasi atlet futsal SMA Antartika Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh latihan Ladder Drill dengan metode latihan ascending dan metode latihan descending terhadap peningkatan kecepatan dan kelincahan pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Antartika Sidoarjo. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode quasi-experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah Pretest-Posttest Control Group Design yang dilaksanakan dalam 24 kali pertemuan dalam 8 minggu. Instrumen tes kecepatan menggunakan lari 40 meter, sedangkan instrumen kelincahan menggunakan shuttle run test. Analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian menggunakan uji-t, MANOVA, dan Post Hoc dengan uji Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kecepatan dan kelincahan yang signifikan dari metode ascending dan descending. Sedangkan analisis post hoc uji Scheffe tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok ascending dan kelompok descending terhadap kecepatan dan kelincahan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua metode ascending dan descending, dapat meningkatkan kecepatan dan kelincahan sama baiknya terhadap atlet futsal SMA Antartika Sidoarjo. Abstract This research was motivated by a decrease in the achievement of futsal athletes at SMA Antartika Sidoarjo. This study aims to examine the effect of ladder drill training with ascending training methods and descending training methods on increasing speed and agility in futsal extracurricular students at SMA Antartika Sidoarjo. The type of research in this research is quantitative with a quasi-experimental method. The design used in the study was the Pretest-Posttest Control Group Design which was carried out in 24 meetings in 8 weeks. The speed test instrument uses 40 meters running, while the agility instrument uses the shuttle run test. Analysis of the data used to process the research results using the t-test, MANOVA, and Post Hoc with the Scheffe test. The results showed a significant increase in speed and agility from the ascending and descending methods. While the post hoc analysis of the Scheffe test, there was no significant difference between the ascending and descending groups in terms of speed and agility. The results of this study concluded that both ascending and descending methods can improve speed and agility as well as futsal athletes at SMA Antartika Sidoarjo.

Author(s):  
Rany Adelina ◽  
Noorhamdani Noorhamdani ◽  
Annasary Mustafa

<p>ABSTRACT</p><p><br />Background: Carrot is included in high beta carotene vegetable. Therefore, there were limited studies about the effect of cooking on nutrient content. Beta carotene found in carrots are provitamin A carotenoids that have strong antioxidant activity.</p><p><br />Objectives: To determine the amount of beta carotene in carrots treated with two different cooking methods, that were, boiling and sautéing.</p><p><br />Methods: A posttest–only control group design was used for this study. Samples of this study were local carrots varieties, and were selected by quota sampling. The carrots were divided into three groups, with fresh carrots (n=6) as control groups, and boiled carrots (n=6) and sautéed carrots (n=6) as treatment groups. Beta carotenes were extracted using petroleum ether-acetone solvents. They were separated by using column chromatography and measured by spectrophotometer at wave length 450nm. Data collected were analyzed with one way anova followed by post hoc tests duncan, independent t-test, and<br />paired t-test.</p><p><br />Results: The level of beta carotene between fresh carrots, boiled carrots, and sauteed carrots have significant difference with p=0.013 (anova, p&lt;0.05), whereas the level of beta carotene in boiled carrots and sauteed carrots have no significantly difference with p=0.376 (independent t-test, p&gt;0.05). However,<br />there is a significant decrease in the level of beta carotene in beginning and end groups from the boiling method with p=0.027, and the level of beta carotene in beginning and end groups from the sauteing method have a signifi cant decrease with p=0.020 (paired t-test, p&lt;0.05).</p><p><br />Conclusions: Boiling and sauteing decreased beta carotene levels in carrots.</p><p><br />KEYWORDS: beta carotene, boiling, carrot, sauteeing</p><p><br />ABSTRAK</p><p><br />Latar belakang: Wortel termasuk dalam sayuran dengan kandungan beta karoten yang tinggi. Walaupun demikian, studi mengenai pengaruh pemasakan terhadap kandungan gizinya masih terbatas. Beta karoten merupakan salah satu jenis karotenoid provitamin A dan berperan sebagai antioksidan kuat yang sangat bermanfaat bagi proses metabolisme yang terjadi pada tubuh manusia.</p><p><br />Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kandungan beta karoten pada wortel yang diolah dengan perebusan dan penumisan.</p><p><br />Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap. Desain penelitian ini adalah the posttest-only control group design. Populasi dan sampelnya adalah wortel varietas lokal. Sampel dipilih dengan cara kuota sampling untuk dibagi dalam tiga kelompok, yaitu wortel mentah (n=6) sebagai kelompok kontrol, sedangkan kelompok perlakuan adalah wortel yang direbus dengan air (n=6) dan wortel yang ditumis dengan minyak goreng (n=6). Variabel yang diukur adalah kandungan beta karoten pada masing-masing kelompok menggunakan kromatografi kolom dan spektrofotometri pada panjang gelombang 450 nm. Analisis data menggunakan oneway anova dilanjutkan dengan post hoc tests duncan, uji independent t-test, dan paired t-test.</p><p>Hasil: Kandungan beta karoten antara wortel mentah, direbus, dan ditumis berbeda secara signifikan yaitu p=0,013 (anova, p&lt;0,05). Kandungan beta karoten pada wortel direbus tidak berbeda secara signifikan dengan wortel ditumis yaitu p=0,376 (uji independent t-test, p&gt; 0,05). Terbukti adanya perbedaan kandungan beta karoten pada kelompok awal dan akhir dari teknik pengolahan perebusan menurun secara signifikan yaitu p=0,027, sedangkan kandungan beta karoten awal dan akhir dari teknik pengolahan penumisan menurun secara signifikan yaitu p=0,020 (uji paired t-test, p&lt;0,05).</p><p><br />Kesimpulan: Perebusan dan penumisan berpengaruh terhadap penurunan kandungan beta karoten dalam wortel.</p><p><br />KATA KUNCI: beta karoten, perebusan, penumisan, wortel</p>


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Muhamad Baidhowi Primadi ◽  
I Nyoman Adiputra ◽  
I Made Krisna Dinata ◽  
Nyoman Mangku Karmaya ◽  
Anak Agung Sagung Sawitri ◽  
...  

Kelincahan berhubungan dengan keefektifan gerakan yang dilakukan. Bentuk latihan kelincahan adalah zig-zag run dan shuttle run. Tujuan pada penelitian untuk membuktikan pemberian latihan tambahan zig-zag run lebih baik daripada shuttle run dalam meningkatkan kelincahan pemain di Akademi Futsal Opel Lamongan. Penelitian dengan jenis quasi experiment menggunakan pretest and posttest control group design. Subjek penelitian berjumlah 18 pemain di Akademi Futsal Opel Lamongan dan terbagi dalam tiga kelompok perlakuan yang berbeda. Kelompok I diberikan penambahan latihan zig-zag run Kelompok II diberikan penambahan latihan shuttle run dan Kelompok III Kelompok Kontrol dengan hanya mendapatkan latihan dari akademi. Frekuensi latihan 3 kali seminggu selama 7 minggu dengan waktu penambahan latihan 8 menit setiap pertemuan. Pengukuran tingkat kelincahan menggunakan Illinois Agility Run Test. Hasil penelitian pada ketiga kelompok didapatkan rerata kelincahan sebelum zig-zag run adalah 18,34±0,66 detik dan selisih sebelum dan sesudah 3,43±0,20 detik. Rerata kelincahan shuttle run 17,79±0,83 detik dan selisih 2,55±0,31 detik. Rerata kelincahan Kelompok Kontrol 17,89±1,68 detik dan selisih 1,37±0,67 detik. Uji beda rerata peningkatan kelincahan pada Kelompok I, II dan III menggunakan one way ANOVA pada data selisih pre dan posttest ketiga kelompok menunjukkan bahwa p = 0,000 (p < 0,05) antara Kelompok I dengan III, p = 0,002 (p < 0,05) antara Kelompok II dengan III, dan p = 0,023 (p < 0,05) pada Kelompok I dengan II. Kesimpulannya adalah pemberian latihan tambahan zig-zag run lebih baik daripada pemberian latihan tambahan shuttle run dalam meningkatkan kelincahan pada program pelatihan di Akademi Futsal Opel Lamongan.   Kata kunci : Zig-zag run, shuttle run, kelincahan, futsal, illinois agility run test.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


2016 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
Nova Fitriani Wahdah ◽  
A Wahab Jufri ◽  
Lalu Zulkifli

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) peningkatan kemampuan menulis jurnal belajar, (2) perbedaan kemampuan metakognisi siswa yang menulis jurnal belajar dengan siswa yang tidak menulis jurnal belajar, dan (3) hubungan kemampuan menulis jurnal belajar dengan kemampuan metakognisi siswa. Desain penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X dan kelas XI di SMAN 1 Pringgarata tahun ajaran 2014/2015 (285 orang). Sampel penelitian ditentukan melalui teknik simple random sampling. Sampel penelitian yang berjumlah 124 orang tersebar di kelas X3 dan XI IPA1 sebagai kelompok eksperimen, serta di kelas X2 danXI IPA2 sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian berupa jurnal belajar, rubrik penilaian jurnal belajar, dan inventori kesadaran metakognisi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan program SPSS for windows 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kemampuan siswa dalam menulis jurnal belajar mengalami peningkatan (N-gain= 0,2), (2) ada perbedaan kemampuan metakognisi antara siswa yang menulis jurnal belajar dengan siswa yang tidak menulis jurnal belajar (p < 0,05), dan (3) kemampuan menulis jurnal belajar berkorelasi positif dengan kemampuan metakognisi (p < 0,05).Kata kunci: jurnal belajar, kemampuan metakognisiAbstract. The aim of this research were  to analyze: (1) the improvement of students ability in journal writing skills, (2) the difference of metacognitive skills between students who wrote learning journal and those who did not write learning journal, (3) the correlation of journal writing skills and the metacognitive skills of students. The research design was used nonequivalent control group design. The Population of this research were students in X and XI class of SMAN 1 Pringgarata 2014/2015 (285 peoples). Sample of this research was determined by simple random sampling technique. The amount of sample were  124 peoples, that distributed in X3 and XI IPA1 classas experimental group,  X2 and XI IPA2  class as control group. The research instruments were learning journal, rubric of learning journal and metacognitive awareness inventory (MAI). Data in this research was analyzed by using SPSS for windows 16. The result of this research shows: (1) the students skills in writing journal was increase (N-gain = 0,2), (2) there were significant difference between students who wrote journal and those who did not write journal (p < 0,05), and (3) journal writing skills was positively correlated with the students metacognitive skill   (p < 0,05).Keywords: learning journal, metacognitive skills


Author(s):  
Susanti Susanti

The lack of use the writing skills method raises several obstacles experienced by students, including weaknesses in understanding the basics of Arabic writing and difficulty in answering Arabic questions. Therefore, it is necessary to improve learning as an effort to improve writing skills by applying the imla’ manzur method. This research is an experimental study with a pretest-posttest control group design model, aimed at finding out the effectiveness of the imla’ manzur method. Data collection techniques in this study used observation, tests, questionnaires, interviews, and documentation. Then the validity of the data is tested using the independent sample t-test. The results obtained were that in the experimental class the mastery of Arabic writing skills of students after applying the imla’ manzur method had increased the average value from 52.08 to 78.57. Then, the results of the independent sample t-test showed a significant difference in the mastery of Arabic writing skills in the experimental class and the control class 0.000 < 0.05 after treatment, so that the conclusion of this study based on the data obtained showed that the application of the imla’ manzur method was effective in improving students Arabic writing skills. Evidenced by a significant increase in learning outcomes, student enthusiasm when taking turns to write vocabulary and sentences in Arabic on the board, as well as growing sensitivity of student analysis of Arabic writing skills.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


2014 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Muhammad Ilyas ◽  
Clarissa Phielip

The main objective of caries prevention programs in the community is to reduce the number of colonies of cariogenicbacteria, especially Streptococcus. A method of caries preventionthat is currently developed is a method using probioticsthrough yogurt. This research is a laboratory based experiment using the cross over with control group design. Fifteensamples were collected randomly from a population of preclinical dentistry students of Hasanuddin University fromentry year 2008 until 2010. The results showed a significant difference between before and after drinking yogurt wherethe number of colonies of cariogenic bacteria in saliva reduced (p<0.05)and there is also a significant differencebetween the temperature of the yogurt in reducing the average number of cariogenic bacteria in the saliva after six andnine days yogurt consumption (p<0.05). In addition, there is a significant difference pH of saliva between before andafter drinking yoghurt (p <0.05). It is concluded that drinking yogurt reducts colony of cariogenic bacteria in youngadult saliva


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 161-167
Author(s):  
Syaukia Adini ◽  
Bedjo Santoso ◽  
Sarkum Sarkum ◽  
Sudirman Sudirman

Background: Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is one of the causes of infection in the hospital and the main cause of death due to nosocomial infection. The strategy to prevent VAP is by oral hygiene. Honey may be a good solution for oral hygiene.Objective: This study aims to compare the effect of the use of 20% honey solution and 0.2% chlorhexidine as oral hygiene on VAP prevention in patients on mechanical ventilation.Methods: This was a quasi-experimental study with posttest only control group design in an incentive care unit of a general hospital in Indonesia. Thirty respondents were selected using consecutive sampling, which 15 respondents assigned in a 20% honey group and 0.2% chlorhexidine group. Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) was used to measure Ventilator Associated Pneumonia. Data were analyzed using Independent t-test.Results: The mean of CPIS in the honey group was 3.33 and the chlorhexidine group was 3.53. Independent t-test showed p-value 0.618 (>0.05), which indicated that there was no significant difference of the effect of honey and chlorhexidine on VAP event.Conclusions: The 20% honey solution has the same effect with 0.2% chlorhexidine in preventing VAP events in patients on mechanical ventilation.


2016 ◽  
Vol 35 (1) ◽  
pp. 32-35
Author(s):  
Ratih Kesuma Dewi ◽  
Aris Santjaka

Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. Upaya pemberantasan yang dapat dilakukan yaitu menekan densitas vektor dengan penyemprotan atau dengan kelambu berinsektisida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama paparan dan merk insektisida terhadap kematian nyamuk Anopheles Spp. Jenis penelitian yang dipilih eksperimen dengan kualifikasi true experimental design dengan desain penelitian the posttest-only control group design. Uji statistik menggunakan Block Anova kemudian dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian rata-rata kematian nyamuk pada merk insektisida B, H, V dan kontrol secara berturut-turut yaitu 19, 19.5, 18.75 dan 15. Rata-rata kematian nyamuk pada lama paparan 30’, 60’, 120’ dan 3600’ secara berturut-turut yaitu 2.75, 19.5, 20 dan 20. Hasil signifikasi menunjukan nilai 0,043 α (0,05) untuk lama paparan sehingga Ho ditolak artinya ada perbedaan ketahanan nyamuk, berdasarkan lama paparan yang berbeda dan nilai 0,308 α (0,05) untuk merk insektisida sehingga Ho diterima artinya tidak ada perbedaan merk insektisida dalam membunuh nyamuk Anopheles Spp. Hasil penelitian dapat disimpulkan suhu dan kelembaban nyaman untuk nyamuk. Ada perbedaan lama paparan yaitu antara lama paparan 30’, 60’, 120’ dan 3600’ dan tidak ada perbedaan kemampuan merk insektisida dalam membunuh nyamuk Anopheles Spp. Sehingga kemampuan tertinggi daya bunuh nyamuk pada paparan 60 menit.   


2020 ◽  
Vol 202 ◽  
pp. 12001
Author(s):  
Anak Agung Aris Diartama ◽  
Suryono Suryono ◽  
Sugiyanto Sugiyanto ◽  
Putu Irma Wulandari ◽  
I Putu Eka Juliantara ◽  
...  

The use of polymer as conductor in medical ultrasonography is very crucial to establish patient diagnosis and to prevent administration of improper treatment. Rapid development in science and technology encourages people to create more innovations that are readily usable. However, these innovations sometimes put health and environmental aspects aside that in turn become disadvantageous to health and may lead to environmental pollution. This research proposes the use of carrageenan biopolymer as a safe alternative for people’s health and the environment. It aims to prove differences in resulting phantom CIRS images taken with the help of carrageenan gel and standard gel based on Carbomer 940 as acoustic coupling agents (ACA) for ultrasonography (USG). It is an experimental research that uses true experiment technique with posttest only control group design. Results from T-test analysis show significance value of p>0.05, meaning there is no significant difference between the use of carrageenan gel and ACA gel (Carbomer 940). This result proves that carrageenan gel can be used as an acoustic coupling agent for ultrasonography. Results from imaging tests also reveal that there is no difference between the use of carrageenan gel and that of a manufacturer gel based on Carbomer 940 available in Indonesia, in terms of visualization of phantom CIRS images.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document