Pyramiding ascorbate–glutathione pathway in Lycopersicum esculentum confers tolerance to drought and salinity stress

Author(s):  
Vaseem Raja ◽  
Umer Majeed Wani ◽  
Zubair Ahmad Wani ◽  
Nelofer Jan ◽  
Chandrasekhar Kottakota ◽  
...  
Author(s):  
Junaidi Junaidi ◽  
Bambang Dwi Moeljanto

           Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan dosis pupuk organic cair (POC) yang digunakan akan menghasilkan produksi dan pertumbuhan tomat yang tidak sama pula. Hipotesisnya yakni perbedaan perlakuan pemberian dosis pupuk organik cair akan berpengaruh nyata terhadap produksi dan pertumbuhan tomat.           Penelitian ini dilakukan dibawah rumah plastik dengan menggunakan polibag untuk tempat media tanam, sehingga lingkungan dapat dibuat homogen.  Oleh karena itu rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Macam-macam dosis POC yang dicoba dalam penelitian ini adalah : D0 : Dosis 0 ml (tanpa POC); D1 : Dosis 5 ml / tanaman;  D2 : Dosis 10 ml / tanaman; D3 : Dosis 15 ml / tanaman; D4 : Dosis 20 ml / tanaman; D5 : Dosis 25 ml / tanaman.  Dari keenam dosis POC ini masing-masing diulang 4 kali, dan masing-masing ulangan terdiri  dari 2 tanaman dalam polibag (Duplo).           Hasil pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan produksi dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dosis POC.  Bila terjadi perbedaan yang nyata maka untuk mengetahui perlakuan-perlakuan yang berbeda nyata dilakukan pengijian dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%).  Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Bahwa pemberian dosis POC dari bahan baku sampah dapur berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi tomat.Kata Kunci: POC, Tomat.


2018 ◽  
Vol 51 (1) ◽  
Author(s):  
Mehdi Taghizadegan ◽  
Mahmoud Toorchi ◽  
Mohammad Moghadam Vahed ◽  
Samar Khayamim

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Syamsuwirman Syamsuwirman ◽  
Sari Susanti ◽  
Frengki Pradinata

Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan penggunaan pupuk organik dengan limbah pasar dari limbah bokashi, dan untuk melihat pengaruh terbaik baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, dilakukan di Kelurahan Kelurahan Cupak Tangah, Kabupaten Pauh Padang, Provinsi Sumatera Barat, 250 meter di atas permukaan laut dari Februari sampai Mei 2018. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan, 4 ulangan, sehingga ada 24 unit percobaan, dan setiap unit eksperimen memiliki 6 polibag tanaman, jadi ada 144 polibag tanaman. Semua tanaman menjadi objek pengamatan untuk mengamati pertumbuhan dan produksi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji F. Jika F-count > F-table, maka dilanjutkan dengan Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) pada tingkat nyata 5%. Perlakuan yang diberikan adalah sejumlah kompos dan limbah pasar bokashi, yaitu: A = 0 ton/hektar (kontrol); B = 5 ton/hektar (200 gram/tanaman); C = 10 ton/ha (400 gram/tanaman); D = 15 ton/hektar (600 gram/tanaman); E = 20 ton/hektar (800 gram/tanaman). Hasil panen untuk pertumbuhan umumnya lebih baik dari pada kompos dibandingkan dengan bokashi, kecuali untuk tinggi tanaman, sedangkan hasil tanaman tomat, tanaman yang mendapatkan perlakuan kompos menunjukkan pengaruh yang lebih baik. Disarankan untuk menggunakan kompos limbah pertanian dengan dosis 20 ton/hektar (800 gram/tanaman) untuk budidaya tomat.


2017 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 134
Author(s):  
Elmitra Elmitra ◽  
Luky Dharmayanti ◽  
Herlina Herlina ◽  
Setya Enti Rikomah

2019 ◽  
Vol 45 (1) ◽  
pp. 100
Author(s):  
Qing-Qing YAN ◽  
Ju-Song ZHANG ◽  
Xing-Xing LI ◽  
Yan-Ti WANG

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document